Anda di halaman 1dari 19

SALAM INTEGRITAS

JAGA DIRI JAGA TEMAN JAGA KEMENKES

POLTEKKES KEMENKES
RIAU SEHAT TANPA
KORUPSI

SAYA PATRIOT ANTI KORUPSI


VISI & MISI
JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES RIAU

MISI JURUSAN GIZI

1. Menyelenggarakan proses pendidikan


VISI JURUSAN GIZI diploma gizi yang bermutu
2. Meningkatkan kualitas peserta didik yang
“Menjadi institusi pendidikan vokasional terampil dalam usaha penyelenggaraan
gizi yang unggul dan terampil dalam makanan
penyelenggaraan makanan yang mampu
3. Mengembangkan penelitian inovatif
bersaing di Tingkat Nasional tahun 2029”
dibidang gizi dan pangan
4. Melaksanakan pengabdian masyarakat
berbasis kemitraan dibidang kesehatan
5. Mengembangkan kerjasama dengan pihak
pemerintah dan swasta untuk penerapan
dan pengembangan ilmu gizi
TATA TERTIB
1. Seluruh peserta diharuskan hadir dari awal perkuliahan hingga akhir sesi zoom meeting, tidak
diperkenankan untuk leave dari zoom meeting saat perkuliahan berlangsung
2. Seluruh mahasiswa menggunakan seragam rapi
3. Mahasiswa mengaktifkan video
4. Suara zoom meeting di mute selama perkuliahan berlangsung dan di unmute ketika tanya
jawab
5. Mahasiswa aktif dalam sesi diskusi
6. Tidak diperbolehkan untuk terlambat
7. Apabila saat absensi dimulai dan mahasiswa tidak melakukan absensi maka dianggap tidak
hadir
8. Absensi akan dilakukan dengan 2 cara, secara langsung dengan dosen dan mengisi google for
m http://gg.gg/Absensi_Hukum_Kesehatan2020
PERATURAN
PERUNDANG
UNDANGAN
TENTANG KESEHATAN

Dra. Lily Restusari, M.Farm, Apt


KEDUDUKAN HUKUM KESEHATAN
DALAM ILMU HUKUM

Disiplin Disiplin
Hukum
Ilmu Kesehatan Ilmu
Hukum Kesehatan
TUJUAN HUKU
M KESEHATAN

Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal
FUNGSI

Fungsi Dari Hukum Kesehatan :


1. Menjaga ketertiban di dalam masyarakat.
Meskipun hanya mengatur tata kehidupan di dalam sub sektor yang kecil tetapi
keberadaannya dapat memberi sumbangan yang besar bagi ketertiban masyarakat
secara keseluruhan.
2. Menyelesaikan sengketa yang timbul di dalam masyarakat (khususnya di bidang
kesehatan). Benturan antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat.
3. Merekayasa masyarakat (social engineering). Jika masyarakat menghalangi dok
ter untuk melakukan pertolongan terhadap penjahat yang luka-luka karena
tembakan, maka tindakan tersebut sebenarnya keliru dan perlu diluruskan.
ASAS DALAM HUKUM KESEHATAN
Manfaat
Usaha bersama dan
Perikemanusiaan kekeluargaan
yang berdasarkan
Ketuhanan Yang
Maha Esa
ASAS
Perikehidupan dalam
Kepercayaan pada keseimbangan
kemampuan dan
kekuatan sendiri

Adil dan merata


Aspek-Aspek Hukum Kesehatan
PK
ru
er
va
et
ni
tf
i
f(
Promotif (peningkatan kesehatan)
Rehabilitatif
p Organisasi
(pemulihan kesehatan)
(e
pn
ey
ne
cm
eb
gu
ah
ha
PIHAK PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT PASIEN TENAGA


KESEHATAN
HUBUNGAN HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT PASIEN TENAGA


KESEHATAN

Rumah sakit memberikan pelayanan


medis terhadap pasien. Mengakibatkan Transaksi teraupetik
hubungan dalam aspek hukum perdata
dan menimbulkan hak dan kewajiban
masing-masing pihak.
HUBUNGAN HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Hubungan hukum yang timbul antara rumah sakit


dan pasien dalam hukum perdata menghasilkan
dua macam perjanjian, yaitu:
a. Perjanjian pelayanan medis, ketika terdapat
kesepakatan antara rumah sakit dan pasien
bahwa tenaga medis pada rumah sakit akan
berupaya secara maksimal untuk
menyembuhkan pasien melalui tindakan
medis (ispanning verbintenis).
b. Perjanjian perawatan, ketika terdapat
kesepakatan antara rumah sakit dan pasien
bahwa pihak rumah sakit menyediakan
kamar perawatan tempat tenaga perawat
melakukan asuhan keperawatan.
Transaksi Teraupetik

Transaksi terapeutik
antara dokter dengan
pasien, mengharuskan informed consent
dokter sebagai adalah persetujuan
tenaga kesehatan dalam yang diberikan oleh
melakukan pengobatan pasien kepada tenaga
harus terlebih dahulu kesehatan setelah
mendapatkan izin dari
diberikan penjelasan
pasien tersebut
(Informed Consent).
KAIDAH DALAM INFORMED CONSENT

Kaidah yang harus diperhatikan dalam


menyusun dan memberikan informed
consent agar transaksi terapeutik ini tidak
cacat hukum, yaitu:
(1) Tidak bersifat memperdaya (fraud).
(2) Tidak berupaya menekan (force).
(3) Tidak menciptakan ketakutan (fear).
Berdasarkan Pasal 45 UU No. 29 Tahun 2004 prinsip
yang harus ada berkaitan dengan informed consent

(1) Setiap tindakan medis harus mendapat persetujuan pasien.


(2) Persetujuan diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara
lengkap.
(3) Penjelasan tersebut sekurang-kurangnya mencakup:
a. diagnosis dan tata cara tindakan medis.
b. tujuan tindakan medis yang dilakukan.
c. alternatif tindakan lain dan risikonya.
d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
(4) Persetujuan dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisan.
(5) Setiap tindakan medis yang mengandung risiko tinggi harus diberikan
dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak
memberikan persetujuan.
Thank you
T U G A S PERTEMUAN 2
TUGAS PERTEMUAN 2

1. Buatlah video singkat dengan kreatifitas


masing-masing mengenai pentingnya
hukum kesehatan bagi tenaga kesehatan
khususnya gizi dalam melaksanakan
profesinya.

Pembukaan video diawali dengan salam integritas.


Durasi maksimal 4 menit
TUGAS PERTEMUAN 2

2. Buatlah resume mengenai transaksi


teraupetik dan contoh hal tersebut
dalam gizi

Deadline seperti yg telah diumumkan,


1 minggu setelah perkuliahan

Anda mungkin juga menyukai