Anda di halaman 1dari 22

PENILAIAN

KETEPATAN
PEMAKAIAN
ANGGARAN
Kelompok 4

1.Habibur Rahman
2. Klarisa Bella Anindita
3. Rifa Gusvitasari
4. Filia Kriscahyani
5. Nadia Thalia
6. Azhar
7. Muhammad Yuda
Teknik Memonitor dan
Mengukur Kinerja Organisasi
Teknik Memonitor dan Mengukur
Kinerja Organisasi
– Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh sebuah organisasi dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 
– Kinerja juga dapat digambarkan sebagai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi perusahaan yang
tertuang dalam perumusan strategy planning suatu perusahaan.
– Pengukuran kinerja adalah proses di mana organisasi menetapkan parameter
hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan.
– Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
Fungsi Dari Evaluasi Kinerja
Tahapan Kegiatan Evaluasi Kinerja
Program
Persiapan
–Mempersiapkan modal logika informasi kinerja
–Inventarisasi dan identifikasi berbagai indikator dan target kinerja
–Menyusun desain pengumpulan data
Pengumpulan
Data
Pengukuran Dan Penilaian
Analisis
Teknik Memonitor Kinerja
Organisasi
▹ Aspek Implementasi
▹ Aspek Konteks
Evaluasi Kinerja atas aspek
implementasi dilakukan dalam Evaluasi Kinerja atas aspek dilakukan
rangka menghasilkan informasi dalam rangka menghasilkan
Kinerja mengenai pelaksanaan informasi mengenai relevansi
Kegiatan dan pencapaian masukan, Kegiatan, Keluaran, dan
Keluaran. Hasil, dengan dinamika
▹ Aspek Manfaat perkembangan keadaan,
termasuk kebijakan Pemerintah.
Evaluasi Kinerja atas aspek manfaat
dilakukan dalam rangka
menghasilkan informasi
mengenai perubahan yang terjadi
dalam masyarakat dan/atau
Pemangku Kepentingan sebagai
penerima manfaat atas Keluaran
yang telah dicapai.
Mengidentifikasi Masalah Internal dan
Eksternal yang Dapat Berpengaruh Pada
Pendistribusian Anggaran Kesehatan
Identifikasi Masalah

Kebijakan otonomi khususnya desentralisasi kesehatan menuntut adanya perbaikan sistem


pembiayaan dan manajemen keuangan daerah yang masalah pembiayaan kesehatan daerah
selalu menjadi hambatan utama dalam mewujudkan pembangunan kesehatan. Pembiayaan
kesehatan belum dapat memperbaiki indikator kesehatan masyarakat secara umum. Hal ini
bisa disebabkan oleh pembiayaan yang tidak cukup dan berdampak pada kualitas dari
pelayanan kesehatan.
Masalah yang berpengaruh

Masalah Internal Masalah Eksternal


1. Perencanaan Anggaran 1. Penyebaran dana yang tidak sesuai
2. Biaya kesehatan yang makin meningkat
2. Tidak tersedianya data pembiayaan
kesehatan a. Tingkat inflasi
b. Perubahan pola penyakit. 
3. Pengelolaan dana yang belum
sempurna c. Kemajuan ilmu dan teknologi.
3. Komitmen program yang rendah
4. Kurangnya kuantitas maupun
kualitas sumber daya manusia 4. Kualitas Anggaran
5. Ketidakpastian Lingkungan
5. Kegagalan target pengadaan barang
jasa
Masalah Internal

1. Waktu penyusunan anggaran molor


2. Kurang berpihaknya anggaran pemerintah
pada publik
3. Minimnya semangat efisiensi
4. Defisit anggaran

Masalah eksternal :
1.Pengaruh daya saing bangsa
2.Pengaruh masyarakat miskin
3.Meningkatnya penyakit kronis
Mengevaluasi Anggaran Program
Kesehatan dengan Teknik Analisis
Evaluasi Ekonomi

Evaluasi ekonomi pada program
kesehatan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1.    Evaluasi parsial
2.    Evaluasi intermediet
3.    Evaluasi secara penuh
Langkah – langkah yang harus dilalui dalam
evaluasi ekonomi dalam pelayanan kesehatan
adalah :
▹ Identifikasi berbagai biaya dan berbagai konsekuensinya sehingga
tidak menimbulkan kesalahan dalam memperhitungkan
kebutuhan kesehatan masyarakat dan konsekuensinya.
▹ Perhitungan biaya dan konsekuensi tersebut. Hal ini berkaitan
dengan dampak terhadap status kesehatan dan faktor – faktor
yang mempengaruhinya. Pendekatan yang biasa dipakai adalah
penggunaan indikator kesehatan secara umum, yaitu tahun
penyesuaian hidup berkualitas (quality adjusted life years) dan
hari kehilangan hidup dalam keadaan sehat ( healthy days of life
lost) dan pemilihan unit of effect yang sesuai dengan luaran
antara.
▹ Penilaian dan pengukuran biaya tersebut serta
konsekuensinya dengan konsep opportunity cost dan
teknik shadow pricing , dan
▹ Penyesuaian biaya dan konsekuensi untuk waktu yang
berbeda, misalnya program pencegahan yang
memiliki dampak yang lama, hasilnya tidak dapat
dilihat langsung seperti program pengobatan
penyakit. Untuk itu dilakukan metode
discounting dengan asumsi bahwa orang lebih
menyukai manfaat yang cepat diperoleh dari pada
yang lama.
4 macam metode dalam penelitian ekonomi
pada berbagai program kesehatan
Anggaran Yang Diperlukanan Dalam
Bidang Kesehatan
Analisa Ekonomi Di Bidang
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai