1
Kelompok 4
2
ABSTRAK
Metode yang digunakan adalah study pustaka. Hasil dari penelitian ini diperoleh penilaian
ahli terhadap media yang dikembangkan peneliti yaitu media pembelajaran visual berbasis
Mind Mappingpada pembelajaran Fisika di Sekolah Menengah Atas layak digunakan dalam
meningkatkan kemampuan visual siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media
pembelajaran visual berbasis Mind Mapping yang dikembangkan, layak dan efektif
digunakan.
3
BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia masih terbilang rendah dan belum berhasil optimal, terlebih lagi
untuk pembelajaran Fisika. Masalah utama dalam pendidikan di Indonesia adalah rendahnya
hasil belajar siswa di sekolah yang berpengaruh akibat kemampuan visal siswa. Selanjutnya
untuk aspek sikap siswa terhadap Fisika di sekolah, dapat diketahui tidak hanya dari
beberapa publikasi penelitian, tetapi dari opini siswa di sekolah bahwa mereka tidak suka atau
bahkan takut pada beberapa pelajaran khususnya pelajaran Fisika. Di sisi lain semua pihak
menyadari bahwa Fisika merupakan Ilmu Pengetahuan Alam yang banyak memerlukan
pemahaman konsep yang harus dipelajari oleh setiap siswa. Di samping pelajaran bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fisika merupakan
pelajaran penting yang harus diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, khususnya pendidikan
SMA.
4
LANJUTAN
Umumnya manusia hanya memfungsikan salah satu otaknya saja, ada yang dominan otak
kirinya adapula yang dominan otak kanannya. Bisa dibayangkan bagaimana luar biasanya
otak manusia bila kedua belahan otaknya dapat dioptimalkan. Begitu juga siswa dalam belajar,
jika siswa bisa mengaktifkan dua sisi otaknya secara efektif, maka penulis yakin mereka
akan dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Bukan hanya
itu, kemampuan logika anak akan lebih berkembang ketimbang mereka harus menghafal
kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Metode pengajaran/pemberlajaran yang dapat
mengoptimalakan kedua belah sisi otak manusia tersebut adalah metode mind mapping (Peta
Pikiran).
5
BAB II ISI
6
LANJUTAN
2.Solusi
Maka untuk mengatasi permasalahan pembelajaran fisika yang seringkali dianggap
membosankan dan sulit bagi peserta didik kami membuat rekayasa ide “Penerapan Metode Mind
Mapping Untuk Mengasah Kemampuan Visual Siswa Menengah Atas Pada Pembelajaran
Fisika”Mind mapping dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk belajar siswa,
terutama dalam bidang pendidikan karena peta pikiran dapat mengajarkan teknik dan
menghubungkan peta pikiran dengan pelajaran mereka. Tentunya penggunaan metode mind
mapping ini akan lebih efektif jika dibandingkan dengan metode mencatat biasanya. Dengan
menggunakan mind mapping maka keseluruhan konsep materi pelajaran fisika akan
terangkum menjadi sebuah bagan yang membantu menunjukkan hubungan antara bagian-
bagian informasi yang saling terpisah, memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan
perincian, memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya,
dan mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan atau materi yang
membantu mengalihkan informasi tentang hal yang ada dari ingatan jangka pendek ke ingatan
jangka panjang.
7
LANJUTAN KELOMPOK 4
3.MANFAAT IDE
4.Impelementasi Ide
3. Menentukan materi fisika yang sesuai untuk di tuangkan dalam bentuk mind mapping.
4. Dengan melihat Mind Map yang sudah di buat oleh siswa, cobalah untuk me-recall satu per
satu informasi yang berkaitan dengan tiap kata kunci.
5. Bila sudah bisa menjabarkan nya semua, mulailah dengan menguji siswa apakah dapat
mengingatnya tanpa melihat Mind Map -nya.
9
BAB 3
PENUTUP
Dalam pembelajaran Fisika dibutuhkan pemahaman yang menyeluruh (holistik) bagi siswa untuk
dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.Untuk dapat memecahkan permasalahan
dibutuhkan adanya kreativitas, sehingga guru harus selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran
agar dapat membangun kreativitas siswa.Metode mind mapping merupakan salah satu metode yang
dapat digunakan untuk membangun kreativitas siswa. Dengan penggunaan metode mind mapping
maka siswa akan terus terpacu mengembangkan imajinasinya untuk dapat menghasilkan ide.
Dengan menggunakan imajinasi maka siswa dapat mengembangkan daya pikir dan daya nalarnya
tanpa adanya batasan tertentu. Dengan demikian siswa akan memiliki daya asosiasi yang tinggi
dengan kehidupan sekelilingnya, hal inilah yang membuat anak-anak menjadi kreatif. Penggunaan
metode mind mapping yang menggabungkan kemampuan kedua belah otak yaitu otak kiri yang
menggunakan kata, angka, dan logika dan otak kanan yang menggunakan warna, gambar, dan
imajinasi juga dapat membangun kreativitas siswa karena metode ini menggunakan seluruh
kemampuan otak.
10
PENUTUP
TERIMAKAS
IH
KELOMPOK 4
11