Anda di halaman 1dari 56

PROKLAMASI

KEMERDEKAAN
INDONESIA
Kelompok :
Anggota : Nanda Galea
Rika Dwi Putri
M.Rivaldo Ananta
Jimmy Nopriansyah
Samsul Farman Mustakim
LATAR BELAKANG

Penjajahan yang dilakukan bangsa lain


membuat Indonesia merasa terkekang,oleh
karena itu indonesia ingin hidup dengan
bebas. Indonesia juga tidak mau sumber
daya alamnya di ambil alih oleh penjajah.
Bangsa indonesia saat itu hanya ingin hidup
dengan layak
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Meningkatkan pengetahuan mengenai


kejadian proklamasi kemerdekaan indonesia

2. mengetahui tokoh-tokoh yang terlibat


dalam kejadian proklamasi kemerdekaan
indonesia

3. mengetahui sistem pemerintahan saat awal


kemerdekaan
PETA KONSEP

Periode
kependudukan
jepang
Peristiwa Penting
yang terjadi

PROKLAMASI Pembentukan
pemerintahan Proklamasi
KEMERDEKAAN
kemerdekaan
INDONESIA

Tokoh tokoh yang


terlibat
PERISTIWA PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
1. Periode Akhir Pendudukan Pemimpin militer Jepang di Indonesia,
Jepang Hayashi mengusulkan pemerintah
Sejak awal 1944 kondisi kekuatan Jepang merangkul rakyat Indonesia
Jepang dalam Perang Pasifik agar mendukung Jepang dalam Perang
(Perang Dunia II ) mulai melemah. Pasifik dengan memberi janji
Pada awalnya Jepang selalu kemerdekaan kepada rakyat Indonesia.
memenangi setiap pertempuran. Akan Oleh karena itu, dalam sidang Teiko
tetapi, mulai 1944 Jepang mengalami Ginkai (Parlemen Jepang) di Tokyo
banyak kekalahan dalam perang pada 7 September 1944 Perdana
tersebut. Kondisi tersebut Menteri Koiso secara resmi
mengakibatkan Jepang mengubah siasat mengumumkan ‘’janji kemerdekaan
dan kebijakan di daerah-daerah Indonesia di kemudian hari’’.
kekuasaannya, termasuk Indonesia.
a. Jepang Menyerah kepada Sekutu
Pada 6 Agustus 1945 pasukan Sekutu menjatuhkan bom atom di atas
Kota Hiroshima, Jepang. Peristiwa tersebut dilatarbelakangi oleh
penolakan Jepang menyerah tanpa syarat kepada pasukan Sekutu dan
mengakhiri Perang Dunia II. Pasukan Sekutu memilih Kota Hiroshima
sebagai target bom karena pada saat itu Hiroshima merupakan pusat
markas militer pasukan terbesar Jepang. Selanjutnya, pada 9 Agustus
1945 pasukan Sekutu kembali menjatuhkan bom atom di Kota Nagasaki.
Akibat bom yang dijatuhkan pasukan Sekutu tersebut, Kota
Hiroshima dan Nagasaki hancur. Ratisan ribu penduduk Jepang
meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Akhirnya, Jepang
memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Jepang
menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945. Penyerahan tanpa
syarat Jepang kepada Sekutu ini yang menandai berakhirnya Perang
Dunia II.
Pada saat Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu,
Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wediodiningrat
sedang berada di Dalat, Vietnam. Ketiganya bertemu dengan
Marsekal Terauchi untuk membicarakan lebih lanjut rencana
pelaksanaan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, ketiga
tokoh tersebut tidak mengetahui bahwa Jepang telah menyerah
kepada Sekutu.
b. Respons Pemuda Indonesia Pascakekalahan Jepang
Soekarno dan Mohammad hatta mendengar cerita berita
penyerahan diri Jepang dari golongan muda. Golongan muda,
mengetahui berita penyerahan Jepang kepada Sekutu melalui
siaran radio BBC. Setelah mendengar berita kekalahan Jepang,
semangat pemuda Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia semakin tinggi. Sutan Sjahrir
merupakan tokoh golongan muda yang mendesak
diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Sutan Sjahrir
meminta Mohammad Hatta agar segera memproklamasika
kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, Mohammad Hatta
menolak pertmintaan Sutan Sjahrir tersebut. Menurut
Mohammad Hatta,rencana proklamasi kemerdekaan harus
dibaha dengan Soekarno dan angggota PPKI.
Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir yang ditemani
Wikana, Chairul Saleh, serta Darwis kemudian menemui
Soekarno. Dalam pertemuan tersebut, golongan muda
mendesak agar Soekarno dan Mohammad Hatta segera
memproklamasikan kemerdekan Indonesia tanpa melalui
sidang PPKI. Akan tetapi, Soekarno menolak permintaan
golongan pemuda. Sebagai ketua PPKI, Soekarno perlu
melakukan musyawarah dengan seluruh anggota PPKI untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Pendapat Soekarno
tersebut didukung oleh Mohammad Hatta yang menyatakan
Jepang akan mengakui kemerdekaan Indonesia apabila
dilaksanakan oleh PPKI.
2. Peristiwa Rengasdengklok
Seiring dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu, para
pemuda dibawah pimpinan Chaerul Saleh mengadakan rapat
di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan
Timur, Jakarta pada 15 Agustus 1945.

1) Mendesak kepada
Soekarno-Hatta
untukmemproklamasikan
kemerdekaan pada 16 KEPUTUSAN
Agustus 1945. YANG
2) Menunjuk Wikana dan DIHASILKAN
Darwis untuk menemui
Soekarno-Hatta dan
menyampaika keputusan
rapat.
Selesai rapat, pada sekitar pukul
22.30 WIB. Wikana dan kawan-kawan
menemui Ir. Soekarno di kediamannya,
Soekarno marah lalu
Jalan Kebangsaan Timur No. 56 menjawab
Jakarta. Pada pertemuan tersebut,
Wikana menyampaikan keputusan ‘’Inilah leherku, saudara
boleh membunuh saya
rapat, bahwa kemerdekan harus segera sekarang juga. Saya tidak bisa
diproklamasikan oleh Soekarno pada melepaskan tanggung jawab
tanggal 16 Agustus 1945. Jika saya sebagai ketua PPKI.
Karena itu saya tanyakan
keinginan tersebuut tidak dilaksanakan, kepada wakil-wakil PPKI
Wikana memberitahukan kemungkinan besok’’.
terjadinya pertumpahan darah.
Para pemuda tidak putus asa
atas kegagalan tersebut. Mereka
Anggota Golongan
Muda kemudian mengadakan pertemuan
kembali di Asrama Baperpi, Jalan
Cikini 71 Jakarta sampai pukul
24.00 WIB. Hasilnya dalah
kesepakatan golongan muda untuk
Jusuf Kunto, Singgih, Sukarni, membawa Soekarno-Hatta keluar
Sayuti Melik, BM. Diah, Sudiro, kota yakni ke Rengasdengklok.
Wikana, Darwis, dll. Sedangkan
golongan tua terdiri dari : Ir. Tujuannya untuk menjatuhkan
Soekarno , Drs. Moh. Hatta, ketua tokoh tersebut dari tekanan
dr.Radjiman Wediodiningrat, dan pengaruh Jepang.
Ahmad Soebardjo, dan lain
sebagainya. Peristiwa Rengasdengklok
terjadi karena perbedaan pendapat
antara golongan tua dan golongan
muda tentang waktu pelaksanaan
proklamasi.
Rumah Rengasdengklok
Sesuai rencana, pada tanggal 16 Agustus 1945, pukul 04.00
WIB golongan muda dibawah pimpinan Soekarni, Jusuf
Kunto, dan Syodanco Singgih, membawa Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta ke Rengasdengklok . Maksud para pemuda untuk
menekan mereka melaksanakan proklamasi lepas dari ikatan
Jepang, agaknya kedua pimpinan bangsa ini mempunyai
wibawa yang cukup besar, srehingga keinginan para pemuda
terlaksana. Menyikapi situasi seperti iyu, Syodanco Singgih
berusaha melakukan pembicaraan kembali dengan Soekarno.
Soekarno akhirnya menyatakan kesediannya untuk
mengadakan proklamasi itu segera setelah kembali ke Jakarta.
Para pemuda sangat bergembira mendengar pernyataan itu.
Para pemuda segera merencanakan untuk segera kembali ke
Jakarta hendak menyampaikan rencana proklamasi kepada
kawan-kawannya.
Sementara itu di Jakarta, dilangsungkan pertemuan
antara golongan tua yang diwakili Mr. ahmad Subardjo
segera menjemput Soekarna-Hatta ke Rengasdengklok.
Keberangkatannya diantar Yusuf Kunto sebagai wakil
pemuda dan Sudiro selaku sekretaris pribadinya.
Rombongan tiba di rengasdengklok pukul 17.30 WIB.
Dalam pertemuan dengan para pemuda di
Rengasdengklok, Ahmad Subardjo memberikan jaminan
bahwa prolamasi kemerdekaan indonesia paling lambat
akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul
12.00. Atas jaminan itu, para pemuda kemudian bersedia
melepaskan Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.
3. Perumusan Teks Proklamasi
Pukul 23.00 WIB rombongan Soekarno-Hatta telah sampai
di Jakarta. Semula akan menuju ke Hotel des Indes, namun
tidak jadi karena pihak hotel tidak mengijinkan kegeiatasan
selepas pukul 22.30 WIB. Rombongan kemudian menuju
rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jl. Imam Bonjol no. 1
Jakarta.
Di rumah Laksamana Maeda, inilah teks Proklamasai
disusun. Tempat menyusun Teks Proklamasi di ruang makan.
Bertindak sebagai penyusun naskah Proklamasi adalah Ir.
Soekarno Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subardjo. Tiga tokoh
pemuda yakni Sukarni, Sudiro dan B.M Diah menyaksikan Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subardjo membahas
perumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tokoh-
tokoh lainnya dan para pemuda menungggu di serambi muka.
Acara perumusan naskah proklamasi berjala lancar.
Kalimat pertama merupakan buah pemikiran dari Ahmad
Subardjo berisi pernyataan kemerdekaan Indonesia yang
diambil dari isi Piagam Jakarta. Kalimat kedua diusulkan oleh
Mohammad Hatta yang berisi usaha pemindahan kekusasaan.
Konsep tersebut kemudian ditulis Soekarno pada secarik
kertas.
Setelah merumuskan naskah proklamasi, Soekarno
menemui tokoh-tokoh yang telah menunggu untuk meminta
persetujuan tentang rumusan naskah proklamasi. Hampir
semua yang hadir di kediaman tersebut menyetujui isi naskah
proklamasi, kecuali golongan muda. Golongan muda
beranggapan teks Proklamasi tersebut masih kurang tegas.
Menurut golongan muda, kalimat kedua dalam teks dianggap
terlalu berhati-hati.
Selain maslah kalimat dalam teks proklamasi, muncul
maslah mengenai tokoh yang berhak menandatangani naskah
tersebut. Soekarno meminta seluruh tokoh yang hadir di
kediaman Laksamana Maeda menandatangani naskah
tersebut. Akan tetapi, usul ini ditentang oleh Chairul Saleh
karena golongan muda tidak inigin ada unsur Jepang pada
naskah Proklamasi kemerdekaan. Unsur Jepang yang
dimaksud adalah PPKI sebagai organisasi bentukan Jepang.
Selanjutnya, Sukarni mengusulkan agar yang menandatangi
naskah Proklamasi cukup dua orang yakni Soekarno dan
Hatta atas nama bangsa Indoneia. Sukarni menyatakan kedua
tokoh tersebut dikenal sebagai pemimpin bangsa Indonesia.
Usul tersebut akhirnya disetujui oleh semua pihak yang hadir.
Soekarno kemudian meminta Sayuti Melik mengetik konsep
naskah tersebut menjadi sebuah naskah bersih.
4. Pembacaan Teks Proklamasi
Setelah naskah proklamasi kemerdekaan
ditandatangani Soekarno-Hatta, muncul persoalan masalah
tempat dibacakannya proklamasi. Pada pukul 5 pagi 17
Agustus 1945 Soekarno memberitahukan bahwa rakyat
Jakarta dan sekitarnya telah diserukan untuk berkumpul
di Lapangan Ikada untuk mendengarkan pembacaan
naskah proklamasi. Akan tetapi soekarno tidak
menyetujuinya, ia khawatir akan timbul bentrokan dengan
pihak Jepang. Soekarno lalu mengusulkan agar
pembacaan nasskah proklamasi dilakukan dirumahnya
yakni di Jalan Kebangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Pada pagi hari itu juga di kediamaan Soekarno dipadati
oleh sejumlah massa. Untuk menjaga keamanaan upacara
pembacaan teks proklamasi keerdekaan, dr. Muwardi
meminta Latief Hendraningrat beserta anak buahnya
untuk berjaga di sekitar kediaman Soekarno. Sememntara
itu, Suwirjo memerintahkan Wilopo mempersiapkan
peralatan yang diperlukan seperti mikrofon. Sudiro
memerintahkan kepada S. Suhud untuk menyiapkan tiang
bendera. Bendera yang digunakan adaalh bendera Merah
Putih yang dijahit oleh Ibu Fatamawati.
Sejak pagi hari, para anggita PPKI berdatangan ke
kediaman Soekarno. Menjelang pukul 10.00 Mphammad
Hatta tiba dikediaman Soekarno. Selanjutnya, Moh. Hatta
bertemu dan berdiskusi sejenak dengan Soekarno. Upcara
berlangsung tanpa protokol. Ketika Soekarnodan
Mohammad Hatta muncul, Latief Hendraningrat segera
memberi abaaba kepada pemuda untuk tenang. Latief
mempersilakan Soekarno-hatta maju beberapa langkah
dari tempatnya semula. Soekarno pun mendekati mikrofon
dan membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
Video proklamasi kemerdekaan
Teks Proklamasi Kemerekaan
Indonesia
Acara dilanjutkan dengan pengibaean bendera Merah
Putih oleh S. Suhud dan Latief Hendraningrat. Para
hadirin spontan menyanyikan lagu ‘’Indonesia Raya’’
unruk mengiringi pengibaran bendera Merah Putih.
Setelah pengibaran bendera Merah Putih, Suwirjo dan dr.
Muwardi menyampaikan pidatonya. Meskipin acara
proklamasi hanya berjalan satu jam, acara ini dilaksankan
dengan khidmat.
5. Penyebaran Berita Kemerdekaan Indonesia
Berita Proklamasi keerdekaan Indonesia dengan cepat
menyebar ke berbagai penjuru Jakarta. Oleh karena itu, setelah
Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, barisan
pemuda segera menyebarkan salinan teks proklamasi. Salinan
teks proklamasi tersebut ditempel di tempat-tempat strategis di
Jakarta.
Pagi 17 Agustus 1945 salinan teks proklamasi diserahkan
kepada kepala bagian radio kantor berita Domei, Waidan B.
Panelewen. Seteleah menerima salianan teks tersebut, ia
memerintahkan F. Wuz, seorang markonis segera menyiarkan
berita proklamasi tiga kali berturut-turut. Akan tetapi, baru dua
kali F. Wuz menyiarkan berita proklamasi, orang Jepang masuk
ke studio dan memerintahkan F.Wuz untuk mengakhiri
siarannya.
Penyebaran berita proklamasi oleh kantor berita Domei
berdampak pada penyegelan pemancar Domei di Jakarta oleh
Jepang. Meskipun demikian, para pemuda dengan bantuan
beberapa teknisi radio yang terdiri atas Sukarman, Sutamto,
Susilahardja, dan Suhandar berhasil membuat pemancar baru.
Akhirnya, terciptalah pemancar baru di Menteng 31, dengan
kode panggilan DJK I. Dari pemancar baru inilah berita
proklamasi disebarkan ke seluruh wilayah Indonesia secara
intensif.
Selain menggunakan selebaran dan radio, berita proklamasi
disebarkan melalui surat kabar. Surat kabar pertama yaitu
Tjahja Bandung dan Soeara Asia di Surabaya. Dalam
perkembangannya, pada 20 Agustus 1945 hampir seluruh
harian di Jawa memuat berita Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga diberitakan
ke luar negeri yang dilakukan oleh sebuah organisasi
bernama Sendora. Sendora merupakan organisasi yang
didirikan oleh mantan pegawai kantor berita Domei.
Sendora menangkap siaran dari pemancar radio Hoso
Kyoku Bandung melalui pemancar Gunung Malabar.
Pemancar Gunung Malabar merupakan pemancar yang
dibangun Belanda agarv teteap bisa berhubungan dengan
negara-negara di Eropa. Melalui pemancar radio inilah
berota Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tersebar ke
seluruh dunia, khususnya di wilayah Eropa.
6. Dukungan terhadap Kemerdekaan Indonesia
Dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia juga
ditunjukkan oleh beberapa daerah di Indonesia sebagai
berikut:

a. Jakarta
Setelah peristiwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno,
Jakarta berupaya menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia. Selain
menyebarkan berita kemerdekaan, pemuda berhasil menurunkan Wali kota Jakarta
dan menggantinya dengan yang baru.

b. Bandung
Selain menyebarkan berita kemerdekaan, pemuda di Bandung berusaha
menduduki kantor-kantor pemerintahan Jepang sebagai bentuk dukungan terhadap
kemerdekaan Indonesia.
c. Semarang
Setelah mendengar berita tersebut, rakyat menggelar pawai dengan membawa
bendera Merah Putih di jalur-jalur utama Kota Semarang.

d. Yogyakarta
Penyebaran berita proklamasi dilakukan secara sembunyi-sembunyi melalui
khotbah Jumat di masjid Gedhe alun-alun utara dan disebarkan dengan melakukan
pawai sepeda.

e. Surabaya
Para pemuda Surabaya menyobek bendera Belanda yang berwarna biru
menjadi bendera Merah Putih di atas Hotel Yamato sebagai bukti dukungan rakyat
Surabaya terhadap kemerdekaan Indonesia
f. Aceh
Para pemuda juga melakukan pawai di Kutaraja sebagai bentuk dukungan
terhadap lahirnya Republik Indonesia.

g. Kalimantan
Sebagai bentuk dukungan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
rakyat Kalimantan mengibarkan bendera Merah Putih, melucuti senjata Jepang, dan
mengambil alih kantor-kantor pemerintahan Jepang di Kalimantan.

h. Sulawesi
Sejak berita proklamasi tersiar di Sulawesi, sejak saat itu pula bendera Merah
Putih mulai berkibar di beberapa tempat di Sulawesi.
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN
REPUBLIK INDONESIA
1. Pengesahan dan penetapan UUD 1945
PPKI pada sidangnya yang pertama tanggal 18 Agustus 1945, telah
berhasil mengesahkan dan menetapkan UUD 1945. Dalam sidang PPKI
ini, Piagam Jakarta disempurnakan dengan penambahan beberapa bagian
yang terdiri atas pembukaan, batang tubuh berisi 27 pasal, 4 pasal
peraturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan disertai penjelasan.
Sebelum rapat membahas pengesahan UUD, Soekarno-Hatta meminta
Ki Bagus Hadikusumo, K.H Wachid Hasjim, Mr.Kasman Singodimejo
dan Teuku Moh. Hassan untuk membahas kembali piagam jakarta. Hal
tersebut dikarenakan pemeluk agama lain merasa keberatan terhadap
kalimat "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at islam bagi
pemeluk-pemeluknya" dalam rancanga piagam jakarta. Kemudian rapat
sepakat untuk merubah menjadi "Ketuhanan yang maha esa".
2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Pada hari yang sama, dalam rapat untuk memilih
presiden dan wakil presiden, tampil Otto Iskandardinata
yang mengusulkan agar pemilihan dilakukan secara
mufakat. Ia sendiri mengajukan Soekarno dan Hatta
masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden.
Tentunya hal ini sesuai dengan UUD yang baru disahkan.
Dalam musyawarah untuk mufakat, secara aklamasi
peserta sidang menyetujui dan menetapkan Seokarno dan
Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama
republik indonesia, diiringi dengan lagu kebangsaan
"Indonesia raya".
3. Pembentukan Pemerintah Daerah dan Departemen
PKI pada sidangnya tangal 19 Agustus 1945 berhasil menetapkan pembagian
wilayah RI, dua belas departemen dan menetapkan empat menteri negara

8 Provinsi beserta gubernurnya


SUMATERA JAWA BARAT JAWA TENGAH JAWA TIMUR

Mr. Teuku Muhammad
Hasan Mas Sutardjo Kertohadikusumo Raden Pandji Soeroso R. M. T. Ario Soerjo

BORNEO
SUNDA KECIL MALUKU SULAWESI
(KALIMANTAN)
(NUSA TENGGARA)

Gusti Ketut Pudja Mr. Johannes Latuharhary Dr. G. S. S. Jacob Ratulangi Ir. H. Pangeran Muhammad
Noor
Dua Belas Departemen

1. Departemen Dalam
2. Departemen Luar 3. Departemen 4. Departemen
Negeri
Negeri Kehakiman Keuangan
R.A.A. Wiranata
Ahmad Soebardjo Soepomo A.A. Maramis
Kusuma

6. Departemen
5. Departemen 7. Departemen
Kesehatan 8. Departemen Sosial
Kemakmuran Pengajaran
Buntaran Iwa Kusumasumantri
Surakhman Tj Ki Hajar Dewantara
Martoatmodjo

11. Departemen 12. Departemen


9. Departemen 10. Departemen
Penerangan Pekerjaan Umum
Keamanan Perhubungan
Abikusno Abikusno
Supriyadi Amir Syarifuddin
Tjokosujoso Tjokosujoso
Menteri Negara

1.4.Ketua
Juru Mahkamah
Bicara Negara: Sukardjo
Agung: Wirjopranoto
Dr. Mr. Kusumaatmadja
3. 2.
Sekretaris
Jaksa Agung:
Negara:
Mr.Tn.
Gatot
AG Tarunamihardja
Pringgodigdo
4. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
Sebagai tindakan lanjut dari sidang PPKI tanggal 22 agustus 1945
maka dibentuklah Komite Nasional Indonesia (KNI). Komite Nasional
Indonesia adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) sebelum diselenggarakan pemilihan umum (Pemilu).
KNIP diketuai oleh Mr.Kasman Singodimejo.. Anggota KNIP dilantik
pada tanggal 29 agustus 1945. Tugas pertama KNIP adalah membantu
tugas kepresidenan. Namun, kemudian diperluas tidak hanya sebagai
penasihat presiden, tetapi juga mempunyai kewenangan legislatif.
Maklumat KNIP sebagai DPR ditetapkan dalam rapat KNIP tanggal 16
oktober 1945.
Maklumat Pemerintah No. X
Tanggal 16 Oktober 1945

b. Berhubung dengan
a. Sebelum terbentuknya gentingnya keadaan,
MPR dan DPR, KNIP pekerjaan KNIP sehari-hari
diserahi kekuasaan dijalankan oleh suatu Badan
legislative dan ikut Pekerja yang dipilih di antara
menetapkan Garis-Garis mereka dan bertanggung
Besar Haluan Negara. jawab kepada Komite
Nasional Pusat.
Setelah dua poin dalam hasil sidang terlaksanakan, PPKI baru
membentuk komite nasional. Anggota KNIP berasal dari
golongan muda dan tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai
daerah jumlahnya 137 orang. Anggota KNIP dilantik pada
tanggal 29 agustus 1945 di gedung kesenian, pasar baru,
jakarta. Dalam pembentukan KNI, diadakan sidang pertama
yang berhasil memilih ketua dan wakil ketua. Kasman
Singodimedjo dipilih sebagai ketua dengan wakil ketua I :
M.Sutardjo; wakil ketua II : Latuharhary; wakil ketua III :
Adam Malik
5. Pembentukan Alat Keamanan Negara
Alat keamanan negara yang pertama kali dibentuk adalah
Badan Keamanan Rakyat (BKR). BKR dibentuk dalam sidang
PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945, dan diumumkan oleh
presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945. BKR
bertugas sebagai penjaga keamanan dan ketertiban daerah, dan
bukannya tentara nasional. Hal ini dimaksudkan agar tidak
meninmbulkan permusuhan dengan negara tetangga Jepang
yang maih ada dan tentara Sekutu yang akan datang. Anggota
BKR terdiri atas para pemuda yang memiliki kecakapan
militer. Mereka adalah mantan dari PETA, Heiho, Seinendan,
dan Keibondan. BKR Pusat dipimpin oleh Kaprawi (ketua),
Sutalaksana , dan Hendraningrat (wakil). BKR Daerah
dipimpin oleh Soedirman (Jawa Tengah), Mustopo (Jawa
Timur).
Dengan kedatangan pasukan Sekutu yang dibonceng
NICA, keamanan negara terancam oleh tindakan propokatif.
Timbulah perlawanan dari para pemuda terhadap serdadu
Jepang dan tentara Sekutu. Melihat situasi yang makin
membahayakan bangsa dan negara, anggota BKR pusat
mengusulkan kepada presiden untuk membentuk tentara
nasional. Pemerimtah kemudian menugaskan Mayor Oerip
Soemohardjo untuk membentuk tentara nasional. Pada
tanggal 5 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan Maklumat
tentang berdirinya tentara nasional yang disebut Tentara
Keamanan Rakyat (TKR). Sebagai pemimpin TKr adalah
Supriyadi (pemimpin perlawanan terhadap Jepang di Blitar).
Adapun markas tertinggi TKR berkedudukan di Yogyakarta.
Sebagai pemimpin tertinggi TKR, Supriyadi ternyata tidak
pernah muncul. Kemudian digantikan oleh Kolonel Soediman.
Pada tanggal 18 Desember 1945, Soedirman dilantik sebagai
Pangima Besar TKR, dengan pangkat Jenderal, sedangkan
Oerip Sumohardjo diangkat sebagai Kepala Staf Umum
dengan pangkat Lenan Jendral. Dengan terpilihya Jenderal
Soedirman sebagai Panglima Besar TKR dan Letnan Jenderal
Oerip Soemohardjo sebagai Kepala Staf Umum TKR,
mengawali perkembangan baru organisasi pertahanan dan
keamanan di Indonesia. Selanjutnya untuk mengenang
peristiwa terbentuknya TKR, maka padal tanggal 5 Oktober
dijadkan sebagai Hari Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (ABRI).
6. Pembentukan Partai Politik
Pada mulanya pemnbentukan partai nasional indonesia
ini bertujuan untuk menjadikan sebagai partai tunggal di
indonesia yang baru merdeka.
Susunan pengurus partai nasional

Pemimpin Utama : Ir. Soekarno

Pemimpin Kedua : Drs. Moh. Hatta

Dewan Pemimpin : Mr. Gatoto T, Mr. Iwa K, Mr. A.A


Maramis, Sayuti Melik dan Mr. Sujono
7. Pembentukan Komite van Aksi dan Badan Perjuangan
Munculnya Komite van Aksi mengakibatkan lahirnya
badan perjuangan lainnya seperti Angakatan Pemuda
Indonesia (API), Barisan Rakyat Indonesia (BARA), dan
Barisan Buruh Indonesia (BBI).
Pembentukan Komite van Aksi di Jakarta telah
menginspirasi pembentukan badan-badan perjuangan di
berbagai daerah Indonesia. Dalam badan-badan perjuangan
tersebut terbentuk laskar-laskar perjuangan. Badan perjuangan
dibagi menjadi dua jenis. Pertama, badan perjuangan yang
didirikan oleh pemuda politik. Kedua, badan perjuangan yang
dibentuk oleh pemuda militer. Pemuda politik merupakan para
pemuda yang tidak tergabung dalam organisasi militer bukan
Jepang. Adapun pemuda militer merupakan para pemuda yang
menjadi anggota organisasi militer Jepang
TOKOH-TOKOH YANG BERPERAN
DALAM PROKLAMASI
Peran Soekarno di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Soekarno menyusun konsep teks
proklamasi di rumah Laksamana
Tadashi Maeda bersama Bung Hatta
dan Mr. Achmad Soebardjo.
b. Soekarno menandatangani teks
Proklamasi atas nama bangsa
Indonesia bersama Bung Hatta.
c. Soekarno membacakan teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di
kediamannya di jalan Pegangsaan
Timur No. 56, Jakarta
.
Peranan Mr. Achmad Soebardjo
adalah sebagai berikut.
a. Mr. Achmad Soebardjo
menyusun konsep teks
proklamasi di rumah
Laksamana Tadashi Maeda
bersama Soekarno-Hatta.
b. Berusaha menyebarkan
berita Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia ke seluruh dunia.
Peran Moh. Hatta dalam
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia adalah sebagai
berikut.
a. Moh. Hatta menyusun
konsep teks proklamasi di
rumah Laksamana Tadashi
Maeda bersama Soekarno dan
Mr. Achmad Soebardjo.
b. Moh.Hatta menandatangani
teks Proklamasi atas nama
bangsa Indonesia bersama
Soekarno.
Peran Sukarni antara lain
sebagai berikut.
a. Pelopor pengamanan
Soekarno-Hatta ke
Rengasdengklok
b. Mengusulkan agar teks
Proklamasi ditandangani
Soekarno-Hatta
c. Memimpin pertemuan untuk
membahas strategi
penyebaran teks dan berita
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
Peran Sayuti Melik adalah
sebagai berikut.
 Sayuti Melik mengetik
naskah Proklamasi
setelah ia sempurnakan
dari tulisan tangan Bung
Karno.
Peran B.M. Diah adalah
sebagai berikut
 Beliau merupakan tokoh
yang berperan sebagai
wartawan dalam
menyiarkan kabar berita
Indonesia Merdeka ke
seluruh penjuru tanah air.
Peran Sutan Sjahrir sebagai
berikut
 Mendesak Soekarno-Hatta
untuk segera
memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
 Sebagai ketua Badan
Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat (BP
KNIP)
Peran Latief Hendraningrat
sebagai berikut
 Sebagai komandan
pasukan Peta guna
mengamankan acara
Proklamasi Kemerdekaan
 Mengibarkan Sang Saka
Merah Putih dengan
dibantu S. Suhud yang
dibawa oleh S.K.
Trimurti.
Peran S. Suhud sebagai
berikut
 Mencari tiang bendera
guna mengibarkan
bendera Merah Putih.
 Mengibarkan bendera
Merah Putih bersama
dengan Latief
Hendraningrat.
Peran Suwirjo sebagai
berikut
 Memberikan pidato
sambutan
 Sebagai ketua
penyelenggara upacara
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
 Mempersiapkan mikrofon
dan pengeras suara
Soal-Soal
 1. Sebutkan keputusan yang dihasilkan dari rapat
pada peristiwa rengasdengklok!
 2. Sebutkan anggota golongan muda!
 3. Sebutkan peran Ir.Soekarno dalam membantu
proklamasi kemerdekaan indonesia!
Pembahasan Soal

1. 1) Mendesak kepada Soekarno-Hatta


untukmemproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus
1945.
2)Menunjuk Wikana dan Darwis untuk menemui
Soekarno-Hatta dan menyampaikan keputusan rapat.
2. Jusuf Kunto, Singgih, Sukarni, Sayuti Melik, BM.
Diah, Sudiro, Wikana, Darwis, dll. Sedangkan
golongan tua terdiri dari : Ir. Soekarno , Drs. Moh.
Hatta, dr.Radjiman Wediodiningrat, Ahmad Soebardjo,
dan lain sebagainya.
3. a. Soekarno menyusun konsep teks
proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda
bersama Bung Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo.
b. Soekarno menandatangani teks Proklamasi
atas nama bangsa Indonesia bersama Bung Hatta.
c. Soekarno membacakan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia di kediamannya di jalan
Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta
.

Anda mungkin juga menyukai