Anda di halaman 1dari 27

GANGGUAN

KEBUTUHAN
OKSIGENASI AKIBAT
PATOLOGIS SISTEM
PERNAFASAN
Ns. Edi Purnomo, S.Kep., M.Kes., M.Kep
TOPIK
1. Anamnesis Gangguan Sistem Pernafasan
2. Pemeriksaan Spirometri
3. Pemeriksaan fisik sistem pernafasan
4. Masalah keperawatan
5. Tindakan keperawatan pada gangguan kebutuhan oksigen
6. Evaluasi kebutuhan oksigen
01.
Anamnesis Gangguan
Sistem Pernafasan
Anamnesis Keperawatan
Wawancara yang dilakukan oleh dokter atau
tenaga kesehatan terhadap pasien atau
keluarga pasien untuk memperoleh berbagai
keterangan tentang keluhan dan penyakit
yang diderita pasien

Djaharuddin dkk, 2015


Anamnesis Gangguan Sistem Pernafasan

The Fundamental The Sacred Seven/ST


Four/F4
Berpedoman pada Empat Pokok Tujuh Hal Mendasar dalam
Pikiran Anamnesa

Sebelumnya
Identitas Pasien
1. Umur
2. JK
3. Ras
4. Status pernikahan
5. Agama
6. Pekerjaan
The Fundamental Four/F4

01. Riwayat Penyakit


Sekarang
02. Riwayat Penyakit Dahulu

03. Riwayat Kesehatan


Keluarga
04. Riwayat Sosial dan
Ekonomi
The Sacred Seven/ST
1. Onset
2. Location
3. Cronology
4. Quality and progresion
5. Severity
6. Modifying faktor
7. Associated syntomps
Keluhan Utama pada sistem pernafasan

Batuk Batuk Berdarah

Produksi Sputum Sesak Nafas


02.
Pemeriksaan
Spirometri
Spirometri
Merupakan bentuk tes yang digunakan untuk
mendiagnosis kondisi paru-paru. Spirometri
digunakan untuk mengukur ventilasi dalam
bentuk volume statik dan volume dinamik
paru, Herman (2012)
Gangguan Fungsi Paru

Gangguan Funsi Obstruksi Gangguan Fungsi Restriksi


Nilai rasio FEV1/FVC <70% Bila nilai kapasitas vital(VC) < 80% dari nilai
standar
TUJUAN
1. Menilai status Faal paru
2. Menilai manfaat pengobatan
3. Memantau perjalanan penyakit dan
memprediksi
kemungkinanpenyakit di masa
depan.
4. Menentukan prognosis penyakit
5. Menentukan toleransi dan resiko
tindakan bedah
FUNGSI SPIROMETRI

PARU-PARU PARU-PARU PARU-PARU


NORMAL OBSTRUKSI RESTRIKSI

VC dan PVC >80%, FEV1 FEV1 < 80% dan Rasio VC dan PVC < 80%,
>80% dan Rasio FEV1/FVC FEV1/FVC < 70%
> 70%
03.
PEMERIKSAAN FISIK
SISTEM PERNAFASAN
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAFASAN

INSPEKSI PERKUSI

PALPASI AUSKULTASI
04.
MASALAH
KEPERAWATAN
Askep kasus gangguan kebutuhan oksigenasi akibat patologi sistem
pernafasan:

Infeksi Saluran Penyakit Paru Obstruksi


Pernafasan Akut Kronis

Kor Pulmonal Efusi Pleura TBC


Drap Penulisan Makalah
Konsep DasarTuberkulosis Paru:
• Definisi
TUGAS KELOMPOK
• Epidemiologi
• Etiologi
• Manifestasi Klinik • KELOMPOK I : Asuhan Keperawatan pada
• Faktor resiko Pasien Tuberkulosis Paru.
• Patofisiologi • KELOMPOK II : Asuhan Keperawatan pada
• Pathway
Konsep Asuhan Keperawatan pada Pasien •
Pasien ISPA
KELOMPOK III : Asuhan Keperawatan
Tuberkulosis Paru (SDKI) pada Pasien PPOK
• Pengkajian • KELOMPOK IV : Asuhan Keperawatan
• Diagnosa Keperawatan pada Pasien KOR Pulmonal
• Perencanaan • KELOMPOK V: Asuhan Keperawatan pada
• Implementasi Pasien Efusi Pleura
• Evaluasi
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Tanda dan Gejala : Batuk tidak efektif; Tidak Mampu Batuk; Sputum Berlebih; Mengi;
Whezing; Ronkhi.

Penyebab : Hipersekresi Jalan Nafas

Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif → Ketidakmampuan membersihkan secret atau obstruksi
jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten.

BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF berhubungan dengan


(b.d)
PENYEBAB dibuktikan dengan (d.d) TANDA DAN GEJALA.
LUARAN
KEPERAWATAN
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF : Bersihan Jalan Nafas
Definisi : kemampuan membersihkan secret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan
nafas tetap paten

Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis


◦ Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka bersihan jalan nafas
meningkat dengan kriteria hasil:
1. Batuk efektif meningkat
2. Produk sputum menurun
3. Mengi; Whezing; Ronkhi menurun

Metode Dokumentasi Berbasis Komputer


◦ Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka bersihan jalan nafas
meningkat dengan kriteria hasil:
No Kriteria Skor Skor Target
Awal
1 Batuk efektif 2 5
2 Produk sputum 2 5
3 Mengi; Whezing; Ronkhi 2 5
INTERVENSI
KEPERAWATAN
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF: LATIHAN BATUK EFEKTIF

Definisi : melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea, dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan nafas.

Observasi
 Identifikasi kemampuan batuk
 Monitor adanya retensi sputum
 Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas

Teraupetik
 Atur posisi semifowler atau fowler
 Buang secret pada tempat sputum

Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
 Anjurkan Tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu selama 8 detik → ulangi sebanyak 3 kali
 Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah Tarik nafas dalam yang ke 3

Kolaborasi
 Kolaborasikan pemberian terapi mukolitik atau ekspektoran → Jika perlu
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF: MANAJEMEN JALAN
NAFAS
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan nafas.

Observasi
 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
 Monitor bunyi nafas tambahan (gurgling, mengi, wheezing, ronkhi)
 Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)

Teraupetik
 Posisikan semifowler atau fowler
 Berikan minum hangat
 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik

Edukasi
 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari → Jika tidak ada kontraindikasi

Kolaborasi
 Kolaborasikan pemberian terapi mukolitik atau ekspektoran atau bronkodilator → Jika
perlu
THANKS
!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
and illustrations

Anda mungkin juga menyukai