Anda di halaman 1dari 20

Gas Mulia

Kelompok 4 – XII MIPA 2


Disusun oleh: -Muhammad Dhafiz Yanuar
-Mustika Wijaya Rusadi
-Santyas Mutiara Zeny
Apa itu Gas
Mulia?
Gas Mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan
VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di
alam dalam bentuk monoatomik. Unsur-unsur yang terdapat dalam Gas Mulia
yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan
Radon (Rn).
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik.
Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil. Tidak ditemukan
satupun senyawa alami dari gas mulia. Menurut Lewis, kestabilan gas
mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh,
yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan Gas Mulia
dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas
elektronnya yang sangat rendah. Para ahli zaman dahulu yakin bahwa
unsur-unsur Gas Mulia benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan,
setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada
berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF 6.
Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.
Sifat Umum Unsur
Gas Mulia

• Sedikit terdapat di atmosfer


• Tidak berbau
• Tidak berasa
• Tidak berwarna
• He dan Ne tidak larut dalam air
• Ar, Kr, dan Xe sedikit larut dalam air
Sifat-sifat Gas Mulia

• Sifat Fisis
Sifat fisis yaitu Gas Mulia memiliki gaya tarik-
menarik antar molekul yang lemah, sehingga
memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah. Pada
keadaan standar, Gas Mulia berupa gas monoatomik.

Atom gas mulia, makin bertambah jari-jarinya dari satu


periode ke periode selanjutnya bersamaan dengan
bertambahnya jumlah elektron.
Energi ionisasi gas mulia lebih besar dibandingkan dengan
golongan lainnya. Energi ionisasi gas mulia berkurang
sesuai dengan jari-jari atomnya
• Sifat Fisis
• Sifat Kimia
Sifat kimia yaitu keadaannya sesuai dengan jari-jari atom, kereaktifan Gas Mulia bertambah
besar. Hal ini disebabkan daya tarik inti terhadap elektron semakin berkurang. Sehingga
elektron terluar semakin mudah ditarik oleh atom lain. Walaupun demikian, unsur Gas Mulia
hanya dapat berikatan dengan unsur yang sangat elektronegatif, seperti Fluorin dan Oksigen.
Pada tahun 1962, Bartlett berhasil membuat senyawa stabil dari xenon, yaitu XePtF6,
semenjak itu,istilah gas inert tidak sesuai lagi.
Sifat Periodik Unsur Gas Mulia
Unsur-unsur Gas Mulia

1). Helium (He)


Helium adalah salah satu Gas Mulia yang tidak 2). Neon (Ne)
mudah terbakar, sulit beraksi, tidak berwarna, tidak
berbau, monoatomik, dan merupakan unsur pertama Neon adalah salah suatu unsur kimia dalam tabel
pada seri Gas Mulia dalam tabel periodik dan memiliki periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor atom
nomor atom 2. Helium digunakan sebagai pengisi balon 10. Neon termasuk kelompokGas Mulia yang tak
udara. berwarna dan lembam(inert). Zat ini memberikan pendar
Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa dan
nitrogen untuk membuat udara bantuan untuk lampu neon terutama dipergunakan sebagai bahan
penyelamatan di dasar laut dan Helium memiliki pembuatan tanda. Neon memiliki konfigurasi elektron
konfigurasi elektron 1s2. 1s2 2s2 2p6 / (He) s2 2p6.
3). Argon (Ar)
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18.
Gas Mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk
1% dari atmosfer bumi. Argon digunakan dalam 4). Kripton (Kr)
pembuatan pesawat terbang atau roket dalam las Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel
titanium. Argon memiliki konfigurasi elekron 1s2 periodik yang memiliki lambang Kr dan
2s2 2p6 3s2 3p6/ [Ne] 3s2 3p6. nomor atom 36. Digunakan sebagai pengisi
lampu fluoresen bertekanan rendah, untuk
lampu mercusuar, dan laser untuk perawatan
retina. Memiliki konfigurasi electron 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 / [Ar] 4s2 3d10 4p6.
5). Xenon (Xe)
Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe,
bernomor atom 54 dan massa atom relatif 131,
29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak berbau,
dan tidak ada rasanya. Xenon diperoleh dari
6). Radon (Rn)
udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan untuk
mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas Radon adalah suatu unsur kimia dalam table
tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang periodik yang memiliki lambang Rn dan
dipergunakan oleh ahli fisika untuk mempelajari nomor atom 86, jumlah elektron tiap kulit 2,
partikel sub-atom. Xenon memiliki konfigurasi 8, 18, 32, 18, 8, mempunyai massa atom
electron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 (222) g/mol. Radon mempunyai konfigurasi
4d10 5p6. /[Kr] 5s2 4d10 5p6. elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
5s2 4d10 5p6 6s2 4f145d10 6p6 / [Xe] 6s2
5d106.
Keistimewaan Gas Mulia

 Memiliki konfigurasi elektron yang stabil.


 Memiliki elektron terluar sebanyak 8 (oktet) kecuali Helium yang stabil dengan 2 elektron
(duplet).
 Sangat sukar membentuk senyawa, sukar bereaksi.
 Satu-satunya kelompok gas yang partikelnya atom tunggal, bukan molekul.
 Dibandingkan dengan unsur – unsur yang seperiode, Gas Mulia memiliki energi ionisasi
paling besar (sukar melepas elektron).
 Keelektronegatifan nol (tidak mempunyai kecenderungan menangkap elektron).
Pemanfaatan Gas Mulia Dalam
Kehidupan

Helium
Helium digunakan gas sebagai gas pengisi Neon
balon udara menggantikan gas Hidrogen Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu
karena selain ringan juga bersifat inert. neon. Neon dapat digunakan untuk berbagai macam
Helium cair digunakan untuk pendingin koil hal seperti indikator tegangan tinggi, zat pendingin,
logam pada alat scanner tubuh (MRI) – penangkal petir, dan mengisi tabung telivisi. Neon
Helium digunakan sebagai pelarut gas cair merupaka zat pendingin pada refrigenerator
oksigen dalam tabung oksigen penyelam untuk tempertur rendah. Neon juga dapat digunakan
ataupun tabung oksigen rumah sakit. untuk memberi tanda pada pesawat terbang karena
sinarnya dapat menembus kabut.
Argon
Argon dapat digunakan dalam las
titanium dan stainless steel. Argon juga Radon
digunakan sebagai pengisi bola lampu Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena
pijar karena dalam suh tinggi Argon bersifat radioaktif. Radon juga dapat berpean sebagai
tidak bereaksi dengan kawat lampu atau system peringatan gempa, Karena bila lempengan bumi
wolfram sehingga kawat lampu tidak bergerak, kadar radon akan berubah sehingga bias
cepat putus. diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar
Radon.

Kripton Xenon
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu
fluoresen bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam Xenon dapat digunakan dalam
lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi. pembuatan lampu pijar untuk
bakerisida ( pembunuh bakteri). Xenon
juga digunakan dalam pembuatan
tabung elektron.
Pengolahan
• Neon
Neon Menggunakan proses pemisahan udara (proses destilasi udara cair). Pada tahap awal, CO2
dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian udara diembunkan dengan memberikan tekanan
200 atm diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk cair dengan kandungan
Gas Mulia yang lebih banyak, yaitu 60% Gas Mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% O2 dan 10%
N2.
Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut
sangat rendah. Gas He dan Ne akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak
terionisasi (tidak mencair).

• Helium
Helium bisa didapat dari hasil disintegrasi 88Rd (Radium).
88Rd ? 86Rn + 2He
Ditemukan juga dari logam Uranium.
• Argon
Argon diproduksi dengan metode destilasi udara cair, sebuah proses yang memisahkan
nitrogen cair yang bertitik didih 77,3 K dari Argon yang bertitik didih 87,3 K dan
oksigen yang bertitik didih 90,2 K.

• Kripton
Kripton didapat dari hasil destilasi udara cair. Kripton
akan ditemukan terpisah dari gas-gas lain.

• Xenon
Xenon diperoleh dari destilasi udara cair.
• Radon
.
Radon didapat dari disintegrasi Radium
88Ra →86Rn+2He
Kegunaan dan Bahaya Unsur Gas Mulia
 Helium

Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat
digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin
karena memiliki titik uap yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan
sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut.
Para penyelam bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan
oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah
dan dapat menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini
disebut “pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer)
gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah
dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian.
 Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau
roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola
lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang
panas.

 Neon

Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan juga
sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk
pengisi tabung-tabung televisi.
 Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan
rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan
tinggi.
.
 Xenon

Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida


(pembunuh bakteri). Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung
elektron.

 Radon

Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker.


Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak,
malah akan menimbulkan kanker paru-paru
Gracias So Much In Advance
The future belongs to those who prepare
for it today – Malcolm X

Anda mungkin juga menyukai