Anda di halaman 1dari 13

PLASTIK

BIODEGRADABLE
• Material plastik banyak digunakan karena mempunyai sifat unggul,
seperti ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan
terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Namun, plastik masih mempunyai sifat kurang menguntungkan.
Plastik tidak mudah hancur karena lingkungan, baik oleh cuaca hujan
dan panas matahari maupun mikroba yang hidup dalam tanah.
PLASTIK BIODEGRADABLE

• Plastik Biodegradable adalah plastik yang dapat duraikan kembali


oleh mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah
lingkungan
• Umumnya Bioplastik memiliki daya tahan lebih rapuh dan kurang
tahan panas, serta sukar dibentuk, dibanding dengan bahan sejenis
yang berbahan dasar daripada minyak bumi, sehingga masih kurang
banyak digunakan dalam industri khususnya komponen plastik saat
ini.
BAHAN BAKU PLASTIK
BIODEGRADABLE

bahan baku plastik biodegradable adalah


• Poli (ß-hidroksi butirat) (PHB),
• poli e-kaprolakton (PCL),
• Poli butilen suksinat (PBS),
• Poli asam laktat (PLA).
Poli (ß-hidroksi butirat) (PHB)

• PHB adalah poliester yang diproduksi


sebagai cadangan makanan oleh
mikroorganisme seperti Alcaligenes
(Ralstonia) eutrophus, Bacillus megaterium
dsb.
• titik leleh yang tinggi (Tm = 180o C), tetapi
karena kristalinitasnya yang tinggi
menyebabkan sifat mekanik dari PHB
kurang baik.
• Untuk memproduksi PHB dibutuhkan total
energi yang jauh lebih besar dibanding
dengan energi yang dibutuhkan untuk
memproduksi plastik konvensional seperti
polietilen dan polietilen tereftalat. Sehingga
PHB merupakan bahan yang mahal.
Poli e-kaprolakton (PCL),

• PCL adalah polimer hasil sintesa


kimia menggunakan bahan baku
minyak bumi.
• mempunyai sifat biodegradabilitas
yang tinggi karena dapat dihidrolisa
oleh enzim lipase dan esterase yang
tersebar luas pada tanaman, hewan
dan mikroorganisme.
• titik lelehnya yang rendah, Tm =60⁰C
Poli butilen suksinat (PBS),

• titik leleh yang setara dengan plastik konvensional polietilen, yaitu Tm


=113o C.
• Kemampuan enzim lipase dalam menghidrolisa PBS relatif lebih
rendah dibandingkan dengan kemampuannya menghidrolisa PCL.
• PBS memiliki sifat ketahanan hidrolisa kimiawi yang rendah, sehingga
tidak dapat diaplikasikan untuk bidang aplikasi lingkungan lembab.
• Kopolimerisasi PBS dengan poli karbonat menghasilkan produk
poliester karbonat yang memiliki sifat biodegradabilitas, ketahanan
hidrolisa kimiawi dan titik leleh yang tinggi.
Poli asam laktat (PLA).
• PLA adalah poliester yang dapat diproduksi
SDA terbarui seperti pati dan selulosa melaui
fermentasi asam laktat.
• Polimerisasi secara kimiawi untuk
menghasilkan PLA dilakukan dengan 2 cara,
yaitu secara langsung dari asam laktat dan
secara tidak langsung melalui pembentukan
laktida (dimer asam laktat) terlebih dahulu,
dan diikuti dengan polimerisasi menjadi PLA.
• titik leleh tinggi sekitar 175ᴼ C, dan dapat
dibuat menjadi lembaran film yang
transparans.
• Perusahaan-perusahaan besar dunia
memproduksi PLA dengan skala 140.000 ton/
tahun dengan memanfaatkan pati jagung dan
ubi jalar.
Biodegradabilitas plastik
biodegradabel di lingkungan
Hubungan antara
jumlah total koloni
dengan zona terang
yang tumbuh pada
media agar
beremulsikan
polimer plastik
biodegradabe
Sifat Biodegradabilitas
• Pengujian sifat biodegradabilitas bahan plastik dapat dilakukan
menggunakan enzim,mikroorganisme dan uji penguburan. Lembaga
standarisasi internasional (ISO) telah mengeluarkan metode standar
pengujian sifat biodegradabilitas bahan plastik sebagai berikut :

• ISO 14851 : Penentuan biodegradabilitas aerobik final dari bahan


plastik dalam media cair - Metode pengukuran kebutuhan oksigen
dalam respirometer tertutup
• ISO 14852 : Penentuan biodegradabilitas aerobik final dari bahan
plastik dalam media cair - Metode analisa karbondioksida yang
dihasilkan.
• ISO 14855 : Penentuan biodegradabilitas aerobik final dan
disintegrasi dari bahan plastik dalam kondisi komposting terkendali -
Metode analisa karbondioksida yang dihasilkan.
Contoh Pengujian sifat
biodegradabilitas bahan plastik

(1) Pencampuran (blending) antara polimer plastik


dengan pati
• 2. Modifikasi kimiawi pati
Untuk menambahkan sifat plastisitas pada pati, metode grafting
sering digunakan. Sifat biodegradabilitas dari produk plastik yang
dihasilkan tergantung daripada jenis polimer yang dicangkokkkan
pada pati. Jika polimer yang dicangkokkan adalah polimer yang
bersifat biodegradabel, maka produk yang dihasilkan juga akan
bersifat biodegradabel. Namun demikian, biasanya sifat
biodegradabilitas pati akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali
dengan proses modifikasi kimiawi. Tabel 2 menunjukkkan hasil
grafting antara pati sagu dan tapioka dengan poli metil akrilat.

Anda mungkin juga menyukai