Anda di halaman 1dari 22

Metode Pengambilan Sampel

Metode Sampling
• Populasi dalam penelitian adalah
sekelompok unsur atau elemen dapat
berbentuk manusia, binatang,
tumbuhan, lembaga, dokumen,
kejadian, sesuatu hal yang menjadi
objek penelitian
• Sebelum menentukan populasi, peneliti
perlu memahami karakteristik populasi
baik dari segi wilayah, individu, objek
maupun kejadian yang terdapat pada
lokasi peneliti
• Sampel adalah sebagian saja dari
seluruh jumlah populasi, yang diambil
dari populai dengan cara sedemikian
rupa sehingga dapat dianggap mewakili
dan menggambarkan seluruh anggota
Pertimbangan Dalam
1.
Menentukan Sampel
Seberapa besar keragaman populasi?
2. Berapa besar tingkat keyakinan yang diperlukan?
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan yang dapat
diterima?
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan?
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti.

3
Cara atau teknik bagaimana menarik atau
mengambil sampel dari populasi.

TEKNIK SAMPLING
POPULASI SAMPEL

GENERALISASI
KESIMPULAN

Teknik sampling ada dua yakni random/probability


sampling dan non random/non probability
sampling
RANDOM SAMPLING

sampling acak adalah cara menarik data


atau mengambil sampel dari populasi
secara acak dimana setiap individu dalam
populasi mempunyai kesempatan sama
untuk dipilih menjadi sampel
NON RANDOM
SAMPLING

Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan


tertentu sehingga tidak semua individu dalam
populasi mempunyai kesempatan sama untuk
diambil menjadi sampel. Teknik ini biasanya
digunakan dalam penelitian kualitatif
JENIS RANDOM SAMPLING

Simple random sampling


cara pengambilan sampel dari populasi dengan acak
sederhana.
Cara pengambilan sampel : undian berbentuk
replacement atau without replacement

Contoh :
Memilih masyarakat dalam kelompok
nelayan/RW dengan undian
Systematic random sampling
pengambilan sampel secara acak dan selanjutnya
secara sistematis
Sistem acak digunakan untuk memilih responden
pertama sedangkan responden selanjutnya dipilih
secara sistematis berdasarkan interval yang telah
ditentukan

Contoh
Terdapat 100 warga, kemudian akan
dipilih 50 warga. Langkah pertama adalah
susun urutan petani dari 1-100, kemudian
tentukan interval (misal 5 atau k = 5),
selanjutnya dipilih sampel pertama
secara acak (misal diperoleh 6), maka
sampel selanjunya 11 (6+5), 16 (11+5),
……, 96
Stratified random sampling
mengambil sampel dari populasi yang pertama-tama
dikelompokkan atas beberapa strata kemudian dipilih sampel
secara secara acak dari tiap kelompok
Fungsi pengelompokkan : membagi populasi ke
dalam kelompok homogen sehingga tidak tumpang
tindih dengan kelompok lain

Contoh :
Memilih masyarakat dalam 1 RT/RW dimulai dengan membagi
populasi dalam kelas
(misal jarak dengan rencana kegiatan), misal kategori jarak dekat,
sedang dan jauh
Kemudian dari tiap kelas dipilih responden secara acak
JENIS NON RANDOM SAMPLING

Insidental sampling
pengambilan sampel berdasarkan kebetulan (tidak
direncanakan) atau unit/subjek tersedia bagi peneliti
saat pengumpulan data dilakukan

Purposive sampling
pengambilan sampel didasarkan
pertimbangan/kriteria tertentu dari peneliti untuk
mencapai tujuan penelitian
Quota sampling
pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan
terpenuhi.

Snowball sampling
pengambilan sampel dari populasi berdasarkan
keterangan dari sampel sebelumnya → jumlah
sampel awalnya kecil kemudian membesar
seolah-olah terjadi efek bola salju
JUMLAH
SAMPEL
• Sejauh ini tidak ada ketentuan menetapkan berapa
jumlah sampel yang harus diambil dari suatu
populasi agar dapat dianggap mewakili seluruh
anggota populasi
• Namun pada dasarnya lebih banyak sampel yang
dapat diambil tentunya lebih baik
Disesuaikan dengan
tujuan/kebutuhan analisis

Disesuaikan dengan
pertimbangan tenaga, waktu
dan biaya
Faktor yang menentukan besar kecilnya sampel
(Mantra dan Masduki dalam Soewadji) :

Derajat keseragaman
semakin homogen populasi maka
semakin kecil sampel yang diambil
dan sebaliknya

Tingkat presisi atau nilai


kebenaran yang dikehendaki
peneliti
semakin besar sampel semakin
mendekati nilai sesungguhnya
JUMLAH SAMPEL
Rumus Slo vin untuk menentukan sam p el ad alah sebagai berikut :

N
n
1  N (e 2 )
Keterangan:
n = Ukuran sam p el/ jumlah resp o nd en
N = Ukuran p o p ulasi
E = Presentase kelo nggaran ketelitian kesalahan p engambilan samp el yang masih
bisa
d ito lerir;
e= 0 ,1
Dalam rumus Slo vin ad a ketentuan sebagai berikut: N ilai e = 0 ,1 (10 % ) untuk
p o p ulasi d alam jumlah besar Nilai e = 0 ,2 (20 % ) untuk p o p ulasi d alam jumlah
TEKNIK DAN ALAT
PENGUMPULAN DATA
METODE PENGUMPULAN DATA

a) Angket/Kuesioner
b) Wawancara
c) Observasi
d) Dokumenter
KUESIONER
• digunakan apabila sumber data tersebar
dan lokasinya luas sehingga tidak
mungkin peneliti datang ke sumber data
• Tujuan : memperoleh informasi relevan
dengan tujuan penelitian dalam waktu
serentak
• digunakan dalam penelitian deskriptif,
historis atau penelitian filosofis
• Cara : memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada
responden
10
• Jenis angket/kuesioner :
a. Angket terbuka
Memberikan kesempatan responden bebas menjawab
Contoh menurut Bapak/Ibu bagaimana pendapat
tentang rencana usaha dan/ atau kegiatan pembangunan
apartemen di wilayah ini?
b. Angket semi terbuka
Jawaban sudah disediakan namun masih diberikan
kesempatan responden bebas menjawab
Contoh : Darimana mendapat informasi tentang rencana
a. Tetangga b. Kelurahan/RT/RW
pembangunana apartemen
c. Pengumuman d. lainnya………………
koran

12
c. Angket tertutup
Dalam angket ini jawaban sudah ditentukan
Contoh : Apakah ibu/bapak merasakan mendapatkan
keuntungan dengan
adanya rencana pembangunan apartemen ?
a. Ya b. Tidak

13
WAWANCARA
• teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan atau mengetahui hal mendalam dari
responden dengan jumlah responden sedikit
• Teknik ini digunakan dengan tatap muka langsung
dengan responden menggunakan alat interview guide

16
• Jenis :
a. Wawancara berstruktur yakni pertanyaan telah
disediakan pilihan jawaban bagi responden
b. Wawancara mendalam yakni wawancara
mengumpulkan data utama selanjutnya
informasi lebih detail dikumpulkan melalui
pengembangan
c. Wawancara tidak berstruktur adalah
wawancara hanya mendasarkan
pedoman/pokok/butir pemikiran atas suatu
informasi sehingga peneliti mempunyai
kebebasan melakukan wawancara dengan
responden

17
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai