n Etos Kerja
Dalam Islam
Kelompok 2 :
1. Alfina D.A (05)
2. Ammar M (06)
3. Brahmantya B.I.A (07)
4. Dafi’ah A (08
Pengertian Etos
Kerja
Artinya: "Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah
kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian
dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa
yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 32)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa duna ini tidak mengenal perbedaan antara
pria dan wanita, warna kulit, antara orang beriman dan tidak beriman. Setiap orang
akan memperoleh sesuai dengan ikhtiar yang dilakukan. Siapa yang bekerja keras
akan memperoleh banyak rezeki dari pada yang malas.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
Artinya: "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah
dianugerahkanAllah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia
dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak
menyukai orang yang berbuat kerusakan” (QS. al-Qaṣāṣ [28]:77)
Di awal ayat tadi, Allah Swt. memerintahkan kepada orang-orang yang
beriman agar membuat keseimbangan antara usaha untuk memperoleh keperluan
duniawi dan memenuhi keperluan ukhrawi. Tidak mengejar salah satunya dengan
cara meninggalkan yang lain. Nabi Muhammad Saw. sangat mencela orang yang
yang hanya mengejar akhirat dengan meninggalkan duniawi. Apalagi menjadi
beban orang lain dalam masalah nafkah.
Terjemah Hadis
Disampaikan kepada kami oleh Hisyam bin ‘Ammar dari Isma’il bin ‘Ayyas dari Bahir bin
Sa’ad dari Khalid bin Ma’dan dari al-Miqdām bin Ma’dikarib az-Zubaidi dari Rasulullah,
beliau bersabda: “Tidak ada yang lebih baik dari usaha seorang laki-laki kecuali dari hasil
tangannya sendiri. Dan apaapa yang diinfakkan oleh seorang laki-laki kepada diri, istri, anak
dan pembantunya adalah sedekah ( HR. Ibnu Mājah)
Hadis di atas merupakan motivasi dari Nabi Muhammad Saw. kepada
kaum muslimin untuk memiliki etos kerja yang tinggi. Kita dilarang oleh Nabi
hanya bertopang dagu dan berpangku tangan mengharap rezeki datang dari
langit. Kita harus giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan
keluarga. Bahkan dikatakan oleh Nabi Muhammad Saw. bahwa tidak ada yang
lebih baik dari usaha seseorang kecuali hasil kerjanya sendiri.
Hal ini tentunya juga bukan sembarang kerja, tetapi pekerjaan yang halal
dan tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Nilai mulia dari hasil kerja
bukan hanya dari sisi memerolehnya saja, termasuk juga turut
membelanjakannya untuk anak, istri, dan pembantu dinilai sedekah oleh Allah
Swt. Betapa luhur ajaran Islam yang sangat mendukung para pemeluknya
untuk giat bekerja.