17042119
Strategi Intervensi
Dalam Peningkatan
Produktifitas
Bentuk intervensi yang dilakukan oleh konsultan PO
dalam meningkatkan produktivitas organisasi dengan menyorot 4 hal,
diantaranya:
Rancang Bangun
01 Pekerjaan 03 Gugus Kendali Mutu
Taylor menemukan bahwa rendahnya produktivitas para karyawan diakibatkan oleh banyak
waktu pada jam kerja yang terbuang sebagai akibat gerak-gerik mereka yang tidak efisien.
Dengan adanya upaya merincikan pekerjaan terkecil dan sederhan serta diikuti dengan
pelatihan, penggunaan waktu menjadi lebih efisien dan produktivitas karyawan semakin
meningkat.
Dalam rancangan bangun pekerjaan dikenal dengan 2 teori:
1. Teori Perkayaan Pekerjaan yaitu Frederick Herzberg – harus memperhatikan dua
segi, yaitu mutu pekerjaan dan manfaat atau imbalan yang diperoleh.
2. Teori Karakteristik Pekerjaan yaitu Lima dimensi pokok yang harus diperhatikan
dalam peningkatan produktivitas dalam teori karakteristik pekerjaan
Keanekaragaman keterampilan,
Identitas pekerjaan,
Pentingnya pekerjaan,
Otonomi, dan
Umpan Balik (feedback).
B. TIM KERJA YANG MANDIRI
Yang dimaksud dgn tim kerja yang “mandiri” ialah suatu kelompok yang diberi oleh
manajemen tingkat atas untuk mengambil keputusan tentang cara yang hendak mereka
tempuh dalam menyelesaikan tugas tugas nya.
Ciri-ciri tim kerja yang mandiri :
Hirarki manajemen tidak terlalu berlapis-lapis
Budaya organisasi didominasi oleh pandangan egaliter
Tim kerja melaksanakan tugas dgn batasan-batasan yg jelas
Mengupayakan keanggotaan dalam tim sekecil mungkin
Anggota tim mempunyai visi yang sama.
Rasa kemitraan yang tinggi
Konfigurasi tim yang baik
Seluruh anggota tim mempunyai akses yang sama pada setiap informasi tim
Ahli dibidangnya
Pelatihan lintas fungsi
C. GUGUS KENDALI MUTU
Gugus Kendali Mutu merupakan sekelompok karyawan yang secara sukarela bertemu
secara berkala untuk mendiskusikan, menganalisis dan menyarankan pemecahan terhadap
masalah yang dihadapi, pada mulanya dibidang produksi. Fungsi dan kegunaan GKM
QWL tidak hanya terbatas pada isi sesuatu pekerjaan akan tetapi “memanusiakan”
lingkungan kerja dengan mengakui dan menghargai harkat dan martabat manusia.
Menurut Siagian (2004), konsep Quality Of Worklife (QWL) terdiri dari delapan (8) faktor
penting yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan mutu kekaryaan yaitu:
Faktor meningkatkan mutu karyawan :
Imbalan yang diberikan oleh organisasi kepada karyawannya harus memungkinkan
penerimaannya memuasakan berbagai kebutuhannya sesuai dengan standar hidup
karyawan dan sesuai pula dengan standar pengupahan dan penggajian yang berlaku
di pasaran kerja.
Kondisi dan lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman dimana pekerja dan
lingkungan kerja yang menjamin bahwa para pekerja terlindungi dari bahaya
kecelakaan. Segi penting dari kondisi demikian ialah jam kerja yang
memperhitungkan bahwa daya tahan manusia ada batasnya.
Faktor meningkatkan mutu karyawan :
Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan artinya
pekerjaan harus diselesaikan memungkinkan penggunaan aneka ragam
keterampilan, terdapat otonomi, pengendalian atau pengawasan yang tidak ketat
karena manajemen memandang bahwa bawahannya terdiri dari orang-orang yang
sudah matang, tersedia informasi yang relevan dan kesempatan menetapkan
rencana kerja sendiri, termasuk jadwal, mutu, dan cara pemecahan masalah.
Kekaryaan seseorang, terdapat kemungkinan berkembang dalam kemampuan kerja
yang tersedia kesempatan menggunakan keterampilan dan pengetahuan baru yang
dimiliki. disamping itu dengan menyadari bahwa perubahan pasti terjadi di masa
depan, ada jaminan bahwa pekerjaan dan penghasilan seseorang tidak akan hilang.
Faktor meningkatkan mutu karyawan :
Tersedia kesempatan meniti karier secara teratur. Suasana keterbukaan
ditumbuhkan dan dipelihara dan terdapat iklim saling mendukung diantara
karyawan
Ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif Dalam organisasi tidak ada
pihak yang campur tangan dalam urusan pribadi seseorang. Para karyawan
diberikan kebebasan bicara dan menyatakan pendapat. Semua orang dalam
Faktor meningkatkan mutu karyawan :
Dengan bekerja pada suatu organisasi, maka seseorang akan menyerahkan tenaga
dan waktunya kepada penggunanya. Untuk itu ia menerima imbalan. Akan tetapi
tidak berarti bahwa dengan menjadi karyawan pada suatu organisasi, sehingga
tidak boleh lagi melakukan kegiatan lain.
Setiap karyawan dibina agar memiliki persepsi yang tepat tentang berbagai aspek
sosial kehidupan organisasional, seperti tanggung jawab sosial perusahaan,
Pelestarian Lingkungan, Pembuangan limbah industri dan limbah domestik,
Pemasaran yang jujur.
Terima
kasih