Anda di halaman 1dari 54

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN

PELAYANAN KESEHATAN LANJUT


USIA DI YANKES

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TUJUAN

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


ANALISA SITUASI

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PERUBAHAN STRUKTUR UMUR PENDUDUK AKIBAT TRANSISI DEMOGRAFI INDONESIA
1971,2010,2030

1971 2010 2030


85+ 85+ 85+
80-84 80-84 80-84
75-79 75-79 75-79
70-74 70-74 70-74
65-69 65-69 65-69
60-64 60-64 60-64
55-59 55-59 55-59
50-54 50-54 50-54
45-49 45-49 45-49
40-44 40-44 40-44
35-39 35-39 35-39
30-34 30-34 30-34
25-29 25-29 25-29
20-24 20-24 20-24
15-19 15-19 15-19
10-14 10-14 10-14
5-9 5-9 5-9
0-4 0-4 0-4

20,00 10,00 0,00 10,00 20,00


20,00 10,00 0,00 10,00 20,00
20,00 10,00 0,00 10,00 20,00
Pe rcentag e Percenta ge Percentag e
Male Fema le Male Female Male Female

Anak-anak usia 0-14 thn 1971 dan yang akan lahir mencapai usia 15-55
thn pada 2010 menciptakan angkatan kerja yang besar jumlahnya, tahun
2030 anak ini mencapai usia 35-90 thn
(SM Adioetomo based on Indonesian Population Projection 2010-2035 and pop structure 1971) 4
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia 17/OWN CALCULATION 07/2013
SEBARAN POPULASI LANSIA MENURUT PROVINSI

Susenas 2012
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
DEMOGRAFI LANSIA INDONESIA
 UHH di Indonesia meningkat dari 68,6 th (2004) -- > 69,8 th
(2010) (BPS) --> meningkat menjadi 70,8 th (2015) -- >
diperkirakan meningkat menjadi 72,2 th (2030-2035)
 Sensus Penduduk 2010: Jumlah lansia 18,1 juta jiwa
(7,6% dari total penduduk) -- > Pada tahun 2014 berdasarkan
data Susenas mencapai 20,24 juta jiwa (8,03% dari total
penduduk)
 Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah Lansia
terbanyak di dunia
 Bonus demografi tahun 2020 - 2035  lonjakan jumlah Lansia
setelah tahun 2035
 Tahun 2035 diperkirakan akan mencapai 41 juta jiwa dan 80
juta jiwa pada tahun 2050 6
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
• Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
• Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup
(pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll)

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015


1990 2000 2010 2015

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)


 hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT
• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian dan
kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan (stroke,
kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
• Tanpa upaya kuat, tren peningkatan PTM ke depan masih terjadi
Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015

1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke

2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin

3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik

4 Stroke 4 Diare 4 Kanker

5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus

6 Komplikasi 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis


Kelahiran
7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi

13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma


Kelahiran
16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014) Kronis
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN
(BPJS KESEHATAN)

• Total biaya pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2014: 42,6 Trilyun
• Rasio Klaim : 104%

Sumber: BPJS Kesehatan


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Masalah Kesehatan Lanjut Usia
(Riskesdas 2013)

Prevalensi
No Masalah Kesehatan
55-64 tahun 65-74 tahun 75 + tahun
1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8
2 Artritis 45 51.9 54.8
3 Stroke 33 46.1 67
4 PPOK 5.6 8.6 9.4
5 DM 5.5 4.8 3.5
6 Kanker 3.2 3.9 5
7 Penyakit Jantung Coroner 2.8 3.6 3.2
8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1
9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1
10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Kondisi Lanjut Usia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PROPORSI PENDUDUK 15 TAHUN ke ATAS dan LANSIA
MENURUT JENIS KEGIATAN, 2014

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


DASAR HUKUM, KOMITMEN
GLOBAL DAN NASIONAL

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


KOMITMEN GLOBAL
KOMITMEN NASIONAL

FAKTOR
FAKTOR PENGHAMBA
PENDUKUNG T

GAP
1.
1. Fasyankes
Fasyankes yang
yang ramah
ramah Lansia
Lansia
belum
belum tersedia
tersedia secara
secara memadai
memadai PRAKONDISI
2.
1.UHH meningkat
2. Kurangnya
Kurangnya pengetahuan
pengetahuan dan dan
perhatian
perhatian masyarakat
masyarakat terhadap
terhadap
-- > lansia ↑
kesehatan
kesehatan Lansia
Lansia
3.
3. Anggapan sebagian masyarakat
Anggapan sebagian masyarakat
bahwa
bahwa Lansia itu identik dengan
Lansia itu identik dengan
ketidak
ketidak berdayaan
berdayaan dan
dan sakit-
sakit- SASARAN STRATEGIS
sakitan
sakitan Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan
bagi Lansia di fasyankes primer dan rujukan serta
KONDISI SAAT INI pemberdayaan potensi Lansia

LANDASAN HUKUM : 14
•UU No. 39 th 1999 ttg Hak Asasi Manusia
•UU No. 13 th 1998 ttg Kesejahteraan Lansia
•PP No. 43 th 2004 ttg Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
KOMITMEN GLOBAL
1. Viena Plan of Action on aging 1982.
2. U.N. Principle of the Elderly 1991.
3. A Society for all Ages 1998.
4. Rencana Aksi Macao / Macao Plan of Action (1 Oktober 1998)
5. W H O “ Active Aging “, Policy Frame Work 2000.
6. Madrid International Plan of Action on Ageing/MIPAA ( 2002)
7. Shanghai Implementation Strategy (23-26 September 2002)
8. Fifty-eighth World Health Assembly, Resolution WHA 58.16 on
Strengthening active and healthy ageing Agenda item 13.15, May
2005
9. Macao Document – Operationalization of the Madrid International Plan
of Action on Aging (MIPAA) in Asia Pacific- October 2007
10.Regional Strategy for Healthy Ageing 2013 - 2017
11.Yogyakarta Declaration on Ageing and Health 2012
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
KOMITMEN NASIONAL
1. UU Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
2. UU no 39 tahun 1999 tentang Hak Azazi Manusia
3. UU Nomor 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Sosial
4. UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. PP RI Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Sosial Lanjut Lansia
6. Keppres Republik Indonesia No. 52. Tahun 2004 Tentang Komisi Nasional
Lanjut Usia
7. Permendagri no 60 tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Komisi Daerah
Lanjut Usia Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanganan Lanjut Usia di
Daerah
8. Permenkes nomor 79 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri
di Rumah Sakit
9. Permenkes No. 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
KEBIJAKAN PELAYANAN
KESEHATAN LANJUT USIA

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PROGRAM KESEHATAN KELUARGA
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN •Penjaringan kes. peserta didik
• Penjaringan kes. Peserta didik •BIAS
• Kespro remaja •UKS
• Konseling: Gizi HIV/AIDS,NAPZA dll •PMT-AS
• Pemberian Tablet
tambah darah
Anak SD Balita
•Konseling Kespro
•Pelayanan KB
•KIE Kespro Catin Anak SMP/A & remaja
•PKRT
a ma • Pemantauan
r t
PUS & WUS
ari pe n pertumbuhan &
000 h idupa perkembangan
1 keh • PMT
Bayi

Persalinan, nifas & Lansia berkualitas


Pemeriksaan
neonatal •ASI eksklusif
Kehamilan
•Imunisasi dasar
lengkap
Pr • MP-ASI
om
Di Prev oti • P4K Mendorong persalinan di
•Penimbangan
a f
Hu gno enti , • Buku KIA Fasyankes •Vit A • Posyandu Lansia
l s f •MTBS, MTBM • Peningkatan kualitas
ku u = a Di • ANC terpadu •APN (MAK III) dan KF
reh rati Hil ni • Kelas Ibu Hamil •IMD, Vit K 1 inj, Imm Hep B Hidup Mandiri
ab f da ir •Rumah Tunggu • Perlambatan proses
ilit n • Fe & asam folat •Kemitraan Bidan Dukun
ati • PMT ibu hamil Degeneratif
18 f KB pasca persalinan
• TTPelayanan
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih ibu hamil
Kes Lansia PONED-PONEK • Peran dalam kes keluarga
KEBIJAKAN UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
LANSIA YANG AKAN DILAKUKAN

DASAR
 Regional Strategy for Healthy Aging 2013 -2018 (WHO SEARO)
 Yogyakarta Declaration on Ageing and Health (WHO SEARO 2013)
 RPJMN 2015 -2019
 Renstra Kemenkes 2015 - 2019

RENCANA AKSI NASIONAL (RAN)


KESEHATAN LANJUT USIA
TH 2016 – 2019

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TUJUAN KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN
LANJUT USIA
TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai lansia yang
sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna bagi keluarga dan
masyarakat
TUJUAN KHUSUS
1.Meningkatnya cakupan dan kualitas yankes santun lansia
2.Meningkatnya koordinasi dengan LP, LS, profesi, organisasi an dan
pihak terkait lainnya.
3.Meningkatnya ketersediaan data dan informasi di bidang kesehatan
lansia
4.Meningkatnya peran serta & pemberdayaan keluarga, masyarakat
dan lansia dalam upaya peningkatan kesehatan lansia
5.Meningkatnya peran serta lansia dalam upaya peningkatan
kesehatan keluarga dan masyarakat

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia 20


SASARAN PROGRAM
LANGSUNG
 Pra Lansia TAK LANGSUNG
(45-59 th) Organisasi sosial/
 Lanjut Usia Ormas
(60-69 th) Masyarakat luas
 Lansia Risti Ibu Hamil,bayi,
(> 70 th / 60 – 69 th dg masalah balita, usia sekolah,
kes) remaja dan usia subur
 Keluarga
 Masyarakat tmpt Lansia berada

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia 21


PRINSIP PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

1. Menjadi Lansia sehat adalah hak asasi setiap manusia


2. Pelayanan kesehatan primer adalah ujung tombak untuk
tercapainya Lansia sehat yang didukung oleh pelayanan
rujukan yang berkualitas
3. Partisipasi Lansia perlu diupayakan dalam setiap kegiatan
baik di keluarga maupun masyarakat berupa kegiatan
sosial ekonomi sesuai dengan kemampuan, minat dan
kondisi kesehatannya
4. Pelayanan bagi lanjut usia diupayakan secara lintas
disiplin dan lintas sektor
5. Pelayanan bagi lanjut usia perlu dilaksanakan dengan
memperhatikan gender dan kesamaan hak

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA

1. Pembinaan kesehatan Lansia terutama ditujukan pada upaya


peningkatan kesehatan dan kemampuan untuk mandiri agar selama
mungkin tetap produktif dan berperan aktif dalam pembangunan.
2. Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan peran keluarga dan
masyarakat serta menjalin kemitraan dengan LSM, swasta dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan Lansia secara berkesinambungan.
3. Pembinaan kesehatan Lansia dilaksanakan melalui pendekatan holistik
dengan memperhatikan nilai sosial dan budaya yang ada
4. Pembinaan kesehatan Lansia dilaksanakan secara terpadu dengan
meningkatkan peran, koordinasi dan integrasi dengan LP dan LS
5. Pendekatan siklus hidup dalam pelayanan kesehatan untuk mencapai
lanjut usia sehat dan aktif dalam konteks kesehatan keluarga
6. Upaya kesehatan Lansia dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan yang berkualitas, secara komprehensif meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM

Melibatkan lintas program dan Lintas Sektor PROGRAM


TERINTEGRASI

1. Pengembangan dan Penguatan Pelayanan dasar -- > Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan Santun Lansia
2. Pengembangan Pelayanan rujukan di Rumah Sakit -- > RS yang mempunyai pelayanan Geriatri -- >
minimal semua RS Rujukan Nasional dan Rujukan Regional
3. Peningkatan Pelayanan Home Care yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan masyarakat
4. Pengembangan pelayanan Long Term Care -- > pemberdayaan keluarga sebagai care giver (pedoman
masih dalam proses penyusunan)
5. Peningkatan pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia -- > akan dilakukan penyempunaan pedoman
Penyelenggaraan Posyandu Lansia dan Buku Kesehatan Lansia, media KIE
6. Peningkatan pemberdayaan Lansia dalam keluarga/masyarakat -- > pedoman dalam proses
7. Peningkatan pelayanan integrasi dengan Lintas Program :
- Kesehatan Jiwa, Peningkatan inteligensia kesehatan,Pencegahan PTM, Advokasi/
Gizi bagi Lansia, olah raga bagi lansia, dsb- Sosialisasi
8. Peningkatan kemitraan dengan LS,TOMA,TOGA,LSM,ORMAS, Swasta, dll Program dan
9. Penguatan Pencatatan dan pelaporan --- > Responsivitas daerah terhadap kebijakan
ketersediaan dan kelengkapan data
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
KOTA PALU
Penyelenggaraan pelayanan
kesehatan Lanjut Usia di
Puskesmas dilaksanakan
secara komprehensif meliputi
upaya promotif, preventif
kuratif, rehabilitatif dan rujukan
kepada Lanjut Usia,
yang dilakukan secara proaktif,
KOTA DUMAI
baik,sopan, memberikan
kemudahan dan dukungan
bagi Lanjut Usia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PRINSIP PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
SANTUN LANSIA

1. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas


2. Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan
penyediaan sarana yang aman dan mudah diakses
3. Memberikan dukungan/ bimbingan pada lanjut usia dan keluarga
secara berkesinambungan (continum of care)
4. Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat menjangkau
sebanyak mungkin sasaran lanjut usia yang ada di wilayah kerja
Puskesmas --- > Posyandu Lansia
5. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan
pendekatan siklus hidup
6. Melakukan kerjasama dengan lintas sektor, termasuk organisasi
kemasyarakatan dan dunia usaha dengan asas kemitraan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA

PUSKESMAS
(Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan Santun Usila)

Kelompok Pelayanan
Lansia
Home Care Institusi

RUMAH SAKIT

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PELAKSANAAN PELAYANAN
ALUR PELAYANAN
LANJUT USIA

Loket Pendaftaran

Ruangan
Ruangan Pemeriksaan
Pemeriksaan Lanjut
Lanjut Usia
Usia
Rawat
Rawat Jalan
Jalan (Poliklinik)
(Poliklinik)
Pengkajian Paripurna Pasien ••Asesmen
Asesmen dan
dan konsultasi
konsultasi
•Kuratif
•Kuratif primer
primer
Lansia
•Intervensi
•Intervensi psikososial
psikososial
••Rehabilitasi
Rehabilitasi primer
primer
Masalah Kesehatan Lansia

Ruang
Ruang kegiatan
kegiatan Lanjut
Lanjut Usia
Usia
Rencana
Rencana Tatalaksana
Tatalaksana •Terapi
•Terapi terpadu (promotif,
terpadu (promotif, preventif,
preventif,
Komprehensif oleh rehabilitatif)
rehabilitatif)
Dokter ••dll
dll

Rawat
Rawat Inap
Inap

Home
Home Care
Care

Rujuk
Rujuk ke
ke RS
RS

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PELAYANAN KEPADA PRA LANSIA

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PELAYANAN KEPADA LANSIA

A. Pengkajian Paripurna Geriatri (P3G) Pengelompokan:


Tujuan: Menapis dan mengelompokkan 1. Usia lanjut sehat dan
usia lanjut ~ status fungsionalnya mandiri
– Lansia yang berkunjung ke Puskesmas 2. Usia lanjut sehat dengan
ketergantungan ringan
pada kontak pertama dengan petugas
kesehatan dilakukan: pengkajian 3. Usia lanjut sehat dengan
ketergantungan sedang
paripurna menggunakan
4. Usia lanjut dengan
Comprehensive Geriatric Assessment ketergantungan berat/ total
(CGA).
5. Usia lanjut pasca-rawat
– Dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh (dua minggu pertama)
dokter 6. Usia lanjut yang
– Paripurna: tidak hanya melakukan memerlukan asuhan nutrisi
pengobatan tapi juga perlu melakukan 7. Usia lanjut yang
memerlukan
berbagai upaya promotif, pencegahan pendampingan (memiliki
penyakit, serta pencegahan komplikasi masalah psiko-kognitif)
dan pendekatan rehabilitatif
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
P3G (Comprehensive Geriatric Assessment)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PELAYANAN KEPADA LANSIA
B. Pelayanan kepada lansia sehat
Tujuan: mempertahankan derajat status fungsionalpaling optimal.
Aktivitas:
• Latihan fisik (senam Lanjut Usia, senam osteoporosis, senam poco2,
dll) sesuai kebutuhan
• Stimulasi kognitif
• Pemberian makanan tambahan
• Penyuluhan kesehatan primer
• Berinteraksi sosial
• Menggali potensi untuk diberdayakan secara optimal bagi keluarga
dan masyarakat

C. Pelayanan kepada lansia sakit

D. Rujukan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


KEGIATAN LUAR GEDUNG
1. Pelayanan di Posyandu Lansia

 Posyandu lansia merupakan salah satu bentuk Upaya


Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) sebagai
wadah pelayanan kepada Lansia di masyarakat
 Proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh
masyarakat bersama LSM, LS, swasta, organisasi sosial,
ormas, dll
 Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kader dengan
pendampingan dari tenaga kesehatan Puskesmas
 Memberikan pelayanan kesehatan dengan menitik beratkan
pada upaya promotif dan preventif

33
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Jenis Pelayanan di Posyandu Lansia
•Activity of Daily Living
•Status mental
•Status gizi
Pemeriksaan
•TD, nadi
•Lab sederhana

•Rujukan
•Penyuluhan
Kegiatan •Kunjungan rumah
•PMT
Buku Pemantauan Kesehatan •OR: senam lansia, poco2
Pribadi Lansia -- > Buku
Kesehatan Lansia •Rekreasi
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Alur Pelayanan di Posyandu Lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kegiatan Luar Gedung (lanjutan)

2. Pelayanan perawatan lansia di rumah (home care)


dan Long Term care
3. Pemberdayaan Lansia dalam meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat: penyuluhan ttg kes ibu, kes anak, KB,
latihan kerajinan tangan, pemanfaatan potensi lainnya

4. Pelayanan Lansia di Panti Lansia (panti wredha)


Puskesmas harus melakukan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara berkala
ke panti lansia yg ada di wilayah kerjanya, minimal 1 kali dalam sebulan.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


KOORDINASI DAN KEMITRAAN
A. Koordinasi Lintas Program
 Lansia sehat, aktif dan mandiri  dipersiapkan sejak dini  pendekatan siklus
hidup
– perilaku hidup sehat mulai ketika ibu mengalami kehamilan, masa bayi, remaja
sampai lanjut usia.
– Identifikasi faktor risiko (lingkungan dan perilaku) yang diikuti tindakan
pencegahan .
– Pencegahan penyakit dengan imunisasi, deteksi dini faktor risiko serta
pengendalian lingkungan.
– Pendekatan yang dilakukan berhubungan dengan kesehatan fisik, kejiwaan dan
psiko-sosial.
– Pencegahan dan intervensi dini kecacatan akibat berbagai hal dapat ditunda
sampai selanjut mungkin
• Pelayanan kepada lanjut usia dilakukan secara terintegrasi yang melibatkan
lintas program : kes jiwa, keperawatan, PTM, kes gigi dan mulut, intelegensi
kesehatan , gizi, kes tradisional, kes olah raga, dll
 

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


KOORDINASI DAN KEMITRAAN
B. Kemitraan
• Pembinaan dan pelayanan kesehatan lanjut usia memerlukan penanganan
terpadu melalui peningkatan kemitraan dengan LS, LSM, ormas, toga, toma,
serta partisipasi aktif dari masyarakat.
• Kemitraan dilakukan sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing,
dengan prinsip kesetaraan dan keterbukaan
• Dapat dibentuk kelompok kerja tetap pembinaan lanjut usia di tingkat kecamatan
yang terdiri dari unsur lintas sektor, LSM, generasi muda, tokoh masyarakat,
kader dsb.
• Pokja Lansia di kecamatan ini bertugas :
– Melakukan koordinasi pada setiap kesempatan dalam upaya pembinaan
lanjut usia
– Mendorong terbentuknya kelompok/posyandu lanjut usia di masyarakat
– Memantau permasalahan lanjut usia dimasyarakat dan memberi masukan
kepada pelaksana program
• Di tingkat desa/kelurahan dapat dibentuk tim pelaksana pembinaan lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


SUMBER DAYA

Sebaiknya tenaga ini sudah


mendapatkan pelatihan teknis
pelayanan kesehatan lansia di
Puskesmas

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


SUMBER DAYA
2. Sarana prasarana
a. Ruangan;
Sesuai dengan standar ruangan ruangan tersebut sebaiknya memenuhi syarat
dari segi keamanan dan kenyamanan Lanjut Usia yaitu :
• Ruangan mudah dijangkau, nyaman dan aman misalnya ada di lantai
satu
• Aliran udara / ventilasi optimal
• Sinar matahari dapat memasuki ruangan dengan baik (pencahayaan
cukup)
• Pintu masuk cukup lebar untuk kursi roda
• Lantai rata, mudah dibersihkan tidak licin, bila ada undakan harus
dengan warna ubin yang berbeda agar jelas terlihat
• Jika terdapat tangga, disediakan juga ramp atau pegangan di dinding
b. Alat
Sesuai standar peralatan yang ada di Puskesmas ditambah
dengan peralatan khsusus untuk latihan fisik Lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


INDIKATOR PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
(TINGKAT PUSKESMAS)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA
(NASIONAL)

No INDIKATOR TARGET
2015 2016 2017 2018 2019

1 Persentase Puskesmas yang 10% 20% 30% 40% 50%


menyelenggarakan pelayanan santun
lanjut usia  

DEFINISI OPERASIONAL :
Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan santun lanjut usia adalah :
Puskemas yang
1.Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas -- > Petugas terlatih
kesehatan lansia dan geriatri
2.Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana
yang aman dan mudah diakses
3.Melakukan pelayanan secara pro-aktif --- > minimal 50% desa mempunyai
Posyandu Lansia
4.Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
lanjutan

TARGET
No INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
2 Jumlah RS yang menyelenggaran 10 12 15 20 26
layanan geriatri terpadu Diharapkan dapat di dorong sejalan dengan
pengembangan RS Rujukan Nasional dan
  Regional

3 Persentase Puskesmas dengan 10% 20% 30% 40% 50%


Posyandu lansia aktif di setiap desa  

4 Persentase Puskesmas 5% 10% 15% 20% 25%


melaksanakan home care lanjut usia
5 Persentase Lansia yang mendapatkan - 25% 35% 50% 75%
pelayanan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TAHAPAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA TARGETPENCAPAIAN
•100% Puskesmas
TAHUN 2015 - 2030 Pelayanan santun
TARGETPENCAPAIAN Lansia
•50% RSUD kab/kota sudah
•75 % Puskesmas sudah
memiliki klinik geriatri
melaksanakan pelayanan terpadu
santun lansia •75% Lansia hidup mandiri
•Semua RS tipe A dan tipe B
sudah memiliki klinik geriatri

TARGET PENCAPAIAN :
terpadu
•50% Lansia bisa mandiri
Lansia
-50% Puskesmas sudah
melaksanakan pelayanan santun
sehat,
lansia 2030 mandiri,
-114 RS sudah memiliki klinik
geriatri terpadu
-90% Lansia sudah mendapt
2025 aktif dan
pelayanan
produktif
2015 - 2016 2020
Penguatan
•Sarana
•Prasarana
•Tenaga
•Kebijakan/Pedoman

2015 - 2016
• Penyakit degeneratif
meningkat
• Biaya pengobatan >>
• Kesadaran masy
rendah

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


MONITORING DAN EVALUASI
• Monitoring-evaluasi merupakan salah satu upaya untuk
melihat sejauh mana program dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan, tujuan, prosedur dan peraturan yang ditetapkan
•  Monitoring dan evaluasi kegiatan dapat dilakukan dengan
cara :
– Memanfaatkan data hasil pencatatan dan pelaporan
berkala, yang meliputi aspek masukan, proses dan luaran.
– Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan
pelayanan untuk mengtetahui kemajuan dan hambatan
yang ada.
– Studi atau penelitian khusus, untuk mengetahui dampak
dari pembinaan kesehatan usia lanjut yang sudah
dilaksanakan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


HASIL PENGEMBANGAN PROGRAM HINGGA
TAHUN 2015
 Program Kesehatan Lanjut usia saat ini telah dikembangkan di 34
provinsi
 Jumlah Puskesmas Santun Lansia sebanyak lebih kurang 824
Puskesmas
 Jumlah Kelompok Lanjut Usia (Posyandu Lansia) yg memberikan
pelayanan promotif dan preventif ada 86.000 yang tersebar di semua
provinsi
 Rifaskes 2011 persentase puskesmas yang ada Posyandu lansia adalah
78,8 %.
 RS yang mempunyai poliklinik geriatri ada 10 yaitu: RSCM, Jakarta,
RSUP Karyadi, Semarang, RSUP Sardjito, Yogyakarta, RSUP Sanglah,
Denpasar, RSHS Bandung, RSUP Wahidin, Makassar, RSUD Soetomo,
Surabaya, RSUD Moewardi, Solo, RSUP Adam malik, RSU Syaiful
Anwar Malang
 Home Care lansia yang terintegrasi dengan Perkesmas di 900
Puskesmas di 20 provinsi
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
48
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Poliklinik khusus Lansia

49
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Poli khusus Lansia
Ruang Tunggu Khusus Lansia

50
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Puskesmas Santun Lanjut Usia - Puskesmas Kotagede I Yogyakarta

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


KEGIATAN HOME CARE

52
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
KEGIATAN DI POSYANDU
LANSIA

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia

Anda mungkin juga menyukai