Anda di halaman 1dari 18

ANATOMI DAN FISIOLOGI IKAN

15
OSMOREGULASI PADA IKAN

Tulas Aprilia, S.Pi., M.Si.

Program Studi Budidaya Perikanan


Politeknik Negeri Lampung
2019/2020
SAP Minggu ke-15
 Elemen Kompetensi:
1. Mampu menjelaskan sistem osmoregulasi pada ikan

 Kriteria Kinerja:
1. Mampu menjelaskan pengertian osmoregulasi pada ikan
2. Mampu menjelaskan konsep osmoregulasi pada ikan
3. Mampu menjelaskan proses osmoregulasi pada ikan
4. Mampu menjelaskan contoh-contoh osmoregulasi pada ikan

 Referensi:
1. Rankin, J. C. and F. B. Jensen. 1993. Fish Ecophysiology. Institut of
Biology Odense University Denmark. Chapman & Hall.
2. Sjafei,D. S., M. F. Rahardjo., Ridwan Affandi. 1991. Fisiologi Ikan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
OSMOREGULASI

 Berasal dari kata osmo dan regulasi


 Artinya proses pengaturan tekanan osmotik
cairan tubuh suatu organisme
 Fungsi : supaya proses fisiologis dapat
berjalan dengan baik
 Proses fisiologis hanya dapat terjadi pada
keadaan tertentu
 Kenapa bisa terjadi ?
hidup pada lingkungan tidak iso osmotik,
perlu mempertahankan keseimbangan
(homeostasis)
Komponen penyusun tubuh ikan

 60-95% dari berat tubuh adalah air.


 Air tersebar pada berbagai bagian tubuh baik di
dalam sel (CIS) maupun diluar sel (CES)
 CES contohnya plasma dan cairan surebrospinal
 Dalam CES terlarut berbagai zat seperti ion-ion,
sari makanan, sisa obat, hormon dan zat sisa
metabolisme sel (urea dan asam urat)
 Osmoregulasi penting untuk mempertahankan
keseimbangan antara jumlah air dan zat terlarut
pada tingkatan yang tepat
Mekanisme pengaturan Osmoregulasi
 Proses inti dalam osmoregulasi adalah osmosis
 Yaitu pergerakan air dari cairan yang
mempunyai kandungan air lebih tinggi (lebih
encer) menuju ke kandungan air lebih rendah
(lebih pekat)
 Contoh: pergerakan air dari larutan gula 5%
menuju larutan gula 15% baru dapat terhenti
ketika kedua larutan mencapai konsentrasi
yang sama yaitu 10% (kondisi osmosis)
Hewan-hewan osmoregulators

1. Vertebrata laut
 Ikan tulang keras
Konsentrasi larutan dalam tubuh 1:3 dengan yang ada
di lingkungan, untuk menceegah kehilangan air tubuh
dan difusi garam dari lingkungannya akan minum,
osmosis melalui insang, ekskresi garam melalui sel-sel
khusus pada insang
 Ikan tulang rawan
Konsentrasi larutan dalam tubuh lebih besar dengan
yang ada di lingkungan, air masuk dalam tubuh
melalui osmosis kemudian diekskresikan
Hewan-hewan osmoregulators

2. Ikan air tawar


Konsentrasi larutan dalam tubuh lebih
rendah dengan yang ada di lingkungan,
untuk mencegah masuknya air tubuh dan
difusi garam ke lingkungannya maka akan
tidak minum, kulit diliputi mucus, osmosis
melalui insang, produksi urin encer,pompa
garam melalui sel-sel khusus di insang
Peran osmoregulasi dan ekskresi

 Mengeluarkan dan membuang hasil samping


metabolisme
 Mencegah terganggunya aktifitas metabolik
dalam tubuh (ekskresi amoniak)
 Mengendalikan kandungan iondalam cairan
tubuh
 Mengatur jumlah air dalam cairan tubuh
 Mengatur kadar ion H atau pH cairan tubuh
Organ-organ osmoregulasi
 Insang : berperan dalam memasukkan dan mengeluarkan air
dan mineral/sisa metabolit
 Saluran pencernaan (usus)
Setelah air masuk ke dalam usus, dinding usus aktif
mengambil ion-ion monovalen dan air sebaliknya membiarkan
lebih banyak ion-iondivalen tetap di dalam usussebagai cairan
rektal agar osmolaritas usus sama dengan darah
 Ginjal, berfungsi :mengekskresikan sebagian besar produk
akhir metabolisme, mengatur konsentrasi cairan tubuh
 Hormon osmoregulasi
Organ yang terlibat dalam osmoregulasi diatur oleh hormon.
Kelenjar yang bertanggung jawab:pituitari, ginjal dan urophisis
Hormon yang berperan

Berperan dalam mengatur permeabilitas sel


 Prolaktin
 Neuro hypophysial oktapeptid
 Adrinocortical steroid
 Proses osmoregulasi dipengaruhi oleh spesies, fase
pertumbuhan (umur), habitat

 Penyebab terjadinya osmoregulasi:


1. Harus terjadi keseimbangan antara substansi
tubuh dan lingkungan
2. Membran sel yang permeabel merupakan tempat
lewatnta beberapa substansi yang bergerak cepat
3. Adanya perbedaan tekanan osmotik terhadap
salinitas medium yang berbeda
Pengaturan osmoregulasi

 Iso osmotik

 Lingkungan hiperosmotik

 Lingkungan hipoosmotik
Isoosmotik (kadar garam sama)
65% H2O

80% H2O

Minum
20% NaCl;

Sel cloride insang:


NaCl (transpor aktif)
35% NaCl;
0% NaCl;

93% H2O

7% NaCl;

Sel cloride insang:


NaCl (transpor aktif)
 Pada kondisi lingkungan hipertonik, cairan tubuh ikan bersifat
hipoosmotik terhadap media hidupnya.Sehingga cairan tubuh
cenderung keluar tubuh secara difusi dan cairan internal akan
kekurangan ion karena ekskresi. Air dari media eksternal cenderung
menembus masuk ke dalam bagian tubuh yang berdinding tipis
(permukaan insang, rongga mulut, kulit). Maka ikan mempertahankan
kemantapan osmolaritas cairan tubuh dengan mekanisme hiperosmotik
dengan cara:
1. Meningkatkan absorbsi ion (garam) dari media melalui insang dan
saluran pencernaan
2. Meningkatkan peran protein pada membran sel sebagai sistem pompa
ion
3. Meningkatkan energi untuk transportasi aktif
 Ginjal pada ikan air tawar memiliki glomeruli yang besar dan banyak
jumlahnya untuk menahan garam2 agar tidak keluar dari tubuh dan
sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya.
Sifat ikan

 Osmokonformer: tekanan osmotik tubuh


berubah mengikuti perubahan tekanan
osmotik lingkungan
 Contoh: dapnia

 Osmoregulator: tekanan osmotik tubuh tetap


walau terjadi perubahan tekanan osmotik
lingkungan
 Contoh: udang, ikan, dsb

Anda mungkin juga menyukai