Anda di halaman 1dari 19

PENYELENGARAAN

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Dian Maya Sari Siregar, SKM, M.Kes.


PENGORGANISASIAN

• Setiap instansi kesehatan pemerintah


• Instansi kesehatan propinsi
• Instansi kesehatan kabupaten/kota
• Lembaga kesehatan masyarakat dan swasta

wajib menyelenggarakan SE, baik secara


fungsional atau struktural.
MEKANISME KERJA
Kegiatan SE dilaksanakan secara terus menerus dan
sistematis dengan mekanisme kerja sbb:
1. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta
informasi terkait lainnya
2. Perekaman dan pengolahan data
3. Analisis dan interpretasi data
4. Studi epidemiologi
5. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut
6. Penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkannya
7. Umpan balik.
Gambar 1. Sistem Surveilans
JENIS PENYELENGGARAAN
1. Berdasarkan Bentuk Penyelenggaraan
a) Surveilans Berbasis Indikator : dilakukan
untuk memperoleh gambaran penyakit, Faktor
Risiko dan masalah kesehatan dan/atau masalah
yang berdampak terhadap kesehatan yang menjadi
indikator program dengan menggunakan sumber
data yang terstruktur
b) Surveilans Berbasis Kejadian : dilakukan
untuk menangkap dan memberikan informasi
secara cepat tentang suatu penyakit, Faktor Risiko,
dan masalah kesehatan dengan menggunakan
sumber data selain data yang terstruktur
JENIS PENYELENGGARAAN
2. Berdasarkan Metode Penyelenggaraan
a) SE Rutin Terpadu : dilakukan terhadap beberapa
kejadian, permasalahan, dan atau faktor risiko kesehatan
b) SE Khusus : dilakukan terhadap suatu kejadian,
permasalahan, faktor risiko atau situasi khusus kesehatan
c) Surveilans Sentinel : dilakukan terhadap populasi dan
wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adanya
masalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah yang
lebih luas
d) Studi Epidemiologi : dilakukan pada periode, populasi,
dan atau wilayah tertentu untuk mengetahui lebih
mendalam gambaran epidemiologi penyakit,
permasalahan, dan atau faktor risiko kesehatan
JENIS PENYELENGGARAAN
3. Berdasarkan Aktivitas Pengumpulan Data
a) Surveilans Aktif : penyelenggaraan SE, dimana
unit surveilans mengumpulkan data dengan
mendatangi unit pelayanan kesehatan,
masyarakat, atau sumber data lainnya.
b) Surveilans Pasif : penyelenggaraan SE, dimana
unit surveilans mengumpulkan data dengan
menerima data tersebut dari unit pelayanan
kesehatan, masyarakat, atau sumber data
lainnya.
JENIS PENYELENGGARAAN

4. Berdasarkan Pola Pelaksanaan


a) Pola Kedaruratan : kegiatan SE yang
mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk
penanggulangan KLB, wabah, atau bencana
b) Pola Selain Kedaruratan : kegiatan SE
yang mengacu pada ketentuan yang berlaku
untuk keadaan diluar KLB, wabah, atau
bencana
JENIS PENYELENGGARAAN
5. Berdasarkan Kualitas Pemeriksaan
a) Bukti klinis atau tanpa peralatan
pemeriksaan : kegiatan SE dimana data
diperoleh berdasarkan pemeriksaan klinis atau
tidak menggunakan peralatan pendukung
pemeriksaan.
b) Bukti laboratorium atau dengan
peralatan khusus : kegiatan SE dimana data
diperoleh berdasarkan pemeriksaan
laboratorium atau peralatan pendukung
pemeriksaan lainnya
MANAJEMEN SURVEILANS
• Surveilans mencakup 2 fungsi manajemen
1. Fungsi Inti, mencakup :
- Deteksi
- Pencatatan
- Pelaporan
- Analisis Data
- Konfirmasi Epidemiologis
- Umpan Balik (Feedback)
MANAJEMEN SURVEILANS
2. Fungsi Pendukung, mencakup :
- Pelatihan
- Supervisi
- Penyediaan Sumber Daya dan Laboratorium
- Manajemen Sumber Daya
- Komunikasi
PENDEKATAN SURVEILANS
1. Surveilans Aktif
Menggunakan petugas khusus surveilans untuk
kunjungan berkala ke lapangan, desa-desa, tempat
praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya,
puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan
mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian,
disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi
laporan kasus indeks.
•Kelebihan surveilans aktif, lebih akurat dan dapat
mengidentifikasi outbreak lokal.
•Kelemahan surveilans aktif, lebih mahal dan lebih sulit
untuk dilakukan
2. Surveilans Pasif
Memantau penyakit secara pasif, dengan
menggunakan data penyakit yang harus
dilaporkan (reportable diseases) yang tersedia di
fasilitas pelayanan kesehatan.
•Kelebihan surveilans pasif, relatif murah dan
mudah untuk dilakukan.
•Kekurangan surveilans pasif adalah kurang sensitif
dalam mendeteksi kecenderungan penyakit.
Surveilans Efektif

Karakteristik surveilans yg efektif :


1. Cepat
2. Akurat
3. Reliabel
4. Representatif
5. Sederhana
6. Fleksibel
7. Akseptabel
8. Digunakan
• Kecepatan
▫ Informasi yg diperoleh dg cepat (rapid) dan tepat
waktu (timely) memungkinkan tindakan segera.

• Akurasi
▫ Surveilans yg efektif memiliki sensitvitas tinggi,
yakni sekecil mungkin terjadi hasil negatif palsu.
Aspek akurasi lainnya adalah spesifisitas, yakni
sejauh mana terjadi hasil positif palsu.
▫ Akurasi dipengaruhi oleh 2 faktor :
Kemampuan Petugas & Infrastruktur Lab
• Reliabel
▫ Definisi kasus, alat ukur, maupun prosedur yg
standar penting dalam SE agar diperoleh informasi
yg konsisten.

• Representatif
▫ Sistem surveilans diharapkan memonitor situasi yg
sesungguhnya terjadi dalam populasi.
• Sederhana, Fleksibel, Akseptabel
▫ Data yang dikumpulkan harus relevan dan terfokus.
▫ Format pelaporan fleksibel, bagian yang sudah tidak
berguna dibuang. Sistem surveilans yang buruk
biasanya terjebak untuk menambah sasaran baru
tanpa membuang sasaran lama yg sudah tidak
berguna, shg membebani pengumpul data.
▫ Sistem surveilans harus dapat diterima oleh petugas
surveilans, sumber data, otoritas terkait surveilans,
maupun pemangku surveilans lainnya.
• Digunakan (Uptake)
▫ Sejauh mana informasi surveilans digunakan oleh
pembuat kebijakan, pengambil keputusan,
maupun pemangku surveilans pada berbagai level.
▫ Salah satu cara mengatasi problem rendahnya
penggunaan data adalah membangun network
dan komunikasi yang baik antara peneliti,
pembuat kebijakan, dan pengambil keputusan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai