Anda di halaman 1dari 59

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM

MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI
SUPERVISI AKADEMIK TERPROGRAM
DI SD NEGERI 2 BAKUNGIN

Oleh:
TUTUT WIDAYATI,S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2017, tentang Guru Pasal 52 ayat (1)
mencakup kegiatan pokok yaitu:
 merencanakan pembelajaran,
 Melaksanakan pembelajaran,
 menilai hasil pembelajaran,
 membimbing dan melatih peserta didik,
 melaksanakan tugas tambahan yang melekat
pada pelaksanaan tugas pokok.
• Masih banyak guru di SD Negeri 2 Bakungin
yang memiliki kemampuan pas-pasan atau
bahkan rendah dalam menyusun RPP
• RPP yang dibuat guru belum memenuhi
harapan sesuai standar
• Kemampuan guru dalam menyusun RPP
tematik perlu ditingkatkan melalui kegiatan
supervisi akademik secara terprogram oleh
kepala sekolah dan pengawas
B. Rumusan Masalah

“ Apakah Peningkatan kemampuan Guru dalam


menyusun RPP dapat dilakukan melalui
Supervisi Akademik Terprogram bagi guru SD
Negeri 2 Bakungin Kecamatan Kapuas Hilir ? “
C.   Tujuan  Penelitian
1. Tujuan Umum:
Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
menyusun RPP
2. Tujuan Khusus:
Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
menyusun RPP melalui supervisi akademik
terprogram di SD Negeri 2 Bakungin
Kecamatan Kapuas Hilir
D.   Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat


untuk peningkatan kualitas pendidikan dan
pembelajaran,bagi perorangan dan institusi
dibawah ini :
a. Bagi Siswa :
• Aktivitas belajar siswa lebih meningkat
• Hasil belajar siswa meningkat
Lanjutan

Bagi Guru      :           


• Membuka wawasan baru dan mengetahui strategi
pembuatan RPP
• Menumbuhkan budaya perencanaan dengan
pembuatan RPP
• Dengan Supervisi Akademik Terprogram akan
menambah wawasan pengetahuan bagi Kepala
Sekolah dan guru dalam penyusunan RPP dan
signifikan terhadap peningkatan kemampuan yang
diperoleh.
Bagi Kepala Sekolah :

• Dengan Supervisi Akademik Terprogram akan


menambah wawasan pengetahuan bagi Kepala
Sekolah dan guru dalam penyusunan RPP
(rencana pelaksanaan pembelajaran) dan signifi
kan terhadap peningkatan kemampuan yang
diperoleh.
Bagi Sekolah :

Sekolah akan memiliki RPP yang disusun


sendiri oleh guru SD Negeri 2 Bakungin
sehingga dapat memberikan jamian mutu
pendidikan dan mendukung penilaian
akreditasi sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORITIK

1. Pengertian Supervisi
supervisi adalah “ serangkaian usaha pemberian
bantuan kepada guru dalam bentuk layanan
profesional yang diberikan oleh supervisor
(Pengawas sekolah, kepala sekolah, dan pembina
lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar mengajar.”
2. Konsep Supervisi Akademik

 Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan


membantu guru mengembangkan kemampuannya
mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran
 Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja
guru dalam mengelola pembelajaran.
 
3. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik

Tujuan supervisi akademik adalah:


a. membantu guru mengembangkan kompetensinya
b. mengembangkan kurikulum,
c. mengembangkan kelompok kerja guru, dan
membimbing penelitian tindakan kelas
Fungsi Supervisi Pendidikan

a. Penelitian (research)

b. Penilaian (evaluation)

c. Perbaikan (improvement)

d. Pembinaan
4. Prinsip-prinsip Supervisi akademik

a. Praktis h. Aktif
b. Sistematis i. Humanis
c. Objektif j. Berkesinambungan
d. Realistis k. Terpadu
e. Antisipatif l. Komprehensif
f. Konstruktif m.Kekeluargaan
g. Kooperatif n. Demokratis
5. Teknik Supervisi Akademik

a. Teknik supervisi individual terdiri dari :


 Kunjungan kelas
 Observasi kelas
 Pertemuan individual
 Kunjungan antar kelas
 Menilai diri sendiri.
b. Supervisi kelompok

ada 13 teknik supervisi kelompok yaitu:


 kepanitiaan-kepanitiaan
 kerja kelompok
 laboratorium dan kurikulum
 membaca terpimpin
 demonstrasi pembelajaran

 darmawisata
 kuliah/studi
 diskusi panel
 perpustakaan
 organisasi profesional
 buletin supervisi
 pertemuan guru
 lokakarya atau konferensi kelompok
6. Langkah-langkah Supervsi Akademik

• menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis

• analisis kebutuhan

• mengembangkan strategi dan media

• menilai

• revisi
1. Komponen RPP adalah :
Identitas mata pelajaran

Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator pencapaian kompetensi

Tujuan pembelajaran

19
Lanjutan

 Materi ajar
 

 Alokasi waktu
 Metode pembelajaran
 Penilaian hasil belajar
 Sumber belajar
2. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
• Memperhatikan perbedaan individu peserta
didik
• Mendorong partisipasi aktif peserta didik
• Mengembangkan budaya membaca dan
menulis Proses pembelajaran
• Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
• Keterkaitan dan keterpaduan
• Menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi
C. Kerangka Pikir
E. Hipotesis

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah


“Diduga supervisi akademik terprogram dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam
menyusun RPP di SD Negeri 2 Bakungin
Kecamatan Kapuas Hilir”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
 
Semoga
Bermanfaat
Wassalam
Komponen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Komponen Publikasi Ilmiah

 Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah


dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi
guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di
sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara umum.

 Publikasi ilmiah mencakup 3 kelompok kegiatan, yaitu:


 Presentasi pada forum ilmiah
 Sebagai pemrasaran/nara sumber pada seminar, lokakarya
ilmiah, koloqium atau diskusi ilmiah
 Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada
bidang pendidikan formal
Komponen Publikasi Ilmiah

Publikasi ilmiah publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif:

 Karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan


di sekolahnya yang diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku
yang ber-ISBN dan diedarkan secara nasional atau telah lulus dari
penilaian ISBN, atau diterbitkan/dipublikasikan dalam
majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi, provinsi,
dan tingkat kabupaten/kota, diseminarkan di sekolah atau disimpan
di perpustakaan

 Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan


pembelajaran pada satuan pendidikan yang dimuat dijurnal tingkat
nasional yang terakreditasi; jurnal tingkat nasional yang tidak
terakreditasi/tingkat provinsi; jurnal tingkat lokal
(kabupaten/kota/sekolah/madrasah, dsb.
Karya Tulis Ilmiah Yang Mudah Lolos dalam PAK

 Tidak Semua KTI


 Merupakan KTI Pengembangan Profesi
 Cirinya variabel yang diteliti sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Guru/Kepsek
PENELITIAN
TINDAKAN
(ACTION Mengapa Harus Penelitian Tindakan?
RESEARCH)  Ada unsur tindakan yang sesuai
dengan TUPOKSI, berarti ada unsur
pengembangan profesi
 Tidak Mengganggu Proses
Pembelajaran
 Mengajar sambil meneliti
 Untuk meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran
 Dalam rangka pengembangan profesi
Apa Ciri Penelitian Tindakan ?

 Harus ada action/tindakan


 Tindakan yang dilakukan dalam rangka
pengembangan profesi
 Cirinya tindakan harus sesuai dengan
TUPOKSI sebagai guru/kepsek
 Tindakan harus dilakukan sendiri oleh
Guru/Kepsek
Bidang Garapan Penelitian Tindakan
Objek PTK harus merupakan sesuatu yang aktif, dapat
dikenai aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa
gerak

GURU KEPSEK
 Metode Mengajar KOMPONEN MBS:
 Strategi Mengajar o Manajemen Kurikulum
 Model Pembelajaran o Manajemen PTK
 Prosedur Evaluasi o Manajemen Peserta Didik
 Perubahan Sikap dan Nilai o Manajemen Sarpras
 Media Pembelajaran o Manajemen Pembiayaan
 Lingkungan Belajar o Manajemen Humas
 Materi Pembelajaran o Manajemen Budaya dan
 Kurikulum Lingkungan Sekolah
Darimana Memulai Penelitian Tindakan

Apakah dari Judul


Apakah dari latar belakang
Apakah dari tujuan
Apakah dari manfaat
Apakah dari masalah

Menetapkan Fokus Penelitian/masalah:


1) Identifikasi masalah yang akan diatasi
2) Analisis masalah melalui identifikasi faktor penyebab
terjadinya masalah
3) Alternatif dan prioritas pemecahan masalah melalui
identifikasi berbagai alternatif tindakan untuk mengatasi
masalah, dan
4) Merumuskan masalah yang akan diatasi melalui penelitian,
rumusan masalah ini dinyatakan dengan kalimat tanya
Identifikasi masalah yang akan diatasi

Fakta/Kenyataan:

1. Siswa kurang fokus pada pembelajaran


2. Siswa kurang termotivasi untuk belajar
3. Rendahnya hasil belajar siswa kelas VI rendah pada mata
pelajaran IPA Pokok Bahasan/Materi Daur Hidup
4. Hasil belajar siswa berada dibawah nilai KKM (Belum
Tuntas)

Masalah yang akan diatasi:


Meningkatkan hasil belajar Siswa kelas VI pada Matpel
IPA Pokok Bahasan/materi Daur Hidup
Mengidentifikasi faktor penyebab masalah
Guru kurang menarik
dalam menyampaikan
materi pembelajaran

Belum Guru jarang


Rendahnya hasil
memanfaatkan memberi
belajar siswa kelas
media dan alat penguatan
VI Matpel IPA Pokok
peraga kepada
Bahasan/Materi
pembelajaran yg siswa
Daur Hidup
sesuai

Metode pembelajaran
yang digunakan
kurang menarik
(Ceramah)
Alternatif dan prioritas pemecahan masalah melalui
identifikasi berbagai alternatif tindakan untuk mengatasi

 Pembelajaran harus dikemas sedemikian rupa agar menarik


 Pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai dengan matpel
dan pokok bahasan
 Metode pembelajaran agar lebih bervariasi (menggunakan
metode yang tepat untuk matpel dan pokok bahasan tertentu

 Metode Eksperimen
 Role Playing (Bermain Peran)
 Ekspositori
 Demonstrasi
 Jigsaw
 Picture and Picture
 STAD
 Think Pair Share, dsb.
Merumuskan Masalah Penelitian

Rumusan masalah harus jelas, spesifik, operasional, mengarah pada


permasalahan yang akan dipecahkan/diperbaiki

Rumusan Masalah Judul Penelitian

 Apakah penerapan metode Jigsaw  “Penerapan Metode Jigsaw


dapat meningkatkan hasil belajar dapat Meningkatkan Hasil
siswa kelas VI SDN UPT Anjir Pulang Belajar Siswa Kelas VI SDN
Pisau pada mata pelajaran IPA pokok UPT Anjir Pulang Pisau”
bahasan daur hidup hewan ?  “Upaya Peningkatan Hasil
 Apakah pembelajaran IPA pada pokok Belajar Siswa Kelas VI SDN
bahasan konduktor dan isolator panas Pulang Pisau 7 pada Mata
dengan menggunakan metode STAD
Pelajaran IPA Pokok Bahasan
dapat meningkatkan hasil belajar
Konduktor dan Isolator melalui
siswa kelas VI SDN Pulang Pisau 7 ?
penerapan metode STAD”
Contoh Judul PTS Kepsek:

“Peningkatan Profesional Guru melalui pelaksanaan


Supervisi dengan Pendekatan Home Visiting Bagi Guru
SDN Anjir Pulang Pisau – 4”

“Penerapan Reward and Punishment dalam Meningkatkan


Kedisiplinan Guru SDN Anjir Pulang Pisau -1“
FORMAT USULAN DAN PELAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN
JUDUL

BAB I Pendahuluan BAB III Metode Penelitian


A. Latar Belakang Masalah A. Setting Penelitian
B. Identifikasi Masalah B. Subjek Penelitian
C. Rumusan Masalah C. Sumber Data
D. Tujuan Penelitian D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
E. Manfaat Penelitian E. Validasi Data
F. Analisis Data
BAB II Kajian Teori dan Hipotesis G. Prosedur Penelitian
Tindakan
F. Kajian Teori
G. Penelitian yang relevan (jika ada)
H. Kerangka Berpikir
I. Hipotesis Tindakan
FORMAT USULAN PENELITIAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Kondisi Awal
B. Deskripsi Siklus I
C. Deskripsi Siklus II, dst
D. Pembahasan Tiap Siklus
E. Hasil Penelitian

BAB V PENUTUP
F. Simpulan
G. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
 Kenyataan/kondisi awal siswa, Y rendah
 Kenyataan/kondisi awal Guru, belum X
 Harapan/kondisi akhir siswa, Y meningkat
 Harapan/kondisi akhir Guru, sudah X
Masalah:
1. Siswa: kenyataan Y rendah harapannya Y meningkat.
2. Guru kenyataan belum X harapannya sudah X
Perlu Solusi dengan cara guru melakukan tindakan memanfaatkan X
untuk meningkatkan Y.

B. Identifikasi Masalah
 Mengapa Y rendah?
 Mengapa Y perlu ditingkatkan?
 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Y rendah?
 Bagaimana caranya agar Y meningkat?
 Apa yang harus dilakukan Guru agar Y dapat Meningkat? dst
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah


tersebut di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
 “Apakah penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VI SDN UPT Anjir Pulang Pisau pada mata
pelajaran IPA pokok bahasan daur hidup?”
 “Apakah Penerapan Reward and Punishment dapat
Meningkatkan Kedisiplinan Guru kelas VI pada SDN Anjir
Pulang Pisau 3 ?

D. Tujuan Penelitian Tindakan

1. Tujuan Umum: untuk meningkatkan Y (secara umum)


2. Tujuan khusus: untuk mendeskripsikan tentang penerapan X
dalam meningkatkan Y siswa kelas VI SDN UPT Anjir Pulang
Pisau pada mata pelajaran IPA pokok bahasan daur hidup
(tujuan khusus)
E. Manfaat

1. Manfaat Teoritis, ditujukan kepada pengembangan ilmu apa


bidang garapan apa
2. Manfaat Praktis, ditujukan kepada pihak tertentu

Contoh :
Penelitian tindakan ini dihadapkan memiliki manfaat bagi:
3. Guru/Peneliti, dalam upaya apa?
4. Siswa, dalam upaya apa?
5. Sekolah/Kepala Sekolah, dalam upaya peningkatan kualitas
pendidikan melalui pelaksanaan PBM yang kondusif didukung
oleh keberadaan guru yang profesional
6. Peneliti berikutnya, untuk apa?

Ingat bahwa Manfaat harus sinkron dengan


Saran/Rekomendasi pada BAB V
BAB II Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan

A. Kajian Teori
1.Hakikat Pembelajaran IPA SD
2.Hasil Belajar Siswa
3.Metode Pembelajaran Jigsaw
B. Penelitian yang Relevan (Jika ada)
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Kerangka Berpikir
Kepala Sekolah /peneliti :
Kondisi Awal Guru / yang diteliti:
Belum melakukan kemampuan menyusun
supervisi akademik RPP rendah
terprogram

SIKLUS I
Tindakan Menerapkan Supervisi
Menerapkan
Supervisi Akademik Akademik secara kelompok

SIKLUS II
Menerapkan Supervisi
Akademik secara individual
kemampuan guru dalam
Kondisi
menyusun RPP meningkat.
Akhir
Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir


tersebut di atas diajukan hipotesis tindakan sbb:
“PenerapanMetode Pembelajaran Jigsaw Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI
SDN UPT Anjir Pulang Pisau Pada Mata
Pelajaran IPA Pokok Bahasan Daur Hidup”
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Uraikan kapan penelitian itu dilaksanakan. Dapat diuraikan mulai dari
persiapan penyusunan proposal, Pengumpulan data, Analisis Data,
Pembahasan hingga Pelaporan hasil penelitian

2. Tempat/Lokasi Penelitian
Uraikan tentang dimana penelitian itu dilaksanakan, sekolah mana,
kelas berapa, dll.

B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN ……………
sejumlah … orang.
..
C. Sumber Data
Data yang berasal dari subyek disebut data primer, berbentuk apa,
banyaknya data ada berapa dst.
Data yang berasal dari selain subyek disebut data sekunder, berbentuk
apa, banyaknya data berapa, bagaimana cara memperolehnya dst.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data


Terdapat 2 teknik pengumpulan data, yaitu: 1) Tes: tes tertulis
tes lisan, maupun tes perbuatan, dan 2) Non Tes misalnya
wawancara, pengamatan, chec list, dll.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data disesuaikan dengan teknik pengumpulan
data yang digunakan. Misal teknis tes alatnya adalah butir soal,
teknik wawancara alatnya pedoman dan lembar wawancara

E. Validasi Data
Alat Pengumpulan data dan data yang diperoleh perlu divalidasi
Cara memvalidasi disesuaikan dengan alat maupun data yang
diperlukan. Misalnya Tes tertulis harus divalidasi butir soalnya
melalui pembuatan kisi-kisi, wawancara/observasi yang divalidasi
datanya melalui triangulasi (sumber/metode)
F. Analisis Data
Teknik analisis data disesuaikan dengan datanya
Bila datanya berbentuk bilangan.kuantitatif dianalisisi dengan
analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan data
kuantitatif dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
Bila datanya berbentuk kategori/kualitatif dianalisis dengan
analisis kualitatif berdasarkan hasil wawancara/observasi dan
refleksi dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

G. Prosedur Penelitian
Uraikan tentang tahapan masing-masing Siklus yang terdiri dari
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan/Observasi, dan Refleksi.
Perencanaan

Pelaksanaan/
Refleksi SIKLUS I Tindakan

Pengamatan/
Observasi

Perencanaan

Pelaksanaan/
Refleksi
Tindakan
SIKLUS II

Pengamatan/
Observasi

Gambar Prosedur Penelitian Tindakan


BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Deskripsi Kondisi Awal


Uraikan kondisi awal hasil belajar siswa rendah dan kondisi guru dalam
melaksanakan pembelajaran
Dapat disajikan kondisi awal tersebut dengan menggunakan tabel atau
grafik
B. Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
a. Apersepsi
b. Kegiatan Inti
c. Penutup
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakannya apa (sesuai kerangka berpikir) dan juga sesuai
perencanaan yang telah dibuat. Prosesnya seperti apa, dapat
disisipkan foto.
3. Pengamatan Tindakan
d. Proses pembelajaran (hasilnya apa)
e. Hasil pembelajarannya apa (dapat dimuat dalam uraian, tabel
ataupun grafik)
4. Refleksi
Menggunakan analisis deskripsi komparatif kualitatif
(membandingkan dari kondisi awal dan siklus I)
a. Refleksi proses pembelajaran
b. Refleksi hasil pembelajaran

C. Deskripsi Siklus II (Sama seperti siklus I)


1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Pengamatan Tindakan
4. Refleksi
Menggunakan analisis deskripsi komparatif/kualitatif
(membandingkan dari Siklus ! dan Siklus II)
a. Refleksi proses pembelajaran
b. refleksi hasil pembelajaran
D. Pembahasan
1. Pembahasan Tindakan
Dibandingkan tindakan dari kondisi awal, siklus I dan Siklus
II, dapat berbentuk matriks maupun narasi.
2. Pembahasan Hasil Pengamatan
Dibandingkan hasil pengamatan baik proses maupun hasil
dari kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II. Dapat berbentuk
matrix maupun narasi.
3. Pembahasan Hasil Refleksi
Dibandingkan haasil refkelsi dari kondisi awal, Siklus I, dan
Siklus II. Dapat berbentuk matrix maupun narasi.
4. Pembahasan umum hasil penelitian dapat pula dibahas
menggunakan teori para ahli

E. Hasil Penelitian

Diambil dari hasil pembahasan khususnya hasil pembahasan


refleksi
Hasil penelitian berdasarkan data empirk pada bab ini ada 2
(dua) hal yang diungkap, yaitu:
1. Proses pembelajaran
2. Hasil pembelajaran
BAB V
Penutup

A. Simpulan
Kebenaran secara teoritik dari hipotesis (Bab II) dan
kebenaran secara empirik dari pengolahan data (Bab
IV) dibuat simpulan.
Contoh:
1. Penerapan metode pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran
IPA pada pokok bahasan daur hidup terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN UPT Anjir
Pulang Pisau .
2. Keefektifan tersebut dibuktikan dari hasil penelitian, yaitu:
 Siklus I (deskripsikan/jelaskan)
 Siklus II (deskripsikan/jelaskan)
BAB V
Penutup

B. Saran (Harus sinkron dengan Manfaat pada Bab I)


 Di dasarkan pada kesimpulan penelitian yang diperoleh
 Bersifat operasional, mudah dimengerti.

Contoh:
Adapun saran yang dapat dikemukakan ditujukan kepada pihak-
pihak sebagai berikut:
 Bagi Sekolah/Kepsek, diharapkan untuk terus memelihara
profesionalisme guru yang dipimpinnya melalui berbagai strategi
dan upaya peningkatan profesionalisme guru, antara lain melalui
pemberian reward dan punishment yang jelas atas capaian para
guru, penyediaan sarana dan prasarana penunjang PBM, supervisi
dan pengawasan yang rutin dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka

Contoh:

Bafadal, I. (2003). Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar:


Dalam Rangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah .
Jakarta: Bumi Aksara.

Bell, F., H. (1981). Teaching and Learning Mathematic (In Secondary


Schools). Iowa: Wm. C. Brown Company Publishers.

Danim, S. (2002). Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan


Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Hanson, M., E. (1985). Educational Administration and Organizational


Behavior. Third Edition. Boston Allyn and Bacon.

Hernawan, A., H. dkk. (2007). Pengembangan Kurikulum dan


Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

McPherson, R., B., et.al. (1986). Managing Uncertainty: Administrative


Theory and Practice in Education. Colombus: Charles E. Merrill
Publishing Company.
Lampiran

 Apa saja yang dilampirkan ditulis pada daftar lampiran


 Berisi nomor lampiran, judul lampiran, halaman berapa
lampiran tersebut di lampirkan
 Sebaiknya lampiran-lampiran disusun secara kronologis.
Abstrak

 Ditulis satu spasi, tanpa judul/ sub judul


 Isi abstrak minimal memuat: (1) tujuan penelitian, (2)
setting dan subyek penelitian, (3) prosedur penelitian
termasuk analisis data, (4) hasil penelitian
 Ditulis maksimal satu halaman
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS IV SDN MANTAREN -1 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI
PECAHAN DESIMAL

Nama Penulis

Abstak
Hasil evaluasi belajar yang dilaksanakan peneliti melalui tes pada mata pelajaran Matematika materi
Pecahan Desimal di semester I (satu) Tahun Pelajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa perolehan hasil
belajar siswa bisa dikatakan belum optimal, dimana dari 20 siswa hanya 13 orang yang memperoleh nilai di
atas KKM yang mencerminkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan bersama sejawat dan supervisor teridentifikasi bahwa salah satu
faktor penyebabnya adalah metode pembelajaran yang digunakan selama ini kurang efektif dan cenderung
monoton yang mengakibatkan rendahnya motivasi siswa dalam belajar dan kurang fokusnya perhatian
siswa dalam mengikuti pelajaran dikelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan
penggunaan metode pembelajaran ekpositori dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN
Mantaren – 1 pada mata pelajaran Matematika materi pecahan desimal. Penelitian ini dilaksanakan melalui
tahapan 2 Siklus pada mata pelajaran Matematika materi Pecahan Desimal. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM menjadi 18 orang dengan
persentase penguasaan materi sebesar 61,2% pada siklus I dan pada siklus II diperoleh hasil yang
memuaskan dimana seluruh siswa sebanyak 26 orang memperoleh nilai di atas KKM dengan persentase
penguasaan materi sebesar 79,6%. Penerapan metode pembelajaran ekspositori efektif digunakan dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Mantaren – 1 pada mata pelajaran Matematika
materi pecahan desimal.

Kata Kunci : Pembelajaran Matematika, Metode Pembelajaran Ekspositori, Pecahan Desimal.


Semoga
Bermanfaat

Wassalam

Anda mungkin juga menyukai