Cardiovascular
Digestive
Hematologi
Respirasi
Perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi teknik anestesi
yang akan digunakan, karena itu pengetahuan yang mendalam
mengenai fisiologi ibu hamil, farmakologi ibu hamil, fisiologi fetus,
aliran darah uterus sehingga dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas
FISIOLOGI KEHAMILAN
Aliran darah ginjal
meningkat 80%
80%
Laju filtrasi glomerulus
laju GFR meningkat 50%
50% 50%
Clearance Creatinin
Clearance creatinin meningkat hingga 50%
FISIOLOGI KEHAMILAN
Fisiologi Sistem Renal
Neuraxial
02 Aspirasi <
Anestesi neuraxial
lebih aman
Depresi
03 Kontraktilitas
Jantung (-)
Central
Neuraxial
Anesthesia
EPIDURAL CSE
01 • Epidural Catheter. 03 • Combine Spinal
Low Dose dan
Epidural
SPINAL
02 • Catheter
• Low Dose
ANESTESI REGIONAL
Pada Operasi Sectio Caesarea
3 Periode terjadinya
20-24 minggu
3
kegagalan jantung :
1 Saat Immediate
Terdapat tiga periode
Post Partum
Merupakan kondisi yang kritis
pada ibu hamil pada pasien dengan penyakit
dengan penyakit
jantung dapat terjadi 2 jantung, terjadi kenaikan cepat
curah jantung dan resistensi
kegagalan jantung vascular sistemik extra
Saat Persalinan myocardial work
Kontraksi uterus, nyeri, rasa
cemas, dan perubahan volume
intravascular dapat mempengaruhi
sistim kardiovasuklar
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
Berdasarkan ACC/AHA dan Functional Capacity NYHA
FISIOLOGI PERSALINAN
Fisiologi Persalinan dan Kaitannya Dengan Kardiovaskular Serta Anestesi
• Waktu dan jenis persalinan harus dibicarakan terlebih dahulu dengan team
multidisipliner
Discussion
Exchange all information
regarding patient
Preoperative Records
Do not forget pharmacy
records
Managenent
PERISTIWA YANG DAPAT MENINGKATKAN PI
RAU INTRAKARDIAL KANAN KE KIRI
R – L Shunt
1 2 3 3 Hal di
samping dapat
Penurunan Peningkatan Peningkatan meningkatkan
tahanan tahanan kontraktilitas pirau intrakardial
vascular vascular paru myocard
sistemik (obstruksi
kanan ke kiri
infundibular
terhadap ejeksi
ventrikel kanan)
R-L SHUNT
PENURUNAN TAHANAN PENINGKATAN TAHANAN
VASKULAR SISTEMIK VASKULAR PARU
Penurunan tahanan vascular sistemik dapat Peningkatan tahanan vascular paru dapat
meningkatkan kejadian pirau intrakardial kanan meningkatkan kejadian pirau intrakardial kanan
ke kiri ke kiri
• Terhindar dari resiko penggunaan agent anestesi intravena maupun volatil yakni
resiko mendepresi kontraktilitas jantung
• Penurunan preload dan afterload yang tiba-tiba akibat tindakan single shot spinal
merupakan hal yang memperburuk kondisi pasien, sehingga pada beberapa
literatur menyatakan teknik ini kontraindikasi pada penyakit jantung obstruksi
jantung kiri atau shunting dari kanan ke kiri.
• Pasien dengan NYHA kelas III-IV sebaiknya tidak digunakan teknik spinal anestesi
akan tetapi epidural karena ketinggian blok dapat diatur dengan mudah
CARA MENCEGAH HIPOTENSI PASCA SPINAL
Pada sectio caesarea
• Teknik low dose spinal adalah salah satu teknik untuk mengurangi kemungkinan
kejadian hipotensi dari regional anestesi.
• Teknik low dose yang digunakan bisa dengan volume yang lebih rendah atau
konsentrasi yang lebih rendah.
Several trials have reported a low incidence
of hypotension when low doses of
bupivacaine were used
• Lowering the spinal dose to less then 7.5 mg of
bupivacaine intrathecally might reduce the incidence
and severity of hypotension
• Bupivacaine hyperbaric adalah lokal anestesi yang paling sering dipilih untuk
teknik spinal karena karakter uniknya yang memiliki potensi paling kuat, onsen
lambat ( 5-8 menit), dan durasi yang lama.
• Dosis konvensional spinal untuk sectio caesaria yang biasa digunakan adalah
bupivacaine > 8 mg, dikatakan low dose bila <8mg.
LOW DOSE SPINAL ANESTESI
Penggunaan bupivacaine hyperbaric pada low dose spinal anestesia
• Dosis tersebut telah terbukti efektif dalam mencapai target blok dan kualitas
anestesi yang dinginkan pada operasi sectio caesaria.
• Penambahan opioid pada lokal anestesi agen mengurangi dosis dan insidensi
efek samping dari lokal anestesi karena efek sinergis opioid terhadap lokal
anestesi tanpa menyebabkan blok simpatis.
• Bromage score 2 pasca tindakan low dose spinal dari 33 pasien rata-rata
tercapai setelah 1.45 menit. Untuk Bromage score 3 rata-rata tercapai setelah
2.85 menit, sedangkan untuk Bromage score 0 rata-rata kembali pada 119.85
menit.
• Tinggi blok T-6 pasca tindakan low dose spinal dari 33 pasien rata-rata tercapai
pada 3.87 menit, dan untuk tinggi blok t-10 tercapai rata-rata pada 2.33 menit.
LOW DOSE SPINAL ANESTESI
Apgar score
• Apgar score (AS) 1 rata-rata 6.52 dan untuk apgar score (AS) 2 rata-rata
8.36
• Skor kepuasaan relaksasi lapangan oleh operator dari 33 pasien rata-rata 7.59
(puas)
LOW DOSE SPINAL ANESTESI
Farmakologi adjuvant opioid