Anda di halaman 1dari 22

ETIKA AKADEMIK DAN

PENELITIAN
BUDAYA AKADEMIK

Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal, artinya dimiliki oleh setiap
orang yang melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Dalam hal ini, budaya
akademik meliputi suasana, kualitas tata kehidupan dan tradisi akademik yang
universal, jadi budaya akademik berkaitan langsung dengan para pelakunya

Budaya akademik yaitu seperangkat nilai sekaligus proses yang menuntun segala
kegiatan akademik di dalam kampus agar mampu melaksankan tugas dan fungsi
serta tujuan univeristas / perguruan tinggi pada masa yang akan datang.
Wujud ranah budaya akademik terdiri dari atas tiga ranah (domain) yaitu: berpikir
akademik (academic thinking), etika akademik (academic ethic) dan prilaku akademik
(academic behaviour). Dalam hal ini dapat digambarkan sebagai berikut ini.

Berpikir Akademik

Etika Akademik Prilaku Akademik


ETIKA AKADEMIK

Etika akademik merupakan etika yang khusus diterapkan di


lingkungan akademisi, lebih tepatnya yang diterakan di lingkup
perguran tinggi yang merupakan condition sine qua non (tidak dapat
tidak) harus dilaksanakan oleh segenap warga sivitas akademika. Etika
akademisi merupakan landasan dasar bagi seluruh akademisi dalam
menjalankan tugas serta fungsinya, di lingkup kehidupan pada
pendidikan tinggi dan univeristas yang diharapkan dapat menunjang
sebagai upaya untuk membangun dan mengembangkan kebudayaan
dan peradaban masyarakat (civilier society) dan bangsa secara
keseluruhan.
FUNGSI ETIKA AKADEMIK
Etika akadamik pada dasarnya upaya untuk membantu, mengarahkan, dan membimbing
kebebasan akademik sehingga terarah dan dapat dipertanggung jawabkan. Etika akademik
tidak dapat dipisahkan dari subyek dan objek pendidikan. Salah satu prinsip dasar dalam
hubungan pendidik dan peserta didik adalah rasa hormat peserta didik kepada pendidik dan
cinta pendidik terhadap peserta didiknya.
KONSEP FASE AWAL BERFIKIR
MERUPAAN TOLAK
(INTI)BERFIKIR AKADEMIK
Konsep Fase Awal Berpikir Merupakan Tolak (Inti) Berpikir Akademik

HASIL
BERPIKIR TAHU

BERPIKIR

Tahu dengan yakin = aksioma Tahu dengan benar = Tujuan berpikir


berpikir

Figur 2. Fase Awal Berpikir Pangkal Tolak (Inti) Berpikir Akademik (ref sumber)
Berpikir

Berpikir adalah suatu proses dalam otak agar manusia tahu tentang suatu obyek yang dapat ditangkap oleh
panca indra. Beroikir diistilahkan dengan bernalar yang dalam Bahasa Yunani diberi istilah daionia (Poerdjawijatna,
1999).

 Tahu

Hasil paling awal dari proses berpikir disebut tahu, yang selanjutnya tahunya banyak disebut pengetahuan.
Dalam proses berpikir kata tahu dridefinisikan sebagai ”mengakui adanya sesuatu atau mengambil keputusan
tentang sesuatu (Poedjawijatna, 1992, xx )”.
  BERFIKIR AKADEMIK
ETIKA PENDIDIK
Dosen atau sering disebut sebagai pendidik, dalam Undang – undang Republik
Indonesia (R1) no. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 1 ayat 6
memasukan dosen sebagai pendidik yang tersebut pada pasal 29 ayat 2 .

“Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan


dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masayrakat terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi”.
ETIKA MAHASISWA DAN
MAHASISWA BERETIKA
Mahassiwa sebagai salah satu unsur civitas akademika yang merupakan obyek
sekaligus subyek dalam proses pembelajaran juga perlu memiliki, memahami, dan
mengindahkan etika akademik. Mhasiswa memiliki sejumlah hak, dan berbagai
kewajiban. Salah satu hak mahasiswa adalah menerima Pendidikan/pengajaran dan
pelayanan akademik sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. Mahasiswa
memiliki hak untuk bisa memperoleh pelayanan akademik dan menggunakan semua
prasarana dan sarana fasilitas kegiatan kemahasiswaan yang tersedia untuk
menyalurkan bakat, minat serta pengembangan diri.
Mahasiswa wajib menghargai dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan
akademik dimana mereka akan berinteraksi dalam proses pembelajaran.
Etika Mahasiswa
Dalam UU no. 12 tahun 2012 tentang pendidikan Tinggi pada pasal 1 ayat 15, mahasiswa adalah peserta didik
pada jenjang pendidikan tinggi sedangkan yang disebut jenjang pendidikan tinggi adalah perguruan tinggi,
sedangkan bentuk perguruan tinggi terdiri atas universitas, sekolah tinggi, politeknik, akademi dan akademi
komunitas (pasal 59 UU RI no. 12 tahun 2012.

Sedangkan menurut Pasal 13 Undang-Undang RI No 12. Tahun 2012


(1) Mahasiswa sebagai anggota Sivitas Akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki
kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri di Perguruan Tinggi untuk menjadi intelektual,
ilmuwan, praktisi, dan/atau profesional.
(2) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara aktif mengembangkan potensinya dengan
melakukan pembelajaran, pencarian kebenaran ilmiah, dan/atau penguasaan, pengembangan, dan
pengamalan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk menjadi ilmuwan, intelektual,
praktisi, dan/atau profesional yang berbudaya.
(3) Mahasiswa memiliki kebebasan akademik dengan mengutamakan penalaran dan akhlak mulia
serta bertanggung jawab sesuai dengan budaya akademik.
(4) Mahasiswa berhak mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, potensi, dan
kemampuannya.
(5) Mahasiswa dapat menyelesaikan program Pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-
masing dan tidak melebihi ketentuan batas waktu yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
(6) Mahasiswa berkewajiban menjaga etika dan menaati norma Pendidikan Tinggi untuk menjamin
terlaksananya Tridharma dan pengembangan budaya akademik.
Etika Penelitian

Etika akademis Etika penulisan karya Ilmiah

Lifelong learning / belajar sepanjang


hayat “Merupakan kebutuhan yang
sangat mendasar bagi peningkatan
pengembangan sumber daya manusia
yang menjadi prinsip dasar yang
universal
ETIKA PENELITIAN

“Asas jangan merugikan”

Dalam penelitian tidak boleh dengan paksaan


atau tanpa pemberitahuan lebih dahulu

Subyek penelitian yang diikut sertakan bersifat sukarela”apa yang dijalani,


tujuan dan manfaat”

Dalam penelitian harus menerangkan sejelas –


Etika Penelitian jelasnya dengan jujur

Hal2 yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah : judul, nama penulis, cara
menulis, aturan menulis, hasil pembahasan, diskusi ucapan terimakasih

Lifelong learning / belajar sepanjang hayat


“Merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi
peningkatan pengembangan sumber daya manusia
yang menjadi prinsip dasar yang universal
ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH
Isi tulisan hendaknya mengungkapkan fakta yang benar, nyata bukan
karangan / manipulasi

Etika penulisan
karya Ilmiah

Ilmuan hendaknya dapat menghargai dan menghormati karya


orang lain.
LIFELONG LEARNING / BELAJAR
SEPNAJANG HAYAT (BHS)
Belajar Sepanjang hayat merupakan kebutuhan yang sangat mendasar
bagi peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia dan
dijadikan prinsip dasar bagi pendidikan universal, termasuk Indonesia
PEDOMAN UMUM KODE ETIK PSIKOLOGI INDONESIA

PENELITIAN
(Ranggkaian proses secara sistematis berdasarkan
pengetahuan yang bertujuan untuk memperoleh fakta
atau menguji teori dan intervensi menggunakan
metode ilmiah denga cara

Mengumpulkan
Menganalisa data

Mencatatat
TAHAPAN PELAKSANAAN
PENELITIAN
Menyusun dan
menuliskan
rencana
penelitian Melaksanakan Etika
(Proposal) penelitian penelitian

Desain Melaporkan
Penelitian hasil
penelitian
sesuai standar
atau
kompetensi
ilmiah
Peran dan tanggung Status dan peran sebagai
jawab penelitian Kesadaran iluan di masyarakat

Etika Konteks
sosial dan
proses

Norma
Apa yang boleh dikerjakan dan apa yang tidak boleh
ilmiah
dikerjakan terkait dengan nilai moral yang dipenuhi
oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian
ETIKA PENELITIAN YANG
MELANGGAR ILMIAH :
Plagiarm

Memalsukan data

Berbohon mengenai metode yang digunakan

Membuat data sendiri

Mengklaim penelitian orang lain

Mengubah data asli lapangan


DALAM KODE ETIK PSIKOLOGI INDONESIA
TENTANG ETIKA PENELITIAN
Batasan Kewenangan dan tanggung jawab

Aturan dan ijin penelitian

Informend concernt dalam penelitian

Manipulasi data penelitian

Penejlasan singkat

Penggunaan hewan untuk penelitian

Pelaporan dan publikasi

Berbagi data penelitian demi kepentingan profesional

Penghargaan dan pemanfaatan karya cipta pihak lain


ETIKA PENELITIAN TENTANG
PERKEMBANGAN MASA HIDUP
Mental

Kode Etik diadopsi oleh APA Manusia


Fisik
1. Tidak menyakiti
2. Kerasiaan dan kepercayaan
3. Keahlian / kompeten
4. Penyimpanan catatan
5. Informed Concent
6. Tidak menyertakan inform concent
7. Memberikan penghargaan ketika berpartisipasi dalam penelitian
8. Desepsi
9. Debriefing
TUGAS
1. Buatlah kelompok menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4- 5 anggota

2. Coba carilah artikel kasuistik terkait dengan kasus- kasus terkini yang terkait dengan
pelanggaran akademik.

a. Diskusikan dengan kelompok masing–masing solusi apa yang terbaik untuk

menyelesaikannnya. Jelaskan alasannya.

b. Berikan alasan terkait solusi yang diberikan.

3. Sanksi apa yang tepat untuk menindak lanjuti permasalahan tersebut.

4. Persentasikan sebagai perwakilan dari setiap anggota kelompok. Diskusi kelompok


berikan tanggapan.

Anda mungkin juga menyukai