Anda di halaman 1dari 33

WEBINAR - VAKSINASI COVID-19 PADA IBU HAMIL. IDI TUBAN.

8 AGUSTUS 2021

Vaksinasi Covid-19
pada Ibu Hamil
Penting dan Aman?
Manggala Pasca Wardhana, dr., SpOG(K)-KFM
Divisi Kedokteran Fetomaternal
KSM / Departemen Obstetri Ginekologi
RSUD Dr. Soetomo – FK Unair
Dulu vaksinasi Covid-19 ga
boleh untuk bumil? Kenapa
berubah?

Apa aman?
Nanti jadi Covid?
Nanti bayinya gimana?

Kelinci percobaan?
KONSPIRASI !!!

1. Prinsip kehati-hatian terutama untuk bumil


(vulnerable population)
2. Bumil tidak masuk uji klinis vaksin di awal
3. Updating by evidence
Kenapa vaksinasi diperlukan?
+ masker, cuci
tangan, jaga jarak
Imunitas, nutrisi,
penyakit lain

Pertahanan tubuh

Covid-19

Kemampuan virus,
jumlah virus
Antibodi

vaksinasi

Pertahanan tubuh
Covid-19
Antibodi juga timbul kalau terinfeksi,
tapi...

antibodi
Antibodi timbul
tanpa harus mengorbankan
jaringan paru yang harus
terinfeksi lebih dahulu
Kenapa bumil perlu dilindungi
dari Covid-19?
Worldometer, 07-08-2021

“Ibu hamil
memiliki
imunitas rendah
karena adaptasi
kehamilan
sehingga lebih
rentan terhadap
infeksi”

Carvalho-Sauer
et al, 2021
Hamil Covid-19(+) vs Hamil Covid-19(-) Hamil Covid-19 vs Wanita non hamil Covid-19

• Persalinan preterm (7.4% vs 6.2%): RR 1.2x • Keperluan ICU (1.5% vs 0.9%): RR 1.5x
• PE/eklampsia (8.4% vs 4.4%): RR 1.7x • Keperluan ventilator (0.5% vs 0.3%): 1.7x
• Gawat janin (12.3% vs 8.4%): RR 1.7x • Kematian (0.2% vs 0.2%): sama2 berisiko
• Keperluan ICU (8.4% vs 1.5%): RR 5x
• Lama di ICU (7.3d vs 2d): RR 3.7x
• Kematian Ibu (1.6% vs 0.1%): RR 22x
2nd wave vs 1st wave
• Case Fatality rate:
5.7% vs 0.7%
• Proporsi kasus berat:
8.5% vs 1.7%
• Penggunaan ICU:
11.6% vs 2.4%
Kasus Covid-19 Obstetrik di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Jumlah Pasien Kematian Maternal 107

1st Wave (14 bulan):


2nd wave vs 1st wave 186 kasus
Severitas sedang berat: 23 kematian (12.4%)
46% vs 20.2% (RR 1.5x)
Pneumonia (foto thorax): 2nd Wave (2 bulan):
65% vs 40.4% (RR 1.7x) 158 kasus 51
Kematian maternal: 30 kematian (18.9%)
42
18.9% vs 12.4% (RR 1.5x) 6 kasus tidak dapat
ICU & ventilator 2ND WAVE
1st WAVE
19 19 21
18
14 12
10 10 11 11 5 9
6 8
2 2 3 2 3 4 2 2
01 1 0 1 0 1

2020 2021 On analysis, to be published


Hati – hati juga kondisi asimptomatik...
(potensi menular !!!)

Data Covid-19 obgynRSDS


• 2 bulan awal: asimptomatik (52.3%)
• 9 bulan: asimptomatik (68.8%)

Positivity rate di masyarakat 20-30%


‘Transmisi di masyarakat masih tinggi,
populasi asimptomatik akan banyak’
Rekomendasi WHO: 5%

Yanes-Lane et al, 2020


Apa vaksin covid-19 aman pada
kehamilan?
Virus yang dimatikan
•Sinovac, sinopharm Virus yang dilemahkan
•Contoh lain : inactivated •Contoh: varicela, MMR,
influenza(IIV), inactivated polio influenza (LAIV)
•Virus mati, tidak bisa hidup •Tidak boleh diberikan pada
kembali  tdk menginfeksi, bumil (imunitas rendah)
tapi merangsang imunitas •Belum diproduksi untuk
Covid-19

Protein subunit
(bagian dari protein S virus)
•Novavax
•Contoh lain: hepatitis B
•Bagian dari virus akan
mRNA langsung dikenali sistem imun
(gen penyandi protein spike)
•Pfizer, Moderna
•mRNA masuk sel tubuh (bukan Viral vector
menginfeksi) untuk mengajak sel (gen protein spike dimasukkan ke ‘vector’)
membuat protein spike  •Astra Zeneca, Johnson2 / Jansen, Sputnik
merangsang imunitas •Gen dibawa oleh vector (virus yang tidak bisa
replikasi) membawa gen ke sel tubuh 
membuat protein spike  merangsang imunitas
Vaksinasi pada kehamilan, sudah dari dulu diberikan...
Vaksin
Shimabukuro et al, 2021
mRNA
• Bukan kontraindikasi dikarenakan bukan virus hidup
• Efek samping serius: trombosis telah dilaporkan  rare
• Pengalaman vaksin sejenis sebelumnya aman: vaksin viral
vector pernah digunakan pada kehamilan untuk vaksin Ebola
 tidak ada perbedaan luaran kehamilan dan janin Vaksin viral vector

• Virus mati, bukan virus hidup


• Studi DART (developmental and reproductive toxicology)
pada hewan: tidak ada efek berbahaya pada kehamilan
• Vaksin jenis ini sudah rutin diberikan sebelumnya 
vaksin influenza pada kehamilan
Vaksin inactivated virus
WHO: vaksin Siinovac-CoronaVac, aztrazeneca dapat diberikan
bila keuntunganya lebih banyak dibandingkan risikonya.
WHO interim guidance, 2021
Apa vaksin covid-19 efektif pada
kehamilan?
1. Respon antibodi yang terbentuk sebanding dengan wanita
tidak hamil dan lebih tinggi dibandingkan infeksi alami

Collier et al, 2021


2. Mencegah infeksi Covid-19 dibandingkan tanpa vaksinasi

11.3% 1.4%

Theiler et al, 2021

Goldshtein et al, 2021


3. Antibodi dapat dideteksi di tali pusat janin

Collier et al, 2021


Efek samping vaksinasi Covid-19 pada bumil

Collier et al, 2021


Beberapa pertimbangan penting
terhadap vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil
• Kelompok yang diutamakan mendapat vaksinasi:
1. Tenaga kesehatan
• Viral vector vaccine: ‘risk of
2. Kehamilan risiko tinggi trombosis’  rare
• Prinsip kehati-hatian
3. Usia > 35 tahun • Bukan virus hidup
• Trial EBOLA (sejenis)aman
4. Komorbid (HT, DM, penyakit jantung, ginjal, autoimun)
5. Obesitas (BMI>30) “AZ dosis pertama sebelum hamil
 direkomendasikan vaksin yang
6. Risiko rendah setelah dilakukan konseling sama untuk dosis kedua saat hamil”
• Jenis Vaksin: • Ganti vaksin dosis 2: bukti (-)
1. POGI: sinovac/sinovarm, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, • Dosis 1 aman, jarang terjadi
masalah pada dosis kedua
J&J / Janssen • Proteksi lebih optimal
2. Kemkes: platform mRNA (Pfizer & Moderna), platform
inactivated (sinovac)
Beberapa pertimbangan penting
terhadap vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil

• Dosis pertama dianjurkan diatas 12 minggu, diharapkan paling lambat 33 minggu


1. Kemenkes: > 13 minggu (trimester 1  vaksinasi ditunda)
2. 12 minggu awal (trimester 1), periode kritikal organogenesis, tujuan utama memberi perlindungan
optimal pada akhir trimester 2 dan 3 (ideal 2 dosis  respon imun optimal
• RCOG, NIH: vaksin aman diberikan kapanpun (pasien boleh memilih tunda atau tidak)
• Vaksin influenza  diberikan sedini mungkin, boleh kapanpun
• Apakah imunitas vaksin bertahan dalam 6 bulan ?  Sinovac penurunan neutralizing antibody
• Vaksinasi lengkap (2 dosis): respon imun optimal  1 dosis masih tetap bermanfaat; masih dapat
diberikan diatas 33 minggu
• Pertimbangkan risk vs benefit : pandemi lagi tinggi? Nakes? Potensi paparan tinggi?
• Prinsip kehati – hatian
• Tidak dianjurkan untuk melakukan tes kehamilan sebelum dilakukan vaksinasi Covid-19
• Vaksinasi Covid-19 dapat diberikan pada pasangan yang sedang merencanakan kehamilan
• Setelah vaksin Covid-19, baru tahu hamil  konseling tentang keamanan vaksin
Beberapa pertimbangan penting
terhadap vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil

• Kondisi penundaan vaksinasi Covid-19 pada Ibu hamil:


1. Alergi berat /anafilaksis) dengan vaksin covid-19 dosis pertama atau komponen lain dalam vaksin
2. Sedang terinfeksi Covid-19
3. Memiliki penyakit imunodefisensi primer

• Ibu hamil menyusui dengan kanker darah, kanker tumor padat, kelainan darah (talasemia), imunohematologi,
hemofilia, gangguan koagulasi dan kelainan darah lain; pengguna imunosupresan dan kemoterapi 
kelayakan untuk vaksinasi setiap individu ditentukan dokter ahli terkait (SpOG dan dokter spesialis terkait
lainnya)
• Ibu hamil dengan: autoimun, alergi dan anafilaksis selain Covid-19, HIV, penyakit paru, liver, HT kronis,
ginjal, jantung, diabetes melitus, obesitas, gangguan tiroid dan psikosomatis  vaksinasi dapat diberikan
selama tidak ada komplikasi akut dan keadaan terkontrol

• Suhu > 37.5oC  vaksinasi ditunda


• Jika tekanan darah tinggi, evaluasi tanda preeklampsia (kaki bengkak, sakit kepala, nyeri ulu hati, pandangan
kabur)  vaksinasi ditunda dan fokus penanganan preeklampsia dulu
Beberapa pertimbangan penting
terhadap vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil

• Ibu hamil yang sudah vaksin sebelum hamil, dapat melanjutkan vaksin dosis kedua
pada usia hamil > 13 minggu (RCOG: pasien boleh memilih untuk vaksinasi sesuai
dengan interval suntikan yang seharusnya)
• Pemberian vaksin dengan vaksin lainnya (contoh: TT): Pemberian dapat ditunda selama
14 hari (ACOG: koadministrasi vaksin dapat dilakukan saat kunjungan yang sama)
• Ibu hamil terinfeksi Covid-19, kapan dapat divaksinasi? Vaksinasi dapat dilakukan 3
bulan setelah terinfeksi
Yes
Take home messages

• Vaksinasi aman  bukan jenis ‘virus dilemahkan’


• Vaksinasi efektif menghasilkan antibodi
• Keuntungan vaksinasi ibu hamil:
1. Mengurangi risiko ibu hamil terkena Covid-19
2. Mengurangi gejala berat jika ibu hamil terkena Covid-19
3. Mengurangi risiko prematuritas akibat kondisi berat Covid-19 pada kehamilan
4. Memberikan transfer antibodi ke janin
5. Mengurangi risiko penularan ke anggota keluarga lain
6. Mengurangi risiko penularan ke tenaga medis yang merawat
Maturnuwun

Anda mungkin juga menyukai