S1 TEKNIK INFORMATIKA
Without Subnetting
SUBNETTING
With Subnetting
SUBNETTING
Subnetting adalah sebuah mekanisme perhitungan
pembagian network menjadi network dengan skala yang
lebih kecil, biasa disebut subnet.
141 . 14 . 2 . 21
B Class
Net ID Subnet ID Host ID
Tabel CIDR 9
10
/9
/10
255.128.0.0
255.192.0.0
8M
4M
26
27
/26
/27
255.255.255.192
255.255.255.224
64
32
11 /11 255.224.0.0 2M 28 /28 255.255.255.240 16
12 /12 255.240.0.0 1M 29 /29 255.255.255.248 8
13 /13 255.248.0.0 512 K 30 /30 255.255.255.252 4
14 /14 255.252.0.0 256 K 31 /31 255.255.255.254 2
15 /15 255.254.0.0 128 K 32 /32 255.255.255.255 1 / “host route”
16 /16 255.255.0.0 64 K K = 1024 | M = 1048576
Bits bernilai 0 menandakan banyaknya jumlah bits bernilai 1 pada subnetmask, jika
Bits = 1, maka subnetmask 10000000.00000000.00000000.00000000 = 128.0.0.0
Ada berapa subnet? » 2x
x adalah jumlah bit “1” di octet host.
Misal pada kelas C, dengan subnet mask 255.255.255.192 atau
11111111. 11111111. 11111111.11000000, yang bernilai “1” ada
2, maka 22 = ada 4 subnet yang bisa dibentuk.
Block size tiap subnet? » 256 – Subnet mask (bagian octet host)
Misal subnet masknya 255.255.255.192
Maka, 256 – 192 = 64, sehingga tiap subnet memiliki blocksize 64.
Increment size atau besar intervalnya adalah 0-63, 64-127, 128-
191, 192-255.
Alamat network (network id) dan broadcast (broadcast id) tiap subnet
Perhatikan block size subnet-nya.
Untuk block size 64 dengan range interval 0-63, maka network id-nya
adalah 0, dan broadcast id-nya adalah 63.
Begitu juga untuk selanjutnya, network id = 64 dan broadcast id = 127.
Latihan!
Jika diketahui suatu komputer memiliki IP: 192.168.1.24 /27, maka
tentukan tabel pengalamatan IP (block size, network ID, host ID yang valid
pertama, host ID yang valid terakhir, dan broadcast ID) jaringan tersebut!
Contoh kasus, misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki2
ruangan dengan kebutuhan komputer sebanyak 60 komputer
(ruang A) dan 30 komputer (ruang B) yang akan terhubung
dalam satu jaringan.
SUBNETTING
(CIDR)
Contoh kasus, misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki
2 ruangan dengan kebutuhan komputer sebanyak 60
komputer (ruang A) dan 30 komputer (ruang B) yang akan
terhubung dalam satu jaringan menggunakan IP kelas C:
Network ID: 192.168.1.0
SUBNETTING Broadcast ID: 192.168.1.255
(VLSM) Host ID: 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
Subnet Mask: 255.255.255.0
Dari nilai biner diatas, berarti alokasi porsi bits untuk network-
id sebanyak 24 bits, dan porsi untuk host-id ada 8 bits.
/26 255.255.255.192 4 62 64
SUBNETTING
/27 255.255.255.224 8 30 32
(VLSM)
/28 255.255.255.240 16 14 16
/29 255.255.255.248 32 6 8
/30 255.255.255.252 64 2 4
Tabel Lembar Kerja VLSM
Jumlah Host
Network Block Size Subnet Mask
Tersedia
Ruang A 64 62 255.255.255.192
Ruang B 32 30 255.255.255.224
Network : 192.168.1.64
Broadcast : 192.168.1.95
Range IP Address : 192.168.1.65 /27 ~ 192.168.1.94 /27
Subnetmask : 255.255.255.224
LATIHAN!!!
Tugas 1
Individu