Anda di halaman 1dari 25

TRAUMA PADA KEHAMILAN

PELATIHAN
BASIC TRAUMA AND CARDIAC LIFE SUPPORT
(BT & CLS ) FOR NURSE
HIPGABI SULSEL
Apakah dia
Hamil?
 Tanyakan /anamnesis !
 Apakah uterus membesar?
 Test Kehamilan?
Perubahan dan resikonya?

 Uterus: Intrapelvic
dan dinding tebal
 Fetus terproteksi dari
cedera langsung
 Risks
• Abortus
• Isoimmunization
Perubahan dan resikonya?

 Uterus: Extrapelvic
 Jumlah cairan amnion
yg banyak
 Risks
• Abruptio placenta
• Emboli cairan amnion
• Isoimmunization
Perubahan dan
resikonya?
 Uterus: dinding
tipis
 Maternal
abdominal viscera
displaced
 Kompresi pada
Inferior vena cava
Perubahan dan resikonya?
 Risks
• Fraktur pelvis disertai
perdarahan pada ibu
dan trauma langsung
pada fetus
• Abruptio placenta
• Emboli cairan
Amniotic
• Isoimmunization
Perubahan dan resikonya?

Resiko Aspirasi
Perdrhan pd ib
Hyperventilasi
Tanda awal distre
Hypervolemia + pada janin
anemia

Eclampsia
Perubahan pd Sistem Respirasi
• Volume tidal meningkat (40%)
• Frekuensi pernapasan meningkat (15%)
• Ventilasi semenit meningkat (50%)
• Konsumsi O2 dan produksi CO2
meningkat (60%)
• FRC menurun
Implikasi Klinis
• FRC menurun dan konsumsi O2
meningkat: apnoe lebih cepat terjadi
hipoksemia maternal
• FRC menurun: waktu utk denitrogenasi
dan kecepatan uptake anestetik inhalasi.
• Peningktan edema, vaskularitas, membran
mukosa rapuh: hindari intubasi nasal,
gunakan ETT kecil utk intubasi oral.
Perubahan pd Sistem
Kardiovaskular
• Curah jantung meningkat (30-40%)
• Frekuensi denyut jantung meningkat (10-
15 kali)
• Isi sekuncup meningkat
• Tahanan vaskular sistemik menurun (20%)
• Tekanan darah tdk pernah meningkat pd
kehamilan normal.
Implikasi Klinis
• Peningkatan curah jantung semenit tdk dpt
ditoleransi dgn baik pada ibu hamil dgn kelainan
jantung (stenosis aorta atau mitral.
• DC terjadi pd kehamilan 24 minggu, selama
persalinan dan segera setelah melahirkan.
• Pleksus venosus epidural melebar: risiko
penempatan kateter intravaskular meningkat.
• Risiko keracunan anestetik lokal terhadap
sistem kardiovaskular dan saraf meningkat.
PRINSIP PENANGANAN

TANGANI
IBU TERLEBIH DAHULU
Bgm mengelola 2 pasien?

 Primary survey / resusitasi ibu


 Secondary survey ibu
 Tindakan Definitive pd ibu dan fetus
 Cito Konsul /rujuk
Bgm mengelola ibu ?

Sama dg ibu tdk hamil


Sama dg ibu tdk hamil
Perubahan uterus /
volume infusion
Eclampsia vs Trauma Kepala
Sama dg ibu tdk hamil
Bgm mengelola fetus?

 Lakukan resusitasi pada ibu


 Monitor fetal heart tones
 Pikirkan fetal injury bila terdapat:
• Vaginal bleeding
• Abruptio placenta
• Uterine tenderness
• Uterine rupture
• Persalinan
BHD PADA IBU HAMIL
Penyebab Henti Jantung pada
Kehamilan
Data dari UK 2003-2005 melaporkan bahwa kematian
maternal berhubungan dengan:
 Penyakit jantung
 Emboli paru
 Penyakit psikiatrik
 Hipertensi pada kehamilan
 Sepsis
 Perdarahan
 Emboli air ketuban
 Kehamilan ektopik
Intervensi Penting Untuk Mencegah
Henti Jantung

• Gunakan pendekatan ABCDE, masalah


kardiovaskular pada kehamilan biasanya
berhubungan dengan kompresi
Aortocaval.
Lanjutan……
1. Posisikan pasien LLD atau secara manual dgn
lembut dorong uterus ke lateral kiri.
2. Berikan O2 aliran tinggi dengan panduan pulse
oksimetri
3. Pasang IV line diatas diafragma, berikan bolus
cairan (kristaloid/koloid) bila terjadi hipotensi atau
ada bukti hipovolemia.
4. Segera reevaluasi akan kebutuhan obat yang telah
diberikan.
5. Libatkan dr obstetrik dan neonatologis sejak awal
resusitasi.
6. Identifikasi dan terapi penyebab.
Tehnik menggeser uterus ke lateral kiri
Modifikasi BHD untuk henti jantung

• Panggil bantuan kepada yang lebih mahir.


• Mulai BHD, pastikan kompresi dada dengan
kualitas bagus dan meminimalkan interupsi.
• Secara manual geser uterus ke lateral kiri untuk
menghilangkan kompresi aortacaval.
• Bila memungkinkan miringkan ke lateral kiri 15-
30°
• Mulai persiapan untuk seksio cesaria emergensi
bila resusitasi awal gagal dan fetus harus
dilahirkan
Pasien dengan posisi miring ke kiri saat
dilakukan RJP
Modifikasi BHL untuk henti jantung

• Intubasi dengan melakukan penekanan krikoid


dengan benar menurunkan resiko aspirasi.
• Menggunakan ETT 0-5-1 mm lebih kecil dari
yang biasa digunakan pada wanita tdk hamil.
• Bila intubasi endotrakeal sulit, dapat gunakan
jalan napas alternatif.
• Tidak ada perubahan impedance transtorasik
selama kehamilan, energi shock untuk defibrilasi
menggunakan energi standar.

Anda mungkin juga menyukai