Produk Hukum
Pemeriksaan Pajak
Pertemuan ketiga
1. Surat Ketetapan Pajak
Pasal 1 ayat 15
Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi :
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,
c. Surat KetetapanPajak Nihil,
d. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.
Penerbitan Surat Ketetapan Pajak (SKP) hanya terbatas kepada WP tertentu yang
disebabkan oleh ketidak benaran dalam pengisian SPT atau karena ditemukannya
data fiskal yang tidak dilaporkan oleh WP.
Fungsi Surat Ketetapan Pajak
Berikut Fungsi Surat Ketetapan Pajak
a. Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap WP tertentu yang nyata-nyata atau
berdasarkan hasil pemeriksaan tidak memenuhi kewajiban formal dan atau kewajiban
materiil dalam memenuhi ketentuan perpajakan.
a. Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain jumlah pajak yang dibayar
kurang atau tidak dibayar
b. SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan telah
ditegur secara tertulis
c. Hasil pemeriksaan PPN dan PPn-BM ternyata tidak seharusnya dikompensasi
selisih lebih pajak,atau tidak seharusnya dikenai tarif 0%
d. Tidak memenuhi kewajiban menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan
sehingga tidak dapat diketahui jumlah pajak terutang.
e. WP diterbitkan NPWP dan/atau dikukuhkan sebagai PKP secara jabatan
Sanksi SKPKB (Pasal 13 ayat 2 dan 3)
1. Pasal 13 ayat 2 Sanksi denda administrasi
Jika melanggar pasar 13 ayat 1 huruf a dan e, sanksi denda administrasi berupa bunga
sebesar 2% per bulan paling lama 24 bulan dari jumlah kekurangan pajak, dihitung sejak saat
terhutangnya pajak.
Jika melanggar salah satu atau semuanya dari pasal 13 ayat 1 huruf b, c dan d, maka
ditambah sanksi administrasi berupa kenaikan:
a. 50% dari PPh Tahunan (Orang Pribadi atau badan) yang kurang atau tidak dibayar
b. 100% dari PPh pasal 21/22/23/26 yang kurang atau tidak disetor.
c. 100% dari PPN dan PPn BM yang tidak atau kurang disetor
A. Fungsi dan Jangka Waktu Penerbitan SKPKB
1. Fungsi SKPKB
a. Koreksi atas jumlah yang terutang menurut SPT
b. Sarana untuk mengenakan sanksi
c. Alat untuk menagih pajak
Dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak,
bagian tahun pajak atau tahun pajak.
Apabila jangka waktu 5 tahun telah lewat, SKPKB tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi
administrasi berupa bunga 48% dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, apabila
setelah jangka waktu tersebut dipidana karena melakukan tindak pidana dibidang perpajakan
atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negera
3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
SKPKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan.
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPKBT ditambah sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar 100% dari jumlah kekurangan pajak tersebut.
Sanksi tersebut tidak dikenakan apabila SKPKBT diterbitkan berdasarkan keterangan tertulis dari
WP atas kehendak sendiri, dengan syarat Dirjen Pajak belum mulai melakukan tindakan
pemeriksaan
C. Jangka Waktu Penerbitan SKPKBT
Dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa
pajak,bagian tahun pajak atau tahun pajak apabila ditemukan data baru.
Apabila jangka waktu 5 tahun telah lewat, SKPKBT tetap dapat diterbitkan ditambah
sanksi administrasi berupa bunga 48% dari jumlah pajak yang tidak atau kurang
dibayar, apabila setelah jangka waktu tersebut dipidana karena melakukan tindak
pidana dibidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negera
4. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
SKPLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak
karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pada pajak yang terutang atau seharusnya tidak
terutang.
A. Penerbitan SKPLB
SKPLB diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang
dibayar lebih besar dari pada jumlah pajak yang terutang untuk :
PPh apabila jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah pajak terutang
PPN apabila jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah pajak terutang
PPn BM apabila jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak terutang.
B. Fungsi SKPLB
Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga
dan/atau denda.
A. Penerbitan STP, diterbitkan dalam hal :
e. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi yang tidak mengisi faktur pajak secara lengkap.
f. PKP melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak.
C. Sanksi Administrasi
Jumlah kekurangan pajak yang terutang (point a dan b) ditambah dengan sanksi administrasi
berupa bunga 2% perbulan paling lama 24 bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak atau
berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak sampai dengan diterbitkannya STP.
Terhadap pengusaha atau PKP (pont d,e,f) selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai
sanksi administratif berupa denda 2% dari Dasar Pengenaan Pajak.
Terhadap PKP (point g) dikenai sanksi administratif berupa bunga 2% per bulan dari jumlah pajak
yang ditagih kembali, dihitung dari tanggal penerbitan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak sampai dengan tanggal penerbitan STP
Pembahasan Soal 1
Pasal 13 ayat 1 huruf b dan pasal 13 ayat 3 huruf a
PT. Maju Jaya telah terdaftar di KPP A sejak awal tahun 2010 namun PT. Maju Jaya belum
menyampaikan SPT Tahunan PPh tahun 2010. Oleh karena itu oleh KPP dikeluarkan
SuratTegoran yang meminta agar SPT tersebut segera disampaikan paling lambat tanggal
10Juni 2011 . Kemudian PT. Maju Jaya menyampaikan SPT tesebut sekaligus melunasi
PPhterhutang pada tanggal 20 Juli 2011.
Adapun ringkasan dari SPT Tahunan PPh yang disampaikan adalah :
Hitunglah :Jumlah PPh yang masih harus dibayar apabila diterbitkan SKPKB tahun 2010
tertanggal20 September 2011.
Jawaban
PPh Kurang Bayar Rp 17.800.000
Sanksi Administrasi (50% X 17.800.000) Rp. 8.900.000
Pembahasan Soal 2
Pasal 13 ayat 1 huruf c dan pasal 13 ayat 3 huruf c
PT. Senang merupakan PKP eksportir, dan telah menyampaikan SPT Masa PPN bulan Maret2011
dengan perincian sbb :
KPP melakukan pemeriksaan setelah memperoleh data yang cukup signifikan mengenai ekspor
BKP, dimana diketahui bahwa dari nilai ekspor ternyata terdapat selisih 280.000.000 yang
merupakan penjualan dalam negeri.
Jawaban Soal 2
Hitunglah :Jumlah PPN yang masih harus dibayar, apabila SKPKB PPN tersebut diterbitkan
tanggal 5September 2011.
Pajak Keluaran : Rp 320.000.000 + (280.000.000x10%) Rp. 348.000.000
PT. Abadi sebagai pemotong pajak telah menyampaikan SPT Masa pasal 21/26
untuk masa Juni 2011 tepat pada waktunya dengan jumlah setoran sebesar Rp
12.500.000,-Pada saat dilakukan pemeriksaan ditemukan adanya pembayaran
kepada Kantor Akuntanyang harus dilakukan pemotongan PPh sebesar Rp
2.400.000,- tetapi belum dipotong dan disetor.
Hitunglah :
Berapa PPh pasal 21/26 masa Juni 2011 yang masih harus dibayar, apabila KPP
menerbitkan SKPKB tanggal 16 September 2011!
Jawaban soal 3
PPH 21 Kurang Setor Rp. 2.400.000
Sanksi Administrasi (100% X 2.400.000) Rp. 2.400.000
Jumlah PPH 21 yang harus dibayar Rp. 4.800.000
Tarif Pajak Pengahasilan (PPh) Badan
Dasar Hukum:
UU. No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983
Tentang Pajak Penghasilan dan
Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari
Usaha Yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
PT. Berjaya menyampaikan SPT tahunan 2018 tepat waktu, namun setelah dilakukan penelitian
ternyata terdapat salah hitung yang menyebabkan PPh kurang bayar sebesar Rp20.000.000,-. Atas
kekurangan pembayaran tersebut diterbitkan STP pada tanggal 15 Juli2019.
Hitunglah :
Hitunglah :
Jumlah PPN yang masih harus dibayar berdasarkan STP tersebut
Sekian dan
Terimakasih