Anda di halaman 1dari 19

PENGORGANISASI

AN PERUSAHAAN
BISNIS
Oleh :
Andriesty Kusumaningrum
0906526954
Administrasi Niaga 2009
APAKAH ITU STRUKTUR ORGANISASI?
 Semua organisasi memiliki elemen-elemen dasar yang
sama.

 Setiap elemen memiliki fungsi yang berbeda, tetapi


saling berhubungan satu sama lain

 Struktur organisasi adalah :


Spesifikasi pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan dalam suatu organisasi dan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan tersebut berhubungan satu
sama lain.
DETERMINAN DALAM ORGANISASI
(DETERMINANT IN ORGANIZATIONS)
 Idealnya, para manajer menentukan faktor penting dalam
merencanakan dan kemudian membuat struktur yang akan
membuat organisasi bekerja secara efisien.

 Elemen utama dalam menentukan struktur organisasi : tujuan,


misi, dan strategi.

 Elemen lain yang mempengaruhi pembuatan struktur: ukuran,


teknologi, perubahan lingkungan.

 Struktur organisasi = dinamis. Kebanyakan organisasi


mengubah struktur mereka secara rutin (restrukturisasi)
RANTAI KOMANDO (CHAIN OF
COMMAND)
 Untuk memperjelas struktur dan untuk menunjukkan kepada
para pekerja dimana posisi mereka dalam organisasi, dibuatlah
diagram organisasi (organizational chart).

 Garis tegas pada diagram menunjukan chain of command,


atau hubungan pelaporan.

 Semakin besar organisasi maka semakin kompleks


diagramnya.

 Organisasi besar biasanya tidak hanya membuat satu diagram.


Satu diagram struktur korporasi secara menyeluruh, dan
beberapa diagram berbeda untuk setiap divisi.
LANGKAH-LANGKAH PEMBANGUNAN
STRUKTUR ORGANISASI (BUILDING BLOCKS)
Dua aktivitas pertama dalam pembentukan struktur organisasi baik besar
atau kecil:
1. Spesialisasi (Specialization)
 Proses pengidentifikasian pekerjaan-pekerjaan tertentu yang harus
dilakukan

 Merancang atau menentukan siapa yang akan melakukannya

 Setiap organisasi memiliki satu pekerjaan utama, para manajer


memecahnya menjadi beberapa pekerjaan yang berbeda-beda,
namun saling berhubungan

 Dengan pembagian pekerjaan, para pekerja dapat mengasah


keahlian mereka akan pekerjaan itu, serta kemampuan
berkorrdinasi dengan pekerja lain.
 Spesialisasi dan Pertumbuhan (Specializatian and Growth)
 Spesialisasi merupakan bagian alamiah dari pertumbuhan organisasi.

 Pada awal pembentukan sebuah organisasi, pemilik dapat


melakukan semua pekerjaan.

 Seiring dengan pertumbuhan organisasi, semakin dibutuhkan


spesialisasi pekerjaan untuk dilakukan oleh orang lain.

 Keuntungan spesialisasi: pekerjaan akan lebih mudah untuk


dipelajari, pekerjaan yang dilakukan kaan lebih efisien, lebih mudah
untuk menggantikan orang yang meninggalkan organisasi.

 Terdapat suatu permasalahan yang cenderung terjadi pada level


bawah organisasi: jika spesialisasi terlalu sempit maka pekerja akan
menjadi bosan dan careless; membuat mereka merasa tidak puas
akan pekerjaan mereka; dan kehilangan pandanganakan peran
mereka dalam organisasi.
DEPARTEMENTALISASI
(DEPARTMENTALIZATION)
 Setelah pekerjaan terspesialisasi, mereka harus
dikelompokkan kedalam unit-unit tertentu yang sesuai.

 Dengan departementalisasi, kontrol dan koordinsasi


dipersempit dan lebih mudah.

 Membuat organisasi memperlakukan departemensebagai


profit center (unit terpisah yang bertanggung jawab atas
segala biaya dan keuntungannya sendiri).

 Departementalisasi tidak dilakukan secara acak, melainkan


berdasarkan aspek atau fungsi yang serupa dan saling
berkaitan.
BENTUK-BENTUK
DEPARTEMENTALISASI
 Departementalisasi Pelanggan (customer departmentalization)

 Departementalisasi Produk (product departmentalization)

 Departementalisasi Proses (process departmentalization)

 Departementalisasi Geografis (geogfraphical departmentalization)

 Departementalisasi Fungsional (functional departmentalization)

Masing-masing bentuk departementalisasi memiliki


keuntungan yang berbeda-beda.
MEMBENTUK HIERARKI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
 Langkah ketiga setelah spesialisasi dan
departementalisasi dalam pembentukan struktur
organisasi.

 Untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab akan


berbagai keputusan dan operasi.

 Pertanyaan besar: siapa yang membuat keputusan apa?


3 LANGKAH PEMBENTUKAN HIERARKI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Menentukan tugas-tugas
menentukan siapa yang bisa membuat keputusan dan
bagaimana keputusan itu seharusnya dibuat.

2. Melakukan tugas-tugas
mengimplementasikan keputusan yang telah dibuat.

3. Mendistribusikan kewenangan: menentukan apakah


organisasi harus tersentralisasi atau terdesentralisasi
KETAKUTAN DALAM PENDELEGASIAN
(FEAR IN DELEGATING)
Manajer bisnis kecil :
 Perasaan bahwa para pekerja tidak akan bisa melakukan pekerjaan
sebaik Anda

 Ketakutan bahwa akan terjadi kesalahan apabila orang lain yang


melakukan pekerjaan itu

 Kurangnya waktu untuk perencanaan lingkup jangka panjang karena


Anda sibuk dalam operasi sehari-hari

 Perasaan berada di sisi gelap tren industri dan produk kompetitif


karena waktu yang Anda tujukan untuk operasi sehari-hari
Manajer bisnis besar:
 Ketakutan bahwa para bawahan tidak benar-benar
mengetahui cara melakukan pekejaan

 Ketakutan bahwa para bawahan dapat mengalahkan para


manajer dengan melakukan pekerjaan yang sangat baik

 Keinginan untuk memiliki kontrol sebanyak mungkin


akan bagaimana segala hal dilakukan

 Kekurangan akan kemampuan bagaimana


mendelegasikam secara efektif kepada orang lain.
UNTUK MENGHADAPI KECENDERUNGAN
TERSEBUT..
 Bisnis kecil:
 Pemilik harus mulai mengakui bahwa mereka tidak akan bisa
menjalankan seluruh operasi sendiri,
 dan kesejahteraan yang dicapai organisasi berasal dari bantuan
para pekerja

o Perusahaan besar:
• Seluruh manajer harus tahu bahwa mereka tidak dapat melakukan
semuanya sendiri
• Jika para bawahan tidak bisa melakukan pekerjaan, mereka harus
dilatih agar kedepannya bisa memegang tanggung jawab lebih
• Para manajer harus benar-benar tahu bahwa jka bawahannya
bekerja dengan baik maka akan sangat membantu mereka
• Bagi yang tidak tahu bagaimana mendelegasikan dengan benar
maka bisa mengikuti training tertentu
SENTRALISASI & DESENTRALISASI
ORGANISASI TERSENTRALISASI ORGANISASI
TERDESENTRSALISASI
Kebanyakan wewenang Semakin besar organisasi semakin
pengambilan keputusan dipegang cenderung dilakukannya
oleh para manajer tingkat atas desentralisasi
Kebanyakan keputusan manajer Banyak wewenang pengambilan
tingkat bawah harus dengan keputusan di delegasikan ke berbagai
persetujuan manajemen atas manajer ditiap level yang berbeda
Lapisan manajemennya ganda, Bertujuan untuk membuat
menghasilkan struktur organisasi perusahaan lebih responsif terhadap
yang tinggi lingkungan, serta untuk mengurangi
Perputaran informasi cenderung birokrasi berat diatas
terhambat karena banyak lapisan Lapisan manajemen relatif sedikit,
yang harus dilewati cenderung menunjukan struktur
Rentang kontrol (span of control) organisasi rata
cenderung lebih sempit Rentang kontrol (span of control)
cenderung luas.
TIGA BENTUK WEWENANG
 Wewenang Garis (Line Authority)

 Wewenang Staff (Staff Authority)

 Wewenang Komite dan Tim (Committee and Team


Authority)
BENTUK-BENTUK DASAR STRUKTUR
ORGANISASI
 Organisasi Functional (Functional Organization)

 Organisasi Divisional (Divisional Organization)

 Organisasi Matriks (Matrix Organization)

 Organisasi Internasional (International Organizaton)


DESAIN ORGANISASI UNTUK ABAD 21
 Organisasi Tanpa Batas (Boundaryless Organization)

 Organisasi Tim (Team Organization)

 Organisasi Virtual (Virtual Organization)

 Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)


ORGANISASI INFORMAL
 Organisasi informal: interaksi sosial sehari-hari diantara para
pegawai diluar pekerjaan formal dan hubungan pekerjaan.

 Terkadang sama kuatnya dengan organisasi formal, tetapi tidak lebih


kuat.

 Negatifnya membentuk politik kantor, dan ada ancaman cukup besar


apabila informasi terdistorsi atau tidak akurat.

 Elemen-elemen organisasi informal:


 Informal Groups
 Organizational Grapevine
 Intrapreneuring
SEKIAN, TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai