Anda di halaman 1dari 12

KEPUTIHAN

PADA REMAJA
OLEH KELOMPOK 4:
1. ANISA NOVERIANDA
2. DETA KARTIKA
3. HAFIFATUL KHAIRYAH
4. NURUL ANNISA
5. MEYSA OPI RAHAYU
6. M.IQBAL ALQI
KEPUTIHAN PADA REMAJA
DEFENISI
Keputihan adalah kondisi ketika lendir atau cairan keluar dari vagina. Keputihan merupakan cara
alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan. Ketika seorang wanita
mengalami keputihan, cairan yang diproduksi kelenjar vagina dan leher rahim akan keluar
membawa sel mati dan bakteri, sehingga vagina tetap terlindung dari infeksi.

Etiologi Keputihan pada Remaja


Keputihan yang dialami setiap wanita berbeda-beda, mulai dari jumlah cairan yang keluar hingga
warna dan tekstur cairan.

Keputihan normal terjadi setidaknya 6 bulan sebelum seorang wanita mengalami menstruasi
untuk pertama kalinya. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan hormon di dalam tubuh.
Lanjutan ....

Selain karena perubahan hormon, keputihan juga akan normal keluar saat wanita
mendapatkan rangsangan seksual, sedang menyusui, atau stres.

Sementara itu, keputihan yang tergolong tidak normal disebabkan oleh vulvovaginitis
infeksi, baik karena jamur, bakteri (vaginosis bakterialis gonore, chlamydia), atau parasit
(trikomoniasis). Selain infeksi, keputihan juga dapat menjadi tanda dari kanker rahim atau
leher rahim.

Ada beberapa faktor yang membuat seorang wanita rentan mengalami infeksi vagina dan
menimbulkan keputihan, antara lain:
● Menderita penyakit diabetes.
● Melakukan hubungan seksual tanpa kondom dan sering berganti pasangan.
● Menurunnya sistem kekebalan tubuh, misalnya penyakit HIV.
● Terdapat iritasi di dalam atau sekitar vagina.
● Menipisnya dinding vagina akibat menopause.
● Terlalu sering membersihkan area kewanitaan dengan semprotan air.
● Menggunakan sabun atau losion yang mengandung parfum atau pewangi.
Tanda dan gejala keputihan pada remaja
1. Keputihan normal 2. Keputihan tidak normal
● Warna keputihan bervariasi dari mulai putih,
Cairan vagian yang normal biasanya: kekuningan, kehijauan, abu-abu, hingga
● Tidak berbau kuat, amis, anyir, atau kemerahan (karena bercampur darah)
busuk ● Cairan vagina berbau tidak sedap, amis, anyir,
● Berwarna bening atau putih susu busuk yang cukup menyengat
jernih. ● Sekali keluar, jumlah cairannya lebih banyak
● Bertekstur lengket dan licin, bisa dari biasanya
kental atau encer ● Vagina terasa gatal dan terbakar
● Muncul cukup banyak dengan ● Nyeri pada panggul
tekstur licin dan basah beberapa ● Perdarahan di antara siklus haid, setelah, atau
hari di antara siklus haid atau selama berhubungan intim
selama ovulasi. ● Sakit saat buang air kecil 
Patofisiologis keputihan pada remaja
Keputihan yang fisiologis terjadi karena pengaruh
hormon estrogen dan progesterone yang berubah
keadaannya terutama pada saat siklus haid, sehingga
jumlah dan konsistensi sekresi vagina berbeda. Sekresi
meningkat pada saat ovulasi atau sebelum haid. Bakteri
dalam vagina telah menyesuaikan diri dengan
perubahan ini dan biasanya tidak terjadi gangguan.
Laktobasili mengubah glikogen dalam cairan vagina
menjadi asam laktat. Asam laktat ini mempertahankan
ke-asaman vagina dan mencegah pertumbuhan bakteri
yang merugikan. Bila kadar salah satu atau kedua
hormone berubah secara dramatis, keseimbangan pH
yang ketat ini akan terganggu.
Komplikasi Keputihan pada Remaja

Komplikasi keputihan ialah :


-Pelvic inflammatory disease (PID) : peradangan pada
organ reproduksi wanita
- infeksi HIV dll : keputihan tidak normal akan
meningkatkan resiko terkena infeksi HIV , gonore, dan
penyakit lainnya
-Keputihan yang sulit sembuh dapat menjadi
komplikasi lanjut dari penyakit radang panggul (Pelvic
Inflammatory Disease).
Pemeriksaan Keputihan Pada Remaja
 Tes pH, untuk memeriksa tingkat keasaman lendir atau
cairan dan mendeteksi tanda-tanda infeksi pada vagina.
 Tes sampel cairan vagina, yaitu pemeriksaan laboratorium
terhadap sampel cairan atau lendir keputihan untuk
mendeteksi keberadaan jamur, bakteri, atau parasit yang
menyebabkan keputihan.
 Tes infeksi menular seksual, untuk mendeteksi tanda atau
gejala dari infeksi menular seksual, seperti gonore, 
chlamydia, dan trikomoniasis.
 Pap smear, yaitu pemeriksaan terhadap sampel jaringan
serviks untuk mendeteksi kelainan yang terjadi pada jaringan
serviks.
Pencegahan keputihan pada remaja

 - Bersihkan vagina dengan sabun dan air hangat setelah buang air
kecil atau besar, kemudian keringkan. Cara ini dilakukan untuk
mencegah bakteri masuk ke dalam vagina dari dubur.
 - Hindari menyiram atau membersihkan vagina dengan semprotan
air. Cara ini berisiko menghilangkan bakteri baik yang melindungi
vagina dari infeksi.
 - Gunakan celana dalam berbahan katun untuk menjaga
kelembapan pada area kewanitaan. Hindari menggunakan celana
dalam yang terlalu ketat.
Lanjutan...

 Hindari menggunakan sabun atau produk kewanitaan yang


mengandung parfum, karena dapat mengganggu
keseimbangan bakteri baik pada vagina.
 Jagalah kebersihan vagina selama menstruasi dengan
mengganti pembalut setidaknya setiap 3-5 jam sekali.
 Tidak berganti pasangan seksual atau menggunakan
kondom agar terhindar dari risikoinfeksi menular seksual.
 Lakukan pemeriksaan kesehatan vagina secara rutin
kepada dokter kandungan.
Gambar keputihan pada remaja
Perbedaan keputihan normal dan tidak normal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai