Anda di halaman 1dari 47

Variabel Costing dengan

Metode Harga Pokok Pesanan dan


Metode Harga Pokok Proses
Indah Permata Dewi, S.E.,M.Ak
Klasifikasi Biaya dalam Metode Variable Costing
Metode variable costing biaya perlu dipisahkan menurut perilaku biaya sesuai dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya produksi menurut metode variable costing:

Biaya Tenaga Kerja

Biaya Overhead Pabrik


Biaya Bahan Baku Variabel

BOP tetap diperhitungkan sebagai biaya periode


dan dibebankan pada periode terjadinya, tidak
dibebankan sebagai biaya produksi.
Klasifikasi biaya dan informasi biaya yang
dihasilkan variable costing
Variable costing dengan
Metode Harga Pokok Pesanan
Variable costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan, biaya produksi


dikumpulkan perpesanan dengan menggunakan
kartu harga pokok, yang merupakan rincian akun
kontrol barang dalam proses dalam buku besar.

Berdasarkan biaya produksi variable yang


dikumpulkan dalam kartu harga pokok produk ini,
harga pokok produk jadi dan produk dalam proses
dihitung dan dicatat.
Rekening kontrol yang
digunakan
 Barang dalam proses-BBB
 Barang dalam proses-BTK langsung
 Barang dalam proses-BOP
 BOP sesungguhnya
 BOP variable yang sesungguhnya
 BOP tetap sesungguhnya
 BOP Variable yang dibebankan
 Biaya pemasaran
 Biaya administrasi dan umum
 Biaya pemasaran variable
 Biaya pemasaran tetap
 Biaya administrasi & umum variable
 Biaya administrasi & umum tetap.
Variable costing menghendaki biaya diklasifikasikan berdasarkan
perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan,
masa akuntansi biaya produksi dan biaya non produksi dilakukan sbb :

01 Biaya produksi variabel, dicatat langsung saat terjadinya, mendebit barang dalam proses, dan kartu harga pokok pesanan
01
yang bersangkutan.

BOP variable dibebankan pada pesanan sesuai tarif yang ditentukan. Mendebit barang dalam proses BOP dan kartu harga
02
02 pokok pesanan yang bersangkutan.

BOP sesungguhnya,dicatat mendebit BOP sesugguhya,pada ahir bulan dianalisis BOP variable dan tetap dengan teknik
03
03 analisis statistik (regresi). Hasilnya untuk membuat jurnal :
BOP variable sesungguhnya xxx
BOP tetap sesungguhnya xxx
BOP sesungguhnya xxx
BOP variable yang dibebankan pada produk selam periode akuntansi ditutup ke rekening BOP varibel sesungguhnya
04
04 untuk menghitung pembebanan lebih / kurang BOP variabel.
Biaya pemasaran dan biaya administrasi umum juga dipisahkan menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan
05 volume kegiatan. Pertama dicatatdalam b. Pemasran Administrasi dan umum, pada ahir bulan didebit dalam b. Pemasran Administrasi
05
dan umum lalu dianalisis untuk menentukan biaya yang berperilaku variabel dan tetap. Teknik analisi dengan statistik (analisis regresi)
hasil analisis tersebut untuk membuat jurnal :
Biaya pemasaran variabel xxx
Biaya pemasaran tetap xxx
Biaya pemasaran xxx
Biaya administrasi dan umum variable xxx
Biaya administrasi dan umum tetap xxx
Biaya administrasi dan umum xxx
Aliran biaya produksi & non produksi dalam variabel costing
dengan metode harga pokok pesanan
Contoh variabel costing dengan metode harga pokok pesanan

PT Eliona berbisnis percetakan, proses produksinya berdasarkan pesanan dari pelanggan, metode
penentuan harga pokok produksi metode variable costing, karna menurut manajemen puncak info
biaya yang dihasilkan oleh metode ini sangat bermanfaat untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan jangka pendek.

Pada awal bulan januari 20X1, persediaan produk dalam proses PT Eliona adalah Rp847.500

Pesanan #101 Pesanan #102 Pesanan #103 Total

BBB 150.000 125.000 115.000 365.000

BTK langsung 130.000 100.000 75.000 330.000

BOP variabel 65.000 50.000 37.500 152.500

Biaya Total 345.000 275.000 227.500 847.500


Dalam bulan Januari 20X1, perusahaan melakukan transaksi sebagai berikut:
 
1. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaikan produk yang masih
dalam proses pada awal bidan dan pengolahan pesanan #104 yang diterima dalam bulan
Januari 20X1 adalah sebagai berikut:
  Pesanan #101 Rp50.000
  Pesanan #102 40.000
  Pesanan #103 20.000
  Pesanan #104 130.000
Jumlah Rp240.000
 

Pemakaian bahan penolong selama bulan Januari 20X1 berjumlah Rp25.000. Biaya ini
berperilaku tetap
2. Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan pesanan yang
diproduksi bulan januari 20X1 :

No Pesanan Jam Tenaga Kerja Langsung Upah Langsung


Pesanan # 101 75 jam 75.000
Pesanan # 102 30 jam 30.000
Pesanan # 103 55 jam 55.000
Pesanan # 104 100 jam 100.000
Jumlah BTK langsung 260.000
BTK tidak langsung 50.000
BTK pemasaran 125.000
BTK administrasi dan umum 140.000
Jumlah BTK 575.000
Catatan :

a. BTK tidak langsung berperilaku tetap


b. BTK di fungsi pemasaran dan fungsi administrasi & umum dipisahkan menurut perilaku sbb:
Variabel Tetap
BTK pemasaran 75.000 50.000
BTK administrasi dan umum 100.000 40.000
total biaya 175.000 90.000
3. Tarif BOP menurut anggaran 500/ jam tenaga kerja langsung.
4. BOP yang sesungguhnya terjadi (kecuali bahan penolong 25.000 BTK langsung 50.000) sebesar 192.000, BOP
terdiri dari BOP variabel 142.000 dan BOP tetap 50.000.
5. Pesanan 101, 102 dan 103 diproduksi bulan januari 20X1, pesanan 101 dan 102 diserahkan pada pemesan harga
jual :
Pesanan #101 750.000
Pesanan #102 650.000
Jumlah 1.400.000
pesanan #103 pada akhir bulan januari masih disimpan digudang sebagai produk jadi, sedangkan pesanan # 104
masih dalam proses pengolahan.
Akuntansi variabel costing dengan
metode harga pokok pesanan :
1. Pencatatan bahan baku dan bahan penolong
2. Pencatatan BTK langsung
3. Pencatatan BOP variabel pada produk
4. Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi
5. Pemisahan BOP yang sesungguhnya dalam biaya variabel
dan tetap
6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening BOP yang dibebankan ke BOP Variabel
sesungguhnya
8. Pencatatan biaya komersial
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan
JURNAL-JURNAL TRANSAKSI BULAN JANUARI 20X1

1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong


a. Pemakaian bahan baku bulan januari :
Barang dalam proses-BBB 240.000
Persediaan bahan 240.000

b. Pemakaian bahan penolong :


BOP sesungguhnya 25.000
Persediaan bahan 25.000

2. Pencatatan BTK langsung


Barang dalam proses-BTK langsung 260.000
BOP sesungguhnya 50.000
Biaya pemasaran 125.000
Biaya administrasi dan umum 140.000
Gaji dan upah 575.000
3. Pencatatan pembebanan BOP variabel kepada produk
Tarif biaya anggaran 500/jam tenaga kerja langsung, pembebanan BOP tiap pesanan:
Pesanan Jam Tenaga Kerja Tarif Total BOP Dibebankan Produk
Pesanan #101 75 jam 500 37.500
Pesanan #102 30 jam 500 15.000
Pesanan #103 55 jam 500 27.500
Pesanan #104 100 jam 500 50.000
Jumlah BTK langsung 130.000

Pembebanan BOP dijurnal :


Barang dalam proses-BOP variabel 130.000
BOP variabel yang dibebankan 130.000

4. Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi


BOP sesungguhnya 192.000
berbagai rekening yang di kredit 192.000

5. Pencatatan pemisahan BOP sesungguhnya kedalam biaya variabel dan tetap


BOP variabel sesungguhnya 130.000
BOP tetap sesungguhnya 125.000
BOP sesungguhnya 255.000
Kartu Harga Pokok Pesanan #101

Keterangan BBB BTK Langsung BOP Variabel Total

Saldo awal 150.000 130.000 65.000 345.000


Januari 50.000 75.000 37.500 162.500
Jumlah 200.000 205.000 102.500 507.500

Kartu Harga Pokok Pesanan #102

Keterangan BBB BTK langsung BOP Variabel Total

Saldo awal 125.000 100.000 50.000 275.000

Januari 40.000 30.000 15.000 85.000


Jumlah 165.000 130.000 65.000 360.000
Kartu Harga Pokok Pesanan #103

Keterangan BBB BTK Langsung BOP Variabel Total

Saldo awal 115.000 75.000 37.500 227.500


Januari 20.000 55.000 27.500 102.500
Jumlah 135.000 130.000 65.000 330.000

Kartu Harga Pokok Pesanan #104

Keterangan BBB BTK Langsung BOP Variabel Total

Saldo awal 0 0 0 0
Januari 130.000 100.000 50.000 280.000
Jumlah 130.000 100.000 50.000 280.000
6. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi
Pesanan yang dapat diselesaikan oleh PT. Eliona dalam bulan januari 20X1 adalah sebagai berikut :

Total Biaya Produksi


pesanan # 101 Rp 507.700
Pesanan # 102 360.000
Pesanan #103 330.000
Jumlah Rp 1.197.500

Jurnal tersebut dibuat berdasarkan rincian harga pokok tiap pesanan yang telah selesai
diproduksi berikut ini:
Keterangan BBB BTKL BOP Variabel Total

Pesanan #101 200.000 205.000 102.5000 507.500


Pesanan #102 165.000 130.000 65.000 360.000
Pesanan #103 135.000 130.000 65.000 330.000
Jumlah 500.000 465.000 232.5000 1.197.500

Harga pokok pesanan yang telah selesai dalam bulan januari 20X1 tersebut dicatat sebagai berikut :
Persediaan produk jadi 1.197.500
Barang dalam proses – BBB 500.000
Barang dalam proses – BTK Langsung 465.000
Barang dalam proses – BOP Variable 232.500
7. Penutupan rekening BOP yang dibebankan ke BOP Variabel sesungguhnya
Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan 130.000
Pembebanan lebih atau kurang BOP 12.000
BOP sesungguhnya 142.000

Pada akhir tahun rekening pembebanan lebih atau kurang BOP tersebut ditutup ke rekening
harga pokok penjualan dengan jurnal sebagai berikut :

Harga pokok penjualan 12.000


Pembebanan lebih atau kurang BOP 12.000

8. Pencatatan biaya komersial


Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Biaya pemasaran 125.000


Biaya administrasi dan umum 140.000
Berbagai rekening yang dikredit 265.000
Pemisahan biaya nonproduksi menurut perilaku dicatat dengan jurnal:

Biaya pemasaran variable 75.000


Biaya pemasaran tetap 50.000
Biaya adm & umum variable 100.000
Biaya adm & umum tetap 40.000
Biaya pemasaran 125.000
Biaya adm & umum 140.000
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan

Pesanan yang diselesaikan diproduksi dan kemudian diserahkan kepada pemesan dalam bulan
januari 20X1 sebagai berikut :
harga jual harga pokok
Pesanan #102 507.500 750.000
Pesanan #103 360.000 650.000
Jumlah 867.500 1.400.000

Hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut:

Kas atau piutang 1.400.000


Hasil penjualan 1.400.000

Harga pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut :

Harga pokok penjualan 867.500


persediaan produk 867.500
Variable costing dengan
Metode Harga Pokok Proses
Variable costing dengan Metode Harga Pokok Proses

Dalam variable costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok
produk persatuan di hitung setiap akhir periode.

Misalnya, setiap akhir bulan dengan cara membagi total biaya produksi
variabel selama satu bulan dengan total ekuivalensi produksi selama
periode yang sama.

Dengan demikian biaya overhead pabrik variabel tidak dibebankan


kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka, namun
dibebankan kepada produk menurut biaya yang sesungguhnya terjadi
dalam periode tertentu.
Rekening kontrol yang
digunakan
 Barang dalam proses-BBB
 Barang dalam proses-BTK langsung
 Barang dalam proses-BOP
 BOP sesungguhnya
 BOP variable yang sesungguhnya
 BOP tetap sesungguhnya
 BOP Variable yang dibebankan
 Biaya pemasaran
 Biaya administrasi dan umum
 Biaya pemasaran variable
 Biaya pemasaran tetap
 Biaya administrasi & umum variable
 Biaya administrasi & umum tetap.
Laporan Laba Rugi PT Eliona
untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Januari 20X1

Hasil Penjualan Rp. 1.400.000


Harga pokok penjualan
Persediaan Produk dalam proses awal Rp. 847.500
Biaya produksi:
Biaya bahan baku 240.000
Penyajian Laporan Laba Rugi

Biaya tetap tenaga kerja langsung 260.000


Biaya overhead pabrik variabel 130.000
Harga pokok produk yang diproduksi Rp. 1.477.500
Persediaan akhir produk dalam proses awal 280.000
Harga pokok produk tersedia dijual Rp. 1.197.500
Persediaan akhir produk jadi 330.000
Harga pokok penjualan variabel Rp. 867.500
Pembebanan biaya overhead pabrik kurang 12.000
Biaya pemasaran variabel 75.000
Biaya administrasi & umum variabel 100.000
Biaya variabel Rp. 1.054.500
Laba kontribusi 345.500
Biaya tetap:
Biaya ovberhead pabrik tetap Rp. 125.000
Biaya pemasaran tetap 50.000
Biaya administrasi & umum tetap 40.000
Rp. 215.000
Total Biaya tetap
Rp. 130.500
Laba bersih
Karna variabel costing dengan metode harga pokok proses menghendaki biaya ovherhead pabrik dibebankan kepada produk menurut
biaya ovehead pabrik variabel yang sesunggunya terjadi selama periode akuntansi tertentu tidak sebesar tarif yang ditentukan di
muka seperti halnya dengan metotode harga pokok pesanan, maka akuntansi biaya produk dilakukan sbb :
1.Biaya produksi variabel
seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening
barang dalam proses yang brsangkutan.

2. BOP yang sesunggunya terjadi dicatat dengan pertama kali mendebit rekening biaya overhead pabrik sesunggunya.

Biaya overhead variabel sesunggunya xx


Biaya overhead pabrik sesunggunya xx
Biaya overhead pabrik sesunggunya xx

3. BOP variabel di bebankan kepada produk berdasarkan biaya yang sesunggunya terjadi dalam periode akuntansi tertentu dengan
jurnal :
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik xx
Biaya overhead pabrik variabel xx

4. Biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum juga perluh di pisahkan menurut perilaku biaya tersebut dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan.

Biaya pemasaran variabel xx


Biaya pemasaran tetap xx
Biaya pemasaran xx
Biaya administrasi & umum variabel xx
Biaya admistrasi & umum tetap xx
Biaya administrasi & umum xx
Aliran biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam variabel costing dengan
metode harga pokok proses
Contoh variable costing dengan metode harga pokok proses

PT. X memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: departemen 1 & departemen 2.
Perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksinya.
Penentuan harga pokok produk jadi dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok rata-
rata tertimbang.
Data produksi,baiaya poduksi dan nonproduksi bulan januari 20X1 tersebut disajikan dalam tabel
pada slide berikutnya.
PT X
Data Produksi, Biaya Produksi, Dan Biaya Nonproduksi
Bulan Januari 20X1
Dept. 1 Dept. 2
Data Produksi:
Produk dalam proses awak

BBB 100%; BKV 40% 4.000 kg -


BTK 20%; B’OPV 60% - 6.000 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini 40.000 kg -
Unit yang ditranfer ke Dept. 2 35.000 kg -
Unit yang diterima dari Dept 1 - 35.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang Produk - 38.000 kg
dalam proses akhir:
BBB 100%; BKV 70%* 9.000 kg -
BTK 40%; BOPV 80% - 3.000 kg
Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal:
Harga pokok dari Dept 1 - Rp ll.150.000
Biaya bahan baku Rp l.800.000 -
Biaya tenaga kerja Rp l.200.000 Rp 1.152.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp l.920.000 Rp 4.140.000
Biaya Produksi:
Biaya bahan baku Rp 20.200.000 -
Biaya tenaga kerja Rp29.775.000 Rp 37.068.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp 37.315.000 Rp 44.340.006
Biaya overhead pabrik tetap Rp 22.000.000 Rp 33.000.000

Biaya Nonproduksi:
Biaya pemasaran variabel Rp. 10.200.000
Biaya pemasaran tetap Rp. 15.000.000
Biaya administrasi & umum variabel Rp. 7.000.000
Biaya administrasi & umum tetap Rp. 12.000.000
Data Penjualan:
Jumlah produk yang dijual 30.000 kg
Hasil penjualan Rp. 240.000.0000

* BBB = Biaya bahan baku BTK = Biaya Tenaga kerja


BOPV = Biaya overhead pabrik variabel BKV = Biaya Konversi
Metode harga pokok rata-rata tertimbang departemen pertama
Elemen biaya Biaya yang melekat Biaya yang Total Biaya Unit Biaya per kg
pada PDP ditambahkan pada ekuivalensi
periode sekarang
(2)+(3) (4):(5)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BBB Rp 1.800.000 Rp 20.200.000 Rp 22.000.000 44.000 * Rp 500
BTK 1.200.000 29.775.000 30.975.000 41.300 ** 750
BOP Variabel 1.920.000 37.315.000 39.235.000 41.300 ** 950

*(100%X35.000) + (100%X9.000) =44.000


** (100%X35.000) + (70%X9.000) = 41.300
Harga pokok produk yang selesai di transfer ke dept. 2

BBB 35.000 x Rp500 Rp 17.500.000


BTK 35.000 x Rp750 26.250.000
BOPVariabel 35.000 x Rp950 33.250.000
Total harga pokok 35.000 @ Rp 2.200 77.000.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir

BBB = 100% x 9.000 unit x Rp 500 Rp 4.500.000


BTK = 70% x 9.000 unit x Rp 750 4.725.000
BOPV = 70% x 9.000 unit x Rp 950 5.985.000
15.210.000

Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam dept 1 Rp 92.210.000


PT X
Laporan Biaya Produksi Variabel Departemen 1
Bulan Januari 20x1
METODE HARGA
POKOK RATA-RATA
TERTIMBANG Rumus Perhitungan Biaya Produksi Variabel Per Satuan Produk yg Dihasilkan
DEPARTEMEN oleh Departemen Kedua dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Rata-
SETELAH Rata Tertimbang
DEPARTEMEN
PERTAMA Harga pokok produk per satuan yg dibawa dari departemen sebelumnya

(1) Harga pokok produk Harga pokok produk dalam Harga pokok produk yg
per unit yg dibawa dari proses awal yg berasal dari ditransfer dari departemen
departemen sebelumnya = departemen sebelumnya + sebelumnya

Produk dalam proses + Produk yg ditransfer


awal dari departemen sebelumnya
Perhitungan biaya produksi variabel kumulatif per satuan produks departemen 2
dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang
Elemen Biaya Yang Melekat Yang Total Biaya Unit Biaya per
Pada Produk Ditambahkan Ekuivalensi satuan
dalam Proses dalam Periode
Sekarang
1 2 3 2+3 5 4:5
4 6
Harga pokok Rp 11.500.000 Rp 77.000.000 Rp 88.150.000 Rp 41.000* Rp 2.150
yg berasal
dari Dep 1
Biaya yg
Ditambahkan
dalam
Departemen 2
BTK 1.152.000 37.068.000 38.220.000 39.200** 975
BOP Variabel 4.140.000 44.340.000 48.480.000 40.400*** 1.200
* (100%x38.000) + (100%x3.000) = 41.000
** (100%x38.000) + (40%x3.000) = 39.000
*** (100%x38.000) + (80%x3.000) = 40.400
Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 2

Harga pokok produks selesai yg ditransfer ke gudang


Biaya dari Departemen 1 38.000 x Rp 2.150 Rp 81.700.000
BTK Dept 2 38.000 x Rp 975 Rp 37.050.000
BOP Variabel Dept 2 38.000 x Rp 1.200 Rp 45.600.000
Total harga pokok 38.000 x Rp 4.325 Rp164.350.000

Harga Pokok persediaan dalam proses akhir


Yg berasal dari dept 1
BBB = 3.000 Unit x Rp Rp 6.450.000
2.150

Yg ditambahkan dlm Dept2


BTK = 40%X3.000Ux Rp975 Rp 1.170.000
BOPV= 80%x 3.000u xRp1.200 Rp 2.880.000
10.500.000
Jumlah biaya produksi variabel yg dibebankan dlm dept 2
Rp174.850.000
PT Risa Rismedi
Laporan Biaya Produksi Variabel Departemen 2
Bulan Januari 2010
DATA PRODUKSI
Produk dalam proses awal 6.000 kg

Diterima Dari Dept 1 35.000 kg


Jumlah Produk yg diolah dalam bulan april 41.000 kg
Produk selesai yg ditransfer ke dept 2 38.000 kg
Produk dalam proses akhir 3.000
Jumlah produk yg dihasilkan 41.000 kg
BIAYA YG DIBEBANKAN DALAM DEPT 2 TOTAL PER KG
Biaya yg berasal dari Departemen 1 Rp 88.150.000 Rp 2.150
Biaya yg ditambahkan dalam Dept 2
BTK 38.220.000 975
BOPV 48.480.000 1.200
Jumlah biaya variabel yg dibebankan dalam dept 2 Rp 174.850.000 Rp 4.325
PERHITUNGAN BIAYA

Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke gudang

38.000 unit @ Rp 4.325 Rp 164.350.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir

yang berasal dari dept 1 Rp 6.450.000

Yang ditambahkan dalam dept 2


BTK Rp 1.170.000
BOPV Rp 2.880.000

Rp 10.500.000

Jumlah biaya produksi variabel yg dibebankan dalam dept 2 Rp 174.850.000


Akuntansi Akuntansi biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variable
Variable Costing
costing dibagi menjadi lahap berikut ini:
dengan Metode 1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong.
Harga Pokok  

2. Pencatatan biaya tenaga kerja.


Proses  

  3. Pencacatan.biaya overhead pabrik sesungguhnya.


4. Pencatatan harga pokok produk jadi dq)artemm produksi pertaira yang
ditransfer ke departemen produksi berikutnya.
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen produksi pertama
pada akhir periode.
 
6. Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang.

7. Pencatatan harga pokok produk dalam proses dalam departemen setelah


departemen produksi pertama pada akhir periode.
 
8. Pencatatan penjualan produk.
9. Pencatatan biaya komersial
1.
 
Pencatatan Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong

 
Pemakaian bahan baku selama bulan Januari tersebut jurnal sebagi berikut:

 
BDP-Biaya Bahan Baku Dep.1 Rp. xxx
Persediaan b ahan baku Rp. xxx
 

 
2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja di departemen produksi dalam bidan Januari 20X1 dijurnal sebagai berikut
Barang Dalam Proses-Biaya kerja-Dept 1 Rp. xxx
 

 
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep. 2 Rp. xxx
Gaji & Upah Rp. xxx
 
3. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam bulan Januari 20X1 dicatat oleh PT X dengan jurnal
sebagai berikut:
 
Biaya Pabrik Sesungguhnya Dept 1 Rp. xxx

 
Biaya overhead Pabrik Sesungguhnya Dept 2 Rp. xxx
Berbagai Rekenig yang Dikredit Rp. xxx 

 
Pembagian biaya overhead pabrik menurut perilakunya dicatat dengan jurnal sebagai berikut
BDP-Biaya Overhead Pabrik Variabel-Dept 1 Rp. xxx
 

 
Biaya Overhead Pabrik Tetap-Dept 1 Rp. xxx

 
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Dept 1 Rp. xxx

 
BDP -Biaya Overhead Pabrik Variabel-Dept 2 Rp. xxx

 
Biaya Pabrik Tetap-Dept 2 Rp. xxx
Biaya Pabrik Sesungguhnya Dept. 2 Rp. xxx
4. Pencatatan Hacga Pokok Produk Jadi Departemen Pertama yang Ditransfer ke Departemen BerIkutnya

Harga pokok produk jadi Departemen 1 yang ditransfer ke Departemen 2 dalam bulan Januari 20X1 dicatat
sebagai berikut:

BDP Biaya Bahan Baku Dept. 2 Rp. xxx


BDP-Biaya Bahan Baku Dept 1 Rp. xxx
BDP-Biaya Tenaga Kerja Dept. 1 Rp. xxx
BDP - Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept. 1 Rp. xxx

5. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses Departemen Pertama pada Akhir Periode

Harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 1 pada akhir bulan Januari 20X1 dicatat sebagai
berikut:

Persediaan Produk Dalam Proses-Dept. 1 Rp. xxx


BDP -Biaya Bahan Baku Dept. 1 Rp. xxx
BDP-Biaya Tenaga Kerja Dept.1 Rp. xxx
BDP-Biaya Pabrik Variabel Dept. 1 Rp. xxx
 
6. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi yang Ditransfer ke Gudang

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang dalam bulan Januari 20X1 dicatat sebagai
berikut:
Persediaan Produk jadi Rp.xxx
BDP -Biaya Bahan Baku Dept. 2 Rp. xxx
BDP-Biaya Tenaga Kerja Dept. 2 Rp. xxx
BDP -Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept. 2 Rp. xxx
 
 
7. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses di Departemen Setelah Pertama Pada

 
Akhir Periode

 
Harga pokok pensediaan produk dalam proses di Departemen 2 pada akhir bulan Januari

 
20X1 dicatat sebagai berikut:
Persediaan Produk Dalam Proses-Dept. 2 Rp. xxx
BDP-Biaya Bahan Baku Dept. 2 Rp. xxx
BDP-Biaya Tenaga Kerja Dept 2 Rp. xxx
BDP-Biaya Pabrik Variabel Dept 2 Rp. xxx
8. Pencatatan Penjualan Produk
Hasil penjualan produk selama bulan Januari 20X1 dicatat sebagai berikut:
Piutang Rp. xxx
Hasil Penjualan Rp. xxx

 
Harga pokok produk yang dijual dalam bulan januari 20X1 dicatat sebagai berikut:
Harga Pokok Penjualan Rp. xxx
Persediaan Produk Jadi Rp. xxx
 

9. Pencatatan Biaya Komersial


Biaya noiproduksiyangterjadidalambuIanJanuari2QXl dicatat:
Biaya Pemasaran Rp. xxx
Biaya Administrasi dan Umum Rp. xxx
 
Berbagai Rekening yang Dikredit Rp. xxx

Pemisahan biaya nonproduksi menurut perilakuaya dicatat dengan jurnal


Biaya Pemasaran Variabel Rp. xxx
Biaya Pemasaran Tetap Rp. xxx
Biaya Adm. & Umum Variabel Rp. xxx
Biaya Adm. & Umum Tetap Rp. xxx
Biaya Pemasaran , Rp. xxx
Biaya Adm. & Umum Rp. xxx
Laporan Laba Rugi Variabel Costing dengan Metode
Harga Pokok Proses
Thank you

Anda mungkin juga menyukai