Anda di halaman 1dari 53

PRINSIP DASAR

PEMERIKSAAN FISIK

By: Rully Annisa, S.kep.,Ns.,M.kep


Pengertian
• Pemeriksaan fisik  pemeriksaan tubuh pasien
secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang
dianggap perlu oleh tenaga kesehatan (dokter,
perawat, bidan, dll) yang bersangkutan.
• Merupakan bagian dari pengkajian dalam proses
keperawatan
Tujuan :
 menentukan status kesehatan klien
 identifikasi/ menegakkan diagnosa
(masalah kesehatan)
 mengambil data dasar untuk menentukan
rencana tindakan keperawatan
Metode pemeriksaan fisik :

Inspeksi Palpasi

Perkusi Auskultasi
Inspeksi
• Proses observasi yg dilaksanakn secara sistematik
• Menggunakan indra penglihatan dan penciuman 
mengumpulkan data
• Dimulai saat interaksi
• Fokus : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris
• Bandingkan hasil normal dan abnormal
Palpasi
 Teknik menggunakan indera peraba (tangan dan jari-jari)
 Data yg dpt dikumpulkan : temperatur, turgor, bentuk,
kelembaban & vibrasi
 Langkah-langkah :
- ciptakan lingkungan yg kondusif, nyaman
- tangan perawat harus kering dan hangat, kuku jari2
dipotong pendek
- bagian nyeri dipalpasi paling akhir
• Palpasi dangkal banyak digunakan dalam
pengkajian.Dengan cara rapatkan ujung-ujung jari
tangan yang akan digunakan,tekan daerah yang
diperiksa sedalam 1-2 cm dengan perlahan.

• Palpasi dalam dikerjakan untuk merasakan isi


abdomen yang dapat dilakukan dengan dua tangan
sehingga disebut bimanual yang diletakan diperut
klien sedalam 4-5 cm.
Perkusi
• Pemeriksaan dgn jalan mengetuk utk
membandingkan kiri dan kanan pd setiap
daerah permukaan tubuh dgn tujuan utk
menghasilkan suara.
• Tujuan : identfikasi lokasi, ukuran, bentuk
dan konsistensi jaringan
• Suara-suara yg dihasilkan :
Sonor : suara perkusi jaringan normal
Redup : lebih padat atau konsolidasi paru
 pneumonia
Lanjutan………..

Cara kerja perkusi adalah sebagai berikut:


• Buka/ lepaskan pakaian klien sesuai yang diperlukan
• Luruskan 3 jari tangan kiri (jari telunjuk, tengah dan manis),
tekan bagian ujung jari dan letakkan dengan kuat pada
permukaan yang diperkusi, upayakan jari-jari yang lain tidak
menyentuh permukaan karena akan mengaburkan suara.
• Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dengan lengan
bawah relaks. Pertahankan kelenturan tangan pada
pergelangan tangan.
• Gerakkan pergelangan tangan dengan cepat, jelas dan relaks
serta ketukkan ujung jari tengah tangan kanan pada jari tengah
tangan kiri, arahkan pada ujung jari tengah tangan kiri (setelah
batas kuku) di mana tekanan yang mendesak pada yang
diperkusi paling besar.
TANDA-TANDA VITAL (VITAL SIGN)

1. Suhu tubuh Status fisiologis fungsi


2. Nadi tubuh seseorang dapat
direfleksikan oleh
3. Pernafasan
indikator TTV
4. Tekanan darah perubahan TTV
mengindikasikan
perubahan kesehatan

Normal vital signs berubah dipengaruhi oleh : umur, jenis


kelamin, berat badan, aktivitas dan kondisi (sehat/sakit)
SUHU TUBUH
(TEMPERATURE)
Suhu Tubuh

• Suhu tubuh menunjukkan kehangatan tubuh manusia

Diproduksi : exercise dan


• Panas tubuh
metabolisme makanan

Hilang : melalui kulit, paru dan


produk sisa melalui proses
radiasi, konduksi, konveksi dan
evaporasi
Lanjutan…………..

 Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi


panas dan kehilangan panas dan diukur dalam unit panas yang
disebut derajat.
 Ada 2 macam suhu tubuh:
1. Suhu inti  jaringan dalam tubuh: rongga abdomen dan
rongga pelvic  relatif konstan
2. Suhu permukaan  suhu kulit, SC, dan lemak SC 
naik dan turun merespon thd lingkungan
MEKANISME KEHILANGAN PANAS
Radiasi  pemindahan panas dari permukaan objek tertentu ke
permukaan objek yang lain tanpa adanya kontak antara kedua
objek, yang paling sering adalah dengan sinar inframerah (atau
penyebaran panas dengan gelombang elektromagnetik).
Konduksi  perpindahan panas ke objek lain melalui kontak
langsung.
Evaporasi (penguapan)  perubahan dari cairan menjadi uap,
seperti cairan tubuh dalam bentuk keringat menguap dari kulit.
Konveksi  penyebaran panas oleh karena pergerakan udara
dengan kepadatan yang tidak sama (mis: orang yang
menggunakan kipas angin).
Mekanisme kehilangan panas
SUHU TUBUH NORMAL
 Suhu Permukaan : 36,8o – 37,4o C (96,6o –
99,3o F)
 Suhu inti : 36,4o – 38o C (97,5o – 100,4o F)

Suhu diukur dengan termometer.


Termometer yang paling dikenal Celsius (C),
Reaumur (R), Fahrenheit (F), Kelvin (K)
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh
• Usia
• Olahraga
Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan
pemecahan karbohidrat dan lemak, hal ini menyebabkan
peningkatan metabolisme dan produksi kadar hormon.
• Secara umum wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang
lebih besar dibandingkan pria. Variasi hormonal selama siklus
menstruasi menyebabkan fluktuasi suhu tubuh, kadar
progesteron meningkat dan menurun secara bertahap selama
siklus.
Lanjutan………

• Stres
Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui
stimulasi hormonal dan persarafan, perubahan fisiologi
tersebut meningkatkan panas.
• Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh,jika klien berada
dilingkungan luar tanpa baju hangat,suhu tubuh mungkin
rendah karena penyebaran yang efektif dan pengeluaran panas
yang konduktif.
Perubahan Suhu Tubuh
Hipertermia
• Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk menungkatkan
pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas.
Hipotermia
• Pengeluaran panas akibat paparan terus menerus
terhadap dingin mempengaruhi kemampuan tubuh
untuk memproduksi panas,mengakibatkan
hipotermia.
Tempat pengukuran suhu:
• Oral
• Rektal
• Aksila
A. ORAL
• Termometer diletakkan di bawah
lidah (sublingual).
• Biarkan termometer di bawah lidah
selama 3-5 menit sesuai aturan.
Kontra indikasi pengukuran suhu tubuh
di oral:
1. Klien tidak kooperatif
2. Bayi
3. Tidak sadar
4. Dalam keadaan menggigil
5. Orang yang biasa bernafas dengan mulut
6. Pembedahan pada mulut
7. Pasien tidak bisa menutup mulut
Untuk menjamin keakuratan hasil
pengukuran perlu dikaji:
Pengukuran dilakukan 30 menit setelah klien :
1. Mengunyah permen/permen karet
2. Merokok
3. Makan dan minum panas atau dingin
B. Rektal
Kontraindikasi
 Diare
 Pembedahan rektal
 Hemorrhoids
Pengukuran suhu rektal
• Bantu klien untuk posisi sim dengan
fleksi kaki bagian atas.
• Beri pelumas secukupnya.
• Pakai sarung tangan sekali pakai.
• Masukkan termometer dengan lembut ke
bagian anus.
• Biarkan termometer selama 3 menit.
C. Aksila
Paling sering dilakukan  mudah,
nyaman
Contraindication of axillary
temperature
 Pasien kurus
 Inflamasi lokal daerah aksila
 Tidak sadar, shock
 Konstriksi pembuluh darah
perifer
Nilai normal suhu tubuh:
Umur Suhu (˚C)
3 bulan 37,5
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
≥ 18 tahun 37,0
≥ 65 tahun 36,0
NADI (PULSE)
PEMERIKSAAN NADI
 Nadi adalah sensasi denyutan
seperti gelombang yang dapat
dirasakan/ dipalpasi di arteri
perifer, terjadi karena gerakan
atau aliran darah ketika
konstraksi jantung
 Nadi : gelombang darah yang dibuat
oleh kontraksi ventrikel kiri jantung
 Nadi Perifer : nadi yang berada jauh
dari jantung, ex: kaki, radialis, leher
 Nadi apical : nadi central, lokasinya di
apex jantung
Tempat Nadi
• Temporalis  di atas tulang tengkorak, di atas dan lateral
terhadap mata
• Karotis  di sepanjang tepi medial otot
sternokleidomastoid di leher
• Apikal  rongga interkosta ke empat sampai ke lima pada
garis midklavikula kiri
• Brakialis  alur di antara otot bisep dan trisep pada fosa
antekubiti
• Radialis  pada pergelangan tangan
• Femoralis  di bawah ligamen inguinal, di tengah antara
simfisis fubis dan spina iliaca anterior superior
• Popliteal  dibelakang lutut
• Dorsalis pedis  sepanjang bagian atas kaki,diantara
tendon ekstensi dari jari kaki pertama dan besar
Pola nadi:
• Bradikardia : frekuensi nadi lambat (kurang dari
normal)  < 60 x/mnt
• Takikardia : frekuensi nadi yg meningkat (lebih dari
normal; tdk dlm keadaan ketakutan, menangis,
adanya aktivitas fisik, atau demam)  adanya
penyakit jantung  >100 -150 x/mnt
• Sinus aritmia : frekuensi nadi meningkat pd saat
inspirasi, menurun saat ekspirasi (variasi normal pd
anak, khususnya pd saat tidur).
Faktor yang mempengaruhi nadi :

1. Usia; peningkatan usia, nadi berangsur-angsur menurun.


2. Jenis Kelamin; pria sedikit lebih rendah daripada wanita
(wanita 7-8 x/mnt lebih cepat).
3. Bentuk tubuh; tinggi, langsing biasanya denyut jantung lebih
pelan dan nadi lebih sedikit dibandingkan orang gemuk.
4. Aktivitas; nadi akan meningkat dengan aktivitas dan menurun
dengan istirahat.
Lanjutan…………

5. Stress dan emosi; rangsangan syaraf simpatis dan emosi seperti


cemas, takut, gembira meningkatkan denyut jantung dan nadi.
6. Nyeri, adalah stressor yang dapat memacu nadi lebih cepat.
7. Suhu Tubuh; setiap peningkatan 1°C  nadi meningkat
15x/mnt. Sebaliknya bila terjadi penurunan suhu tubuh maka
nadi akan menurun.
8. Volume darah; kehilangan darah yang berlebihan akan
menyebabkan peningkatan nadi.
9. Obat-obatan; beberapa obat dapat menurunkan atau
meningkatkan kontraksi jantung.
Penghitungan nadi normal:
Usia Rentang normal Rata-rata
BBL 120 – 160 140
1 – 12 bln 80 – 140 120
1 – 2 thn 80 – 130 110
3 – 6 thn 75 – 120 100
7 – 12 thn 75 – 110 95
Remaja 60 – 90 80
Dewasa 60 – 100 80
Irama nadi:
1. Reguler; pola dan jarak waktu denyutan pada
tiap denyutan teraba sama/teratur 
normal
2. Irreguler (arrhythmia); pola dan jarak waktu
denyutan pada tiap denyutan teraba tidak sama/
tidak teratur
Tingkatan nadi:
Tingkatan Definisi Deskripsi
0 Tidak ada nadi Tidak dapat teraba
+1 Nadi sangat lemah Sulit teraba, lemah, halus dan mudah
(thready pulse) hilang dengan tekanan
+2 Nadi lemah Sulit teraba, namun denyutan lebih
kuat dibanding thready
+3 Normal Dapat teraba dengan mudah dan
tidak mudah hilang dengan tekanan

+4 Kuat, berdenyut dan tidak hilang


dengan tekanan
PERNAPASAN
(RESPIRATION RATE)
• RR  jumlah frekuensi pernafasan seseorang selama 1 menit.
• Pernapasan dikontrol oleh pusat pernapasan di medulla
oblongata
• Frekuensi pernafasan dihitung setiap 1 gerakan inhalasi dan
ekshalasi.
Lanjutan………

The respiratory rate is normally described in


breaths per minute.
• Bradypnea  abnormally slow respirations.
• Tachypnea  abnormally fast respirations.
• Apnea  the absence of breathing.
Frekuensi Pernapasan rata-rata
normal:
Usia Frekuensi
• Bayi baru lahir 35-40
• Bayi (6 bln) 30-50
• Todler 25-32
• Anak-anak 30-20
• Remaja 16-19
• Dewasa 12-20
Faktor yang mempengaruhi
Pernapasan:
• Olahraga
• Nyeri akut
• Merokok
• Anemia  penurunan kadar hemoglobin
menurunkan jumlah pembawa O2 dalam darah
individu
• Posisi tubuh
Prosedur mengkaji pernapasan:
• Kaji faktor yang secara normal mempengaruhi
karakter pernapasan
• Jika klien sedang aktif, tunggu 5 - 10 menit
• Pastikan klien dalam posisi nyaman
• Siapkan peralatan dan bahan  jam tangan
dengan detik, pena dan lembar pencatatan
• Pastikan dada klien dapat dilihat
Lanjutan……….

• Observasi siklus pernapasan komplit (satu inspirasi


dan satu ekspirasi)
• Jika irama teratur pada orang dewasa, hitung
jumlah pernapasan dalam 30 detik dan kalikan 2.
• Pada bayi dan anak kecil, hitung pernapasan satu
menit penuh.
• Pada orang dewasa jika irama tidak teratur hitung
dalam 60 detik.
• Catat kedalaman, irama dan siklus pernapasan.
TEKANAN DARAH
(BLOOD PRESSURE)
• Tekanan darah (TD) merupakan indikator utk menilai
sistem kardiovaskular.
• Metode :
 Langsung  menggunakan kanula/ jarum yg
dimasukkan ke dlm pembuluh darah yg dihubungkan
dgn manometer.
 Tidak langsung  menggunakan sfigmomanometer/
tensimeter dengan 2 cara: palpasi dan auskultasi
Pengukuran Tekanan Darah
Alat yang dibutuhkan:
• Sfigmomanometer/ tensimeter, yg terdiri dari:
 Manometer air raksa + klep penutup dan pembuka
 Manset udara
 Slang karet
 Pompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup
• Stetoskop
• Pena dan buku catatan TTV
Cara pengukuran pada posisi berbaring:

• Posisi klien berbaring, pasanglah manset


sfigmomanometer pada lengan atas klien
• Carilah dengan palpasi denyut arteri brakhialis
pada fosa cubiti dan denyut arteri radialis pada
pergelangan lengan bawah
• Ukurlah tekanan darah klien dengan cara
palpasi ataupun auskultasi
Lanjutan…….

• Turunkan tekanan di dalam manset secara perlahan


sampai terdengar denyut pertama pada stetoskop,
maka nilai sistol tekanan darah sudah anda dapatkan.
• Lanjutkan penurunan tekanan dalam manset sampai
tidak terdengar lagi denyutan, denyutan terakhir
disebut nilai diastol.
Bunyi-bunyi Korotkoff
• Korotkoff I : bunyi yang terdengar pertama
kali di atas arteri saat manset
dikempeskan, nadanya agak tinggi
terdengar  menunjukkan tekanan sistolik.
• Korotkoff IV/ V : menunjukkan tekanan
diastolik
Tekanan darah normal rata-rata:
• Bayi baru lahir : 40 (rerata)
• 1 bulan : 85/45 mmHg
• 1 tahun : 95/65 mmHg
• 6 tahun : 105/65 mmHg
• 10 - 13 tahun : 110/65 mmHg
• 14 - 17 tahun : 120/75 mmHg
• Dewasa tengah : 120/80 mmHg
• Lansia : 140/90 mmHg
XIE XIE

Anda mungkin juga menyukai