ATONIA UTERI EC PARTUS PRESIPITATUS Nama : SRI SUPATMI Kelas :A NPM : 6221051 NARASI KASUS Px. Ny. A datang dengan didampingi suami dan keluarga ke BPM pukul 10.00 ● 10.05 bidan melakukan pemeriksaan EV : Dx : G2P1A0 part aterm kala I fase laten Janin tunggal hidup intra uterin preskep DJJ : 143 X/M reguler , HIS : 2X10’20’’, TFU : 30 Cm VT : Pembukaan : 4 CM, Ket : utuh, porsio tipis, presentasi kepala , hodge I ● 10.15 melakukan Anamnesa dan pemeriksaan ulang S : ibu mengatakan hamil anak ke-2 ,usia kehamilan 38 minggu, keluhan saat ini mulas dirasakan sejak subuh semakin lama semakin kuat, riwayat melahirkan anak ke satu dengan berat badan anak terbesar adalah 3 kg (melahirkan normal di bidan). Tidak ada riwayat penyakit penyerta. LANJUTAN
O : ku : baik, kes : cm, TD : 110/80 , S : 36’C, N : 82X/M , R: 20 x/m
TFU : 30 cm, DJJ : 140 X/M Reguler, HIS : 2x10’25’’ Vt : Pembukaan : 4 CM, Ket : utuh, porsio tipis, presentasi kepala , hodge I A : G2P21A0 part aterm kala I fase laten P : observasi kemajuan persalinan dan kesejahteraan janin NARASI KASUS ● Jam 10.25 ibu mengatakan sudah ada dorongan meneran dan mulas semakin kuat Ev : Pembukaan lengkap , Kepala sudah terlihat (crowning) , dilakukan pertolongan persalinan (bayi lahir pukul 10.28 wib , menangis kuat tonus otot aktif warna kulit kemerahan) ● Jam 10.40 melakukan MAK III Ev : plasenta lahir pukul 10.45 wib , setelah plasenta lahir dilakukan masase dan tidak teraba kontraksi , PPV +- 300 cc , melakukan pengecekan apakah ada sisa atau laserasi , pengosongan kandung kemih dan pemberian hidrasi + memasang infus 2 line (Melakukan penanganan sesuai protap perdarahan postpartum) ● Melakukan observasi : ttv , kontraksi uterus, perdarahan, dan memotivasi keluarga dan pasien untuk rujuk ke RS agar dapat penanganan lebih lanjut. Sambil melakukan KBI, KBE , masukan miso 4 tab rektal, infus RL + oxy ● Ev: pendarahan masih tetap mengalir +- 200 cc dan kontraksi masih lembek, keluarga sudah menandatangani informconsent untuk rujuk ke Rs dustira. ● Bidan melakukan confirmasi lewat telephone RS dustira tentang keadaan pasien melakukan rujukan sambil memasang kondom kateter jam 11. 30 pasien tiba di Rs dustira dan dapat pemeriksaan dan penanganan dokter jaga Kolaborasi dengan dokter SPOG Ev : Rencana HT, persiapan transfusi PRC 3 Labu ● Pasien operasi HT ( sudah di Inform consent dan semua keluarga setuju ) jam 11. 30 pasien tiba di Rs dustira dan dapat pemeriksaan dan penanganan dokter jaga Kolaborasi dengan dokter SPOG Ev : Rencana HT, persiapan transfusi PRC 3 Labu ● Pasien operasi HT ( sudah di Inform consent dan semua keluarga setuju ) Jam 11. 35 hasil pemeriksaan di UGD RS dustira Ku : cm TD : 90/60/ mmhg N: 100x/m S : 36,7 C, R : 20x/m kontraksi uterus : lembek perdarahan : 100cc • Dokter UGD kolaborasi dengan dokter SPOG dan mendapatkan intruksi cito operasi • Tim RS memotivasi keluarga dan menandatangani infromconsent untuk cito operasi histerektomi • Jam 12. 00 dilakukan operasi oleh tim RS • Bidan perujuk di perbolehkan pulang oleh tim Rs • 2 hari setelah kejadian bidan bpm mendapatkan laporan dari keluarga bahwa kondisi pasien dalam perbaikan dan satu hari di perbolehkan pulang oleh Rs EVALUASI
Partus presipitatus bisa menyebabkan kontraksi sangat kuat dan
persalinan bisa terjadi sangat cepat. Akibatnya seringkali menyebabkan atonia uteri atau rupture pada uterus, Untuk itu bidan harus waspada apabila terjadi kejadian seperti ini, persiapkan alat dan sarana untuk dapat menolong pasien seefektif mungkin dan secepat mungkin. Jangan lupa untuk tetap bekerja sesuai wewenang dan kapasitas kita. TERIMAKASIH