Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAERAH
kelompok
1. Intan. Hestiana
2. Maya Kusumawati
3. Ayu Ria Nur Elwi Fauziyani
4. Dinar Mutiara Salikur
5. Lutfiyanti
6. Nita Setiawati
7. Royanti
8. Nilam Febriyani
9. Puspita Tyas Ambar
10.Resti Padila
Pengertian Otonomi Daerah
Secara etimologi, istilah "otonomi" berasal dari bahasa latin, autos yang berarti
sendiri, dan nomos yang berarti aturan. Berdasarkan etimologi tersebut, otonomi
dapat diartikan sebagai mengatur atau memerintah sendiri. Jadi, pengertian otonomi
daerah adalah pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah. Sebelum diberlakukannya otonomi daerah, seluruh
pemerintahan daerah di Indonesia begitu saja menerima program dari pemerintah
pusat sehingga ada keseragaman program di setiap daerah dan Menurut Undang-
Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pengertian otonomi
daerah adalah wewenang daerah otonom untuk mengatur dan menguris urusan
pemerintahan yang diserahkan oleh pemerintah pusat dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pengertian yang memiliki kaitan dan hubungan dengan
otonomi daerah yang terdapat di dalam Undang-Undang,yaitu
sebagai berikut:
1. Pemerintah daerah yaitu penyelenggaraan urusan di dalam suatu daerah.
2. Penyelenggaran urusan pemerintah daerah tersebut harus menurut asas otonomi seluas-luasya dalam
prinsip dan sistem NKRI sebagaimana yang dimaksudkan di dalam UUD 1945.
3. Pemerintah Daerah itu meliputi Bupati atau Walikota, perangkat daerah seperti lurah,Camat serta Gubernur
sebagai pemimpin pemerintahan daerah tertinggi.
4. DPRD adalah lembaga pemerintahan daerah di mana di dalam DPRD duduk para wakil rakyat yang menjadi
penyalur aspirasi rakyat.Selain itu DPRD adalah suatu unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
5. Otonomi daerah adalah wewenang,hak dan kewajiban suatu daerah otonom untuk mengurus dan mengatur
sendiri urusan pemerintahan dan mengurus berbagai kepentingan masyarakat yang berada dan menetap di
dalam daerah tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Daerah otonom adalah suatu kesatuan masyarakat yang berada di dalam batas-batas wilayah dan
wewenang dari pemerintahan daerah di mana prngaturan nya berdasarkan prakarsa sendiri namum sesuai
dengan sistem NKRI.
7. Di dalam otonomi daerah di jelaskan bahwa pemerintah pusat adalah Presiden Republik Indonesia
sebagaiman tertulis di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tujuan dibentuknya Otonomi Daerah
1. Dilihat dari segi politik, penyelenggaraan otonomi
dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan
dipusat dan membangun masyarakat yang demokratis, untuk
menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan dan melatih diri
dalam menggunakan hak-hak demokrasi.
2. Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi
daerah untuk mencapai pemerintahan yang efisien.
3. Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaran otonomi
daerah diperlukan agar perhatian lebih fokus kepada daerah.
4. Dilihar dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar
masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan
ekonomi di daerah masing-masing.
Sejarah Perkembangan Otonomi Daerah
01 Warisan Kolonial
03 Masa Kemerdekaan
Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Indonesia
Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia sudah diselenggarakan lebih dari
satu dasawarsa. Otonomi daerah untuk pertama kalinya mulai diberlakukan
di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah yang hingga saat ini telah mengalami beberapa kali
perubahan. Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia tersebut telah
mengakibatkan perubahan dalam sistem pemerintahan di Indonesia yang
kemudian juga membawa pengaruh terhadap kehidupan masyarakat di
berbagai bidang. Secara konseptual, pelaksanaan otonomi daerah di
Indonesia dilandasi oleh tiga tujuan utama yang meliputi tujuan politik,
tujuan administratif dan tujuan ekonomi
Dasar Hukum Beserta
UUD Dan Landasan
Teori Otonomi Daerah
1. Dasar hukum dan Uandang-
undang dasar tentang
pelaksanaan otonomi daerah
Tidak hanya pengertian tentang otonomi
dasar-dasar yang bisa menjadi landasan,
Sebagai berikut :
1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 ayat 1
hingga ayat 7.
2. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 yang
mengatur tentang pemerintahan daerah.
3. Undang-Undang No.33 Tahun 2004 yang
mengatur tentang sumber keuangan negara.
2. Landasan teori
Berikut ini ada beberapa yang menjadi landasan teori dalam
otonomi daerah :
a. Asas Otonomi
b. Desentralisasi
c. Sentralisasi
Dampak Otonomi
Daerah
1. Dampak Positif
Dampak positif otonomi daerah adalah bahwa dengan
otonomi daerah maka pemerintah daerah akan mendapatkan
kesempatan untuk menampilkan identitas lokal yang ada di
masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali
pemerintah pusat mendapatkan respon tinggi dari
pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada
di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih
banyak daripada yang didapatkan melalui jalur birokrasi dari
pemerintah pusat.
Lanjutan..
2. Dampak Negatif
Dampak negatif dari otonomi daerah adalah
adanya kesempatan bagioknum-oknum di
pemerintah daerah untuk melakukan tindakan yang
dapat merugikan Negara dan rakyat seperti korupsi,
kolusi dan nepotisme. Selain itu terkadang ada
kebijakan-kebijakan daerah yang tidak sesuai
dengan konstitusi Negara yang dapat menimbulkan
pertentangan antar daerah satu dengan daerah
tetangganya, atau bahkan daerah dengan Negara
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation