JENIS PENELITIAN
b) Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala,
fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi. Dengan kata lain,
penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada
masalah-masalah aktual yang sedang atau sudah terjadi dan diungkapkan
sebagaimana adanya atau tanpa manipulasi.
Sebagai contoh, dalam rangka memenuhi tugas akhir (skripsi) program sarjana,
seorang mahasiswa bermaksud mengadakan penelitian tentang “Hubungan
Antara Gaya Mengajar Guru dan Keberhasilan Belajar Siswa”. Sebagai
langkah pertama, ia harus mendeskripsikan secara akurat gaya mengajar guru.
Kemudian mengajukan beberapa pertanyaan deskriptif, seperti: Bagaimana
gaya mengajar guru? Setelah pertanyaan ini terjawab, barulah ia dapat
menghubungkan variabel tersebut dengan keberhasilan siswa.
Contoh lainnya untuk menjelaskan pengertian penelitian deskriptif yaitu
Penelitian “Studi Kualitatif Deskriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik
Vynil di Yogyakarta” dilakukan oleh Sulistiyono dari Universitas Negeri
Yogyakarta tahun 2015. Riset ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif.
Kenapa? karena penelitian ini mendeskripsikan hasil riset penelitian fenomena
atau peristiwa yang terjadi di masyarakat. Hal ini sesuai dengan pengertian
penelitian deskriptif yang sudah dijelaskan sebelumnya.
LANJUTAN NO 1….
c. Penelitian Survei
Penelitian yang pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi
dari suatu pengamatan terbatas atau sampel, sehingga kesimpulan yang diambil
berlaku bagi populasi. Di samping berupa pengamatan terbatas, survei bisa juga
dilakukan terhadap populasi secara keseluruhan yang dikenal dengan sensus.
Penelitian survei biasanya bertujuan untuk deskripsif, eksplanatori, dan eksploratori.
Misalnya riset pendidikan yang mencerminkan menggunakan metode survei
misalnya saja kajian tentang “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Kampung
Sukamaju Terhadap Prestasi Siswa di Pembelajaran IPA”. Disini si peneliti telah
menentukan variabel terikat yaitu orang tua dan variabel bebas-nya model pola asuh.
Biasanya riset jenis ini dipergunakan dalam membandingkan hasil yang kemudian
ditelaah guna mendapatkan tingkat kepuasaan atas permasalahan yang terjadi.
Dapatlah dikatakan bahwa penelitian survei banyak digunakan oleh akademisi,
pemerintah dan bisnis. Pemerintah menggunakan survei penelitian untuk belajar
tentang populasi mereka untuk membantu melayani warganya dengan lebih baik,
sementara kandidat politik menggunakan penelitian survei untuk mengukur preferensi
dan pendapat pemilih.
Sedangkan dunia bisnis menggunakan survei untuk mengumpulkan informasi
tentang sikap dan pengalaman pelanggan untuk membantu memasarkan produk
konsumen. Di dunia akademis, survei diterapkan dalam bidang-bidang seperti
demografi, statistik, dan penelitian sosial.
LANJUTAN NO 1….
d) Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari manusia dan perilaku yang
dapat diamati.
Judul: “Lingkungan Pertemanan Sebagai Agen Pembentukan
Kepribadian Anak Usia Pra Sekolah”
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam skripsi ini adalah pendekatan deskriptif
kualitatif karena penelitian ini mendeskripsikan bagaimana sebuah
lingkungan pertemanan dapat menjadi agen pembentukan kepribadian anak
usia pra sekolah. Data-data yang diperoleh tidak berupa angka-angka, tetapi
berupa kualitas bentuk-bentuk verbal yang berwujud tuturan (Muhadjir 1996:
29).
LANJUTAN NO 1….
F) Penelitian analisis isi, dilakukan dengan tujuan untuk menggali isi dan makna dari pesan-
pesan yang terkandung pada bahan atau sumber tertentu. Sumber data penelitian ini berupa
benda-benda hasil karya manusia, seperti buku, dokumen, fotografi, nyanyian, lukisan, puisi,
surat kabar, pidato, hukum dan sebagainya.
Terdapat contoh analisis isi (content analysis) yang dilakukan pada film nasional
"Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)" dapat disimpulkan film sebagai sebuah
medium dapat digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan tentang peran seorang laki-laki
(sebagai suami, sekaligus seorang ayah) dalam sebuah keluarga. Proses pembacaan "teks"
dalam sebuah film dimana segenap khazanah memori kita terlibat dan akan menjadi
landasan, meliputi berbagai bahan bacaan lain dari berbagai sumber akan menjadi wawasan,
pengalaman dan juga sistem nilai masyarakat yang sudah terbentuk dalam diri kita akan turut
menjadi sandaran penilain terhadap sebuah film.
Pembacaan "teks" dalam cerita film NKCTHI cukup tergambarkan dominannya
peran Sang Ayah (laki-laki) sebagai seorang suami sekaligus ayah anak-anaknya begitu
dominan dan memegang otoritas penuh dalam keluarga seperti pemahaman patriarki dalam
masyarakat tradisional dimana seorang laki-laki "King of The Rule" yang menentukan sikap
boleh atau tidaknya bagi setiap anggota keluarga dalam menghadapi permasalahan. Namun
sesuai perkembangan baik secara teknologi dan peradaban manusia saat ini pandangan
patriarki (menurut KBBI, sebagai perilaku mengutamakan laki-laki daripada perempuan
dalam masyarakat atau kelompok sosial tertentu) digugat dan dipertanyakan seiring
perubahan yang berjalan dan meninjau ulang hubungan (interaksi dan relasi) yang sudah ada
dan memperbaikinya agar lebih terkoneksi dengan dinamika yang terjadi saat ini.
LANJUTAN NO 1….