BAB 7 - Variabel Costing - Lanjutan
BAB 7 - Variabel Costing - Lanjutan
01 Biaya produksi variabel, dicatat langsung saat terjadinya, mendebit barang dalam proses, dan kartu harga pokok pesanan
01
yang bersangkutan.
BOP variable dibebankan pada pesanan sesuai tarif yang ditentukan. Mendebit barang dalam proses BOP dan kartu harga
02
02 pokok pesanan yang bersangkutan.
BOP sesungguhnya,dicatat mendebit BOP sesugguhya,pada ahir bulan dianalisis BOP variable dan tetap dengan teknik
03
03 analisis statistik (regresi). Hasilnya untuk membuat jurnal :
BOP variable sesungguhnya xxx
BOP tetap sesungguhnya xxx
BOP sesungguhnya xxx
BOP variable yang dibebankan pada produk selam periode akuntansi ditutup ke rekening BOP varibel sesungguhnya
04
04 untuk menghitung pembebanan lebih / kurang BOP variabel.
Biaya pemasaran dan biaya administrasi umum juga dipisahkan menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan
05 volume kegiatan. Pertama dicatatdalam b. Pemasran Administrasi dan umum, pada ahir bulan didebit dalam b. Pemasran Administrasi
05
dan umum lalu dianalisis untuk menentukan biaya yang berperilaku variabel dan tetap. Teknik analisi dengan statistik (analisis regresi)
hasil analisis tersebut untuk membuat jurnal :
Biaya pemasaran variabel xxx
Biaya pemasaran tetap xxx
Biaya pemasaran xxx
Biaya administrasi dan umum variable xxx
Biaya administrasi dan umum tetap xxx
Biaya administrasi dan umum xxx
Aliran biaya produksi & non produksi dalam variabel costing
dengan metode harga pokok pesanan
Contoh variabel costing dengan metode harga pokok pesanan
PT Eliona berbisnis percetakan, proses produksinya berdasarkan pesanan dari pelanggan, metode
penentuan harga pokok produksi metode variable costing, karna menurut manajemen puncak info
biaya yang dihasilkan oleh metode ini sangat bermanfaat untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan jangka pendek.
Pada awal bulan januari 20X1, persediaan produk dalam proses PT Eliona adalah Rp847.500
Pemakaian bahan penolong selama bulan Januari 20X1 berjumlah Rp25.000. Biaya ini
berperilaku tetap
2. Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan pesanan yang
diproduksi bulan januari 20X1 :
Saldo awal 0 0 0 0
Januari 130.000 100.000 50.000 280.000
Jumlah 130.000 100.000 50.000 280.000
6. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi
Pesanan yang dapat diselesaikan oleh PT. Eliona dalam bulan januari 20X1 adalah sebagai berikut :
Jurnal tersebut dibuat berdasarkan rincian harga pokok tiap pesanan yang telah selesai
diproduksi berikut ini:
Keterangan BBB BTKL BOP Variabel Total
Harga pokok pesanan yang telah selesai dalam bulan januari 20X1 tersebut dicatat sebagai berikut :
Persediaan produk jadi 1.197.500
Barang dalam proses – BBB 500.000
Barang dalam proses – BTK Langsung 465.000
Barang dalam proses – BOP Variable 232.500
7. Penutupan rekening BOP yang dibebankan ke BOP Variabel sesungguhnya
Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan 130.000
Pembebanan lebih atau kurang BOP 12.000
BOP sesungguhnya 142.000
Pada akhir tahun rekening pembebanan lebih atau kurang BOP tersebut ditutup ke rekening
harga pokok penjualan dengan jurnal sebagai berikut :
Pesanan yang diselesaikan diproduksi dan kemudian diserahkan kepada pemesan dalam bulan
januari 20X1 sebagai berikut :
harga jual harga pokok
Pesanan #102 507.500 750.000
Pesanan #103 360.000 650.000
Jumlah 867.500 1.400.000
Hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut:
Harga pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut :
Dalam variable costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok
produk persatuan di hitung setiap akhir periode.
Misalnya, setiap akhir bulan dengan cara membagi total biaya produksi
variabel selama satu bulan dengan total ekuivalensi produksi selama
periode yang sama.
2. BOP yang sesunggunya terjadi dicatat dengan pertama kali mendebit rekening biaya overhead pabrik sesunggunya.
3. BOP variabel di bebankan kepada produk berdasarkan biaya yang sesunggunya terjadi dalam periode akuntansi tertentu dengan
jurnal :
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
4. Biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum juga perluh di pisahkan menurut perilaku biaya tersebut dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan.
PT. X memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: departemen 1 & departemen 2.
Perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksinya.
Penentuan harga pokok produk jadi dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok rata-
rata tertimbang.
Data produksi,baiaya poduksi dan nonproduksi bulan januari 20X1 tersebut disajikan dalam tabel
pada slide berikutnya.
PT X
Data Produksi, Biaya Produksi, Dan Biaya Nonproduksi
Bulan Januari 20X1
Dept. 1 Dept. 2
Data Produksi:
Produk dalam proses awak
Biaya Nonproduksi:
Biaya pemasaran variabel Rp. 10.200.000
Biaya pemasaran tetap Rp. 15.000.000
Biaya administrasi & umum variabel Rp. 7.000.000
Biaya administrasi & umum tetap Rp. 12.000.000
Data Penjualan:
Jumlah produk yang dijual 30.000 kg
Hasil penjualan Rp. 240.000.0000
(1) Harga pokok produk Harga pokok produk dalam Harga pokok produk yg
per unit yg dibawa dari proses awal yg berasal dari ditransfer dari departemen
departemen sebelumnya = departemen sebelumnya + sebelumnya
Rp 10.500.000
Pemakaian bahan baku selama bulan Januari tersebut jurnal sebagi berikut:
BDP-Biaya Bahan Baku Dep.1 Rp. xxx
Persediaan b ahan baku Rp. xxx
2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja di departemen produksi dalam bidan Januari 20X1 dijurnal sebagai berikut
Barang Dalam Proses-Biaya kerja-Dept 1 Rp. xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep. 2 Rp. xxx
Gaji & Upah Rp. xxx
3. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam bulan Januari 20X1 dicatat oleh PT X dengan jurnal
sebagai berikut:
Biaya Pabrik Sesungguhnya Dept 1 Rp. xxx
Biaya overhead Pabrik Sesungguhnya Dept 2 Rp. xxx
Berbagai Rekenig yang Dikredit Rp. xxx
Pembagian biaya overhead pabrik menurut perilakunya dicatat dengan jurnal sebagai berikut
BDP-Biaya Overhead Pabrik Variabel-Dept 1 Rp. xxx
Biaya Overhead Pabrik Tetap-Dept 1 Rp. xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Dept 1 Rp. xxx
BDP -Biaya Overhead Pabrik Variabel-Dept 2 Rp. xxx
Biaya Pabrik Tetap-Dept 2 Rp. xxx
Biaya Pabrik Sesungguhnya Dept. 2 Rp. xxx
4. Pencatatan Hacga Pokok Produk Jadi Departemen Pertama yang Ditransfer ke Departemen BerIkutnya
Harga pokok produk jadi Departemen 1 yang ditransfer ke Departemen 2 dalam bulan Januari 20X1 dicatat
sebagai berikut:
5. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses Departemen Pertama pada Akhir Periode
Harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 1 pada akhir bulan Januari 20X1 dicatat sebagai
berikut:
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang dalam bulan Januari 20X1 dicatat sebagai
berikut:
Persediaan Produk jadi Rp.xxx
BDP -Biaya Bahan Baku Dept. 2 Rp. xxx
BDP-Biaya Tenaga Kerja Dept. 2 Rp. xxx
BDP -Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept. 2 Rp. xxx
7. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses di Departemen Setelah Pertama Pada
Akhir Periode
Harga pokok pensediaan produk dalam proses di Departemen 2 pada akhir bulan Januari
20X1 dicatat sebagai berikut:
Persediaan Produk Dalam Proses-Dept. 2 Rp. xxx
BDP-Biaya Bahan Baku Dept. 2 Rp. xxx
BDP-Biaya Tenaga Kerja Dept 2 Rp. xxx
BDP-Biaya Pabrik Variabel Dept 2 Rp. xxx
8. Pencatatan Penjualan Produk
Hasil penjualan produk selama bulan Januari 20X1 dicatat sebagai berikut:
Piutang Rp. xxx
Hasil Penjualan Rp. xxx
Harga pokok produk yang dijual dalam bulan januari 20X1 dicatat sebagai berikut:
Harga Pokok Penjualan Rp. xxx
Persediaan Produk Jadi Rp. xxx