Anda di halaman 1dari 59

PENDAHULUAN

Ikrima Alfi ,S.T., M.Eng.


SISTEM TENAGA LISTRIK
REPRESENTASI SISTEM TENAGA LISTRIK
DEFINISI TRANSMISI
Transmisi tenaga listrik:
Penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber
pembangkit ke suatu sistem distribusi atau
kepada konsumen, atau penyaluran tenaga
listrik antar sistem
SISTEM TRANSMISI
Sistem transmisi terdiri atas:
 Saluran transmisi
 Gardu induk
 Pusat Pengatur Beban
KLASIFIKASI SALURAN TRANSMISI
BERDASAR KAPASITAS TEGANGAN
Saluran transmisi berdasarkan kapasitas
tegangan yang disalurkan terdiri:
1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) 200kV-500kV
2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
30kV-150kV
3. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-
150kV
4. Sub Marine Cable : 150 kV
SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA
TINGGI (SUTET) 200KV-500KV
 Pada umumnya saluran transmisi di Indonesia digunakan
pada pembangkit dengan kapastas 500 kV.
 Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan dari
penampang kawat dapat direduksi secara maksimal,
sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien. 
 Akan tetapi terdapat permasalahan mendasar dalam
pembangunan SUTET ialah
 konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi,
 memerlukan tanah yang luas,
 memerlukan isolator yang banyak,
 sehingga memerlukan biaya besar.
 masalah sosial, yang akhirnya berdampak pada
masalah pembiayaan.
SALURAN TRANSMISI 500 KV
SALURAN TRANSMISI 500 KV
TRANSMISI JAWA-BALI 500 KV
DIAGRAM SATU GARIS
TRANSMISI JAWA-BALI 500 KV
SALURAN UDARA TEGANGAN
TINGGI (SUTT) 30KV-150KV
 Pada saluran transmisi ini memiliki tegangan operasi
antara 30kV sampai 150kV.
 Di Indonesia menggunakan 70 kV dan 150 kV
 Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double
sirkuit,
 dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4
kawat.
 Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar netralnya diganti
oleh tanah sebagai saluran kembali.
 Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka
penghantar pada masing-masing
phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau
Qudrapole)
 Berkas konduktor disebut Bundle Conductor
SALURAN TRANSMISI 20 KV
SALURAN UDARA
 Keuntungan dari saluran transmisi udara
antara lain :
1. Mudah dalam perbaikan
2. Mudah dalam perawatan
3. Mudah dalam mengetahui letak gangguan
4. Lebih murah
 Kerugian :
1. Mudah terjadi gangguan dari luar
(gangguan hubungan singkat, tersambar
petir)
2. Dari segi estetika/keindahan kurang
SALURAN KABEL TEGANGAN
TINGGI (SKTT) 30KV-150KV
 Saluran kabel bawah tanah (underground
cable), saluran transmisi yang menyalurkan
energi listrik melalui kabel yang dipendam
didalam tanah.
 Kategori saluran seperti ini adalah favorit
untuk pemasangan didalam kota,
SALURAN KABEL BAWAH TANAH
(UNDERGROUND CABLE)
 Kelebihan:
1. tidak mengganggu keindahan kota
2. tidak mudah terjadi gangguan akibat
kondisi cuaca atau kondisi alam
Kekurangan:
3. mahal dalam instalasi dan investasi
4. sulitnya menentukan titik gangguan dan
perbaikkannya
PERTIMBANGAN PENGGUNAAN
KABEL BAWAH TANAH
 ditengah kota besar tidak memungkinkan
dipasang SUTT, karena sangat
sulit mendapatkan tanah untuk tapak tower.
 Untuk Ruang Bebas juga sangat sulit karena
padat bangunan dan banyak gedung-gedung
tinggi.
 Pertimbangan keamanan dan estetika.
 Adanya permintaan dan pertumbuhan beban
yang sangat tinggi
KLASIFIKASI TRANSMISI
BERDASARKAN ARUS
 saluran transmisi arus bolak-balik (AC)
 saluran transmisi arus searah (DC)
KELEBIHAN TRANSMISI AC 3
FASA
 Mudah pembangkitannya
 Mudah pengubahan tegangannya
 Dapat menghasilkan medan magnet putar
 Dengan sistem tiga fasa, daya yang
disalurkan lebih besar dan nilai sesaatnya
konstan
TRANSMISI JAWA-BALI
TRANSMISI DC
 Menempatkan penyearah (rectifier) dan pembalik
(inverter) di kedua ujung sistem transmisi
 Tidak menguntungkan untuk jarak <350 mil

HVDC di Indonesia:
 Akan segera dibangun High-Voltage Direct
Current (HVDC) jaringan listrik Jawa-Sumatera
 Sistim interkoneksi yang akan dibangun,
dirancang untuk mampu menyalurkan daya
sebesar 3.000 MW dari Sumatera ke Jawa-Bali
maupun sebaliknya.
HVDC JAWA-SUMATRA
Lingkup proyek transmisi sepanjang 700 Km terdiri dari 5 paket
pekerjaan.
 Pertama, pembangunan stasiun converter/inverter di Kabupaten
Muara Enim, Sumatra Selatan dan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat
 Kedua yakni pembangunan saluran transmisi kabel bawah laut 500
kV DC sepanjang 40 Km dari Ketapang, Lampung, hingga Salira,
Banten yang melintasi Selat Sunda.
 Ketiga, adalah pembangunan saluran transmisi udara 500 kV DC
dari Muara Enim ke Ketapang dan dari Salira ke Bogor.
 Keempat, adalah pembangunan saluran transmisi udara 500 kV AC
dari stasiun konverter Muara Enim ke PLTU mulut tambang, dan
dari stasiun inverter Bogor ke sistem transmisi 500 kV di Jawa-
Bali.
 Kelima adalah pembangunan saluran transmisi udara 275 kV AC
dari stasiun konverter Muara Enim ke sistem transmisi 275 kV di
Sumatra
KLASIFIKASI TRANSMISI
BERDASARKAN JARAK
 saluran transmisi jarak pendek (<50 mil/
<80 km)
 saluran transmisi jarak menengah ( 50 -
150 mil / 80 – 240 km)
 saluran transmisi jarak jauh (>150 mil /
>240km)
GARDU INDUK (GI)
 Bagian yang tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi
listrik
 Dimana suatu system tenaga yang dipusatkan pada suatu
tempat berisi:
 saluran transmisi dan distribusi,
 perlengkapan hubung bagi,
 transfomator
 peralatan pengaman
 peralatan control.

Sistem tenaga listrik Jawa Bali Tahun 2010 Jumlah Gardu


Induk sebanyak 435 dengan:
 24 Gardu Induk tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV,
 310 GI 150 kV,
 101 GI 70 kV.
FUNGSI UTAMA DARI GARDU INDUK
 Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke
saluran transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke
konsumen
 Sebagai tempat control
 Sebagai pengaman operasi system
 Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi
menjadi tegangan distribusi

dilihat dari segi manfaat dan kegunaan dari gardu induk,maka


 peralatan dan komponen dari gardu induk harus memiliki
keandalan yang tinggi serta kualitas yang tidak diragukan
lagi,atau
 dapat dikatakan harus Optimal dalam kinerjanya sehingga
masyarakat sebagai konsumen tidak merasa dirugikan oleh
kinerjanya
PERENCANAAN GARDU INDUK
perencanaan suatu gardu induk harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1. Operasi,yaitu dalam segi perawatan dan
perbaikan mudah
2. Flexsibel
3. Konstruksi sederhana dan Kuat
4. Memiliki tingkat keandalan dan daya guna
yang tinggi
5. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi
PERLENGKAPAN GARDU INDUK
1. Lightning Arrester  /   LA
2. Transformator instrument atau Transformator ukur
3. Transformator Tegangan Transformator Arus.
4. Transformator Bantu (Auxilliary Transformator).
5. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch
(DS).
6. Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker
(CB).
7. Sakelar Pentanahan atau Earthing Switch.
8. Peralatan SCADA dan Telekomunikasi
9. Rele Proteksi dan Papan Alarm (Announciator).
10. Kompensator.
KLASIFIKASI GARDU INDUK BERDASARKAN
REKONSTRUKSI LETAK PEMASANGAN
berdasarkan rekonstruksi letak pemasangan
gardu induk,maka gardu induk dapat
dibedakan atas :
1. Gardu Induk jenis pasang dalam
2. Gardu Induk jenis pasang luar
3. Gardu Induk jenis setengah pasang luar
4. Gardu Induk jenis pasang bawah Tanah
5. Gardu Induk jenis Mobil
GARDU INDUK JENIS PASANG
LUAR
 Gardu Induk yang terdiri dari peralatan tinggi
pasang luar,misalnya Transformator,
peralatan penghubung (switch gear)
 Jenis gardu ini memerlukan tanah yang luas
akan tetapi biaya konstruksinya murah dan
pendinginnya mudah
 Gardu induk jenis ini biasanya dipasang
dipinggiran kota
GARDU INDUK JENIS PASANG
DALAM
 semua komponen yang berada pada gardu
induk terpasang didalam,meskipun ada
beberapa sejumlah kecil peralatan terpasang
diluar.
 Gardu induk ini dipakai dipusat kota,dimana
harga suatu lokasi sangat tidak relevan
(mahal) dan biasa digunakan untuk
menghindari kebakaran dan gangguan suara
GARDU INDUK JENIS PASANG
SETENGAH PASANG LUAR
 Gardu ini juga dapat dikatakan sebagai jenis
setengah pasang dalam.
 Gardu induk yang sebagian dari peralatan
tegangan tingginya terpasang didalam
gedung
 Biasanya jenis gardu ini bermacam-macam
bentuknya dengan berbagai pertimbangan
yang sangat ekonomis serta pencegahan
kontaminasi garam
GARDU INDUK JENIS PASANG
BAWAH TANAH
 hampir semua peralatan terpasang dalam
bangunan bawah tanah
 Biasanya alat pendinginnya terletak diatas
tanah
 terletak dipusat kota seperti dijalan-jalan
kota yang ramai
 dimana kebanyakan gardu induk ini dibangun
dibawah jalan raya
GARDU INDUK JENIS MOBIL
 gardu jenis ini dilengkapi dengan peralatan
diatas kereta hela (trailer).
 Gardu ini biasa digunakan jika ada gangguan
disuatu gardu lain maka digunakan gardu jenis
ini guna pencegahan beban lebih berkala dan
 juga biasa digunakan pada pemakaian
sementara dilokasi pembangunan tenaga listrik.
 dapat dikatakan bahwa gardu ini tidak
dijadikan sebagai gardu utama melainkan
sebagai gardu induk cadangan (sebagai
penghubung yang dapat berpindah-pindah)
JENIS GARDU INDUK
BERDASARKAN ISOLASI BUSBAR
 Gardu Induk Konvensional
 Gardu Induk GIS (Gas Insulated Switchgear)
GARDU INDUK KONVENSIONAL
 yang Gardu Induk Gardu Induk yang
peralatan instalasinya  berisolasikan udara
bebas karena sebagian   besar peralatannya   
terpasang di luar gedung (switch yard)
dan sebagian kecil di dalam   gedung (HV
cell, dll) dan memerlukan areal  tanah yang
relatif luas
GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK GIS (GAS
INSULATED SWITCHGEAR)
 suatu gardu induk yang semua peralatan
switchgearnya berisolasikan gas SF-6      
 sebagian besar peralatannya terpasang di
dalam  gedung dan dikemas dalam tabung
GIS
GARDU INDUK BERDASARKAN
SISTEM BUSBAR
 Busbar atau rel adalah titik pertemuan/hubungan
trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan
listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan
tenaga listrik/daya listrik.
 Berdasarkan busbar gardu induk dibagi menjadi:
 Gardu Induk dengan sistem ring busbar
 Gardu Induk dengan busbar tunggal / single
busbar
 Gardu Induk dengan busbar ganda / double
busbar
 Gardu Induk dengan satu setengah / one half
busbar
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA-BALI
OPERASI SISTEM TENAGA
LISTRIK JAWA-BALI
Sistem tenaga listrik Jawa-Bali dibagi menjadi
4 (empat) region .
 Jakarta Raya & Banten disebut Region 1,
 Jawa Barat disebut Region 2,
 Jawa Tengah dan D.I.Y. disebut Region 3,
 Jawa Timur dan Bali disebut Region 4.
REGIONAL CONTROL CENTER
(RCC)
Operasi sistem untuk masing-masing region
dikendalikan oleh satu Regional Control Center (RCC),
yaitu :
 RCC Cawang untuk Region Jakarta Raya dan
Banten,
 RCC Cigereleng untuk Region Jawa Barat,
 RCC Ungaran untuk Region Jawa Tengah dan D.I.Y
dan
 RCC Waru untuk Region Jawa Timur dan Bali.
Khusus untuk kawasan Bali, terdapat Sub RCC yang
secara teknis berfungsi seperti Region tetapi secara
administrative berada di bawah Region Jawa Timur
dan Bali
JAWA-BALI CONTROL CENTER
(JCC)
 Untuk seluruh sistem terdapat Jawa-Bali
Control Center (JCC) di Gandul
 JCC bertanggung jawab terhadap:
 keamanan sistem tenaga listrik
keseluruhan,
 mengendalikan mutu frekuensi dan
 mengatur tegangan di subsistem 500 kV,
 manajemen energi
 switching sistem transmisi 500 kV
KOMPONEN UTAMA SALURAN
TRANSMISI
 Menara transmisi atau tiang transmisi beserta
fondasinya,
 Isoalator-isolator ,
 Kawat penghantar (conductor) ,
 Kawat tanah (ground wires).
MENARA TRANSMISI ATAU TIANG
TRANSMISI
 Menara atau tiang transmisi adalah suatu
bangunan yang menopang saluran transmisi,
 dapat berupa menara baja, tiang baja, tiang
beton bertulang, dan tiang kayu.
 Tiang-tiang baja, beton, dan kayu biasanya
digunakan pada saluran-saluran tegangan
kerja yang relative rendah (dibawah 70 KV)
 untuk saluran dengan tegangan tinggi
biasanya menggunakan menara baja
MENARA SALURAN TRANSMISI
TUNGGAL
MENARA SALURAN TRANSMISI
GANDA
ISOLATOR-ISOLATOR
 Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi
adalah jenis porselin atau gelas
 Menurut penggunaan dan konstruksinya dikenal tiga
jenis isolator, yaitu :
 Isolator jenis pasak ,
 isolator jenis pos saluran,
 isolator gantung
 Isolator jenis pasak dan pos saluran digunakan pada
saluran transmisi dengan tegangan kerja relatip
rendah ( kurang dari 22 – 33 KV),
 isolator gantung dapat digandeng menjadi rentengan
isolator yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
JENIS ISOLATOR
JENIS ISOLATOR

Isolator Gantung
KAWAT PENGHANTAR
Jenis-jenis kawat penghantar yang biasa yang
digunakan pada saluran transmisi adalah:
 Tembaga dengan konduktivitas 100 % (Cu 100 %).
 Tembaga dengan koduktivitas 97,5 % (Cu 97,5 %).
 Almunium dengan konduktivitas 61 % (Al 61 %)
TEMBAGA-ALUMUNIUM
 Kelebihan kawat tembaga dr alumunium
adalah konduktivitas dan kuat tariknya lebih
tinggi
 kelemahan yaitu untuk besaran tahanan yang
sama, tembaga lebih berat dan lebih mahal
dari alumunium
 Solusi:
Untuk memperbesar kuat tarik dari kawat
alumunium, digunakan campuran alumunium
(alumunium alloy).
PENGHANTAR ALUMINIUM
Kawat penghantar Almunium terdiri dari beberapa jenis dan
lambang sebagai berikut
 AAC : “All Aluminium Conductor” yaitu kawat penghantar yang
seluruhnya terbuat dari almunium.
 AAAC : “All-Aluminium Alloy Conductor“ yaitu kawat penghantar
yang seluruhnya terbuat dari campuran almunium.
 ACSR : “Aluminium Conductor Steel Reinforced” yaitu kawat
penghantar almunium dengan inti kawat baja.
 ACAR : “Aluminium Conductor Alloy Reinforced” yaitu kawat
penghantar almunium yang diperkuat dengan logam campuran.

Pada umumnya saluran transmisi yang ada di Indonesia


menggunakan jenis kawat penghantar jenis ACSR. Karena kawat
tembaga mempunyai tahanan yang sama besar, berat, dan harga
yang lebih mahal dari almunium. Untuk memperbesar kuat tarik
dari almunium maka digunakan campuran almunium (almunium
alloy).
GAMBAR PENAMPANG ACSR

Gambar 1. Penampang Penghantar


kabel ACSR dengan penguatan baja,
Diperoleh 7 serat baja dan 24 serat
aluminium
SIFAT-SIFAT BAHAN
KONDUKTOR
 Konduktivitas tinggi
 Kekuatan tarik mekanikal tinggi
 Ringan
 Murah
 Tidak mudah patah
KAWAT TANAH
 Kawat tanah atau ground wires juga disebut
dengan kawat pelindung (shield wires)
 gunanya untuk melindungi kawat-kawat
penghantar atau kawat fasa terhadap
sambaran petir.
 kawat tanah ini dipasang diatas kawat fasa.
 umumnya dipakai kawat baja (steel wires)
yang lebih murah tetapi tidaklah jarang
digunakan ACSR.
KONSTANTA - KONSTANTA
SALURAN TRANSMISI
Konstanta – konstanta utama dari saluran
transmisi terdiri dari :
 Resistansi.
 Induktansi.
 Kapasitansi

Anda mungkin juga menyukai