Oleh:
TUTUT WIDAYATI,S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2017, tentang Guru Pasal 52 ayat (1)
mencakup kegiatan pokok yaitu:
merencanakan pembelajaran,
Melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran,
membimbing dan melatih peserta didik,
melaksanakan tugas tambahan yang melekat
pada pelaksanaan tugas pokok.
• Masih banyak guru di SD Negeri 2 Bakungin
yang memiliki kemampuan pas-pasan atau
bahkan rendah dalam menyusun RPP
• RPP yang dibuat guru belum memenuhi
harapan sesuai standar
• Kemampuan guru dalam menyusun RPP
tematik perlu ditingkatkan melalui kegiatan
supervisi akademik secara terprogram oleh
kepala sekolah dan pengawas
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Supervisi
supervisi adalah “ serangkaian usaha pemberian
bantuan kepada guru dalam bentuk layanan
profesional yang diberikan oleh supervisor
(Pengawas sekolah, kepala sekolah, dan pembina
lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar mengajar.”
2. Konsep Supervisi Akademik
a. Penelitian (research)
b. Penilaian (evaluation)
c. Perbaikan (improvement)
d. Pembinaan
4. Prinsip-prinsip Supervisi akademik
a. Praktis h. Aktif
b. Sistematis i. Humanis
c. Objektif j. Berkesinambungan
d. Realistis k. Terpadu
e. Antisipatif l. Komprehensif
f. Konstruktif m.Kekeluargaan
g. Kooperatif n. Demokratis
5. Teknik Supervisi Akademik
darmawisata
kuliah/studi
diskusi panel
perpustakaan
organisasi profesional
buletin supervisi
pertemuan guru
lokakarya atau konferensi kelompok
6. Langkah-langkah Supervsi Akademik
• analisis kebutuhan
• menilai
• revisi
1. Komponen RPP adalah :
Identitas mata pelajaran
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator pencapaian kompetensi
Tujuan pembelajaran
19
Lanjutan
Materi ajar
Alokasi waktu
Metode pembelajaran
Penilaian hasil belajar
Sumber belajar
2. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
• Memperhatikan perbedaan individu peserta
didik
• Mendorong partisipasi aktif peserta didik
• Mengembangkan budaya membaca dan
menulis Proses pembelajaran
• Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
• Keterkaitan dan keterpaduan
• Menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi
C. Kerangka Pikir
E. Hipotesis
GURU KEPSEK
Metode Mengajar KOMPONEN MBS:
Strategi Mengajar o Manajemen Kurikulum
Model Pembelajaran o Manajemen PTK
Prosedur Evaluasi o Manajemen Peserta Didik
Perubahan Sikap dan Nilai o Manajemen Sarpras
Media Pembelajaran o Manajemen Pembiayaan
Lingkungan Belajar o Manajemen Humas
Materi Pembelajaran o Manajemen Budaya dan
Kurikulum Lingkungan Sekolah
Darimana Memulai Penelitian Tindakan
Fakta/Kenyataan:
Metode pembelajaran
yang digunakan
kurang menarik
(Ceramah)
Alternatif dan prioritas pemecahan masalah melalui
identifikasi berbagai alternatif tindakan untuk mengatasi
Metode Eksperimen
Role Playing (Bermain Peran)
Ekspositori
Demonstrasi
Jigsaw
Picture and Picture
STAD
Think Pair Share, dsb.
Merumuskan Masalah Penelitian
BAB V PENUTUP
F. Simpulan
G. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kenyataan/kondisi awal siswa, Y rendah
Kenyataan/kondisi awal Guru, belum X
Harapan/kondisi akhir siswa, Y meningkat
Harapan/kondisi akhir Guru, sudah X
Masalah:
1. Siswa: kenyataan Y rendah harapannya Y meningkat.
2. Guru kenyataan belum X harapannya sudah X
Perlu Solusi dengan cara guru melakukan tindakan memanfaatkan X
untuk meningkatkan Y.
B. Identifikasi Masalah
Mengapa Y rendah?
Mengapa Y perlu ditingkatkan?
Faktor-faktor apa yang menyebabkan Y rendah?
Bagaimana caranya agar Y meningkat?
Apa yang harus dilakukan Guru agar Y dapat Meningkat? dst
C. Rumusan Masalah
Contoh :
Penelitian tindakan ini dihadapkan memiliki manfaat bagi:
3. Guru/Peneliti, dalam upaya apa?
4. Siswa, dalam upaya apa?
5. Sekolah/Kepala Sekolah, dalam upaya peningkatan kualitas
pendidikan melalui pelaksanaan PBM yang kondusif didukung
oleh keberadaan guru yang profesional
6. Peneliti berikutnya, untuk apa?
A. Kajian Teori
1.Hakikat Pembelajaran IPA SD
2.Hasil Belajar Siswa
3.Metode Pembelajaran Jigsaw
B. Penelitian yang Relevan (Jika ada)
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Kerangka Berpikir
Kepala Sekolah /peneliti :
Kondisi Awal Guru / yang diteliti:
Belum melakukan kemampuan menyusun
supervisi akademik RPP rendah
terprogram
SIKLUS I
Tindakan Menerapkan Supervisi
Menerapkan
Supervisi Akademik Akademik secara kelompok
SIKLUS II
Menerapkan Supervisi
Akademik secara individual
kemampuan guru dalam
Kondisi
menyusun RPP meningkat.
Akhir
Hipotesis Tindakan
2. Tempat/Lokasi Penelitian
Uraikan tentang dimana penelitian itu dilaksanakan, sekolah mana,
kelas berapa, dll.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN ……………
sejumlah … orang.
..
C. Sumber Data
Data yang berasal dari subyek disebut data primer, berbentuk apa,
banyaknya data ada berapa dst.
Data yang berasal dari selain subyek disebut data sekunder, berbentuk
apa, banyaknya data berapa, bagaimana cara memperolehnya dst.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
E. Validasi Data
Alat Pengumpulan data dan data yang diperoleh perlu divalidasi
Cara memvalidasi disesuaikan dengan alat maupun data yang
diperlukan. Misalnya Tes tertulis harus divalidasi butir soalnya
melalui pembuatan kisi-kisi, wawancara/observasi yang divalidasi
datanya melalui triangulasi (sumber/metode)
F. Analisis Data
Teknik analisis data disesuaikan dengan datanya
Bila datanya berbentuk bilangan.kuantitatif dianalisisi dengan
analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan data
kuantitatif dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
Bila datanya berbentuk kategori/kualitatif dianalisis dengan
analisis kualitatif berdasarkan hasil wawancara/observasi dan
refleksi dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
G. Prosedur Penelitian
Uraikan tentang tahapan masing-masing Siklus yang terdiri dari
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan/Observasi, dan Refleksi.
Perencanaan
Pelaksanaan/
Refleksi SIKLUS I Tindakan
Pengamatan/
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan/
Refleksi
Tindakan
SIKLUS II
Pengamatan/
Observasi
E. Hasil Penelitian
A. Simpulan
Kebenaran secara teoritik dari hipotesis (Bab II) dan
kebenaran secara empirik dari pengolahan data (Bab
IV) dibuat simpulan.
Contoh:
1. Penerapan metode pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran
IPA pada pokok bahasan daur hidup terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN UPT Anjir
Pulang Pisau .
2. Keefektifan tersebut dibuktikan dari hasil penelitian, yaitu:
Siklus I (deskripsikan/jelaskan)
Siklus II (deskripsikan/jelaskan)
BAB V
Penutup
Contoh:
Adapun saran yang dapat dikemukakan ditujukan kepada pihak-
pihak sebagai berikut:
Bagi Sekolah/Kepsek, diharapkan untuk terus memelihara
profesionalisme guru yang dipimpinnya melalui berbagai strategi
dan upaya peningkatan profesionalisme guru, antara lain melalui
pemberian reward dan punishment yang jelas atas capaian para
guru, penyediaan sarana dan prasarana penunjang PBM, supervisi
dan pengawasan yang rutin dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka
Contoh:
Nama Penulis
Abstak
Hasil evaluasi belajar yang dilaksanakan peneliti melalui tes pada mata pelajaran Matematika materi
Pecahan Desimal di semester I (satu) Tahun Pelajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa perolehan hasil
belajar siswa bisa dikatakan belum optimal, dimana dari 20 siswa hanya 13 orang yang memperoleh nilai di
atas KKM yang mencerminkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan bersama sejawat dan supervisor teridentifikasi bahwa salah satu
faktor penyebabnya adalah metode pembelajaran yang digunakan selama ini kurang efektif dan cenderung
monoton yang mengakibatkan rendahnya motivasi siswa dalam belajar dan kurang fokusnya perhatian
siswa dalam mengikuti pelajaran dikelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan
penggunaan metode pembelajaran ekpositori dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN
Mantaren – 1 pada mata pelajaran Matematika materi pecahan desimal. Penelitian ini dilaksanakan melalui
tahapan 2 Siklus pada mata pelajaran Matematika materi Pecahan Desimal. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM menjadi 18 orang dengan
persentase penguasaan materi sebesar 61,2% pada siklus I dan pada siklus II diperoleh hasil yang
memuaskan dimana seluruh siswa sebanyak 26 orang memperoleh nilai di atas KKM dengan persentase
penguasaan materi sebesar 79,6%. Penerapan metode pembelajaran ekspositori efektif digunakan dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Mantaren – 1 pada mata pelajaran Matematika
materi pecahan desimal.
Wassalam