Anda di halaman 1dari 22

LECTURER 7

DOLOMIT & FELDSPAR


PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
(TTA 237)
DOLOMIT
DOLOMIT
• DOLOMIT adalah suatu mineral karbonat 
anhidrat yang terbentuk dari kalsium 
magnesium karbonat, idealnya
adalah CaMg(CO3)2. Istilah ini juga digunakan
untuk suatu sedimen batuan karbonat yang
sebagian besar terbentuk dari mineral dolomit.
Sebuah nama alternatif yang kadang-kadang
digunakan untuk jenis batuan dolomitik
adalah dolostone.
KARAKETRISTIK DOLOMIT
Kategori Mineral karbonat
Rumus kimia CaMg(CO3)2
Warna Putih, abu-abu sampai merah muda

Perawakan Kristal berbentuk tabung, sering kali


dengan permukaan melengkung, juga
berbentuk kolom, mirip stalaktit,
granular, padat.

Sistem kristal Trigonal


Pecahan Konkoidal
Sifat dalam Rapuh
Kekerasan (Skala Mohs) 3,5 - 4
Kilap Vitreous hingga seperti mutiara
Gores Putih
Berat jenis 2,84–2,86
Kelarutan Sukar larut dalam HCl encer
GENESA DOLOMIT
• Dolomite yang baru dikenal sejak tahun 1882, merupakan variasi batu gamping yang
mengandung > 50% karbonat istilah dolomite pertama kali digunakan untuk batuan
karbonat tertentu yang terdapat didaerah T Yeolean Alpina (Pettijohn.F.J. 1956).
• Dolomit dapat terbentuk karena proses primer dan sekunder. Secara sekunder, dolomite
umumnya terjadi kerena proses pelindian (leaching) atau peresapan unsur magnesium dari
air laut kedalam batu gamping, atau yang lebih dikenal dengan proses dolomitisasi yaitu
proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomite. Selain itu dolomite sekunder dapat juga
terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Pembentukan
dolomite sekunder dapat terjadi karena berbeberapa faktor diantaranya adalah tekanan air
yang banyak mengandung unsur magnesium dan prosesnya berlangsung dalam waktu lama.
•  Dengan semakin tua umur batu gamping, semakin besar kemungkinan nya untuk berubah
menjadi dolomite. Dolomite primer terbentuk bersama-sama dalam cebakan bijih.
POTENSI DOLOMIT
• Tushadi (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomite yang cukup
besar tedapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur dan Madura, dan Papua. Selain itu sebenarnya dolomite juga
terbesar didaerah lain, namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan
hanya berupa lensa-lensa pada endapan batu gamping.
i. Provinsi Jawa Barat
Dijumpai di daerah Cibinong, Bogor yaitu dipasir Gedongan.
Dolomite didaerah ini umumnya berwarna putih abu-abu dan
putih, serta termasuk batu gamping dolomitan yang bersifat keras,
kompak dan kristalin.

ii. Provinsi Jawa Tengah


Dijumpai didaerah Pamotan, tepatnya sekitar 1 km di sebelah
timur laut Pamotan. Cebakan daerah ini berupa batuan dolomite
atau batu gamping dolomitan
POTENSI DOLOMIT
iii. Provinsi Jawa Timur
Di daerah G. Ngaten, dan G. Ngembang, Tuban yang terdapat pada
bagian atau formasi batu gamping yang berumur pliosen. Cadangan
dolomite denagn kandungan MgO 18,50% sebesar 9 juta.
Di daerah Sekapuk, endapan dolomite terdapat disebelah uatara
kampong Sekapuk yang terletak antara Sedayu-Tuban. Endapan batu
gamping dan dolomite didaerah ini membentuk bukit Sekapuk,
Kaklak, dan Malang. Batuan dolomite didaerah ini terdapat formasi
gamping berumur pliosen dengan ketebalan 50 m dan mempunyai
sifat lunak serta berwarna putih. Jumlah cadangan sekitar 50 juta .

iv. Provinsi Sumatera Barat


Dijumpai didaerah G. Kajal, analisa batu gamping yang diambil dari
bongkahan lepas yang berasal dari batu gamping dekat Kajal ( antara
Bukit Tinggi – Payakumbuh), diperkirakan berumur permokabron.
POTENSI DOLOMIT
iii. Provinsi Sulawesi Selatan
Dijumpai di daerah Tonasa, beberapa contoh batu gamping
yang berasal dari Tonasa telah dianalisa, hasilnya
menunjukkan bahwa contoh tersebut adalah dolomite yang
berumur Eosen dan merupakan lensa-lensa dalam batu
gamping.

iv. Provinsi Papua


Terdapat di daerah Abe Pantai , sekitar G. Sehajiro, G. Mer,
dan Tanah hitam dengan kandungan MgO = 10,7% - 21,8%,
merupakan lensa-lensa dan kantong –kantong dalam batu
gamping.
PEMANFAATAN DOLOMIT
• Pemanfaatan dolomite dapat dikelompokkan
menjadi 3 yakni:
1) Pemanfaatan dolomite secara langsung
2) Pemanfaatan dolomite yang telah dikalsinasi
3) Pemanfaatan kimia dolomite
PEMANFAATAN DOLOMIT SECARA
LANGSUNG
• Pemanfaatan dolomite secara langsung digunakan untuk pertanian, semen
klinker, mortar, klinker dolomite, penyemenan atau dempul untuk rekahan-
rekahan.

• SEMEN KLINKER MORTAR, Penambahan dolomite sampai 40%


terhadap semen mempercepat hidrasi semen (Soroka and Setter,1997).
Butiran halus dolomite berkisar 1.150 hingga 10.300 cm2/g. umtuk
membuat semen Portland, material halus dolomite ini ditambahkan
dengan ratio 1:2,75 ke mortar, yang secara alamiah membentuk pasir
silisius dan yaitu dolomit yang perbandingan harganya saat ini 1:6.
• DEMPUL REKAHAN, Selain batu gamping, dolomite atau
campuran keduanya dapat juga dimanfaatkan untuk dibuat sebagai
penyemen rekahan-rekahan pada kayu.
PEMANFAATAN DOLOMIT SECARA
LANGSUNG
•PERTANIAN, Dalam sektor pertanian dolomite dimanfaatkan untuk menaikkan pH tanah asam
dan sebagai sumber magnesium . pada tanah asam unsur yang banyak terkandung adalah unsur
Mg dan Fe serta kekurangan unsur Mg, yang mengakibatkan tanaman tidak dapat mengasimilasi
CO2. Dengan pemberian dolomit, pH tanah akanmeningkat sehingga unsur-unsur N, P, K akan
menjadi semakin baik. Berikut 10 manfaatnya bagi lahan tanam yang dirangkum dari berbagai
sumber :

1. Meningkatkan pH tanah dan menetralisir tingkat keasaman tanah


2. Menetralisir senyawa beracun yang ada pada tanah
3. Memperbanyak unsur hara di dalam tanah
4. Mempercepat perangsangan pertumbuhan akar tanaman
5. Menambah populasi mikroorganisme dalam tanah
6. Efektif menghijaukan tanaman
7. Meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas hasil panen
8. Kaya kadnungan kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) yang baik bagi pertumbuhan
tanaman
9. Menetralkan unsur Al ynag bisa meracuni tanaman.
10. Menangkal bibit dan hama penyakit
PEMANFAATAN DOLOMIT SUDAH
DIKALSINASI
• Semen Magnesium Oksiklorida, digunakan dalam
industri komponen kendaraan mobil.
• Semen Magnesium Oksisulfat, semen ini banyak
digunakan untuk mempercepat pembuatan jalan
raya, pavement dan berbagai konstruksi serta untuk
mengisi rekahan-rekahan.
• Busa Magnesium Anorganik, untuk bahan pintu,
pelapis, dinding tahan api, bata
penyekat danpencegahan keling baja dari korosi.
• BATA SILIKA
PEMANFAATAN KIMIA DOLOMIT
Magnesium Oksida (MgO), digunakan untuk :
• Industri gelas dan kaca lembaran,  sebagai bahan
pencampur.
• Industri keramik dan porselen,
• Industri refraktori (bahan tahan api), merupakan
salah satu bahan pembentuk  barang tahan api basa. Dolomit
dipakai sebagai refraktory karena mempunyaisifat fisik :
warna putih, merah muda, kuning, kekerasan = 3,5 –4,0,
berat jenis = 2,8 –2,9. Pembuatan refractory diawali dengan
penstabilan dolomit,dilakukan peremukan, dicampur dengan
air (12%), dextrin (5%) dicetak,diangin-anginkan kemudian
dipanaskan 1350-1450oC.
PEMANFAATAN KIMIA DOLOMIT
Magnesium Oksida (MgO), digunakan untuk :
•  Industri peleburan dan pemurnian logam,  MgO dipakai
sebagai bahan imbuh(influx) pada tanur tinggi
yang berfungsi untuk menurunkan titiklebur dan mengikat
unsur-UNSUR ikutan/ kotoran yang berupa silika, alumina
menjadi slag.Dolomit dipakai karena punya sifat sarang tetapi
keras, lunak dan hancur sebelum mencapai titik lebur logamnya.
•  Industri bahan penggosok, dikenal dengan nama Viena Lime,
merupakan bahan penggosok pada beberapa macam logam dan
mutiara.
• Magnesium Hydroksida (MgOH), digunakan sebagai filler
pada industri plastik, berfungsi untuk memperlambat pengaruh
panas atau api.
FELDSPA
R
Feldspar
• Feldspar adalah nama kelompok mineral
yang terdiri atas Kalium (K), Natrium
(Na), dan kalsium alumino silikat. Pada
umumnya kelompok mineral ini
terbentuk oleh proses pneumatolitis dan
hidrothermal yang membentuk urat
pegmatite.
KARAKETRISTIK FELDSPAR
Kategori Tektosilikat
Rumus kimia KAlSi3O8 – NaAlSi3O8 – Ca
Al2Si2O8
Warna Merah jambu, putih, abu-abu,
cokelat
Sistem kristal Triklin atau monoklin
Pecahan Sepanjang bidang belahan
Belahan Dua atau tiga
Kekerasan (Skala 6 – 6,5
Mohs)
Kilap Vitreous hingga seperti mutiara
Gores Putih
Berat jenis 2,4 – 2,8
KARAKETRISTIK FELDSPAR
• Feldspar secara kimiawi dibagi menjadi empat
kelompok mineral yaitu kalium feldspar (KAlSi3O8),
natrium feldspar (NaAlSi3O8), kalsium feldspar
(CaAl2Si2O8), dan barium feldspar (BaAl2Si2O8).
Feldspar adalah mineral alumina an-hidrat silikat
yang berasosiasi dengan unsur kalium (K), natrium
(Na), dan kalsium (Ca) dalam perbandingan yang
beragam. Feldspar dapat membentuk tanah liat
karena proses pelapukan kimiawi. Berdasarkan
kandungan unsur-unsur tersebut, secara mineralogi
terbagi menjadi dua kelompok mineral, yaitu: alkali
feldspar (Ortoklas, Mikrolin, Anortoklas, Sanidin)
dan plagioklas (Anortit, Bitownit, Labradorite,
Andesine, Oligoklas, Albit).
Genesa Feldspar
• Feldspar di temukan pada batuan beku, batuan erupsi,
dan metamorfosa baik itu yang bersifat asam maupun
basa. Batuan granit mengandung 60% feldspar yang
berasosiasi dengan kuarsa, mika khlorit, beryl, dan rutil,
sedangkan pada batuan pegmatit berasosiasi dengan
kuarsa, mika dan topaz. Berdasarkan terdapatnya
endapan feldspar dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
• Feldspar primer terdapat dalam batuan granitis.
• Feldspar diagenetik terdapat dalam batuan sedimen
piroklastik.
• Feldspar alluvial terdapat dalam batuan yang telah
mengalami metamorfosa.
KEGUNAAN FELDSPAR
• Mutu feldspar di tentukan oleh kandungan oksida kimia K 2O
dan Na2O yang relatif tinggi (diatas 6%), oksida Fe2O3, dan
TiO2. Feldspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan
untuk batu gurinda dan feldspar olahan untuk keperluan
industri tertentu.
• Feldspar di gunakan di berbagai industri, banyak di perlukan
sebagai bahan pelebur/perekat pada suhu tinggi dalam
pembuatan keramik halus seperti barang pecah belah,
saniter, isolator dan juga di gunakan dalam industri
gelas/kaca. Di Amerika feldspar juga termasuk dalam bahan
campuran pembersih peralatan rumah tangga. Kegunaan
feldspar untuk industri antara lain:
KEGUNAAN FELDSPAR
a.Industri Keramik b.Industri Gelas c.Industri Kaca
• Preparasi Dalam industri gelas Lembaran
• Mixing terdapat beberapa Sifat Kimia:
persyaratan khusus yang •AlO3 lebih besar
• Firing harus dipenuhi,  yaitu: dari 18%
• Cooling Syarat kimia: •Fe2O3 lebih kecil
dari 0,8%
• Testing • SiO2, antara 68,00 – 69,99%. •K O
2
• Al2O3, di atas 17%. (alkali komponen)
lebih besar 10%
• (K2O + Na2O), di atas 11%.
• Fe2O3, antara 0,1 – 0,2%.
POTENSI FELDSPAR
Sebaran feldspar di Indonesia, sebaran batuan ini hampir terdapat di
seluruh negara Indonesia dengan bentuk endapan berbeda dari satu
daerah dengan daerah lain tergantung  jenis endapan. Menurut data dari
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral menunjukkan cadangan
terukur (proved), tereka (probable) dan terindikasi (possible) masing -
masing sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu ton. Seperti sebaran
feldspar di Nusa Tenggara Timur antara lain:
• Terdapat didaerah Wolosoko, Kecamatan Wolowaru, Maubasa,
Kecamatan Ndori. Dengan jumlah deposit sumber daya hipotetik dari
masing-masing kecamatan adalah: Kecamatan Wolowaru
sebesar 2.000.000 ton, Kecamatan Lio Timur 500 ton.
• Terdapat didaerah Paga, Sikka dengan jumlah sumber daya hipotetik
2.100.000 ton.
• Terdapat didaerah Desa Tawui, Sumba Timur dengan jumah sumber
daya tereka 13.884.000 ton.

Anda mungkin juga menyukai