Kel 16
Kel 16
Down Syndrome merupakan suatu kondisi keterbelakangan fisik dan mental yang
diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom yang gagal memisahkan diri
saat terjadi pembelahan (Wiyani, 2014).
A. Etiologi
Menurut Soetjiningsih (2016) down syndrome pada anak terjadi karena kelainan
kromosom. Kelainan kromosom kemungkinan disebabkan oleh :
Faktor genetic
Usia kehamilan
Radiasi
Autoimun
Umur ayah
A. Manifestasi Klinis
Menurut Soetjiningsih (2013), anak dengan Down syndrome seringkali memiliki berbagai
kelainan mental dan malformasi karena ada bahan ekstragenetik dari kromosom 21. Fenotipnya
bervariasi, tetapi umumnya didapat gambaran konstitusional yang cukup bagi klinis untuk
menduga down syndrome seperti : derajat gangguan mental bervariasi antara ringan (IQ=50-70),
sedang (IQ=35-50), berat (IQ=20-35).
A. Patofisiologi
Menurut Soetjiningsih (2016) down syndrome disebabkan oleh kelainan pada perkembangan
kromosom.
A. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostic digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan syndrome down, ada
beberapa pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa ini, antara lain :
1. Pemeriksaan fisik penderita
2. Pemeriksaan kromosom
3. Ultrasonography
5. Echocardiogram
6. Pemeriksaan darah
8. Dapat ditegakkan melalui pemeriksaan cairan amnion atau korion pada kehamilan minimal 3 bulan, terutama
kehamilan di usia diatas 35 tahun keatas (Nurarif, 2015).
A. Penatalaksanaan
Menurut Soetjiningsih (2013), perawatan anak down syndrome, kompleks karena banyaknya
masalah medis dan psikososial, baik yang timbul segera atau jangka panjang.
A. Komplikasi
Menurut Bernstein & Shelov (2016), kelaianan yang akan di alami oleh anak penderita
down syndrome antara lain kelainan saluran cerna (Atresia duodenum, pancreas anular, anus
imperforate), defek neurologic (Hipotonia, kejang), kelainan tulang dan kelainan
hematologic.
A. Pencegahan
Melakukan pemeriksaan kromosom
Konseling genetic
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DOWN SYNDROM
A. Pengkajian
1. Identitas
A. Pengkajian
1. Identitas
1. Pemeriksaan Fisik
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
Resiko keterlambatan
anak dapat melakukan kegiatan sesuai Bangun hubungan saling percaya
perkembangan berhubungan
dengan gangguan genetic dengan perkembangan usianya. dengan anak
Kontrol emosi labil anak dapat mengontrol emosinya dengan Bangun rasa percaya dan hubungan
berhubungan dengan lebih baik yang dekat dengan anak
gangguan emosi pada anak
Batasi akses terhadap situasi yang
down syndrome
membuat frustasi sampai pasien dapat
mengekspresikan emosinya
A. Evaluasi
Hasil yang diharapkan dalam asuhan keperawatan dengan klien anak down sindrom
1. Dx 1 : Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan gangguan genetik
anak dapat melakukan kegiatan sesuai dengan perkembangan usianya
1. Dx 2 : Kontrol emosi labil berhubungan dengan gangguan emosi pada anak down syndrome
anak dapat mengontrol emosinya dengan lebih baik
A. Kesimpulan
Down syndrom adalah suat kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental
anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini
tebentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi
pembelahan. Pada penderita down syndrom, kromosom kromosom nomor 21 tersebut
berjumlah tiga (trisomi), sehingga totalnya menjadi 47 kromosm.