PPH Badan 1
PPH Badan 1
PPH Badan 1
Pajak Penghasilan
Badan
Dipresentasikan oleh :
Anwar Hidayat
Dipresentasikan oleh :
Anwar Hidayat
1
Kontak
Email • anrawspgd@gmail.com
• anraws_pgd@yahoo.com
Phone • 0817111709
Outline
Subjek Pajak
Objek Pajak
Pembukuan
Penghitungan Pajak
Diterima/Diperoleh
Subjek Pajak Penghasilan
dalam Tahun Pajak
Orang Pribadi
Badan
Subjek Pajak
Subjek Pajak Luar
Dalam Negeri
Negeri (SPLN)
(SPDN)
UNTUK MENJALANKAN
USAHA ATAU KEGIATAN
DI INDONESIA
Puspenpa 2000 11
BUT dapat berupa:
Pengenaan 2 Tahap
– SPDN= pajak
diterapkan dari laba
neto BUT
– SPLN= pajak diterapkan
dari sisa laba setelah
pajak yang siap dikirim
ke negara asal
SPDN SPLN
BADAN BUT
MULAI : MULAI :
SAAT DIDIRIKAN / SAAT MELAKUKAN
BERKEDUDUKAN USAHA/KEGIATAN
DI INDONESIA MELALUI BUT DI
INDONESIA
BERAKHIR :
SAAT DIBUBARKAN ATAU BERAKHIR :
TIDAK LAGI SAAT TDK LAGI MENJALANKAN
BERKEDUDUKAN DI USAHA/KEGIATAN MELALUI BUT
INDONESIA. DI INDONESIA.
14
Subjek Pajak = Wajib Pajak……???
Subjek
Pajak
Wajib
Pajak
Objek
Pajak
WP WP
DN Dikenai PPh dari
penghasilan di Ina dan
dari luar Ina
LN Dikenai PPh dari
penghasilan dari Ina
Penghasilan:
BANK KUSTODIAN Dividen
Bunga Obligasi
Bunga Deposito
Pemegang Unit Penyertaan Capital Gain Saham
CP & surat utang lainnya
Badan
PENGELOLAAN
MANAJER INVESTASI
KIK dalam jenis usaha apapun termasuk dalam pengertian Subjek Pajak Badan. Pelaksanaan
perlakuan Pajak Penghasilan atas Reksa Dana yang berbentuk KIK ini disamakan dengan perlakuan
atas perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham,persekutuan, firma, dan
kongsi.
PEMBUKUAN
Koreksi Fiskal
P E N G H A S I LA N
Penghasilan
Penghasilan
(income/revenue)
Objek PPh Dikecualikan Sbg Objek Pph Objek PPh Final Bukan Objek PPh
Psl. 4 (1) Psl. 4 (1) Huruf K Psl. 4 (2) Psl. 4 (3)
Sesuai UU Tidak
Sesuai UU
over under
Laba usaha
Premi asuransi
ya -biaya
bia t tidak
i
terka pat
da
adi
menj ang
ur
peng
pajak yang
dibayar tidak
dapat
dikreditkan
penghasilan tidak
dihitung kembali
pada saat
penghitungan
pajak akhir tahun
diskonto dari Obligasi tanpa bunga selisih lebih harga jual /nilai
•15% (WP DN dan BUT) nominal di atas harga
•20%/tarif P3B (WP LN) perolehan /
harta hibahan
warisan
•Dari R/E
over under
Biaya 3 M
Mendapatkan
Menagih PENGHASILAN
Memelihara
2. PEMBUKUAN
PT A dalam tahun 2012 menderita kerugian fiskal Rp 1,5 M setelah diperiksa (terbit SKPN)
ditetapkan rugi Rp1,2M. Data 5 tahun berikutnya :
2013 : laba fiskal Rp200.000.000,00
2014 : rugi fiskal (Rp300.000.000,00)
2015 : laba fiskal Rp N I H I L
2016 : laba fiskal Rp100.000.000,00
2017 : laba fiskal Rp800.000.000,00