Anda di halaman 1dari 15

TEORI EKONOMI

Nama : 1. Muhammad Saiful Anam


2. Evi Novita Setiyaningrum
Prodi : Manajemen (SMT 1)
Elastisitas
Pengertian
Permintaan
Elastisitas

Elastisitas Teori Perilaku


Penawaran Konsumen
ELASTISITAS
Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah sebuah perbandingan perubahan proporsional dalam satu
variabel terhadap perubahan variabel yang lain. Dengan kata lain, elastisitas yakni dapat
mengukur seberapa sensitif aatau responsifnya konsumen dengan perubahan dalam
harga. Tingkat sensitivitas yakni dapat diukur dengan rasio atau rasio perubahan
persentase dalam jumlah barang, baik barang yang diminta maupun terhadap barang
yang telah ditawarkan, diukur dengan persentase dalam perubahan faktor yang dapat
menyebabkan adanya sebuah perubahan dalam jumlah barang.
Penyebab adanya sebuah perubahan dengan sejumlah barang yang ditawarkan
atau diminta dapat dibagi menjadi tiga bidang, diantaranya ialah sebagai berikut:
• Harga barang tersebut.
• Pendapatan atau Income.
• Harga barang lainnya.
Ketika dalam menggambarkan adanya elastisitas relatif dari 2 bahan, batas elastis
dan baik modulus harus dapat diperhitungkan. Karet tersebut biasanya mempunyai
modulus rendah dan cenderung meregang jauh yaitu mempunyai dalam batas elastis
tinggi serta tampak lebih elastis dalam kehidupan sehari-hari dari pada logam.
Elastisitas Permintaan (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas Permintaan merupakan adanya sebuah tingkat dalam perubahan
terhadap permintaan jasa atau barang yang dihasilkan dari perubahan harga
barang atau jasa.Tingkat perubahan dapat diukur dengan jumlah atau ukuran
yang disebut sebagai koefisien elastisitas permintaan, diantaranya ialah:

Elastisitas Silang (Cross Elasticity)


Elastisitas Silang adalah hubungan antara jumlah barang yang diminta untuk
perubahan harga barang lain yang terkait dengan barang tersebut. Hubungan ini
bisa menjadi pengganti, tetapi juga saling melengkapi.

Elastisitas Penawaran (Price Elasticity of Supply)


Elastisitas Penawaran merupakan sebuah tingkat dalam adanya suatu
perubahan terhadap pasokan barang dan jasa yang disebabkan oleh perubahan
harga barang dan jasa. Untuk mengukur ukuran laju perubahan, angka
digunakan sebagai koefisien elastisitas pengiriman.
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan merupakan dalam perekonomian, elastisitas
pendapatan ialah adanya sebuah perubahan terhadap permintaan tersebut,
karena dalam perubahan posisi di dalam pendapatan.
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (price elasticity of demand) adalah istilah dalam dunia ekonomi
untuk menggambarkan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga dari
barang tersebut. Elastisitas permintaan adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
besarnya kepekaan dari perubahan jumlah permintaan barang apabila terjadi
perubahan harga barang. Sebagai contoh, adanya penurunan harga dari suatu produk, entah
itu barang atau jasa, maka hal ini berimbas pada meningkatnya jumlah permintaan terhadap
barang atau jasa tersebut.

Mekanisme Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan dapat dilihat dari rasio persentase perubahan harga dengan
perubahan permintaan barang atau jasa. Ada 2 (dua) penilaian atas elastisitas permintaan
ini, yaitu:
• Apabila nilai elastisitas permintaan berada di atas angka 1, maka besaran permintaan
barang dipengaruhi oleh besar dan kecilnya harga. Pada konteks ini, permintaan barang
dikatakan elastis.
• Apabila nilai elastisitas permintaan berada di bawah angka 1, maka besaran permintaan
barang atau jasa tidak dipengaruhi oleh besar dan kecilnya harga. Pada konteks ini,
permintaan barang atau jasa dikatakan inelastis
Ilustrasi Elastisitas Permintaan
Elastisitas penawaran umumnya terjadi pada komoditas yang memiliki substitusi,
artinya komoditas tersebut memiliki pengganti atau alternatif lain. Sementara suatu
komoditas dikatakan inelastis artinya jumlah permintaan tidak dipengaruhi besar dan
kecilnya harga apabila ia tidak substansial. Listrik misalnya, berapapun kenaikan tarif
listrik, kondisi ini tidak serta merta menurunkan jumlah permintaan konsumen akan daya
listrik. Konsumen akan tetap membayar biaya sesuai dengan tarif listrik yang telah
ditentukan oleh produsen. Hematnya, barang atau jasa yang bersifat inelastis umumnya
merupakan kebutuhan dasar bagi konsumen, sehingga mau tak mau konsumen akan
tetap membelinya.
Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan terjadi ketika perubahan harga menyebabkan perubahan
besar yang tidak proporsional dalam jumlah yang diminta.
Misalnya, barang dengan permintaan elastis mungkin mengalami kenaikan harga
sebesar 10%, tetapi akibatnya permintaan turun sebesar 30%. Barang yang
mengalami permintaan semacam ini diberi label sebagai “sensitif terhadap harga”,
dan biasanya merupakan barang non-esensial yang memiliki banyak pengganti
(seperti makanan restoran, item fashion, dll).
Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (elasticity of supply) adalah istilah dalam dunia ekonomi untuk
mendefinisikan pengaruh terhadap besar atau kecilnya level kepekaan perubahan
jumlah barang yang ditawarkan terkait adanya perubahan harga dari barang tersebut.
Elastisitas penawaran ini lantas dilihat dari yang namanya koefisien elastisitas
penawaran, yakni angka atau persentase perbandingan antara perubahan harga
barang dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Terjadinya elastisitas penawaran ini sangat bergantung kepada sejumlah faktor, yaitu:
• Ketersediaan barang (source availability).
• Banyaknya produsen yang memproduksi barang tersebut (producer amount).
• Inovasi teknologi (innovation of technology).
Apabila bahan-bahan produksi sulit didapatkan, produsen akan mengalami kesulitan
untuk menawarkan banyak barang kepada konsumen. Atas dasar itu, maka terjadilah
peningkatan harga guna mengimbangi ‘effort’ dalam memproduksi barang tersebut.
Apabila produsen yang memproduksi suatu produk ada banyak, hal ini berimbas
pada meningkatnya jumlah barang yang ditawarkan, sehingga secara otomatis
berpengaruh terhadap harga dari barang tersebut.
Sementara kaitan antara perkembangan teknologi dengan elastisitas penawaran ini
didasari pada efisiensi produksi barang akibat penggunaan alat-alat produksi tersebut.
Jenis Elastisitas Penawaran

1. Pasokan Inelastis Sempurna


Suatu jasa atau barang-dagangan memiliki penawaran yang tidak elastis sempurna jika suatu jumlah tertentu dapat dipasok
berapapun harganya.
Elastisitas penawaran untuk layanan atau komoditas seperti itu adalah nol. Kurva penawaran inelastis sempurna adalah garis
lurus yang sejajar dengan sumbu Y. Ini mewakili fakta bahwa pasokan tetap sama terlepas dari harganya.
Pasokan barang-barang eksklusif, seperti lukisan Mona Lisa, termasuk dalam kategori ini. Berapa pun harga yang ditawarkan,
tidak mungkin kita bisa meningkatkan pasokannya.
2. Pasokan yang Relatif Kurang Elastis
Ketika perubahan penawaran relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan perubahan harga, kita mengatakan bahwa komoditas
tersebut memiliki penawaran yang relatif kurang elastis. Dalam kasus seperti itu, elastisitas harga penawaran mengasumsikan
nilai kurang dari 1.
3. Pasokan Elastis yang Relatif Lebih Besar
Ketika perubahan penawaran relatif lebih besar dibandingkan dengan perubahan harga, kita mengatakan bahwa komoditas
tersebut memiliki penawaran yang relatif lebih elastis. Dalam kasus seperti itu, elastisitas harga penawaran mengasumsikan nilai
lebih besar dari 1.
4. Elastis Kesatuan
Untuk komoditi dengan elastisitas unit penawaran, perubahan kuantitas yang ditawarkan dari suatu komoditi persis sama dengan
perubahan harganya. Dengan kata lain, perubahan harga dan penawaran komoditi itu secara proporsional sama satu sama lain.
Untuk menunjukkan, elastisitas penawaran dalam kasus seperti itu sama dengan satu. Selanjutnya, kurva penawaran elastis
kesatuan melewati titik asal.
5. Pasokan Elastis Sempurna
Suatu barang dengan penawaran elastis sempurna memiliki elastisitas tak terhingga. Dalam kasus seperti itu, penawaran menjadi
nol bahkan dengan sedikit penurunan harga dan menjadi tak terbatas dengan sedikit kenaikan harga.
Ini menunjukkan fakta bahwa pemasok komoditas semacam itu bersedia memasok sejumlah komoditas dengan harga lebih
tinggi. Kurva penawaran elastis sempurna adalah garis lurus yang sejajar dengan sumbu X.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran

 Sifat Industri: Sifat industri yang sedang dibahas adalah salah satu faktor
terpenting yang mempengaruhi elastisitas harga penawaran.Ini akan membantu
dalam memahami sejauh mana produksi dapat ditingkatkan dengan perubahan
harga produk yang sesuai.
 Sifat Barang: Ketersediaan barang substitusi juga merupakan salah satu faktor
yang menentukan elastisitas penawaran. Substitusi adalah barang-barang yang
faktor produksinya dapat ditransfer dengan mudah.
 Definisi Komoditas: Definisi komoditas juga memainkan peran penting dalam
elastisitas penawaran. Jika suatu komoditas memiliki definisi yang sempit, maka
akan memiliki elastisitas penawaran yang lebih besar dan sebaliknya.
 Waktu: Waktu juga merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
elastisitas harga karena terlihat bahwa harga lebih elastis dalam jangka panjang
dibandingkan dengan perusahaan jangka pendek.Hal ini disebabkan alasan bahwa
dalam jangka panjang, perusahaan dapat mempekerjakan lebih banyak tenaga
kerja, menginvestasikan lebih banyak modal dalam mesin untuk meningkatkan
produksi, yang menghasilkan peningkatan pasokan.
Teori Perilaku Konsumen
• Teori perilaku konsumen adalah studi yang mempelajari tentang tindakan
seseorang terhadap sebuah produk, jasa, brand atau perusahaan. Proses
pengambilan keputusan untuk menghabiskan uang, waktu, dan tenaga
seorang pelanggan juga menjadi bagian dari studi tersebut. Penjelasan
mengenai pola tindakan seorang konsumen ini juga memiliki definisi tersendiri
dari para ahli. Berikut beberapa definisi teori perilaku konsumen menurut para
ahli di bidangnya.
1. Schiffman dan Kanuk (2000), mengatakan bahwa teori ini adalah studi
tentang bagaimana seseorang membuat sebuah keputusan untuk
membelanjakan sumber daya yang mereka punya misalnya uang, waktu, dan
tenaga mereka untuk mendapatkan produk yang akan dikonsumsi.
2. Kotler dan Keller (2008), keduanya sepakat bahwa teori perilaku konsumen
adalah sebuah studi yang mempelajari individu, kelompok, maupun
organisasi dalam memilih, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi
produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
3. John C. Mowen dan Michael Minor menyampaikan tentang perilaku
seorang konsumen sebagai studi unit dan proses pembuatan keputusan
seseorang dalam menerima, menggunakan, membeli, dan menentukan
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Ada beberapa kategori yang menjadi faktor dalam mempengaruhi perilaku seorang konsumen. Empat
kategori umum tersebut adalah sosial, budaya, pribadi, dan psikologis. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Sosial
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah aspek lingkungan sosial. Tidak hanya
peran dan status sosial seseorang, faktor ini juga meliputi pengaruh yang dibawa oleh kelompok-kelompok di
sekitar konsumen.
2. Budaya
Latar belakang budaya seseorang juga bisa mempengaruhi perilaku mereka terhadap suatu produk
yang ditawarkan. Tidak jarang, seorang konsumen menjadikan aspek ini sebagai prioritas mereka dalam
memilih sebuah produk. Aspek budaya yang dimaksud bisa meliputi adat, agama, ras, hingga stratifikasi
sosial.

3. Pribadi (Personal)
Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah berasal dari pribadi konsumen itu
sendiri. Beberapa variabel yang berkaitan dengan personal konsumen adalah aspek demografis yaitu usia,
jenis kelamin, besar pendapatan dan lainnya. Di samping itu, minat dan impresi individu sebagai konsumen
juga masuk dalam faktor yang satu ini.

4. Psikologis
Sikap dan kepribadian seseorang termasuk dalam faktor psikologis yang juga bisa mempengaruhi
mereka untuk mengambil keputusan terhadap sebuah produk. Salah satu variabel yang berkaitan dengan
faktor psikologis adalah gaya hidup.
Model Perilaku Konsumen

Beberapa model hadir untuk membantu mendefinisikan teori ini dengan lebih jelas, penjelasan lebih lengkap bisa Anda
baca dalam ulasan di bawah.

 Pavlovian Model
Model perilaku konsumen yang pertama adalah Pavlovian Model milik Ivan Pavlov. Model ini meliputi tiga indikator
perilaku konsumen diantaranya adalah drive, drives, dan reinforcement. Drive adalah sebuah stimuli yang akan memancing
sebuah aksi. Drives adalah kebutuhan psikologis dari subjek misalnya saja rasa lapar, sakit, atau nikmat.
Kemudian, stimuli akan mempengaruhi aspek psikologis seseorang yang akan memperkuat aksi mereka terhadap produk
yang ditawarkan, poin ini yang dinamakan reinforcement. Model ini sepenuhnya menjelaskan teori perilaku seorang
konsumen dari segi psikologis.

 Model Input, Process, Output Model


Dalam model ini muncul tiga indikator perilaku konsumen yaitu input, process, dan output. Input dalam model ini merujuk
pada strategi marketing yang dibentuk sebuah perusahaan. Empat aspek utama dalam indikator tersebut atau marketing mix
terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Kedua adalah process, indikator ini
berhubungan dengan proses transaksi oleh seorang konsumen. Mulai dari mengetahui hingga mengevaluasi sebuah produk.
Sedangkan output adalah respons yang diberikan konsumen terhadap produk atau perusahaan.

 Sociological Model
Sedikit berbeda dari kedua model sebelumnya, teori ini menghubungkan perilaku dan lingkungan konsumen. Lingkungan
yang dimaksud terbagi menjadi dua yaitu primary dan secondary. Primary society terdiri dari orang-orang terdekat konsumen
seperti teman dan keluarga. Sedangkan secondary society adalah orang lain dalam lingkungan konsumen yang memiliki
kesamaan kepribadian dengan mereka. Fokus dalam model ini berkaitan dengan gaya hidup konsumen.
Contoh Perilaku Konsumen
Contoh perilaku konsumen adalah ketika seseorang ingin
membeli sayur. Ada beberapa hal yang bisa mereka jadikan prioritas
dalam transaksi tersebut. Teori ini juga memperkenalkan Anda kepada
beberapa jenis konsumen yang berbeda. Jika mereka memperhatikan
mutu atau kualitas produk, maka konsumen tersebut cenderung tidak
mempermasalahkan nominal yang dibandrol demi mendapatkan
kualitas sayur yang baik dan segar. Sebaliknya, jika seorang konsumen
lain sangat memperhatikan harga barang, maka mereka cenderung
akan memilih produk serupa dengan harga yang lebih rendah. Kualitas
sayur yang segar tidak akan menjadi masalah selama bahan tersebut
masih layak untuk diolah.

Home
Daftar Pustaka
o https://guruakuntansi.co.id/pengertian-elastisitas/
o https://kamus.tokopedia.com/e/elastisitas-permintaan
o https://accurate.id/ekonomi-keuangan/elastisitas-penawaran/
o https://www.info.populix.co/post/perilaku-konsumen#:~:text
=Teori%20perilaku%20konsumen%20adalah%20studi,%2C%2
0jasa%2C%20brand%20atau%20perusahaan
o https://accurate.id/ekonomi-keuangan/elastisitas-penawaran/

Anda mungkin juga menyukai