Anda di halaman 1dari 20

SUBNETTING & SUPERNETTING

S1 TEKNIK INFORMATIKA
Without Subnetting

SUBNETTING
With Subnetting

SUBNETTING
 Subnetting adalah sebuah mekanisme perhitungan
pembagian network menjadi network dengan skala yang
lebih kecil, biasa disebut subnet.

 Pahami struktur dari IP Adressing  Class Type, Netword ID,

SUBNETTING Host ID.


(Definisi) Class Type Network ID Host ID

 141 . 14 . 2 . 21 /16  terdapat setidaknya 65536 IP.

 Proses pembentukan subnet adalah dengan memecah


bagian host menjadi alamat subnet dan host itu sendiri.
SUBNETTING
(Definisi) 141 . 14 . 2 . 21
B Class
Net ID Host ID
Network Access Host Access

141 . 14 . 2 . 21
B Class
Net ID Subnet ID Host ID

Network Access Host Access


 Classless Inter-Domain Routing (CIDR) disebut juga
Supernetting atau Prefix, metode yang menggunakan
notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network
prefix.

SUBNETTING  Variable-Length Subnet Masks (VLSM) merupakan teknik


(CIDR dan VLSM) yang digunakan untuk untuk memecah jaringan dengan
memaksimalkan efisiensi pengalamatan.
Bits Prefix Subnet Mask Available IP Addresses Bits Prefix Subnet Mask Available IP Addresses
0 /0 0.0.0.0 4096 M 17 /17 255.255.128.0 32 K
1 /1 128.0.0.0 2048 M 18 /18 255.255.192.0 16 K
2 /2 192.0.0.0 1024 M 19 /19 255.255.224.0 8K
3 /3 224.0.0.0 512 M 20 /20 255.255.240.0 4K
4 /4 240.0.0.0 256 N 21 /21 255.255.248.0 2K
5 /5 248.0.0.0 128 M 22 /22 255.255.252.0 1K
6 /6 252.0.0.0 64 M 23 /23 255.255.254.0 512
7 /7 254.0.0.0 32 M 24 /24 255.255.255.0 256
8 /8 255.0.0.0 16 M 25 /25 255.255.255.128 128

Tabel CIDR 9
10
/9
/10
255.128.0.0
255.192.0.0
8M
4M
26
27
/26
/27
255.255.255.192
255.255.255.224
64
32
11 /11 255.224.0.0 2M 28 /28 255.255.255.240 16
12 /12 255.240.0.0 1M 29 /29 255.255.255.248 8
13 /13 255.248.0.0 512 K 30 /30 255.255.255.252 4
14 /14 255.252.0.0 256 K 31 /31 255.255.255.254 2
15 /15 255.254.0.0 128 K 32 /32 255.255.255.255 1 / “host route”
16 /16 255.255.0.0 64 K K = 1024 | M = 1048576

Bits bernilai 0 menandakan banyaknya jumlah bits bernilai 1 pada subnetmask, jika
Bits = 1, maka subnetmask  10000000.00000000.00000000.00000000 = 128.0.0.0
Ada berapa subnet? » 2x
 x adalah jumlah bit “1” di octet host.
 Misal pada kelas C, dengan subnet mask 255.255.255.192 atau
11111111. 11111111. 11111111.11000000, yang bernilai “1” ada
2, maka 22 = ada 4 subnet yang bisa dibentuk.

Berapa host per subnet? » 2y – 2


Rumus Dasar  y adalah jumlah bit “0” di octet host.
Menghitung  Misal pada kelas C, dengan subnet mask 255.255.255.192 atau
11111111. 11111111. 11111111.11000000, yang bernilai “0” ada
Subnetting 6, maka 26-2 = ada 62 host yang bisa dibentuk dalam satu subnet.

Block size tiap subnet? » 256 – Subnet mask (bagian octet host)
 Misal subnet masknya 255.255.255.192
 Maka, 256 – 192 = 64, sehingga tiap subnet memiliki blocksize 64.
 Increment size atau besar intervalnya adalah 0-63, 64-127, 128-
191, 192-255.
Alamat network (network id) dan broadcast (broadcast id) tiap subnet
 Perhatikan block size subnet-nya.
 Untuk block size 64 dengan range interval 0-63, maka network id-nya
adalah 0, dan broadcast id-nya adalah 63.
 Begitu juga untuk selanjutnya, network id = 64 dan broadcast id = 127.

Range host yang valid tiap subnet


Rumus Dasar  Untuk block size 64 dengan range interval 0-63, maka host yang valid
Menghitung adalah 1 s/d 62.
 Begitu juga untuk selanjutnya, host yang valid adalah 65 s/d 126.
Subnetting  Jumlah host yang valid adalah 64 – 2 = 62 host id

Latihan!
Jika diketahui suatu komputer memiliki IP: 192.168.1.24 /27, maka
tentukan tabel pengalamatan IP (block size, network ID, host ID yang valid
pertama, host ID yang valid terakhir, dan broadcast ID) jaringan tersebut!
 Contoh kasus, misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki2
ruangan dengan kebutuhan komputer sebanyak 60 komputer
(ruang A) dan 30 komputer (ruang B) yang akan terhubung
dalam satu jaringan.

SUBNETTING  Untuk alasan pembagian alamat jaringan, maka perlu alokasi


(CIDR) IP untuk dua subnet dengan masing-masing memiliki host
sebanyak 60 dan 30 IP address.
 Subnet yang dibutuhkan sebanyak dua dengan maksimal
host 60 IP address.
 Jika sebuah network kelas C mampu menampung maksimal
256 IP, maka ketika yang dibutuhkan adalah dua subnet,
kelas C mampu mencukupi kebutuhan host tersebut (256/2 =
128 IP per-subnet).

SUBNETTING  2x ≥ kebutuhan subnet, dimana 2x ≥ 2, maka x = 1


(CIDR)  Karena x = 1, maka subnet mask baru adalah
11111111.11111111.11111111.10000000 dengan notasi
prefix /25, dimana x mewakili jumlah “1” pada octet ke-4
(kelas C)
 Jika y = jumlah “0” pada octet ke-4 (kelas C),
maka: 2y – 2 = 27 – 2 = 128 – 2 = 126 host id tersedia.
Tabel subnet mask kelas C

Block Host ID Host ID


Subnet Network ID Broadcast ID
Size Pertama Terakhir

Ruang A 128 192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.126 192.168.0.127


Ruang B 128 192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.254 192.168.0.255

SUBNETTING
(CIDR)
 Contoh kasus, misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki
2 ruangan dengan kebutuhan komputer sebanyak 60
komputer (ruang A) dan 30 komputer (ruang B) yang akan
terhubung dalam satu jaringan menggunakan IP kelas C:
Network ID: 192.168.1.0
SUBNETTING Broadcast ID: 192.168.1.255
(VLSM) Host ID: 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
Subnet Mask: 255.255.255.0

 Untuk alasan keamanan dan efisiensi jaringan, maka hanya


perlu alokasi IP untuk host kurang lebih sejumlah 60 dan 30
IP address.
Desimal 255.255.255.0
Biner 1111111.11111111.11111111.00000000

Dari nilai biner diatas, berarti alokasi porsi bits untuk network-
id sebanyak 24 bits, dan porsi untuk host-id ada 8 bits.

SUBNETTING Dengan porsi sebanyak 8 bits, maka maksimal IP address


adalah 254.
(VLSM)
Karena kebutuhan perusahaan tersebut hanya 60 dan 30 IP
address, maka porsi host-id akan dikurangi dengan metode
subnetting.
Tabel VLSM

JUMLAH JUMLAH HOST


PREFIX SUBNET MASK BLOCK
SUBNET TERSEDIA

/25 255.255.255.128 2 126 128

/26 255.255.255.192 4 62 64
SUBNETTING
/27 255.255.255.224 8 30 32
(VLSM)
/28 255.255.255.240 16 14 16

/29 255.255.255.248 32 6 8

/30 255.255.255.252 64 2 4
Tabel Lembar Kerja VLSM

Jumlah Host
Network Block Size Subnet Mask
Tersedia

Ruang A 64 62 255.255.255.192
Ruang B 32 30 255.255.255.224

SUBNETTING Network : 192.168.1.0


Broadcast : 192.168.1.63
(VLSM)
Range IP Address : 192.168.1.1 /26 s/d 192.168.1.62 /26
Subnetmask : 255.255.255.192

Network : 192.168.1.64
Broadcast : 192.168.1.95
Range IP Address : 192.168.1.65 /27 ~ 192.168.1.94 /27
Subnetmask : 255.255.255.224
LATIHAN!!!

Gedung H5 lantai 2 memiliki 5 ruangan dengan spesifikasi


kebutuhan jumlah komputer sebagai berikut:
 Laboratorium A : 32 komputer

SUBNETTING  Laboratorium B : 44 komputer


(VLSM)  Laboratorium C : 23 komputer
 Laboratorium D : 24 komputer
 Ruang TU : 4 komputer
Tentukan alokasi pengalamatan IP-nya menggunakan metode
VLSM!
Jika pengalamatan IP dilakukan pada sebuah
jaringan di suatu Gedung, dimana perkembangan
kebutuhan perangkat komputer setiap hari selalu
meningkat, maka bagaimana pengaruhnya terhadap
STUDI KASUS pengalamatan IP-nya?
Sebuah gedung memiliki alokasi komputer sebagai berikut!

Tugas 1
Individu

Jika diketahui Network IP jaringan pada Gedung tersebut adalah


192.168.0.0, tentukan alokasi pengalamatan IP/Subnetting-nya
(VLSM) berdasarkan jumlah ruangan yang tersedia!
Berdasarkan soal no.1, buatlah gambaran jaringan komputernya
bila jaringan-jaringan tersebut terhubung oleh perangkat switch
dan router, diperbolehkan untuk mengasumsikan jika satu sub-
jaringan digambarkan oleh sebuah switch dan beberapa komputer
yang mewakili sub-jaringan tersebut, sehingga tidak perlu
Tugas 2
memasang komputer secara keseluruhan di setiap kelas!
Individu

Anda mungkin juga menyukai