Anda di halaman 1dari 11

BIMBINGAN DAN

KONSELING

AZAS-AZAS BIMBINGAN
DAN KONSELING

ISNAWATI, S.ST, M.KES


Pengertian
• Dalam kamus besar bahasa Indonesia asas berarti “Dasar”.
Tetapi asas dalam pengertian disini adalah bukan dasar tetapi
“Rukun”. Jadi asas bimbingan dan konseling berarti “Rukun
yang harus dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang
guru pembimbing atau konselor dalam menjalankan
pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling

• Dalam layanan/ kegiatan bimbingan dan


konseling, ada asas yang dijadikan
pegangan dalam menjalankan kegiatan itu.
Asas-asas bimbingan konseling merupakan ketentuan-ketentuan
yang harus ditetapkan dalam penyelenggaraan pelayanan.

1.  Asas Kerahasiaan
2.  Asas Kesukarelaan
3.  Asas Keterbukaan
4.  Asas Kekinian
5.  Asas Kemandirian
6.  Asas Kegiatan
7.  Asas Kedinamisan
8.  Asas Keterpaduan
9.  Asas Kenormatifan
10.  Asas Keahlian
11.  Asas Alih Tangan
12.  Asas Tut Wuri Handayani
AZAS KERAHASIAAN
• Asas kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan
konseling yang menuntut
dirahasiakannya segenap data dan keterangan
tentang peserta didik (konseli) yang
menjadi sasaran layanan, yaitu data atau
keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui orang lain.
• Dalam hal ini guru pembimbing (konselor)
berkewajiban penuh memelihara dan
menjaga semua data dan
keterangan itu, shgg kerahasiaannya
Benar2 terjamin.
Sebaliknya jika konselor tidak dapat memegang
asas kerahasiaan dengan baik, maka hilanglah
kepercayaan klien.

jika asas kerahasiaan ini benar-benar di jalankan


maka bimbingan dan konseling akan berjalan
dengan lancar dan baik.

Asas ini bisa dikatakan sebagai


“Asas Kunci” dalam kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling,
karena dengan adanya asas kerahasiaan ini dapat
menimbulkan rasa aman dalam diri konseli.
Asas Kesukarelaan
 A/ asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (konseli)
mengikuti/menjalani layanan kegiatan yang diperuntukan
baginya.

 Dalam hal ini, guru pembimbing berkewajiban


membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu
 Perkataan membantu disini mengandung arti bahwa
bimbingan bukan merupakan suatu paksaan, akan
tetapi merupakan suatu binaan.
 Oleh karena itu dalam kegiatan bimbingan dan
konseling diperlukan adanya kerjasama yang
demokratis antara konselor/guru pembimbing
dengan konselinya.
 Kerjasama akan terjalin bilamana konseli dapat
dengan suka rela menceritakan serta menjelaskan
masalah yang dialaminya kepada konselor.
 Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung
atas dasar kesukarelaan, baik dari pihak si terbimbing
atau klien maupun dari pihak konselor. Klien
diharapkan secara sukarela dan rela tanpa ragu-ragu
ataupun merasa terpaksa menyampaikan masalah
yang dihadapinya serta mengungkapkan segenap
fakta, data, dan seluk-beluk berkenaan dengan
masalahnya itu kepada konselor. Konselor hendaknya
dapat memberikan bantuan dengan tidak terpaksa,
atau dengan kata lain konselor memberikan bantuan
dengan ikhlas.
 Jika asas kerahasiaan memang benar-benar telah
tertanam pada diri (calon) terbimbing/siswa atau
klien, sangat dapat diharapkan bahwa mereka yang
mengalami masalah akan dengan sukarela membawa
masalahnya itu kepada pembimbing untuk meminta
bimbingan.
 Dalam hal ini pembimbing berkewajiban
mengembangkan sikap sukarela pada diri klien itu
sehingga klien itu mampu menghilangkan rasa
keterpaksaannya saat memberikan data dirinya
kepada pembimbing.
Kesukarelaan tidak hanya dituntut pada diri
(calon) terbimbing/siswa atau klien saja, tetapi
hendaknya berkembang pada diri
penyelenggara.
Para penyelenggara bimbingan hendaknya
mampu menghilangkan rasa bahwa tugas ke-
BK-annya itu merupakan suatu yang memaksa
diri mereka. Lebih disukai lagi apabila para
petugas itu merasa terpanggil utnuk
melaksanakan layanan bimbingan dan
konseling.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai