Anda di halaman 1dari 42

PENGANTAR GEOFISIKA

Geofisika merupakan suatu bidang ilmu yang mengimplementasikan prinsip –


prinsip fisik dalam mempelajari Bumi untuk dapat memperoleh permodelan
keadaan Bumi.

Ilmu geofisika meliputi:


1. Meteorologi
2. Geofisika Bumi :
 Seismologi, ilmu yang mempelajari gempa bumi,
 Volcanology, ilmu tentang gunungapi volcanology,
 Geodinamika, ilmu yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng
Bumi
3. Eksplorasi seismik, yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon.
4. Oceanografi
METEOROLOGI  SEISMOLOGI
GEOFISIKA
 MAGNET BUMI
GEOLOGI GEOFISIKA PADAT
GEOSAINS  GRAVITASI
GEODESI OSEANOGRAFI
 GEOLISTRIK
GEOGRAFIS HIDROLOGI
 GEOTERMIS

 FISIKA TEKTONIK

 VULKANOLOGI

Bagan Alur Ilmu Kebumian


 Geofisika memanfaatkan pengukuran permukaan bumi dari
parameter-parameter fisika yang dimiliki batuan untuk dapat
mengetahui sifat-sifat batuan dan kondisi bawah permukaan bumi
baik secara vertikal maupun horizontal.
 Oleh karena itu geofisika sering dipakai untuk mengetahui struktur
suatu batuan, eksplorasi mineral dan migas, dan berbagai aplikasi
dalam geotektonik.
Metode Umum Yang Biasa Dipakai Dalam Geofisika
Dalam melakukan pengukuran geofisika memanfaatkan dua metode, yaitu
metode aktif dan metode pasif:

 Metode Aktif
 Merupakan metode yang pengukurannya memanfaatkan gelombang
buatan gangguan yang dikirimkan ke Bumi lalu mencatat respon yang
diberikan oleh Bumi.
 Misalnya dengan memanfaatkan ledakan dinamit, pemberian arus listrik
ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.

 Metode Pasif
 Merupakan metode yang dalam melakukan pengukuran memanfaatkan
medan alami yang dipancarkan oleh bumi.
 Misalnya dengan memanfaatkan radiasi gelombang gempa bumi,
medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan
elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas bumi.
EKSPLORASI GEOFISIKA
 Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum
digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini
tergolong kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada
tahapan eksplorasi pendahuluan (reconnaissance), mendahului
kegiatan-kegiatan eksplorasi intensif lainnya.

 Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang umum digunakan dalam


metoda geofisika adalah :
 Survei pendahuluan (penentuan lintasan)
 Pemancangan (pendataan titik-titik ukur) dalam real target
 Pengukuran lapangan
 Pembuatan peta-peta geofisika
 Penarikan garis-garis isoanomali
 Penggambaran profile
 Interpretasi anomali
 Dalam disiplin lainnya, metoda geofisika sangat intensif digunakan
antara lain dalam eksplorasi :
 Minyak bumi,
 Panas bumi,
 Geohidrologi,
 Geologi teknik,
 Antropologi dan
 bahkan dalam pencarian harta karun.

 Keberhasilan hasil penyelidikan geofisika tergantung dari tiga faktor


utama yaitu:
1. Pengambilan data yang benar yang meliputi penentuan metoda
yang tepat, ketelitian alat dan kualitas operator.
2. Pengolahan data yang ditunjang oleh fasilitas yang memadai dan
3. Interpretasi yang didukung oleh kemampuan individu yang tinggi
METODE-METODE DALAM SURVEI GEOFISIKA

 Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber


daya alam yang berlimpah.
 Keterbatasan ilmu untuk mengolah sumberdaya alam menjadi kendala
untuk melakukan eksplorasi terhadap kekayaan alam yang kita miliki
sehingga kita merasa perlu untuk mempelajari cara atau metode untuk
mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam perut bumi.
 Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika.
 Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain :
 Metode gravitasi (gayaberat),
 Magnetik,
 Seismik,
 Geolistrik (resistivitas) dan
 Elektromagnetik.
 GPR (Ground Penetrating Radar)
1. METODE GRAVITASI ( GAYA BERAT )

 Metode Gravitasi dilakukan untuk menyelidiki keadaan di bawah


permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral
dari daerah sekeliling ( r = gram/cm3 ).

 Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan


vertikal, oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak
intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di
dalam massa batuan, shaft terpendam dan lain-lain.

 Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan


penampang.

 Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda


dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika.

 Pada saat ini, di pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan
ketelitian sangat tinggi (mgal), sehingga kita tidak akan kesulitan untuk
manganalisa anomali yang berukuran kecil. Hanya saja dalam metode
pengukuran data, tetap harus dilakukan dengan sangat teliti untuk
mendapatkan hasil yang akurat.
 Pengukuran dalam metode gravitasi dapat dilakukan di permukaan
bumi, di kapal maupun dari udara.

 Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat
variasi rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam
pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari
suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya.

 Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan


minyak (oil trap), walaupun dapat juga dipakai dalam eksplorasi
mineral dan lainnya.

 Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan


rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya, dengan
demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui.

 Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk


perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral
lainnya.
Peta gravitasi udara bebas Cekungan Makassar bagian utara didasarkan data Geosat dan ERS-1 (Smith
dan Sandwell, 1997 dalam Nur’aini et al., 2005) dan lokasi penampang pemodelan gravitasi.
Penampang temperatur pada saat sekarang sepanjang jalur
1
Penampang kematangan dengan menggunakan data VR LLNL pada
saat sekarang sepanjang penampang A-B.
2. METODE MAGNETIK

 Metode ini dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran anomaly geomagnet
yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik
tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya.

 Perbedaan permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral


ferromagnetic, paramagnetic, dan diamagnetic.

 Metode ini sensitif terhadap perubahan vertical, umumnya digunakan untuk


mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral
ferromagnetic, struktur geologi.

 Metode ini juga sangat disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral
ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur
Curie oleh karena itu digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai
potensi Geothermal.

 Metode eksplorasi magnetik ini disukai karena data acquitsition dan data proceding
dilakukan tidak serumit metoda gaya berat. Penggunaan filter matematis umum
dilakukan untuk memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun
kedalaman sumber anomaly magnetic yang ingin diselidiki. Di pasaran banyak
ditawarkan alat geomagnet dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton
magmetometer dan lainnya.
 Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi.

 Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar.
Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk
distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar bagi
pendugaan keadaan geologi yang mungkin.
 Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi,
kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial, sehingga keduanya
sering disebut sebagai metoda potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi besaran
fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar.

 Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor


magnetisasi, sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor
percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukan sifat residual
yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi terhadap waktu
jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan melalui
darat, laut dan udara.

 Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi,


panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi
benda-benda arkeologi.
Penampang IP yang menunjukkan pola urat dan porpiri
(Alanda Idral 2009)
Peta anomali geomagnetik serta daerah prospek (warna merah)
Bukitbakar dan Ulurabau (Alanda Idral 2008)
Model 2-D anomali magnit daerah prospek Bukitbakar dan Ulurabau
(Alanda Idral 2008)
Daerah prospek panas bumi Songa-Bacan (Alanda Idral 2007)
Peta anomali bouguer daerah prospek batubara Jambi (modifikasi dari Edi dkk. 2001)
Penampang gayaberat pada daerah prospek batubara di Jambi
(Edi, dkk. 2001)
Peta anomali magnit pada daerah prospek batubara di Jambi
( Edi, dkk. 2001)
3. METODE SEISMIK

 Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk
eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik.

 Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode seismik banyak


dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur
di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-
jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya.

 Dalam metoda seismik, pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber


seismik ( ledakan, vibroseis dll ).

 Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan gelombang di dalam medium
( tanah/batuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan
mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan
kecepatan. Kemudian pada jarak tertentu, gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu.

 Berdasar data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam


tanah (batuan)
 Metode seismik didasarkan pada gelombang yang menjalar baik refleksi maupun refraksi.
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut :
a. Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi :
 Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang
seismik dengan kecepatan berbeda.
 Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin kompak.

b. Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah :


 Panjang gelombang seismik << ketebalan lapisan bumi. Hal ini memungkinkan
setiap lapisan bumi akan terditeksi, tapi kurang detil
 Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang memenuhi hukum
Snellius dan prinsip Huygens.
 Pada batas antar lapisan, gelombang seismik menjalar dengan kecepatan
gelombang pada lapisan di bawahnya.
 Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.
 Metode seismik sering digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon, batubara,
pencarian airtanah (ground water),kedalaman serta karakterisasi permukaan
batuan dasar (characterization bedrock surface), pemetaan patahan dan
stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi geoteknik.
4. METODE GEOLISTRIK

 Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran
listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi.
Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik
yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi.

 Ada beberapa macam metoda geolistrik, antara lain : metode potensial diri, arus
telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced Polarization), resistivitas
(tahanan jenis) dan lain-lain.

 Pada metode geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi
melalui dua elektroda arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui
dua elektroda potensial.

 Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang
berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point).
 Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya
dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000
feet atau 1500 feet.

 Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak tetapi
lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti
penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan
dalam eksplorasi geothermal.

 Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa


jenis metode resistivitas tahanan jenis, antara lain :
a. Metode Schumberger
b. Metode Wenner
c. Metode Dipole – dipole
Charoen Pokphand Group working area.
2D Resistivity study area
Single current at homogeneous Potential of two current electrodes in one point
isotropic surface

Two current electrodes with two potential electrodes


Wenner Electrode configuration

The position data obtained depends on the location of the configuration


Interval range value general rock resistivity
1

48

1 9 17 25
33 41

Layer 1
Layer 2
Layer 3

2D Resistivity sample result


Ares Resistivity meter and Switch box 48-Channel
Supporting tools
Supporting tools
5. METODE ELEKTROMAGNETIK

 Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi geofisika adalah
metode elektromagnetik.
 Metode elektromagnetik ini biasanya digunakan untuk eksplorasi benda-benda
konduktif.
 Perubahan komponen-komponen medan akibat variasi konduktivitas
dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah permukaan.
 Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja,
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah
observasi, pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif.
 Contoh metode ini adalah Turam elektromagnetik.
 Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh besarnya sumber
yang dibuat.
 Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif, yaitu dengan
memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan.
 Gelombang elektromagnetik seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar
frekuensi rendah (15-30 Khz) yang digunakan untuk kepentingan navigasi kapal
selam. Teknik ini lebih praktis dan mempunyai jangkauan daerah pengamatan
yang luas.
6. METODE GPR (GROUND PENETRATING RADAR)

 Ground Penetrating Radar (GPR) biasa disebut georadar. Berasal dari dua
kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan dari radio detection
and ranging.

 Arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi menggunakan gelombang radio.


GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal (nearsurface) dengan ketelitian
(resolusi) yang amat tinggi, sehingga mampu mendeteksi benda sasaran
bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun.

 GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber


gelombang elektromagnetik. Karena itu, GPR tergolong metode geofisika
tidak merusak (nondestructive). Kelebihan lain GPR adalah biaya
operasionalnya yang rendah, prosedur pengerjaan mudah, dan ketelitian
sangat tinggi (resolusi tinggi). Kelemahannya, penetrasinya tidak terlalu
dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan meter (± 100
meter).

 Metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs (atau harta karun).
END

Anda mungkin juga menyukai