Anda di halaman 1dari 39

FRAKTUR VERTEBRAE

 
dr. SatriaPrawira SpOT
SMF Bedah RS UKI
Normal Spine
Anatomi
 Tulang belakang terbuat dari 33 tulang dengan pembagian 5 regio
yaitu, 7 cervical, 12 thoracal, 5 lumbal, 5 sacral, dan 4 coccigeal.
 Ligamen dan otot menghubungkan tulang dan menjaga tulang-
tulang tersebut pada posisinya.

Fungsi vertebrae yaitu :


 Melindungi sumsum tulang belakang dan serabut saraf yang berada
didalamnya
 Menyokong badan dan memberikan dukungan utama bagi tubuh
 Pergerakan berdiri tegak, menekuk, dan memutar.
Anatomy Ligamentum Vertebrae
Anatomy of Thoracic Spine
Kyphosis is natural
alignment
Narrow spinal canal
Facet orientation
Rib factor on stability
Conus at T12-L1
Anatomy of Lumbar Spine

Lordosis is natural
alignment
Larger vertebral bodies
Facet orientation
Cauda equina
Thoracolumbar Junction

Transition Zone

Kyphosis Lordosis

Mechanical Difference:
Lumbar spine less stiff in
flexion
Transition Zone:
Predisposed to Failure

Little opportunity for


force dispersion

Central loading
of T-L junction

Not anatomically disposed


to transfer force
Epidemiologi

U.S: 4 and 5.3 per hundred thousand of population,


male to female 2: 1, dengan mean usia antara 20 –
40 tahun .
The common causes of spinal trauma include
Road traffic accidents - 50%
Falls - 25%
Gun shot - 15%
Sports -10%
Most of patient with spine injury have an associated injuries

80% multiple injuries


26% head & face injury
16% major chest injury
10% major abdominal injury
8% long bone/ pelvic fractures
 Pembagian kolumna vertebralis adalah sebagai berikut :
Kolumna anterior
yang terbentuk dari ligament longitudinal dan 1/2 bagian
anterior dari corpus vertebra, diskus dan annulus vertebralis.

Kolumna media yang terbentuk dari 1/2 bagian posterior


dari corpus vertebralis, diskus dan annulus vertebralis.

Kolumna posterior yang terbentuk dari pedikulus, sendi-


sendi permukaan, arkus tulang posterior, ligamen
interspinosa dan supraspinosa.
Three Collumn Concept
Mekanisme cedera
 Fraktur kompresi (Wedge fractures)

o Kompresi pada bagian depan corpus vertebralis yang


tertekan (anterior column)
o Jenis fraktur tersering
o Penyebab: kecelakaan jatuh dari ketinggian dengan posisi
terduduk ataupun mendapat pukulan di kepala, osteoporosis
dan adanya metastase kanker dari tempat lain ke vertebra
kemudian membuat bagian vertebra tersebut menjadi lemah
dan akhirnya mudah mengalami fraktur kompresi.
 Burst fractures
Terjadi karena penekanan corpus vertebralis secara
langsung, dan tulang menjadi hancur.
Mengenai anterior dan middle column.
Fragmen tulang berpotensi masuk ke kanalis spinalis.
Disebabkan adanya kecelakaan yang lebih berat dibanding
fraktur kompresi
 Fraktur dislokasi
Segmen corpus vertebra berpindah dari tempatnya karena
kompresi, rotasi atau tekanan. Ketiga kolumna mengalami
kerusakan sehingga sangat tidak stabil, cedera ini sangat
berbahaya.
Mengenai ketiga column
 Seat belt fractures
Sering terjadi pada kecelakaan mobil dengan kekuatan
tinggi dan tiba-tiba mengerem sehingga membuat vertebra
dalam keadaan fleksi, dislokasi fraktur sering terjadi pada
thoracolumbar junction.
Seat belt fracture
Klasifikasi Fraktur Stabil dan Tidak Stabil
CERVICAL FRACTURE
Jefferson fracture
Diffuse axial loading of cervical spine
Fraktur C1 (Atlas) pada bilateral anterior and posterior
arch
Keluhan neck pain. Neurological deficit jarang.
X ray : Open mouth view
Fracture of the dens (Procesus Odontoid)
5 – 10% defisit neurologis
High energy mechanism ec MVA
Traumatic Spondylolisthesis C2
Hangman’s fracture
Hanging mechanism : hyperextension and
distraction.
DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN
FRAKTUR VERTEBRA
Diagnosis klinik adanya fraktur thorakolumbal didapatkan
melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang

 Pasien dengan cedera tumpul diatas klavikula, cedera kepala atau


menurunnya kesadaran, harus dicurigai adanya cedera cervical
sebelum curiga lainnya.

 Pasien yang jatuh dari ketinggian atau dengan mekanisme kecelakaan


high-speed deceleration harus dicurigai ada cedera thoracolumbal.
dan dicurigai pula adanya cedera medulla spinalis, jika pasien datang
dengan nyeri pada leher, tulang belakang dan gejala neurologis pada
tungkai.
Patient Evaluation
ABC’s of Trauma
History
Physical Examination
Neurological Classification
Pemeriksaan Penunjang yang perlu
dilakukan :
Computerized Tomography : Pemeriksaan radiologis
vertebra dilakukan dengan melihat irisan-irisan yang
dihasilkan CT scan. Pemeriksaan ini merupakan gold
standard untuk menunjang diagnosis.
Magnetic Resonance Imaging: Pemeriksaan
menggunakan gelombang elektromagnetik untuk
memberikan informasi detail mengenai jaringan lunak
di daerah vertebra.
CT Scan MRI
CT Scan
MRI
Penanganan & Terapi

Pertolongan pertama dan penanganan darurat trauma spinal


terdiri atas:
 ATLS
 Penilaian jalan nafas, pernafasan, sirkulasi, kesadaran.
 Kemungkinan adanya perdarahan dan segera mengirim
penderita ke unit trauma spinal
Konservatif
Braces & Orthotics
Ada tiga hal yang dilakukan yakni :
mempertahankan kesejajaran vertebra (alignment)
imobilisasi vertebra dalam masa penyembuhan
mengatasi rasa nyeri yang dirasakan dengan
membatasi pergerakan.
Thoracolumbar-sacral orthosis

Cervical-thoracic brace
Operatif
 Pemasangan alat dan proses penyatuan (fusion)

Teknik ini adalah teknik pembedahan yang dipakai untuk


fraktur tidak stabil. Fusion adalah proses penggabungan
dua vertebra dengan adanya bone graft dibantu dengan
alat-alat seperti plat, rods, hooks dan pedicle screws.
Fusion
Pedicle Screw
 Vertebroplasty & Kyphoplasty

Tindakan ini adalah prosedur invasi yang minimal. Pada


prinsipnya teknik ini digunakan pada fraktur kompresi
yang disebabkan osteoporosis dan tumor vertebra.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai