Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS TITIK IMPAS

ABDUL WAHID
(12007147)
MUHAMMAD BARRA HAIKAL
(12007087)
PUTRI ANGGRAENI FEBRIYANTI
(12007022)
PENGERTIAN ANALISIS TITIK IMPAS
Analisis Break Even Point (BEP) adalah teknik analisa untuk mempelajari
hubungan antara volume penjualan dan profitabilitas. Analisa ini disebut juga
sebagai analisis titik impas, yaitu suatu metode untuk menentukan titik tertentu
dimana penjualan dapat menutup biaya, sekaligus menunjukkan besarnya
keuntungan atau kerugian perusahaan jika penjualan melampaui atau berada
dibawah titik.
Menurut Djawanto, Break Even Point adalah suatu keadaan impas, yaitu
apabila telah disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu,
perusahaan tidak mendapat keuntungan dan tidak menderita rugi.
TUJUAN ANALISIS TITIK IMPAS
Tujuan analisis titik impas adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas  dimana
pendapatan hasil penjualan sama dengan jumlah semua biaya variabel dan biaya
tetapnya.
Terdapat beberapa tujuan dari Analisis Titik Impas atau BEP bagi perusahaan
adalah sebagai berikut.
• Mendesain spesifikasi produk
• Menentukan harga penjualan minimal agar tidak mengalami
kerugian.
• Memaksimalkan jumlah produksi
• Merencanakan laba yang diinginkan
KOMPONEN-KOMPONEN ANALISIS TITIK IMPAS

Didalam analisis BEP juga terdapat komponen-komponen yang akan masuk


kedalam perhitungan BEP, berikut adalah komponen-komponnnya.
1. Fixed Cost
Komponen ini adalah biaya tetap atau konstan yang dikeluarkan
perusahaan, entah ada tindakan produksi maupun sama sekali tidak ada
aktivitas produksi. Misalnya, fixed cost ini biasanya meliputi biaya tenaga
kerja, penyusutan mesin dan masih banyak lagi.
2. Selling Price
merupakan harga per unit dari jasa ataupun barang yang dijual oleh
perusahaan.
3. Variable Cost
merupakan biaya dari unit yang dinamis dan berubah-ubah, berbanding
tebalik dengan fixed cost. Dengan kata lain, seumpama rencana produksi
hendak ditingkatkan,itu berarti biaya variable cost ini juga akan
mengalami peningkatan. Begitu pula sebaliknya, jika rencananya
sedikit,variable costnya pun ikut sedikit. Variabel cost meliputi biaya
bahan baku, biaya listrik dan lain sebagainya.
MANFAAT ANALISIS TITIK IMPAS
• Manfaat Analisis ini adalah untuk mengetahui angka penjualan yang mesti
dicapai untuk mendapatkan keuntungan.
• Perusahaan bisa mengetahui berapa jumlah minumum perusahaan agar tidak
mengalami kerugian alias kolabs.
• Manfaat penerapan analisis ini adalah perusahaan dapat mengetahui jumlah
berkurangnya penjualan agar kerugian bisa diantisipasi.
• Perusahaan bisa menentukan berbagai macam produk yang diperlukan untuk
menunjang penjualan dan mencapai keuntungan yang sudah ditargetkan,
misalnya dalam perencanaan.
• Perusahaan dapat mengetahui dampak dari perubahan harga jual, dampak dan
volume penjualan.
Menurut Carter dan Ursy terdapat dua manfaat analisis titik impas, yakni adalah
1. Perusahaan dapat mengetahui informasi tertentu. Fungsinya untuk membantu
proses pengambilan keputusan mau menutup usahanya ataukah akan
berlanjut. Analisis BEP juga bisa digunakan untuk mengetahui saat yang tepat
akan tutup.
2. Perusahaan juga bisa mendapatkan informasi sekaligus pedoman untuk
menyelesaikan problem atau masalah yang sedang dihadapi. Misalnya
pengurangan atau penambahan fasilitas produksi atau investasi dalam aktiva
tetap lainnya.
Secara umum manfaat analisis BEP adalah untuk mengetahui titik pulang
pokok dari sebuah usaha. Dengan diketahuinya titik pulang pokok,
manajemen dapat mengetahui harus memproduksi atau menjual berapa
jumlah unit agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
ASUMSI DASAR ANALISIS TITIK IMPAS
Asumsi yang mendasari analisis BEP menurut Horngren at all adalah sebagai
berikut.
1. satu-satunya faktor yang memengaruhi biaya adalah perubahan volume.
2. Manajer menggolongkan biaya atau komponen biaya gabungan, baik
sebagai biaya variabel maupun biaya tetap.
3. Beban dan pendapatan adalah linear diseluruh cakupan volume relevannya.
4. Tingkat persediaan tidak akan berubah.
5. Penjualan atas gabungan produk tidak akan berubah. Penjualan gabungan
merupakan kombinasi produk yang membentuk total penjualan.
METODE PERHITUNGAN ANALISIS BEP
Terdapat 3 metode perhitungan analisis BEP, berikut adalah uraian dari
ketiga metode tersebut.
1. Metode Persamaan
metode ini didasarkan pada laporan laba rugi, persamaannya dapat
dijelaskan dalam rumus :
Laba perusahaan bernilai nol pada keadaan BEP sehingga akan menghasilkan jumlah
produk yang dijual mencapai BEP ditambah biaya tetap.

2. Metode Kontribusi Unit


setiap produk yang terjual akan menghasilkan jumlah margin kontribusi tertentu yang
menutup biaya tetap. Margin kontribusi adalah hasil pengurangan pendapatan dari
penjualan dengan biaya variabel. Sedangkan rasio margin kontribusi adalah margin
kontribusi dibagi dengan penjualan, maka rumus BEP nya adalah
3. Metode Grafik atau Grafis
BEP dapat digambarkan dalam bentuk grafis yang akan menunjukkan volume
penjualan disumbu X dan biaya pada sumbu Y . BEP akan terletak pada pertemuan
antara garis profit dan biaya. Garis sebelah kiri menunjukkan kerugian (non-profit)
dan sisi kanan menunjukkan profit atau laba.
CONTOH SOAL MENGHITUNG BEP
Cara menghitung BEP dalam unit
BEP = FC / ( P-VC)
Cara menghitung BEP dalam Rupiah
BEP = FC / (M/P)
Keterangan :
BEP : Break Even Point P : Price (harga per unit)
FC : Biaya Tetap M : Margin (selisih harga jual dan
variabel per unit)
VC : Biaya Variabel
a. Menghitung dengan rumus BEP menghitung unit
BEP per unit diperoleh ari biaya tetap dibagi dengan margin konribusi per unit.
Nilai margin kontribusi per unit diperoleh dari selisih antara harga jual per unit
dengan biaya variable per unit. Selain itu, nilai margin kontribusi bisa diperoleh
dari hasil pembagian antara total penjualan keseluruhan dengan biaya variable.
Biaya tetap sebulan adalah Rp. 200 juta, yang terdiri dari :
Biaya gaji pegawai + pemilik : Rp. 120.000.000
Biaya sewa pabrik : Rp. 30.000.000
Biaya sewa gedung kantor : Rp. 20.000.000
Biaya asuransi kesehatan : Rp. 29.000.000Biaya variable per unit :
Rp.85.000 , yang terdiri dari
Biaya Bahan baku : Rp.40.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp.10.000
Biaya Lain : Rp.35.000
Harga Jual per unit : Rp.100.000
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dihitung BEP per unitnya sebagai
berikut.
BEP Unit = Biaya Tetap / (Harga jual per unit -
harga variabel)
BEP Unit = 200.000.000 / (100.000 – 85.000)
BEP Unit = 200.000.000 / (15.000)
BEP Unit = Rp. 13.333
Jadi, BEP per unit adalah Rp. 13.333/unit.
b. Menghitung dengan rumus BEP menghitung Rupiah

Secara ringkas, BEP ini diperoleh dari harga jual satuan per unit dikalikan dengan
BEP per unit. dari hasil perkalian itulah akan diperoleh nilai BEP dengan satuan
mata uang yang digunakan. Perlu dicatat satuan mata uang yang digunakan agar
menghasilkan hitungan yang tepat. Berikut adalah cara menghitungnya.
BEP Rupiah = Biaya Tetap / (margin / harga per unit)
dengan margin : harga jual – harga variabel
=100.000 – 85.000
= 15.000
BEP Rupiah = 200.000.000 / (15.000 / 100.000)
BEP Rupiah = 200.000.000 / (0,15)
BEP Rupiah = 1.333.333.333
Jadi, BEP Rupiahnya adalah Rp. 1.333.333.333
BEP DAN PERUBAHAN
Berikut adalah gambaran terkait kemungkinan yang akan terjadi jika BEP
mengalami perubahan.
1. Perubahan Harga Jual
perubahan harga jual per unit akan mempengaruhi besarnya BEP. Apabila harga
jual per unit naik sementara biaya tidak berubah makan akan menurunkan BEP,
demikian pula sebaliknya bila harga jual turun akan menaikkan BEP.
kenaikan harga jual akan berakibat turunnya variabel cost dari 52% menjadi
47,3% sehingga bagian penghasilan yang tersedia untuk menutup biaya tetap
menjadi lebih besar (dari 48% menjadi 57,2%). Oleh karena itu, break even
dicapai pada tingkat penjualan yang lebih rendah.
2. Adanya Perubahan Biaya Variabel
Meningkatnya biaya variabel mengakibatkan meningkatnya variabel cost
rasio menjadi 57,2% sehingga beban biaya tetap akan dirasakan lebih berat
dan break even baru dicapai pada tingkat 84,1% dari penjualan yang
dianggarkan.

3. Adanya Perubahan Biaya Tetap


Meningkatnya biaya tetap tanpa diimbangi dengan penghematan pada biaya
yang lain, atau meningkatnya penghasilan jelas akan mengakibatkan
naiknya volume break even menjadi 86,2% dari penjualan yang
dianggarkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai