INDONESIA
M. Amirul Halim, M.Pd.
Ejaan Bahasa Indonesia
■ Panitia ini berhasil merumuskan satu konsep yang diberi nama Ejaan Baru
■ Di Malaysia Ejaan Baru disebut Ejaan Rumi Bersama (ERB), sedangkan di Indonesia
Ejaan baru disebut Ejaan yang Disempurnakan (EyD).
Ejaan yang Disempurnakan
■ Berlaku 23 Mei 1972
■ Huruf [f], [v], dan [z] yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.
■ Huruf [q] dan [x] yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan
■ Awalan [di-] dan kata depan [di] dibedakan penulisannya.
- Awalan [di] penulisannya digabung/gandeng apabila bertemu selain ket. waktu dan tempat.
contoh: dibagi, ditukar, disayang
- Kata depan [di] penulisannya dipisah apabila bertemu keterangan waktu dan tempat.
contoh: di malam, di kampus, di stasiun
■ Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Angka dua tidak digunakan sebagai penanda
perulangan
■ [tj] menjadi [c]
■ [dj] menjadi [j]
■ [sj] menjadi [sy]
■ [ch] menjadi [kh]
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
■ Penambahan huruf vokal diftong. Pada EyD, huruf diftong hanya tiga yaitu ai, au, oi,
sedangkan pada EBI, huruf diftong ditambah satu yaitu ei (misalnya pada kata geiser
dan survei).
■ Penggunaan huruf tebal. Dalam EyD, fungsi huruf tebal ada tiga, yaitu (1) menuliskan
judul buku, bab, dan semacamnya, (2) mengkhususkan huruf, serta (3) menulis lema
atau sublema dalam kamus. Dalam EBI, fungsi ketiga dihapus.
Malu-malu
2015 – sekarang
Lumajang - Surabaya