Anda di halaman 1dari 20

KEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK 5
AK19B
ANGGOTA
KELOMPOK KARWAN IRAWAN
19416262201107
ADE YULIA PUTRI ASIH
19416262201169
NURUL SHALLY MAHAQQY
19416262201070
DIAN EKA SETIANI
19416262201057
SITI MARYAMAH
19416262201119
RAFLI NAUFAL PRATAMA S
19416262201175
PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan,
dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal (Hasibuan, 2016).
G.R. Terry dalam Hasibuan (2016) mengemukakan bahwa motivasi adalah
keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk
melakukan tindakan-tindakan.
Menurut Wahjosumidjo dalam Rusdiana (2014), motivasi merupakan proses
psikologi yang mencerminkan interaksi sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan
yang terjadi pada diri seseorang. Proses psikologi timbul akibat faktor dari dalam
diri seseorang berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, sedangkan
dari luar diri seseorang berbagai faktor lain yang sangat kompleks.
PENGERTIAN
Menurut Wibowo (2011), wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan
BERWIRAUSAHA
peluang dalam mengembangkan usahanya, dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya.
Scarborough dan Zimmerer dalam Wibowo (2011) mengatakan bahwa
wirausaha merupakan orang memiliki karakter wirausaha, dan mengaplikasikan
hakikat kewirausahaan itu dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah
orang yang memiliki jiwa kreativitas, dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.
Menurut Lupiyoadi (2007) dalam Astiti (2014), mengatakan bahwa wirausaha
adalah orang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk
peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya. Seorang
wirausaha tidak pernah lupa memikirkan kesejahteraan masyarakat sehingga
mereka selalu berfikir kritis untuk selalu mencari inovasi dalam penciptaan
produk untuk masyarakat.
PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berwirausaha merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri seorang
BERWIRAUSAHA
entrepreneur yang menimbulkan kegiatan entrepreneur yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan entrepreneur dan yang memberi arah pada kegiatan entrepreneur tersebut
sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai (Venesaar, 2006). Motivasi
berwirausaha adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas
berwirausaha demi mencapai tujuan wirausaha (Koranti, 2013). Menurut Ratnawati &
Kuswardani (2010) motivasi berwirausaha adalah keadaan yang mendorong,
menggerakkan dan mengarahkan keinginan individu untuk melakukan kegiatan
kewirausahaan, dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri, berorientasi ke masa
depan, berani mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat inovasi. Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berwirausaha adalah keadaan yang
mendorong, menggerakkan dan mengarahkan keinginan individu untuk melakukan
kegiatan wirausaha, dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri, berorientasi ke masa
depan, mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat inovasi, serta berorientasi
laba dan keuntungan.
JENIS DAN TUJUAN
MOTIVASI
Menurut Siregar dan Nara (2011), motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Motivasi Intrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa
adanya rangsangan dari luar.
2. Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar misalnya pemberian
hadiah dan faktor-faktor eksternal lainnya yang memiliki daya dorong motivasional.
Tujuan Motivasi
1.      Mendorong gairah dan semangat kerja
2.      Meningkatkan kepuasan
3.      Meningkatkan produktivitas kerja
4.      Mempertahankan loyalitas
5.      Efektifitas
6.      Efisiensi
7.      Meningkatkan kreativitas, dan lain-lain
TEORI MOTIVASI
1.    Teori Motivasi Klasik
Teori motivasi klasik (teori kebutuhan tunggal) dikemukakan oleh Frederick
Winslow Taylor. Menurut teori ini motivasi para pekerja hanya untuk dapat
memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja.
2..    Herzberg’s Two Factor Motivation Theory
Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu Maintenance Factors (faktor-faktor
pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin
memperoleh kententraman badaniah, misal orang yang lapar akan makan)
dan Motivation Factors (menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu
perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan, misal seseorang yang bekerja
membutuhkan ruangan yang nyaman).
LANJUTAN TEORI
3.    Mc. Celland’s Achievement Motivation Theory
Teori ini dikemukakan oleh MOTIVASI
David Mc.Celland. teori ini berpendapat bahwa karyawan
mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan
tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang
tersedia. Mc.Celland mengelompokkan tiga kebutuhan manusia yang dapat memotivasi
gairah bekerja yaitu:
a.    Kebutuhan akan Prestasi (Need for Achievement); kebutuhan ini akan mendorong
seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta
energy yang dimiliki demi mencapai prestasi kerja yang optimal.
b.    Kebutuhan akan Afiliasi (Need for Afiliation); kebutuhan ini yang merangsang
gairah seseorang untuk bekerja seseorang karena setipa orang menginginkan kebutuhan
akan perasaan diterima oleh orang lain, dihormati, kebutuhan akan perasaan maju dan
tidak gagal, dan kebutuhan akan perasaan ikut serta.
c.    Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for Power); kebutuhan ini yang merangsang dan
memotivasi gairah kerja seseorang serta mengerahkan semua kemampuan demi
mencapai kekuasaan atau kedudukan  yang terbaik dalam organisasi.
LANJUTAN TEORI
MOTIVASI
4.    Maslow’s Need Hierarchy Theory
Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A theory of Human Motivation, dikemukakan oleh
A.H. Maslow tahun 1943. Teori ini merupakan kelanjutan dari “Human Science Theory”
Elton Mayo (1880-1949) yang menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasan seseorang itu
jamak yaitu kebutuhan biologis dan psikologis berupa materiil dan non materiil.

Teori ini berdasakan pada :


a.     Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan
b.     Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat 
motivasi bagi pelakunnya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi
yang menjadi alat motivasi.
c.       Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat (hierarchy),
sebagai berikut:
LANJUTAN TEORI
MOTIVASI
1)      Physiological Needs; yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum, tempat tinggal, dan lainnya.
2)      Safety and Security Needs; adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman yakni
merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.
3)      Affiliation or Acceptance Needs; adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai serta
diterima dalam pergaulan kelompok dan lingkungannya.
4)      Esteem or Status Needs; adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta
penghargaan prestise dari masyarakat dan lingkungannya.
5)      Self Actualization; adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan
kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi
kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.
MOTIF BERPRESTASI DALAM KEWIRAUSAHAAN
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya
suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi.
Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutuhan berprestasi wirausahawan terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya. Wirausahawan yang memiliki
motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2.    Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
3.    Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4.    Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang, jika tugas yang diembannya sangat
ringan, wirausahawan merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan
yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
BAGAIMANA MEMULAI
Untuk memulai suatu usaha banyak cerita yang dapat kita ambil hikmahnya. Sering kali
kagum menyaksikan kesuksesanUSAHA
seorang pengusaha. Kadang-kadang kita tidak tahu
proses keberhasilan pengusaha tersebut. Namun, jika kita telaah lika-liku sebelum sukses
menjadi pengusaha banyak cerita suka duka dibelakang kesuksesannya. Tidak sedikit
cerita yang menyedihkan dibalik suskses yang diraih pengusaha tersebut. Ada pengusaha
yang memulai usahanya dari nol dengan tertatih – tatih. Bahkan, seringkali penderita
tersebut menderiat kerugian dan nyaris bangkrut. Namun, karena keberanian, kesabaran,
ketekunan, dan kepandaiannya mengelola usaha dari waktu ke waktu selama bertahun –
trahun akhirnay berhasil.
Dari hasil penelitian di lapangan terdapat beragam cara dan sebab untuk memulai usaha.
Ada lima sebab atau cara seseorang untuk memulai merintintis usahanya, yaitu :
1.    Faktor keluarga pengusaha
2.    Sengaja terjun menjadi pengusaha
3.    Kerja sampingan (iseng)
4.    Coba – coba
5.    Terpaksa
LANJUTAN

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai


usaha, baik secara berkelompompok maupun perorangan. Cara
memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sbb :
1.    Mendirikan usaha baru.
2.    Membeli perusahaan
3.    Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba (Franchising)
4.    Mengembangkan usaha yang sudah ada
FAKTOR PENDORONG KEWIRAUSAHAAN
Keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang mencakup
hal-hal berikut :
a.    Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak
kemauan dan orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan,
keduanya tidak akan menjadi wirausahaan yang sukses. Sebaliknya, orang yang
memilki kemauan dan dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang
sukses. Kemauan saja tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.
b.    Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat,
tetapi memiliki kemauan untuk bekerja keras dan orang yag suka bekerja keras, tetapi
tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang
sukses.
c.    Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi
tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan
mencari-cari atau menunggu peluang yang datang kepada kita.[9]
  FAKTOR PENGHAMBAT
Selain keberhasilan KEWIRAUSAHAAN
seorang wirausahawan juga selalu dibayangi oleh potensi kegagalan yang
akan memberikan lebih banyak pelajaran dibandingkan sekedar kesuksesan. Menurut Zimmerer
keberhasilan atau kegagalan berwirausaha sangat bergantung pada kemampuan pribadi
wirausahawan itu sendiri. Menurut Zimmerer ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan
wirausahawan gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :
a. Tidak kompeten dalam hal menejerial
b. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia maupun mengintegrasikan operasi
perusahaan
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal dalam perencanaan
e. Lokasi yang kurang memadai
f. Kurangnya pengawasan peralatan
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
h.  Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
STUDI KASUS
Nicholas Kurniawan, Kisah Pengusaha Muda Ikan Hias yang
Inspiratif
Terlatih Mandiri Sejak Kecil
Jika beberapa pelaku usaha cukup beruntung mendapatkan modal bisnis berupa materi yang jumlahnya memadai
dari keluarganya, Nicholas bukanlah salah satunya. Sebaliknya, Nicholas justru terlahir dalam lingkungan keluarga
yang serba kekurangan, terkadang bahkan hingga perlu berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun, bukan berarti keluarga Nicholas tidak turut memberikan sumbangsih bagi kiprahnya di dunia bisnis.
Meski tak dapat mewariskan materi yang cukup sebagai modal bisnis, keluarga Nicholas yang sesungguhnya tidak
bisa dibilang kaya raya memberikan modal lain yang juga sangat berguna dan berkontribusi baginya hingga
dikenal sebagai pengusaha muda inspirasional seperti sekarang.
Dari kehidupan masa kecilnya yang serba kekurangan, Nicholas belajar pentingnya bersikap mandiri sehingga
tidak menjadi beban tambahan bagi kedua orang tuanya. Bahkan ketika ia masih duduk di bangku kelas dua
Sekolah Dasar, sikap mandirinya ini sudah sangat terasah hingga membuatnya mampu mencari uang sendiri untuk
tambahan pendapatan keluarganya.
Memiliki prinsip yang keras untuk membantu orang tua menyekolahkan dirinya, di usia yang sangat muda tersebut
Nicholas sudah memiliki usaha sendiri dengan berjualan makanan, minuman, hingga pakaian. Baginya, apa pun
yang halal dan bisa dijual dapat membantu meringankan beban keluarganya ketika dilakukan dengan telaten.
Kecerdasan yang Terus Diasah

Tak hanya kemandirian saja yang didapat olehnya. Nicholas cukup beruntung karena dapat menyerap
setiap materi yang diberikan di sekolah dengan baik. Bahkan, Nicholas sempat menjadi juara kelas
dan pemegang nilai tertinggi untuk mata pelajaran matematika mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Selain mendapat nilai yang sangat baik dalam pelajaran, Nicholas juga terkenal supel. Tercatat
Nicholas cukup aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada di sekolahnya, baik sebagai anggota OSIS
maupun dalam aktivitas ekstrakurikuler.
Kepandaiannya ini membuatnya banyak disukai oleh teman-temannya, ditambah dengan keaktifan
serta sifat supelnya, Nicholas memiliki pergaulan yang sangat luas, salah satu modal lain yang
nantinya ia manfaatkan untuk memulai serta mengembangkan bisnis yang digelutinya.
Berangkat dari Gabungan Prinsip dan Keisengan

Dibilang iseng, ya memang iseng. Mungkin itulah yang bisa disebutkan untuk menjelaskan awal karier
Nicholas di dunia bisnis.

Diawali dengan keisengan ketika ia duduk di bangku kelas dua SMA, salah seorang temannya tiba-tiba saja
memberikan jenis ikan Garra rufa. Tentu saja awalnya Nicholas juga bingung kenapa dia diberi ikan
tersebut. Namun, dengan prinsip awalnya untuk menjual apa saja yang memang halal untuk dijual, justru
keisengan inilah yang menjadi pintu pembuka untuk kecemerlangan kiprahnya di dunia bisnis ikan hias.

Oleh Nicholas, ikan yang umumnya ditemui di banyak tempat makan maupun tujuan wisata serta tempat-
tempat kebugaran sebagai ikan untuk tujuan terapi tersebut dijualnya kembali di forum jual beli. Siapa
sangka, dari keisengannya tersebut, Nicholas menemukan banyaknya peminat yang tertarik dengan
berbagai macam jenis ikan lainnya.

Dari keuntungan awal yang diperolehnya, pengusaha muda inspirasional ini memutuskan untuk mencari
tahu lebih jauh terkait ikan Garra rufa yang dijualnya, kemudian mengawali bisnisnya dengan membuka
toko online yang khusus menjual ikan Garra rufa beserta beragam perlengkapan yang dibutuhkan untuk
merawat ikan tersebut.
Kebutuhan Meningkat, Pendapatan Harus Ditingkatkan
Selulus dari SMA, selayaknya banyak anak muda lainnya, tentunya Nicholas pun ingin melanjutkan pendidikannya
ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, itu berarti ada beban pengeluaran tambahan yang harus ia tanggung ketika
Nicholas memang tidak ingin menambah beban pengeluaran keluarganya; terlebih untuk biaya kuliahnya sendiri.
Mau tak mau, Nicholas pun harus memutar otak lebih keras agar bisa memperoleh penghasilan tambahan dari
bisnisnya saat ini. Belajar dari usaha yang tengah dilakoninya, Nicholas akhirnya menemukan peluang bisnis baru
dari apa yang saat ini memang tengah ia geluti. Tak lama, dari bisnis jual beli ikan hias, Nicholas pun mulai
merambah pangsa pasar yang lebih besar, yaitu eksportir ikan hias.
Tentu mengembangkan usaha, terlebih ke pangsa pasar yang lebih luas dan kemungkinan besar juga akan berbeda
dari yang sudah ada, sama sekali tidak bisa dibilang pekerjaan yang mudah. Namun, jika memang ingin mendapat
keuntungan bisnis yang lebih besar, tentu risiko bisnis yang sama besarnya juga perlu diambil.
Nicholas juga tak serta merta mengubah model bisnisnya begitu saja. Ia juga memanfaatkan pengalamannya pada
model bisnis sebelumnya, dan menemukan bahwa untuk toko online, kata tropical fish adalah kata kunci yang
paling banyak dicari untuk jenis bisnis yang tengah coba ia jalankan. Dari sanalah Nicholas pun memperoleh
inspirasi untuk mendirikan Tropical Fish Indonesia.
Bagi para pengusaha muda, maupun pelaku usaha lain pada umumnya, kiprah Nicholas Kurniawan sudah
sepatutnya dijadikan contoh dalam mengembangkan bisnis. Kemandirian, keuletan, serta prinsip yang teguh seperti
yang ditunjukkan oleh Nicholas toh mampu mengantarkannya menjadi juara satu nasional untuk Wirausaha Muda
Mandiri 2013.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai