Pada tahun 2018, PT. ABC menjual 10 kapling tanah seluas 120 meter persegi, dijual dengan harga per kapling sebesar Rp 100.000.000,-. Adapun harga pokok per kapling tanah tersebut sebesar Rp 80.000.000,- per kapling. Penjualan ini dilakukan dengan metode angsuran dengan syarat sebagai berikut: • Uang muka sebesar Rp 200 juta diberikan diawal • Angsuran dilakukan setiap 6 bulan sekali, dimulai dari Januari 2018 • Jangka waktu angsuran adalah 5 tahun (10 kali angsur) • Bungan 10% per tahun KASUS 2 PENJUALAN AKTIVA TETAP METODE LABA DIAKUI PROPORSIONIL Pada tahun 2018, PT. ABC menjual 10 kapling tanah seluas 120 meter persegi, dijual dengan harga per kapling sebesar Rp 100.000.000,-. Adapun harga pokok per kapling tanah tersebut sebesar Rp 80.000.000,- per kapling. Penjualan ini dilakukan dengan metode angsuran dengan syarat sebagai berikut: • Uang muka sebesar Rp 200 juta diberikan diawal • Angsuran dilakukan setiap 6 bulan sekali, dimulai dari Januari 2018 • Jangka waktu angsuran adalah 5 tahun (10 kali angsur) • Bungan 10% per tahun KASUS 3 KEGAGALAN PELUNASAN ANGSURAN
PT. A menjual mobil secara angsuran, dimana harga
pokok mobil tersebut adalah 100 juta dan dijual dengan harga 150 juta rupiah. Uang muka atas penjualan ini adalah sebesar 50 juta rupiah, sisanya dicicil setiap 6 bulan sekali dengan jangka waktu pembayaran 5 tahun. Setelah mengangsur sebanyak 5 kali, pembeli tidak sanggup lagi membayar. Akibatnya mobil tersebut ditarik kembali dan ketika diestimasi, nilainya sebesar Rp 40 juta. Bagaimana perlakuan akuntansinya? METODE LABA DIAKUI DIAWAL METODE LABA DIAKUI PROPORSIONAL