Anda di halaman 1dari 45

Disloka

si
&
Fraktu
rGadar.M.2. 1
Pengertian Dislokasi
• Adalah suatu keadaan dimana terjadi perubahan
dari letak permukaan tulang satu terhadap
lainnya yang membentuk persendian
• Bila permukaan sendi tidak berhubungan satu
sama lain disebut dislokasi (luksasi)
• Bila masih ada hubungan permukaan sendi satu
sama lain disebut subluksasi
• Dislokasi = luksasi komplit
• Subluksasi = luksasi inkomplet

Gadar.M.2. 2
Subluksasi

Gadar.M.2. 3
Pengkajian
• Primer  ABCDE bila multiple trauma utamakan
ABCnya
• Sekunder :
 Kesadaran, riwayat trauma, pemeriksaan fisik
head to toe fokus pada daerah cidera
 Tanda dislokasi : nyeri tekan, nyeri sendi bila
digerakan bahkan tdk bisa digerakan, bengkak
pada sendi,
 Foto rontgen untuk diagnosa pasti

Gadar.M.2. 4
DISLOKASI
DISLOKASI
Intervensi keperawatan
 Pertama kali anggap sebagai fraktur, karena mungkin
sulit membedakan apakan dislokasi atau fraktur, bila
cidera sendi pikirkan bahwa terjadi dislokasi
 Istirahatkan bagian yg cidera, cari posisi yang nyaman
bagi pasien
 Berikan bantalan yang nyaman pada sendi posisi sesuai
posisi yg nyaman bagi pasien
 Berikan analgetika sesuai advis dokter
 Foto rontgen sesuai dengan advis dokter
 Persiapkan untuk dilakukan reposisi bila sudah pasti
dislokasi
 Reposisi dilakukan oleh dokter setelah dilakukan
anastesi general

Gadar.M.2. 7
SPRAIN
STRAIN
RUPTUR TENDO

Gadar.M.2. 8
Pengertian
• Sprain 
cidera pada ligamen ( jaringan ikat yg menyangga tulang
tetap pada posisinya di persendian)

• Strain 
cidera pada otot atau tendon yg mengikat otot ke tulang atau
keduanya

• Ruptur tendon 
terputusnya kontinuitas jaringan tendon, sering terjadi
karena trauma benda tajam

Gadar.M.2. 9
SPRAIN VS STRAIN

Gadar.M.2. 10
SPRAIN VS STRAIN

Gadar.M.2. 11
Ruptur Tendon

PENYAMBUNGAN
TENDON

Gadar.M.2. 12
Pengkajian
• Pengkajian Primer  ABCDE
 Pada trauma multiple utamakan ABC

Gadar.M.2. 13
Pengkajian sekunder

 Kesadaran, GCS
 Riwayat trauma
 Pemeriksaan fisik head to toe  terutama
pada daerah / ektremitas yg mengalami
cidera : bengkak
 Pemeriksaan penunjang Ro

Gadar.M.2. 14
Intervensi keperawatan
• Pada strain/sprain :
 Pertama kali anggap sebagai fraktur/dislokasi, karena
mungkin sulit membedakan apakan sprain atau fraktur
 Istirahatkan bagian yg cidera, elevasi
 Berikan kompres es, es jangan langsung menempel ke
kulit beri alas kain
 Pasang elastis verband / spalk
 Foto rontgen sesuai dengan advis dokter

Gadar.M.2. 15
Prinsip Penanganan
Sprain-Strain
• RICE

Gadar.M.2. 16
Penanganan Ruptur Tendon
• Pada ruptur tendon
• Besihkan luka wound toilet
menggunakan NaCl 0,9%, H2O2
(perhidrol)
• Tutup luka dengan kasa steril dibasahi
NaCl, balut dg kasa steril, spalk
• Penyambungan tendon oleh dokter

Gadar.M.2. 17
Penyambungan tendon

Gadar.M.2. 18
PATAH TULANG/FRAKTUR

Kerusakan dari
kontinuitas
struktur tulang,
garis epiphysis
atau tulang
rawan sendi.
/ terputusnya kontinuitas tulang
Gadar.M.2. 19
Fraktur
Klasifikasi :
 Berdasarkan hubungan dg dunia luar : fraktur
terbuka, fraktur tertutup
 Berdasarkan garis patah : fraktur komplet,
fraktur inkomplet
 Berdasar jml garis patah : simple fraktur,
comminutive fraktur, segmental fraktur
 Berdasar arah garis patah : fraktur melintang,
fraktur miring, fraktur spiral, fraktur kompresi,
fraktur V,T,Y

Gadar.M.2. 20
Fraktur berdsar hub dg dunia luar

• Fraktur terbuka  ada


hubungan antara dunia luar
dg fraktur
• Fraktur tertutup  tdk ada
hub antara dunia luar dg
fraktur

Gadar.M.2. 21
Gadar.M.2. 22
Ragil Desi. Gadar.M.2. 23
Fraktur Tertutup

Gadar.M.2. 24
Fraktur Terbuka
Berdasar garis patah
• Komplet  garis patah menyeberang
dari sisi ke sisi ( mengenai seluruh
kortek tulang)
• Inkomplet  garis fraktur tdk mengenai
kortek sisi lain, masih ada kortek tulang
yg utuh, sering pada anak-anak 
greenstick

Gadar.M.2. 26
Fraktur inkomplet
Fraktur komplet
Fraktur green stick
Gadar.M.2. 27
Berdasar jumlah garis patah
• Simple fraktur  bila terdapat 1 garis
patah
• Communitiva fraktur  garis patah lebih
dari satu dan saling berhubungan
• Segmental fraktur  garis fraktur lebih
dari satu tidak saling berhubungan pada
tulang yg sama

Gadar.M.2. 28
Comminutive fraktur

Simple fraktur Segmental fraktur


Gadar.M.2. 29
Impacted fraktur Gadar.M.2. Linear fraktur 30
Gadar.M.2. 31
Komplikasi frkatur
• Crush injury pelepasan mioglobin
pengendapan di tubulis renalis gagal
ginjal
• Pembengkakan rongga muskulo
skeletal kompartemen syndrom
• Emboli lemak gagal paru, gangguan
fungsi otak

Gadar.M.2. 32
Trauma muskuloskeletal dg potensi
mengancam jiwa

• Kerusakan / fraktur pelvis


dengan perdarahan hebat
• Perdarahan arteri besar 
fraktur femur
• Crush syndrom

Gadar.M.2. 33
Fraktur pelvis dg perdarahan
• Bengkak , hematoma progresif pada daerah
panggul, skrotal, perianal. Instabilitas
mekanik perbedaan panjang ekstremitas,
luka daerah pelvis
• Pengelolaan : resusitasi cairan,
penghentian perdarahan : PASG(pneumatic
antisyok garmen), gurita, traksi kulit
longitudinal

Gadar.M.2. 34
Fraktur pelvis

Gadar.M.2. 35
Gurita pasien fraktur pelvis

Gadar.M.2. 36
Pengkajian

• Pengkajian primer : ABCDE


• Menghentikan perdarahan,
fraktur kedua femur
perdarahan kelas III
(kehilangan 30-40% darah)
• Segera resusitasi cairan
• Hentikan perdarahan
• Imobilisasi fraktur, traksi
sementara, pembidaian

Gadar.M.2. 37
Pengkajian sekunder

• Riwayat trauma, biomekanik trauma


• Pemeriksaan fisik head to toe, cari
tanda-tanda fraktur :
• Nyeri
• Inspeksi : bengkak, deformitas
• Palpasi : nyeri, nyeri sumbu, krepitasi
• Gerakan : tidak bisa digerakaan,
gerakan abnormal
Gadar.M.2. 38
Cara melakukan pemeriksaan
• Look/inspeksi
• Feel/palpasi
• Move/gerakan
• ukur

Gadar.M.2. 39
Intervensi
• Hentikan perdarahan bila ada
• Pemasangan IVFD bila ada
tanda perdarahan
• Immobilisasi  spalk, prinsip
spalk meliputi 2 sendi
• Manajemen nyeri  analgetika
• Ro : pada daerah yg dicurigai
fraktur

Gadar.M.2. 40
Pembidaian
Tujuan Utama Pembidaian

• Mencegah pergerakan lebih lanjut


• Mengurangi rasa nyeri
• Mengurangi cedera lebih lanjut
• Mengurangi perdarahan

Gadar.M.2. 41
Prinsip Pembidaian
• Pastikan bahwa a-b-c telah ditangani
• Pada penderita sadar, katakan lebih dahulu apa yg akan
dilakukan
• Buka daerah yg cedera dan akan dilakukan pembidaian
• Bila ada luka patah terbuka, tutup lebih dahulu luka dgn kassa
steril
• Lakukan penarikan ringan pd ujung tungkai
• Periksalah PMS
• Lakukan pembidaian dengan; selalu melewati 1 sendi sebelum
patah dan 1 sendi setelah patah
• Periksa PMS setelah membidai
• Bila ada tulang menonjol, jangan paksakan untuk masuk
Gadar.M.2. 42
TERIMA KASIH
Gadar.M.2. 45

Anda mungkin juga menyukai