Anda di halaman 1dari 7

Studi case

paliatif care
Ratih bayuningsih, M.Kep
KASUS 1
 Anak M usia 12 tahun di rawat di RS sejaka 5 bulan yang lalu
dengan diagnosa medis kanker paru-paru stadium 4 yang
dideritanya sejak 3 tahun lalu , saat ini kanker telah menjalar ke
otak, kesadaran pasien saat ini makin melemah dan tidak dapat
melakukan aktivitas apapun hanya bisa dilakukan di tempat tidur.
Pasien saat ini bernafas dibantu dengan ventilator, terpasang
NGT, infus dan kateter. Sebelum jatuh dalam kondisi koma
pasien pernah mengatakan pada perawat bahwa kalau dia tidak
ada maka semua alat dilepas yaa…keluarga masih trauma,
bingung dan sediih karena anak M adalah anak satu-satunya yang
diberikan Allah setelah pernikahan selama 8 tahun sebelumnya.
KASUS 2
 Ny D usia 28 tahun sudah 2 bulan ini di rawat di rumah sakit X dengan
diagnosa kanker rahim. Ny D baru menikah 8 bulan yang lalu dan belum
dikaruniai seorang anak. sejak menikah pasien mengeluhkan haid yang
banyak dan memanjang dan nyeri pada daerah selangkangan, saat di cek
ke dokter barulah Ny D diketahui menerita kanker rahim. Ny D shock dan
trauma serta depresi sehingga tidak ingin berobat ke dokter, namun
keluhan makin jadi bahkan dia tidak bisa BAK, dan semakin lemah,
keluarga langsung membawa ke dokter dan disarankan untk dirawat di RS
rujukan kanker. Hasil pemeriksaan diketahui kanker telh menyebar ke
kandung kemiih dan ginjal. Dokter menyarankan untuk dilakukakn
kemoterapi, tapi NY D menolak karena merasa putus asa. Pasien sangat
tidak kooperatif selama perawatan, pasien tidak cenderung diam dan
selalu menangis.
KASUS 3
 Ibu L usia 56 tahun menderita gagal ginjal sejak 5 tahun yang
lalu, saat ini ibu L selalu bolak balik ke rumah sakit diantar
oleh suami atau anaknya untuk rutin cuci darah. Ibu L sudah
dikaruniai 4 orang anak, setiga anaknya sudah berumah
tangga dan 1 anak yang paling kecil sudah duduk di kelas 3
SMA. Ibu L sangat semangat melakukan pemeriksaan dan
cuci darah karena ingin segera sembuh, namun belakangan
ini semangatnya menurun, dan kondisinya drop sehingga
dirawat di RS. Ibu L berpesan kepada keluarga nya kalau dia
inginn meninggal di rumah saja tidak mau di rumah sakit dan
pasien minta dipulangkan segera.
KASUS 4
 Nn R usia 16 tahun terdiagnosa menderita leukimia dan saat ini
menjalani perawatan di RSCM. Pasien terdeteksi menderita leukimia
sejak 4 tahun terakhir, keluarga membawanya ke RS dan rajin
melakukan pengobatan dan kontrol ke RS. Saat ini Nn R mendapatkan
program kemoterapi dari RS yang dilakukan setiap bulannya. Nn R
terlihat semangat walaupun seringkali bertanya kenapa kemo nya tidak
selesai-selesai. Kondisinya kali ini sedikit drop karena disertai
penyakit penyerta lainnya yaitu diare berkepanjangan. Nn R masih
semangat mengikuti terapi yang dilakukan, namun keluarga mulai
merrasakan kelelahan dan rasa putus asa nya melihat perkembangan
anaknya dan memutuskan untuk membawa pulang anaknya dengan
kondisi yang makin melemah.
Kasus 5
 Bapak W saat ini dirawat di RS dengan stroke dan saat ini kondisi
tidak sadar sejak 3 minggu yang lalu. Stroke dideritanya sejan 5
tahun yang lalu dengan kondisi paralisis sebelah kanan, namun
pasien jatuh kembali di kamar mandi dan akhirnya dirawat di rs 3
minggu yang lalu. Kondisi saat ini pasien koma. Terdapat luka
ulkus dekubitus yang makin hari semakin membesar. Saat ini
terpasang ventilator, kateter, syrynge pump dan NGT. Keluarga
sudah pasrah apalagi diketahui ternyata telah terjadi Mati Batang
Otak (MBO). Keluarga memutuskan untuk menghentikan
pengobatan dan mencabut ventilator. Sebagai tim perawatan
paliatif care. Apa yang sebaiknya yang dilakukan?
INTRUKSI
 Tentukan masalah etik yang terdapat pada kasus
berikut diaas
 Tindakan apakah yang seharusnya dilakukan oleh
perawat, mengacu pada kebijakan nasional
tentang paliatif care (jelaskan dasar penguatannya)

Anda mungkin juga menyukai