Anda di halaman 1dari 39

PENGARUH PELATIHAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO KEPEGAWAIAN


KELOMPOK 4
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN
 Handiny Lestary (216301718061)  Niccolo Attar (216301718027)
 Mohamad Arif Mujaki (206301718060)  Sutrisno (216301718059)

PASCA SARJANA ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


UNIVERSITAS NASIONAL
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

 konsep human capital.


 pada hakikatnya sumber daya yang lain akan dapat diperoleh dengan mudah jika sumber daya
manusianya hebat (Sinambela, 2019)
 Suradji (2006), perlu ada upaya yang terus menerus dalam rangka meningkatkan kemampuan
pegawai melalui berbagai pelatihan
 Pelatihan dianggap semakin penting mengingat pegawai adalah sumber daya manusia yang
menjadi aset organisasi yang berharga dalam mencapai tujuan
 perlunya pelatihan dilaksanakan sebagai akibat dari kemajuan ilmu dan tuntutan pelayanan publik
yang serba cepat, tepat dan efisien
Banyak faktor atau variabel yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai diantaranya pelatihan dan

pengembangan, pengembangan karier, kepuasan pegawai, kompensasi, motivasi kerja, disiplin kerja,

komitmen organisasi, budaya organisasi dan lain sebagainya (Sinambela, 2019)


Sinambela (2019) menegaskan bahwa beberapa manfaat pelatihan
lainnya sebagai berikut

1. meningkatkan pengetahuan para pegawai tentang para pesaing dan budaya asing yang sangat penting

2. membantu memastikan bahwa para pegawai memiliki keterampilan-keterampilan dasar untuk bekerja dengan
teknologi yang baru

3. membantu para pegawai untuk memahami cara bekerja secara efektif di dalam tim agar dapat memberikan
kontribusi terhadap produk dan kualitas pelayanan

4. memastikan bahwa budaya organisasi menekankan pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran.

5. menjamin keamanan pekerjaan dengan menyediakan cara-cara yang baru bagi pegawai untuk memberikan
kontribusi pada organisasi ketika pekerjaan dan kepentingannya berubah atau keterampilannya menjadi usang.

6. mempersiapkan para pegawai untuk menerima dan bekerja lebih efektif satu sama lain
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1. Terdapat pengaruh pelatihan pegawai terhadap kinerja pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal
Kementerian Kesehatan

2. Terdapat pengaruh penerapan teknologi informasi terhadap kinerja pegawai Biro Kepegawaian
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

3. Terdapat pengaruh bersama-sama (pelatihan pegawai dan penerapan teknologi informasi) terhadap
kinerja pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
PEMBATASAN MASALAH

Pengaruh Pelatihan Dan Penggunaan Teknologi Informasi


Terhadap Kinerja Pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat
Jenderal Kementerian Kesehatan
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh pelatihan pegawai terhadap kinerja pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat
Jenderal Kementerian Kesehatan

2. Bagaimana pengaruh penerapan teknologi informasi terhadap kinerja pegawai Biro Kepegawaian
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

3. Bagaimana pengaruh pelatihan pegawai dan penerapan teknologi informasi terhadap kinerja pegawai
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui pengaruh pelatihan pegawai terhadap kinerja pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat
Jenderal Kementerian Kesehatan

2. Mengetahui pengaruh penerapan teknologi informasi terhadap kinerja pegawai Biro Kepegawaian
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

3. Mengetahui pengaruh pelatihan pegawai dan penerapan teknologi informasi terhadap kinerja
pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
MANFAAT PENELITIAN

 Manfaat Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
a) Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan pemikiran pada perkembangan
ilmu Pendidikan

b) menjadi tambahan konsep baru yang dapat dijadikan sebagai


bahan rujukan penelitian yang akan datang terutama terkait
peningkatan produktivitas ASN.
2. Bagi Peneliti
a) Sumber informasi dan referensi dalam pengembangan penelitian
bidang kinerja pegawai
b) usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
berpikir dan kompetensi penulis melalui penulisan melalui penulisan
karya ilmiah.
o Manfaat Praktis

1. Bagi Instansi terkait

bahan masukan guna memperbaiki praktik-praktik manajemen sumberdaya agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga
kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat meningkat

2. Bagi Pembuat Kebijakan

masukan kepada pembuat kebijakan terkait pengaruh variabel yang dibahas terhadap kinerja pegawai sehingga hal-hal yang
memiliki dampak dapat diambil untuk merumuskan kebijakan

3. Bagi Pegawai

Penelitian ini dapat memberikan masukan dari pegawai untuk organisasi, misalnya kesiapan daya dukung sumber daya (IT,
komunikasi, cloud, dll)
SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I Pendahuluan

rumusan masalah,

 latar belakang masalah,


tujuan penelitian,
 identifikasi permasalahan,
manfaat penelitian
 pembatasan masalah
sistematika penulisan laporan.
Bab II Kerangka Teoritik
 Teori

 Pengertian pelatihan,

 Teknologi informasi,

 Kinerja,

 Penelitian terdahulu,

 Kerangka pemikiran penelitian,

 Hipotesis penelitian dan lain sebagainya


Bab III Metodologi Penelitian

 Jenis penelitian,

Populasi dan sampel penelitian,


 Model penelitian,

Instrumen penelitian,
 Waktu dan tempat penelitian,
Uji persyaratan penelitian
 Definisi konseptual,
 Analisis data
 Definisi operasional,
Bab IV Penyajian dan Analisis Data

 Hasil uji coba instrumen,


 Koefisien determinasi,

 Deskripsi data,  Analisis regresi,

 Uji korelasi,  Pengujian hipotesis,

 Pembahasan hasil penelitian


 Uji persyaratan analisis data,
Bab V Penutup

 Kesimpulan

 Implikasi penelitian

 Saran
BAB II
KERANGKA TEORITIK

PELATIHAN
 Sutrisno (2011) berpendapat bahwa pelatihan merupakan salah satu kunci dalam manajemen yang
memainkan peran penting dan strategis dalam meningkatkan prestasi kerja
 Simamora (2001) mengemukakan bahwa pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang
dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman atau perubahan
sikap seseorang
 Ivancevich (2008) mengemukakan sejumlah butir penting yang diuraikan di bawah ini: Pelatihan
(training) adalah “sebuah proses sistematis untuk mengubah perilaku kerja seorang/sekelompok
pegawai dalam usaha meningkatkan kinerja organisasi”
Tujuan Pelatihan

 Meningkatkan kemampuan pegawai menjadi lebih terampil yang berdampak pada peningkatan produktivitas
kerja, kualitas dan kuantitas menjadi lebih baik karena adanya keterampilan yang semakin baik

 dapat meningkatkan efisien tenaga, bahan baku, waktu dan penggunaan mesin-mesin yang berdampak pada
berkurangnya biaya produksi sehingga mampu bersaing dengan organisasi lain

 Dapat mengurangi kerusakan barang-barang karena keterampilan pegawai yang semakin ahli di bidangnya

 Dapat meningkatkan pelayanan khususnya kepada masyarakat sebagai penerima layanan

 Meningkatkan moral pegawai karena dengan keterampilannya akan menimbulkan semangat untuk
menyelesaikan pekerjaan yang baik

 Meningkatkan karir pegawai karena keahlian dan keterampilan yang dimiliki membawa prestasi kerja yang baik
Manfaat Pelatihan

Notoatmodjo (2009) :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas

2. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima.

3. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.

4. Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia

5. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja

6. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.


Pelaksanaan Pelatihan

  Notoatmodjo (2009)
1. Training Need Assessment (TNA)/ menganalisis kebutuhan.
 Analisis organisasi
 Analisis pekerjaan
 Analisis pribadi
2. Training and Development Program/ Sasaran Pelatihan dan Pengembangan.
3. Menyusun Program Content/ Isi Program
a) Metode Off The Job Site
 Teknik Presentasi Informasi
 Metode Simulasi
b) Metode On The Job Site
4. Mendesain Learning Principle/ Prinsip Belajar
5. Evaluation (Evaluasi)
Teknologi Informasi

 Information Technology Association of America (ITAA), teknologi informasi didefinsikan sebagai fungsi perancangan, pengembangan,
implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi yang menggunakan komputer, khususnya perangkat keras dan perangkat lunak
 M. Suyanto (2005:11) bahwa indikator dari teknologi informasi yaitu :

1. Hardware (perangkat keras komputer), seperti monitor, keyboard, mouse, printer, hard disk, memori, CD-ROM, kabel jaringan, CPU, dan
peralatan I/O

2. Software (perangkat lunak komputer)

Perangkat lunak dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

 Perangkat lunak system (Sistem Operasi Windows, Linux, Unix, OS/2, dan FreeBSD)

 Perangkat lunak bahasa pemrograman (Visual Basic, Delphi, Turbo C, Fortran, Cobol, Turbo Assembler dan Java.)

 Perangkat lunak aplikasi (Microsoft Office dan Open Office yang terdiri atas beberapa program untuk berbagai keperluan seperti pengolahan
kata, angka, data dan presentasi)

3. Fasilitas Jaringan Komunikasi


Fungsi Teknologi Informasi

1. Menangkap (Capture).

2. Mengelola (Processing)

3. Menghasilkan (Generating)

4. Menyimpan (Storage)

5. Mencari kembali (Retrieval)

6. Transmisi (Transmission)
Penerapan Teknologi Informasi

Menurut Sabihaini, indikator pemanfaatan teknologi informasi meliputi

1. Faktor Sosial (Social Factor)

2. Perasaan (Affect),

3. Kesesuaian Tugas (Job Fit)

4. Konsekuensi Jangka Panjang

5. Kondisi yang memfasilitasi, faktor objektivitas yang ada di lingkungan kerja yang memudahkan dan
membantu pemakai dalam melakukan pekerjaan
Manfaat Teknologi Informasi

1. Memudahkan dalam memperoleh informasi

2. Mengembangkan kemampuan

3. Sistem Strategis

4. Fokus pada konsumen dan layanan

5. Usaha peningkatan yang berkelanjutan.

6. Memperkuat pegawai dan memperkuat kerja kolaboratif


Kinerja Pegawai

Sinambela, dkk (2012) mengemukakan bahwa kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai

dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. kinerja pegawai sangatlah perlu, karena dengan kinerja ini

akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan

kepadanya. untuk itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan secara

bersama-sama yang dijadikan sebagai acuan


Penilaian Kinerja

Robbins (2006:260), untuk mengukur kinerja pegawai secara individu ada enam indikator, yaitu :

1. Kualitas

2. Kuantitas

3. Ketepatan waktu

4. Efektivitas

5. Kemandirian
Penelitian Terdahulu

 Salah satu, yaitu :

Imanuddin (2010), salah satu yang menjadi kendala sebuah perusahaan adalah pada bidang personalia,
pada umumnya masalah ini berkaitan dengan kinerja pegawainya, dimana pegawai merupakan faktor
utama dalam menentukan kelancaran dan kehidupan sebuah perusahaan, dari beberapa indikasi yang
menyebabkan permasalahan dalam pegawai hal tersebut menyebabkan penurunan kinerja pegawai yang
dimana memberi dampak pada penurunan hasil produksi, sehingga diperlukan beberapa materi
pengembangan sumber daya pegawai tersebut, seperti : membuat beberapa pelatihan yang mampu
menumbuhkan semangat kerja pegawainya, sehingga dengan begitu potensi untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan dapat tercapai.
KERANGKA PENELITIAN
Hipotesis Penelitian

 Ho1 : Tidak terdapat pengaruh pelatihan terhadap kinerja pegawai di lingkungan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal
Kementerian Kesehatan

 H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan terhadap kinerja pegawai di lingkungan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal
Kementerian Kesehatan

 Ho2 : Tidak terdapat pengaruh penerapan teknologi informasi terhadap kinerja pegawai di lingkungan Biro Kepegawaian
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

 H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan teknologi informasi terhadap kinerja pegawai lingkungan Biro
Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

 Ho3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan dan penerapan teknologi informasi terhadap kinerja pegawai di
lingkungan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

 H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama pelatihan dan penerapan teknologi informasi terhadap kinerja
pegawai di lingkungan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis Penelitian Kuantitatif


Model Penelitian

Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang unik, sebab dilihat dari tujuan penelitian ini :

- menguji efektivitas relatif suatu treatment dari suatu kriteria

- merupakan satu-satunya bentuk penelitian yang mencoba untuk mempengaruhi sebagian variabel

- satu-satunya bentuk yang secara nyata menguji hipotesis dari hubungan sebab akibat. Dalam
penelitian ini peneliti mencoba melihat efek dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Waktu dan Tempat Penelitian

Bulan November 2021

Biro Kepegawaian

Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

Jl. HR Rasuna Said Blok X 5, Kav. 4-9, Kuningan, Jakarta Selatan.


Definisi Konseptual

 terdapat dua macam variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).

1. Variabel bebas (independen), merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan
perubahan pada variabel terikat (dependen). Variabel bebas atau independen (X) dalam penelitian
ini adalah pelatihan dan teknologi informasi

2. Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari
adanya variabel bebas atau independen (Sugiyono, 2012, p.39). Variabel terikat atau dependen (Y)
dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai
Definisi Operasional

Variabel Definisi Variabel Indikator

Pelatihan Proses perubahan perilaku dan pengembangan keterampilan pegawai Notoatmodjo

1. Kebutuhan organisasi
2. Sasaran
3. Kesesuaian kurikulum dan metode
4. Prinsip pembelajaran
5. Evaluasi

Teknologi Informasi Penggunaan peralatan elektronika termasuk perangkat keras dan perangkat lunak yang berfungsi M. Suyanto
untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi

1. Hardware
2. Software
3. Fasilitas Jaringan Komunikasi

Kinerja Hasil kerja atau output yang dicapai seseorang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan Stephen P. Robbin:
tanggungjawab yang dibebankan kepada masing-masing individu dengan tujuan untuk
meningkatkan tingkat produktivitas
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Efektivitas
4. Ketepatan Waktu
Populasi dan Sampel Penelitian

 populasi penelitian adalah pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian

Kesehatan. Berdasarkan data pada Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian, jumlah

pegawai Biro Kepegawaian per 1 November 2021 adalah 130 Pegawai.

 sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Berdasarkan tabel

Krejcie dapat disimpulkan bahwa apabila jumlah populasi 130 pegawai maka jumlah sampelnya

adalah 97 pegawai.
Instrumen Penelitian

 Instrumen utama dalam penelitian ini adalah kuesioner


 Setiap alternatif jawaban diberikan skor/nilai berdasarkan Skala Likert, yaitu sebagai berikut :

● SS = Sangat Setuju/selalu/sangat positif Skor 4

● S = Setuju/sering/positif Skor 3

● TS = Tidak Setuju/hampir tidak pernah/negatif Skor 2

● STS= Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah Skor 1


Uji Persyaratan Penelitian

 Uji validitas dan uji reliabilitas


 Validitas perlu dilakukan untuk mengukur
kesesuaian alat ukur yang digunakan
eksperimenter dan menilai apakah isi instrumen
mempunyai validitas yang tinggi atau tidak
 validitas instrumen menggunakan Pearson Product
Moment dengan rumus berikut
 Tingkat validitas dapat diukur dengan
membandingkan nilai r hitung
(correlation item total correlation)
dengan r tabel dengan ketentuan
degree of freedom (df) = n-2, dimana
n adalah jumlah sampel. Kriteria untuk
penilaian uji validitas adalah
Analisis Data

 Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif yaitu proses analisis
terhadap data-data yang berbentuk angka atau data yang dikonversi dalam bentuk angka dengan cara
perhitungan secara statistik untuk ditentukan signifikansi pengaruh hubungan atau perbedaan yang terjadi
 Secara konsepsional analisis regresi linear berganda mempunyai hubungan kausal sebagai berikut
Y = a + bX1 + bX2

Dimana :

 Y = Variabel Dependen (Kinerja Pegawai)

 a = Harga konstan

 b = Nilai-nilai variabel independen

 X1 = Variabel Independen (Pelatihan)

 X2 = Variabel Independen (Penerapan Teknologi Informasi)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai