Anda di halaman 1dari 12

MENGEVALUASI PERJUANGAN

MELAWAN KOLONIAL BELANDA


Perang Tando yang terjadi pada 1808-1809 adalah perang yang
melibatkan orang Minahasa di Sulawesi Utara dan pemerintah
kolonial Belanda pada permulaan abad XIX. Perang pada
permulaan abad XIX ini terjadi akibat dari implementasi politik
pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh para pejabatnya di
Minahasa, terutama upaya mobilisasi pemuda untuk dilatih menjadi
tentara.”
PERANG TANDANO I

Perang Tonando I terjadi pada masa kekuasaan VOC. Orang-orang


Spanyol sudah sampai di tanah minahasa Sulawesi utara. Orang-orang
spanyol di samping berdngan juga menyebarjan Agama Kristen. Tokoh
yang berjasa dalam penyebaran agama kristen di tanah Minahasa adalah
Fransiscus Xaverius. Hubungan orang Minahasa dan Spanyol terus
berkembang. Tetapi mulai abad XVII hubungan antara keduanya mulai
terganggu dengan kehadiran perang VOC.
PERANG TONDANO II

Perang Tondano II sudah terjadi ketika memasuki abad ke-19, yakni pada masa pemerintahan
Kolonial Belada. Perang ini dilatarbelakangi oleh oleh kebijakan gubernur Jenderal Daendels.
Daendels yang mendapat mandat untuk emerangi Ingris memerlukan psukan dalam jumlah besar.
Untuk menambah jumlah pasukan maka direktur pasukan dari kalangan pribumi. Mereka yang
dipilih adalah dari suku-suku yang memiliki keberanian berperang. Suku yang dipilih yaitu oarang
Madura, Dayak, dan Minhasa.
PATTIMURA ANGKAT
SENJATA

Gerakan perlawanan dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal


Belanda di pelabuhan. Para pejuang Maluku kemudian menuju
Benteng Duurstede. Ternyata sudah berkumpul pasukan Belanda.
Dengan demikian tejadi pertempuran antara para pejuang Maluku
melawan pasukan Balanda. Belanda waktu itu di pinpin oleh
Residenvan dan Berg. Sementar dari pihak para pejuang selain
patimura juga tamppil tokoh-tokoh seperti Christina Martha
Tiahahu, Thomas Pattiwwail, dan Lucas Latumahina.
PERANG
PADRI Perang Padri terjadi di tanah
Minangkabau, Sumatra Barat pada
tahun 1821- 1837. Perang Padri
sebenarnya merupakan perlawanan
kaum Padri terhadap dominasi
pemerintahan Hindia Belanda di
Sumatra Barat adanya pertentangan
antara kaum Padri dengan kaum adat
telah menjadi pintu masuk bagi campur
tanggan Belanda.
PERANG
DIPONEGORO
Dalam suasana penderitaan rakyat dan
kekacauan, tampil seorang bangsawan, putera
Sultan Hamengkubuwana III yang bernama
Raden Mas Ontowiryo atau lebih terkenal
dengan nama pangeran Diponegoro. Oleh
karena itu, pangeran Diponegoro berusaha
menentang dominasi Belanda yang kejam dan
tidak mengenal prikemanusiaan. Tanggal 20 Juli
1825 meletuslah Perang Diponegoro.
PERLAWANAN DI BALI
Abad ke 19 Bali belum banyak menarik perhatian
orang-orang Barat untuk menanamkan
pengaruhnya. Baru sekitar tahun 1830-an Hindia
Belanda aktif menanmkan pengaruhnya di Bali
perkembangan dominasi Belanda inilah yang
kemudian menyulut api perlawanan rakyat Bali
kepada Belanda yang terkena dengan sebutan
“Perang Puputan”.
PERANG BANJAR
 Di Kalimantan selatan pernah
berkembang kerajaan Banjar wilayah
kesultanan Banjarmasin ini pada abad
ke-19 meliputi Kalimantan selatan dan
Kalimantan tengah sekarang. Adanya
hasil-hasil seperti  emas dan intan, lada,
rotan dan damar.hasil-hasil ini termasuk
produk yang di minati oleh orang-orang
Barat, sehingga orang-orang Barat
berminat untuk menguasai kesultanan
Banjarmasin.
ACEH
BERJIHAD
 Belanda mengancam mengancam dan mengultimatum
agar kesultanan aceh tunduk di bawah pemerintahan
Hindia Belanda. Pada tanggal 26 maret 1873 belanda
melalui komisaris Niuwenhuijzen mengumumkan
perang terhadap aceh. Para pejuang aceh di bawah
pemerintahan sultan Mahmud syah II mengobarkan
semangat jihad angkat senjata untuk melawan
kezaliman Belanda.
 Perang Sabil merupakan perang
PERANG SABIL melawan kaphee Beulanda (kafir
Belanda), perang suci untuk
membela agama, perang untuk
mempertahankan tanah air, perang
jihad untuk melawan kezaliman di
muka bumi. Setelah penobatan itu,
mengingat keamanan istana di
Indrapuri dipindahkan ke Keumala
di daerah Pidie (sekitar 25 km
sebelah selatan kota Pidie). Dari
Istana Keumala inilah semangat
Perang Sabil digelorakan.
PERANG BATAK
 Penyebab Perang Batak yaitu Belanda
membuat alasan bahwa mereka
melawan Silindung karena melindungi
para zending. Karena yang jelas
Belanda menduduki Silindung sebagai
langkaah awal untuk memasuki tanah
Batak.mula ertama pasukan Belanda
yang dipimpin oleh Kapten Schelten
menuju bahal batu. Rakyat batak yang
dipimpin langsung oleh Si
Singamangaraja XII melakukan
erlawanan terhadap gerakan pasukan
Belanda di Bahal Batu.

Anda mungkin juga menyukai