Anda di halaman 1dari 20

REAKSI

SUBTITUSI
1. REAKSI SUBSTITUSI
NUKLEOFILIK
SUBTEM
A 2. REAKSI SN2( NUKLEOFILIK
BIIMOLEKULER

3. CIRI-CIRI REAKSI SN2


5.REAKSI SN1 ( NUKLEOFILIK
UNIMOLEKULER )
SUBTEM
A
6. CIRI-CIRI REAKSI SN1

7. PERBEDAAN REAKSI SN1 DAN


SN2
03 REAKSI SUBSTITUSI
NUKEOFILIK
Reaksi subtitusi Ciri-ciri Reaksi
Reaksi SN1
nukleofilik SN2

Reaksi substitusi

Reaksi substitusi melibatkan pergantian satu kelompok gugus


fungsional dalam suatu molekul oleh suatu gugus fungsional yang lain.
Reaksi substitusi dalam kimia organik dapat diklasifikasikan sebagai reaksi
substitusi elektrofilik atau nukleofilik, tergantung pada reagen yang terlibat.
Reaksi substitusi nukleofilik biasa terjadi pada senyawa jenuh, seperti
alkana dan turunannya, seperti alkil halida, sedangkan substitusi elektrofilik
sering terjadi pada senyawa aromatik.

Gugus Pergi

Gugus pergi atau gugus lepas adalah gugus apa saja yang dapat
digeser dari ikatannya dengan suatu atom karbon. Dalam suatu substitusi
alkil halide, halide itu disebut gugus pergi (leaving group).
Reaksi subtitusi Ciri-ciri Reaksi
Reaksi SN1
nukleofilik SN2

Nukleofilik (Nu-)

Nukleofil (nucleophile; “pecinta nucleus”, adalah suatu spesi


(ion/molekul) menyerang suatu alkil halide, dalam reaksi substitusi sering
dilambangkan dengan Nu-. Umumnya sebuah nukleofil adalah spesi apa saja
yang tertarik ke suatu pusat positif, jadi sebuah nukleofil adalah suatu basa
lewis. Kebanyakan nukleofil adalah anion, namun ada juga yang molekul polar
netral. Nukleofil yang paling sering dijumpai adalah oksigen, nitrogen, sulfur,
halogen, dan karbon.

H2O, ROH, Cl, Br, OH, OR, I, CN


Reaksi subtitusi Ciri-ciri Reaksi
Reaksi SN1
nukleofilik SN2

Substitusi Nukleofilik
(SN) Suatu reaksi yang atom, ion, atau gugus
suatu substract disubtitusikan
(digantikan) oleh atom, ion, atau gugus
lain
02 REAKSI SN2
03 Ciri-Ciri Reaksi
SN2
Reaksi substitusi Ciri-ciri Reaksi
nukeofiik
Reaksi SN2
SN2

1. Reaksi SN2 terjadi dengan proses satu tahap/serempak.


2. Laju reaksi SN2, karena keadaan transisi melibatkan dua partikel
(nukleofilik dan substrat), maka reaksi SN2 dikatakan bersifat bimolekular
(angka 2). Laju reaksi bergantung pada konsentrasi nukleofilik dan substrat.
3. Reaksi SN2 selalu mengakibatkan inversi konfigurasi atau inversi walden.
Pembalikan konfigurasi disebabkan molekul nukleofilik menyerang dari sisi
berlawanan atau belakang.
4. Reaksi SN2 akan paling cepat terjadi bila gugus alkil pada substrat berupa
metil atau alkil halida primer dan paling lambat bila berupa tersier.
04 REAKSI SN1
CIRI-CIRI REAKSI PERBEDAAN REAKSI
REAKSI SN 1 Reaksi SN2 SN1 & SN2
SN1

Secara umum reaksi SN1 yang nukleofiliknya berupa basa yang sangat lemah
(seperti H2O dan C2H5OH) direaksikan dengan alkil halida tersier terbentuk
produk substitusi, bersamaan dengan produk eleminasi. Karena H2O dan
C2H5OH juga digunakan sebagai pelarut, tipe reaksi ini biasa disebut reaksi
solvolisis (solvent dan –lysis, penguraian oleh pelarut.
CIRI-CIRI REAKSI PERBEDAAN REAKSI
REAKSI SN 1 Reaksi SN2 SN1 & SN2
SN1
CIRI-CIRI REAKSI PERBEDAAN REAKSI
REAKSI SN 1 Reaksi SN2 SN1 & SN2
SN1
04 CIRI-CIRI
REAKSI SN1
CIRI-CIRI REAKSI PERBEDAAN REAKSI
REAKSI SN 1 Reaksi SN2 SN1 & SN2
SN1

1. Reaksi SN1 terjadi dengan proses bertahap/stepwise reaction.


2. Laju reaksi SN1, karena keadaan transisi tidak melibatkan nukleofilik, maka
reaksi SN1 dikatakan bersifat unimolekular (angka 1). Laju reaksi hanya
bergantung pada konsentrasi substrat. Oleh karena itu, laju keseluruhan reaksi
bergantung cepaatnya substrat berionisasi.
3. Reaksi SN1 akan paling cepat terjadi bila gugus alkil pada substrat berupa
tersier dan paling lambat bila keadaannya primer,
05 PERBEDAAN
REAKSI SN1 & SN2
CIRI-CIRI REAKSI PERBEDAAN REAKSI
REAKSI SN 1 Reaksi SN2 SN1 & SN2
SN1
CIRI-CIRI REAKSI PERBEDAAN REAKSI
REAKSI SN 1 Reaksi SN2 SN1 & SN2
SN1
CIRI-CIRI REAKSI PERBEDAAN REAKSI
REAKSI SN 1 Reaksi SN2 SN1 & SN2
SN1

Anda mungkin juga menyukai