Karbohidrat
Serat Pangan
Metode analisis
karbohidrat dan serat
pangan
Pengertian Karbohidrat
• Merupakan senyawa karbon yang berasal dari turunan
senyawa polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton
yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O).
Sifat Pati
Glikogen
• Bentuk cadangan glukosa pada sel-sel hewan
dan manusia yang disimpan di hati dan otot.
• Glikogen merupakan polimer α-1 dari glukosa
dan umumnya mempunyai ikatan cabang α-
1,6 untuk setiap satuan glukosa.
1. Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan
amilum pada tumbuhan.
2. Pada proses hidrolisis, glikogen menghasilkan pula glukosa karena
amilum maupun glikogen, tersusun dari sejumlah satuan glukosa.
3. Glikogen dalam air akan membentuk koloid dan memberikan
warna merah dengan larutan iodium.
4. Pembentukan glikogen dari glukosa dalam sel tubuh diatur oleh
hormon insulin dan prosesnya disebut glycogenesis.
Sifat Glikogen
UJI ANALISIS
KARBOHIDRAT
UJI ANALISIS
KARBOHIDRAT
KUALITATIF KUANTITATIF
SKEMA ANALISIS KARBOHIDRAT
Uji Seliwanoff
Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang
mengandung gugus keton (ketosa) exp: fruktosa
Menggunakan reagen Seliwanoff yang
mengandung resolnisol dalam HCl
Pada pengujian ini terjadi perubahan fruktosa
oleh asam klorida panas menjadi asam levulinat
dan hidroksimetil furfural
Jika karbohidrat megandung gugus keton maka
akan menghasilkan endapan berwarna merah.
Uji Molisch
Didasarkan atas reaksi hidrolisis karbohidrat menjadi
monosakarida akibat penambahan asam sulfat pekat.
Dimana asam-asam ini akan menghidrolisis ikatan-
ikatan glikosida sehingga terdehidrasi dan asam
tersebut membentuk fural
Furfural-furfural yang dihasilkan akan mengalami
reaksi kondensasi dengan alfa-naftol yang berasal
dari alcohol dengan pereaksi Molisch kemudian
membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu
merahan
Prinsip Uji Kuantitatif Karbohidrat
Penetapan Kadar Karbohidrat Penetapan Kadar Gula dengan Luff-
(PATI) dengan Luff-Schoorl: Schoorl:
• Hubungkan dengan kondensor dan didihkan selama 3 jam, atau 1,5 jam
menggunakan autoklaf
• Setelah dingin, netralkan dengan NaOH 10 % (cek dengan
lakmus)
• Masukkan kedalam labu ukur 250 atau 500 ml dan tepatkan
sampai tanda tera
• Saring dengan kertas saring berlipat kering, lalu pipet 10 ml ke
dalam erlenmeyer asa 300 ml
y x faktor Pengenceran
Kadar Gula Sesudah Inversi = Bobot contoh (mg) x 100%
Tabel Berat Glukosa
dan Tabel Luff
Schroll
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT
Uji Iodium:
Tujuan: Membuktikan adanya polisakarida (amilum, glikogen,
dan dekstrin)
Uji Benedict:
Tujuan: Membuktikan aanya gula reduksi
Uji Barfoed:
Tujuan: Membedakan antara monosakarida dan disakarida
Uji Seliwanoff
Tujuan: Membuktikan adanya ketosa (fruktosa)
ALAT
Tabung reaksi
Pipet tetes
Alat pemanas
Penjepit tabung
Pipet volume/skala
Bola karet/Bulb
BAHAN
Sampel yang diuji: Tepung terigu dan madu
Uji Iodium:
Masukkan 3 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi atau porselin tetes.
Tambahkan 2 tetes larutan iodium. Amati warna spesifik yang terbentuk.
Uji Benedict:
5 ml larutan Benedict dalam tabung reaksi, tambahkan 5 tetes larutan
sampel. Panaskan dalam penangas air kemudian didinginkan perhatikan
perubahan warna.
Uji Barfoed:
5 ml larutan barfoed dalam tabung reaksi ditambah 1
ml larutan sampel. Panaskan dalam air mendidih
selama 5 menit, perhatikan perubahan warna yang
terjadi.
Test Seliwanoff
5 ml larutan seliwanoff ditambah 5 tetes larutan
sampel. Panaskan 30-60 detik dalam penangas air.
Perhatikan perubahan warna. Bila terjadi endapan
disaring dan endapan dilarutkan dengan alkohol.
Skema Identifikasi Karbohidrat
Referensi
Winarno FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Indonesia.
Gusnimar A. 2003. Teknik Analisis Kadar Amilosa
dalam Beras. Buletin Teknik Pertanian. Vol. 8 (2):
82-84.
Susilowati E. 2010. Kajian aktivitas antioksidan, serat
pangan, dan kadar amilosa pada nasi yang
disubstitusi dengan ubi jalar (Ipomoea batatas L.)
sebagai bahan makanan pokok. Universitas Sebeas
Maret. Surakarta. Indonesia.
Thank you