Pancasila
Pancasila
SILA KE 5 DI INDONESIA
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia"
Oleh Kelompok 5
1. Aisyah Nabila (2111102415113)
2. Toyibatul Koiril Yanah (2111102421041)
3.Rahmat Firdaus (2111102422040)
4. Wahidah Nur Anisa (2111102415074)
5. Muhammad Almaliki(2111102434061)
6. NINA (2111102434076)
7. Rifdah Alfiyyah Mu'affi (2111102433150)
8. Adimas Dwi Tyassandi (2111102415132)
9. Nadia Maulana Ayu (2111102415153)
10. Carolyn Zulfa Febrianty (2111102432140)
11. Muhammad Ridho(2111102416026)
12. Muhammad Naufal Wafiy (2111102422037)
13. Reza Mahendra (2111102434078)
14. Lila Zulfa Kamilah( 2111102415090 )
"Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Hal Yang Akan Di
Bahas :
(4) (5)
Penerapan Sila Ke 5 "Apakah Sila Ke- 5
Di Indonesia Sudah Bisa Di
Implementasikan
Secara Sempurna?"
Sejarah Dan Inspirasi Sila Ke- 5
Dalam sejarahnya penyusunan sila-sila yang termuat di Pancasila, para
tokoh yang tergabung dalam BPUPKI dan PPKI telah menyusun dan
menetapkan sila-sila Pancasila tersebut dengan mempertimbangkan apa
yang cocok dan apa yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia, karena
Pancasila adalah dasar dari Negara Indonesia nantinya. Setiap tokoh yang
telah mengutarakan pendapatnya mengenai prinsip dari Pancasila, selalu
memberikan prinsip “Keadilan
Sejarah Dan Inspirasi Sila Ke- 5
Prinsip “Keadilan”, bisa disimpulkan bahwa setiap tokoh dan juga peserta dalam sidang-sidang
BPUPKI tersebut menginginkan adanya keadilan bagi seluruh rakyat di Indonesia. Baik itu keadilan
dalam hukum, ketuhanan, ataupun dalam hal yang lainnya selagi hal tersebut baik untuk kelangsungan
hidup bangsa dan negara Indonesia dan juga keadilan ini berlaku untuk seluruh rakyat Indonesia baik itu
masyarakat miskin, PNS, Menteri, Pejabat negara, atau bahkan Presiden sekalipun memiliki keadilan
yang sama. Juga tanpa memandang ras, suku, agama, kedudukan, jabatan, harta, dan lain-lain, hal ini
terjadi mengingat Negara Indoensia mempunyai beragam suku, budaya, agama, ras, serta antargolongan.
Oleh sebab itu “Keadilan” menjadi sila ke 5 yatiu “Keadilan Sosial Bagi Seleruh Rakyat Indonesia”
Sejarah Dan Inspirasi Sila Ke- 5
M. Yamin (Lisan) M. Yamin (Tertulis) Soepomo Soekarno
Peri Kebangsaan Ketuhanan Yang Maha Esa Persatuan Kebangsaan
Indonesia
Peri kemanusiaan Kebangsaan Persatuan Kekeluargaan Perikemanusiaan
Indonesia atau
Internasionalisme
Peri ketuhanan Rasa kemanusiaan yang adil dan Keseimbangan Lahir Mufakat atau
beradab Dan Batin Demokrasi
Peri Kerakyatan Kerakyatan yang dipimpin oleh Musyawarah Kesejahteraan
hikmah kebijaksanaan dalam Sosial
permusyawaratan perwakilan
Kesejahteraan Keadilan sosial bagi seluruh Keadilan Rakyat Ketuhanan yang
rakyat rakyat Indonesia berkebudayaan
Makna Dari Sila Ke- 5
1. Keadilan
2. Adil
3. Hak dan kewajiban
4. Kerja sama
5. Kedermawanan
Makna Dari Sila Ke- 5
6. Bekerja keras
7. Tolong menolong
8. Menjauhi sikap tidak baik
Tujuan Dari Sila Ke- 5
Sila ke lima dari Pancasila adalah bahwa diharapkan seluruh
warga negara/rakyat Indonesia dapat berlaku adil terhadap satu sama lain, tidak
membeda-bedakan, dan seterusnya. Banyaknya pola pikir dari masyarakat yg
mengartikan adil itu adalah sama rata padahal adil adalah bagian yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Seperti yang kita ketahui
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai beragam perbedaan
baik suku, budaya, agama, etnis, ras, dan yang lainnya. Sehingga adanya sikap
saling menghormati antar sesama menjadi tujuan utama dari adanya sila kelima
ini. Sila kelima adalah sila yang paling sulit untuk diimplementasikan karena
faktanya keadilan hanya berlaku untuk kalangan atas.
Penerapan Sila Ke- 5 Di Indonesia
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal – hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak – hak milik untuk hal – hal yang bertentangan
dengan atau kepentingan umum.
9. Menghindari Terjadinya Sebuah Konflik
10. Menjaga Sistem Hukum Indonesia
11. Menjaga Hubungan Antara Rakyat dan Negara Indonesia
"Apakah Sila Ke- 5 Sudah Bisa Di Implementasikan Secara Sempurna?"
Dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif,
masing-masing sila hendaknya digali nilai-nilai luhurnya agar dapat dipahami oleh setiap generasi untuk
menghadapi segala tantangan dan menemukan jalan keluar.
Sila ke-5 Pancasila yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki butir-butir
pengamalan yang diatur dalam Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 dan sudah diperbaharui setelah Reformasi
dengan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.
Saling gotong royong bantu membantu antar anggota keluarga adalah salah satu bentuk
pengamalan Pancasila sila ke-5. Ini bermakna bahwa perbuatan luhur yang patut dikembangkan dalam
sikap hidup sehari-hari, sebaiknya dimulai dari dalam keluarga.Anak membantu orang tua dalam pekerjaan
rumah sehari-hari adalah sesuatu yang baik. Demikian pula sebaliknya, orang tua yang membantu anak
untuk belajar mempersiapkan masa depan anak agar kuat dan berakhlak mulia.
Dalam sila ke 5 juga diingatkan untuk saling menghargai hak milik orang lain, sehingga tidak
baik merampas benda atau barang yang bukan menjadi milik kita. Lalu, menjaga benda atau barang milik
umum yang digunakan bersama-sama, misalnya dengan tidak mengotori dan merusak fasilitas
publik.Contoh lain adalah tidak menggunakan hak milik untuk merugikan kepentingan umum. Misalnya
dengan tidak mengganggu kenyamanan orang lain dalam beraktivitas sehari-hari.
"Apakah Sila Ke- 5 Sudah Bisa Di Implementasikan Secara Sempurna?"