SEBAGAI DASAR
NEGARA RI
KELOMPOK II
Rosina Wuarbanaran (202177001)
Dearly E Z F. Latuputty (202177008)
Victoria D Soplantila (202177002)
Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi Negara?
2. Sistem kepercayaan
I II
III IV
Dimensi
Dimensi Normalitas
Fleksibilitas
III. Pancasila merupakan Ideologi terbuka
Setiap negara memiliki ideologi tersendiri. Ada yang memiliki ideologi
individualistik yang memandang manusia dari sisi hak asasinya, ideologi
komunistik yang memendasarkan diri pada premise bahwa semua materi
berkembang mengikuti hukum kontradiksi dengan menempuh proses
dialektik yang mana di dalam diri manusia tidak ada yang permanen sehingga
kontradiksi terhadap lingkungan selalu menghasilkan perubahan yang
menentukan diri manusia dan faham agama yang bersumber dari falsafah
agama yang termuat dalam kiblat suci agama. Indonesia sendiri menganut
ideologi pancasila yang memandang manusia selaku makhluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan yang lain.
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
1. Peran Ideologi
Nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, budaya dan agama yang
telah berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak
pemerintahannya pada tahun. Misalnya, Tuhan sudah ada di zaman
kuno, tetapi dalam berbagai praktik pemujaan itu, tetapi pengakuan
mengakui keberadaan Tuhan. Dalam Ensiklopedia Filsafat, agama
meliputi kepercayaan pada kekuatan gaib, perbedaan antara sakral
dan vulgar, dan doa untuk benda-benda suci, doa dalam bentuk,
komunikasi dengan Tuhan, dan kejutan, menyebutkan beberapa
elemen yang ada. Sebagai sentimen keagamaan khusus, tuntunan
moral diyakini oleh Tuhan, dan gagasan kehidupan di dunia terhubung
dengan Tuhan, sebuah kelompok sosial dari agama dan kepercayaan
yang sama.
C. Sumber sosiologi Pancasila Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, demokrasi, keadilan) telah ada secara sosial dalam masyarakat
Indonesia sejak zaman dahulu hingga saat ini. Salah satu nilai yang terdapat
dalam masyarakat Indonesia dari zaman dahulu hingga sekarang adalah nilai
gotong royong. Sebagai contoh, kita dapat melihat bahwa kebiasaan gotong
royong terdiri darisaling membantu dan bekerja sama di desa untuk kepentingan
umum. Pekerjaan Gotong Royong dilakukan dalam semangat kekeluargaan yang
mencerminkan prinsip-prinsip keadilan sosial.
Gotong royong juga tercermin dalam sistem perpajakan Indonesia. Hal ini
dikarenakan masyarakat menghimpun donasi secara massal melalui pembayaran
pajak yang ditujukan untuk pelaksanaan pembangunan. Secara ringkas,
Latif (Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR periode 2009-2014, 2013)
menguraikan pokok-pokok moralitas dan Haluan kebangsaankenegaraan menurut
alam Pancasila sebagai berikut.
b. Nilai-nilai kemanusiaan