Anda di halaman 1dari 19

Seni Rupa

3 Dimensi

SENI BUDAYA
Kelompok 4
Fairuz Naufal Zaki [12]
Fakhri Abyan D [13]
Ranu Dwary A. [27]
Rizki Herdanu M /Encik Bos [29]
PENGERTIAN SENI RUPA 3 DIMENSI

Merupakan karya seni rupa yang memiliki


dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau
karya yang memiliki volume dan
menempati ruang, serta dapat dilihat dari
segala arah.
JENIS JENIS SENI RUPA 3 DIMENSI
SENI RUPA MURNI
Seni rupa murni atau yang biasa disebut sei murni atau fine art adalah salah satu bentuk
seni rupa yang tujuan pembentukannya semata-mata untuk dinikmati keindahannya.
Contoh : Patung, Guci, Tugu, Miniatur
JENIS JENIS SENI RUPA 3 DIMENSI
SENI RUPA TERAPAN
Seni rupa terapan atau dalam bahasa Inggris disebut applied art ini, secara sederhana
adalah seni rupa yang memiliki kegunaan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari
manusia.
Contoh : Arsitektur, Candi, Rumah Adat, Kriya
BAHAN DAN ALAT KARYA SENI
RUPA 3 DIMENSI
1. Bahan lunak - Kertas, karton, styrofoam termasuk bahan lunak. Bahan-bahan ini relatif mudah
didapatkan dan membentuknya dengan alat yang sederhana seperti pisau, silet dan gunting..
2. Bahan liat terdiri dari beberapa jenis, seperti tanah liat, gips, plastisin dan lilin.
3. Bahan keras yang termasuk adalah kayu, batu dan logam
TEKNIK PEMBUATAN 3 DIMENSI
1. Teknik Plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan
yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat. 
2. Teknik Transparan yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat air, dengan
sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan. 
3. Teknik Kolase yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga
membentuk lukisan yang realis atau abstrak. 
4. Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat) adalah merupakan proses manipulasi lembaran
kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi. 
5. Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan (menjahitkan)
guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb pada kain lain
sebagai hiasan. 
6. Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikianrupa
sehingga menghasilkan lukisan. 
7. Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang- nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. 
TEKNIK PEMBUATAN KARYA 3
DIMENSI
8. Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-
nyambung beberapa bagian atau potongan bahan. 
9. Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul
dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan.
10. Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair
yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan.
11. Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan
alat lain(kayu, kawat) sederhana.
12. Teknik Menjahit adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb)
dengan jarum dan benang. 
13. Teknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun
berbagai komponen untuk dijadikan benda trimatra tiga dimensi).
MAKNA SIMBOLIS
Makna simbolik adalah makna yang terkandung dalam simbol-simbol tertentu. 

Makna Simbolik Pembagian Halaman


Menurut konsepsi Hindu, dunia manusia dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu:
1. Bhurloka, dunia tempat segala hasrat yang bersifat
keduniawian ada.
2. Bhuvarloka, dunia tempat segala hasrat
keduniawian sudah terlepas, tetapi masih terikat
oleh bentuk lahiriah keduniawian.
3. Svarloka atau Svargaloka, tempat segala
keterikatan duniawi telah terlepas. Manusia tidak
terikat lagi oleh karma.

Candi Prambanan
NILAI ESTETIKA
Nilai estetis dalam karya seni memilki pengertian sebuah keindahan yang terdapat dalam
suatu karya seni
Nilai estetis bersifat objektif berupa keindahan
karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu
sendiri dan tampak secara kasat mata. Nilai estetis
atau keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari
komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai,
penempatan objek yang membentuk kesatuan dan
sebagainya serta keselarasan dalam menata unsur-
unsur visual.

Nilai estetis bersifat subyektif berupa keindahan


yang tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang
diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan
oleh selera penikmatnya atau orang yang
melihatnya.
CONTOH KARYA SENI RUPA
ARSITEKTUR
FI

Anda mungkin juga menyukai