PPH Badan 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 61

Seri Pemotongan & Pemungutan PPh

Pajak Penghasilan Pasal 22

Pajak Penghasilan
Badan
Dipresentasikan oleh :
Anwar Hidayat

Dipresentasikan oleh :
Anwar Hidayat
1
Kontak

Email • anrawspgd@gmail.com
• anraws_pgd@yahoo.com

Phone • 0817111709
Outline
Subjek Pajak

Objek Pajak

Pembukuan

Pengurangan yang Diperkenankan

Penghitungan Pajak

Perhitungan Angsuran PPh Pasal 25

SPT PPh Badan

Ira Febriana Sari


Dasar Hukum

UU No.36 Tahun 2008 tentang PPh dan


ketentuan peraturan pelaksanaannya

Ira Febriana Sari


SUBJEK PAJAK

Ira Febriana Sari


PPh dikenakan terhadap….? (Pasal 1 UU PPh)

Diterima/Diperoleh
Subjek Pajak Penghasilan
dalam Tahun Pajak

Ira Febriana Sari


Subjek Pajak Pasal 2 (1) UU PPh

Orang Pribadi

Warisan yang yang belum terbagi


sebagai satu kesatuan, menggantikan
yang berhak

Badan

Bentuk Usaha Tetap

Ira Febriana Sari


Subjek Pajak Pasal 2 ayat (2) UU PPh

Subjek Pajak
Subjek Pajak Luar
Dalam Negeri
Negeri (SPLN)
(SPDN)

Ira Febriana Sari


SUBJEK PAJAK
DALAM NEGERI
Pasal 2 ayat (3) UU PPh

YANG DIDIRIKAN ATAU


BERTEMPAT KEDUDUKAN DI
INDONESIA
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
Pasal 2 ayat (4)

BADAN YG TIDAK DIDIRIKAN DAN TIDAK BERTEMPAT


KEDUDUKAN DI INDONESIA

YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH


YANG MENJALANKAN PENGHASILAN DARI
USAHA ATAU KEGIATAN INDONESIA BUKAN DARI MENJALANKAN
MELALUI USAHA ATAU KEGIATAN MELALUI
BUT DI INDONESIA BUT DI INDONESIA
BENTUK USAHA
TETAP
Pasal 2 ayat (5)

BENTUK USAHA YANG


DIPERGUNAKAN OLEH

ORANG PRIBADI BADAN


SEBAGAI SEBAGAI
SUBJEK PAJAK LN SUBJEK PAJAK LN

UNTUK MENJALANKAN
USAHA ATAU KEGIATAN
DI INDONESIA
Puspenpa 2000 11
BUT dapat berupa:

• Tempat kedudukan manajemen


• Cabang Perusahaan
• Kantor Perwakilan
• Gedung kantor
• Pabrik
• Bengkel
• Gudang
• Ruang untuk promosi dan penjualan
• Pertambangan dan penggalian sumber alam
• Wilayah kerja pertambangan migas
• Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan atau kehutanan
• Proyek konstruksi, instalasi atau proyek perakitan
• Pemberian jasa oleh pegawai atau orang lain sepanjang dilakukan > 60 hari dlm jangka waktu 12 bulan
• Orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas
• Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Ina
yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Ina
• Komputer, agen elektronik atau peralatan otomatis yang dimiliki, disewa atau digunakan oleh
penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatan usaha melalui internet

Ira Febriana Sari


BUT

Pengenaan 2 Tahap
– SPDN= pajak
diterapkan dari laba
neto BUT
– SPLN= pajak diterapkan
dari sisa laba setelah
pajak yang siap dikirim
ke negara asal

Ira Febriana Sari


KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF
Pasal 2A ayat (1),(2),(3),(4) dan (5)

SPDN SPLN

BADAN BUT

MULAI : MULAI :
SAAT DIDIRIKAN / SAAT MELAKUKAN
BERKEDUDUKAN USAHA/KEGIATAN
DI INDONESIA MELALUI BUT DI
INDONESIA
BERAKHIR :
SAAT DIBUBARKAN ATAU BERAKHIR :
TIDAK LAGI SAAT TDK LAGI MENJALANKAN
BERKEDUDUKAN DI USAHA/KEGIATAN MELALUI BUT
INDONESIA. DI INDONESIA.

14
Subjek Pajak = Wajib Pajak……???

Subjek
Pajak

Wajib
Pajak
Objek
Pajak

Ira Febriana Sari


Perbedaan WP DN dan WP LN

WP WP
DN Dikenai PPh dari
penghasilan di Ina dan
dari luar Ina
LN Dikenai PPh dari
penghasilan dari Ina

Dikenai berdasarkan Dikenai berdasarkan


penghasilan neto penghasilan bruto

Dikenai tarif umum Dikenai tarif pajak


sepadan

Wajib menyampaikan SPT Tidak wajib


menyampaikan SPT

Ira Febriana Sari


Tidak Termasuk Subjek Pajak Badan

Kantor Perwakilan Organisasi-organisasi


Negara Asing Internasional
• Indonesia menjadi anggota organisasi
tersebut
• Tidak menjalankan usaha, kegiatan
lain untuk memperoleh penghasilan
dari Indonesia selain memberikan
pinjaman kepada Pemerintah yang
dananya berasal dari iuran anggota

Ira Febriana Sari


ISU...........................

KERJA SAMA OPERASI (JOINT OPERATION): SUBYEK PAJAK ATAU TIDAK???


PPN
Jika kontrak invoice harus diterbitkan atas nama Joint Operation, maka Joint Operation harus
dikukuhkan sebagai PKP
PPh
Sesuai dengan ketentuan Undang-undang Pajak Penghasilan, Joint Operation bukan merupakan
Subjek Pajak namun tetap wajib memiliki NPWP apabila memenuhi kriteria sebagai pemotong pajak
yaitu PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, maupun PPh Pasal 26.
(S-1375/PJ.52/2001)

KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF: SUBJEK PAJAK ATAU TIDAK???


REGULASI YANG TELAH MENGATUR:
1. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP - 147/PJ/2003 TENTANG PAJAK
PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH KIK-EBA DAN PARA
INVESTORNYA
2. SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 09/PJ.42/1998 TENTANG PENEGASAN
PERLAKUAN PPh ATAS KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF (KIK) DALAM TRANSAKSI EFEK BERAGUN
ASET (EBA)
3. SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 18/PJ.42/1996 TENTANG PAJAK
PENGHASILAN ATAS USAHA REKSA DANA. (SERI PPh UMUM NOMOR 30)
OVERVIEW KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF (KIK)

Penghasilan:
BANK KUSTODIAN  Dividen
 Bunga Obligasi
 Bunga Deposito
Pemegang Unit Penyertaan  Capital Gain Saham
 CP & surat utang lainnya

Redemption KONTRAK INVESTASI Portofolio


OP KOLEKTIF (KIK) investasi kolektif

Badan
PENGELOLAAN
MANAJER INVESTASI

KIK dalam jenis usaha apapun termasuk dalam pengertian Subjek Pajak Badan. Pelaksanaan
perlakuan Pajak Penghasilan atas Reksa Dana yang berbentuk KIK ini disamakan dengan perlakuan
atas perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham,persekutuan, firma, dan
kongsi.
PEMBUKUAN

Ira Febriana Sari


Pembukuan menurut UU Pajak (Pasal 28 UU KUP)

• WP OP (kegiatan usaha/ pekerjaan bebas)


Siapa? • WP Badan

• WP OP Norma (peredaran < Rp 4,8 miliar)


Pengecualian • WP OP tidak melakukan kegiatan
(Tetap Wajib Pencatatan) usaha/pekerjaan bebas

Ira Febriana Sari


Sanksi terkait Pembukuan

Sanksi Administratif (Pasal 13 ayat (3) UU KUP)


Tidak memenuhi kewajiban terkait pembukuan sehingga tidak dapat diketahui besarnya
pajak terutang:
atas SKPKB terbit, pokok pajak yang kurang ditambah sanksi kenaikan sebesar 50%
untuk PPh dan 100% untuk PPh Potput, PPN & PPNBM dari pajak yang tidak/kurang
dibayar/dipotong/ dipungut/disetor

Sanksi Pidana (Pasal 39 ayat (1) UU KUP)


• Memperlihatkan pembukuan, pencatatan atau dokumen yang palsu/dipalsukan;
• Tidak menyelenggarakan pembukuan di Indonesia/tidak meminjamkan buku, catatan atau dokumen; maka
dipidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun
dan didenda paling sedikit 2 kali jumlah pajak tidak/kurang bayar dan paling banyak 4 kali kali jumlah pajak
tidak/kurang bayar

Ira Febriana Sari


Karakteristik Pembukuan menurut UU Pajak
(Pasal 28 UU KUP)

Itikad baik dan mencerminkan keadaan


1 sebenarnya

Di Indonesia, huruf latin, angka Arab, mata


2 uang Rupiah, bahasa Indonesia

3 Stelsel Akrual atau Stelsel Kas

Catatan atas: harta, kewajiban, modal,


4 penghasilan dan biaya

5 Wajib disimpan selama 10 tahun di Indonesia

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan,


6 kecuali peraturan perpajakan menentukan lain
Ira Febriana Sari
ALUR PENYUSUNAN SPT TAHUNAN PPh
BADAN

Dokumen Jurnal Buku Besar Neraca saldo


Sumber transaksi

Laporan Rekonsiliasi SPT Tahunan


Keuangan Fiskal PPh Badan
(Laba Rugi)

Koreksi Fiskal

Menambah PPh Terutang Mengurangi PPh Terutang


(koreksi positif) (koreksi negatif)
OBJEK PAJAK

Ira Febriana Sari


OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)

P E N G H A S I LA N

SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS YANG :

- Diterima atau diperoleh WP


- Berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,
- Dapat dipakai untuk konsumsi/menambah kekayaan WP

DENGAN NAMA DAN DALAM


BENTUK APAPUN
Klasifikasi Penghasilan

Penghasilan

1. Dikenai Tarif Umum Ps. 17

2. Dikenai PPh Bersifat Final


3. Dikecualikan dari Objek Pajak

Ira Febriana Sari


PENGHASILAN MENURUT PAJAK DAN PELAPORANNYA
DALAM SPT TAHUNAN PPh

Penghasilan
(income/revenue)

Objek PPh Dikecualikan Sbg Objek Pph Objek PPh Final Bukan Objek PPh
Psl. 4 (1) Psl. 4 (1) Huruf K Psl. 4 (2) Psl. 4 (3)

Sesuai UU Tidak
Sesuai UU

over under

Koreksi negatif Koreksi positif Koreksi Koreksi Koreksi negatif


negatif negatif
Penghasilan

Ira Febriana Sari


Penghasilan
Penggantian /imbalan berkenaan dgn pekerjaan/jasa yg
diterima/diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun,
/imbalan dlm bentuk lainnya, kec. ditentukan lain dlm UU ini

Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan


penghargaan

Laba usaha

Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan


harta

Ira Febriana Sari


Penghasilan
Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah
dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan
pengembalian pajak

Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena


jaminan pengembalian utang

Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk


dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis
dan pembagian SHU Koperasi

Royalti atau imbalan atas penggunaan hak

Ira Febriana Sari


Penghasilan
Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta

Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala

Keuntungan karena pembebasan hutang kecuali sampai


dengan jumlah tertentu (Rp 350 juta dan termasuk kriteria
debitur kecil/PP130/2000) yang ditetapkan dengan PP

Keuntungan selisih kurs mata uang asing

Ira Febriana Sari


Penghasilan

Premi asuransi

Iuran yang diterima/diperoleh perkumpulan dari


anggotanya yang terdiri dari WP yang menjalankan usaha
atau pekerjaan bebas

Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan


yang belum dikenakan pajak

Ira Febriana Sari


Penghasilan

Penghasilan dari usaha berbasis syariah

Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam UU KUP

Surplus Bank Indonesia

Ira Febriana Sari


Dikenai Pajak Bersifat Final

Ira Febriana Sari


Konsekuensi Pengenaan PPh Final

ya -biaya
bia t tidak
i
terka pat
da
adi
menj ang
ur
peng

pajak yang
dibayar tidak
dapat
dikreditkan
penghasilan tidak
dihitung kembali
pada saat
penghitungan
pajak akhir tahun

Ira Febriana Sari


Penghasilan Dikenai Pajak Bersifat Final (1)
No Jenis Penghasilan Tarif DPP Peraturan
1 Bunga deposito, 20% Jumlah Bruto PP 131/2000
tabungan, &
diskonto SBI

2 Hadiah Undian 25% Jumlah Bruto PP 132/2000


3 Bunga simpanan •0% (s.d Rp 240.000) Jumlah Bruto PP 15/2009
Koperasi •10% (> Rp 240.000)

4 Bunga Obligasi Bunga Obligasi jumlah bruto bunga PP16/2009


•15% (WP DN dan BUT)
•20%/tarif P3B (WP LN)

diskonto dari Obligasi dengan kupon selisih lebih harga jual/nilai


•15% (WP DN dan BUT) nominal di atas harga
•20%/tarif P3B (WP LN) perolehan (bunga)

diskonto dari Obligasi tanpa bunga selisih lebih harga jual /nilai
•15% (WP DN dan BUT) nominal di atas harga
•20%/tarif P3B (WP LN) perolehan /

bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima


dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang
terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
•0% 2009 – 2010
•5% 2011 – 2013
•15% 2014

Ira Febriana Sari


Penghasilan Dikenai Pajak Bersifat Final (2)
No Jenis Penghasilan Tarif DPP Peraturan

5 Penjualan Saham di 0,1% Jumlah Bruto PP 14/1997


Bursa Efek

0,5% tambahan untuk saham pendiri Jumlah Bruto


6 Pengalihan Tanah dan 2.5% Jumlah Bruto PP 34/2016
atau bangunan bagi
OP/yayasan dan organisasi
sejenisyang usaha
pokoknya melakukan
transaksi pengalihan hak
atas tanah dan/atau
bangunan

7 Persewaan Tanah atau 10% Jumlah Bruto PP 5/ 2002


Bangunan

8 Jasa Konstruksi •Pelaksana 2% (kualifikasi us. kecil) PP40/2009 jo PP


•Pelaksana 4% (tidak memiliki kualifikasi usaha) 51/2008
•Pelaksana 3% (untuk selain a dan b)
•Perencana/Pengawas 4% (memiliki kualifikasi
usaha)
•Perencana/Pengawas 6% (tidak memiliki
kualifikasi usaha)

Ira Febriana Sari


Dikecualikan dari Objek Pajak

Ira Febriana Sari


Dikecualikan dari Objek Pajak (1)

bantuan atau sumbangan, termasuk zakat

harta hibahan

warisan

harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan


sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti
penyertaan modal

Ira Febriana Sari


Dikecualikan dari Objek Pajak (2)
Penggantian/imbalan sehubungan dengan pekerjaan
atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk
natura dan/atau kenikmatan

pembayaran perusahaan asuransi kepada OP: asuransi


kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
dwiguna, dan asuransi bea siswa

dividen /bagian laba yang diterima /diperoleh PT sebagai


WPDN, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan
modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia dengan syarat:

•Dari R/E

•PT/BUMN/BUMD, kepemilikan saham paling rendah 25%


Ira Febriana Sari
Dikecualikan dari Objek Pajak (3)
iuran yang diterima/diperoleh dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan

penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun,


dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan

bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari


perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas
saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan
kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak
investasi kolektif

penghasilan yang diterima /diperoleh perusahaan modal ventura


berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan
menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, dengan syarat

•perusahaan mikro, kecil, menengah/ di sektor usaha tertentu

•sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia


Ira Febriana Sari
Dikecualikan dari Objek Pajak (4)
beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang
ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan

sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga


nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang
penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi
yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk
sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian
dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat)
tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut

bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu

Ira Febriana Sari


Objek Pajak BUT

Ira Febriana Sari


Objek Pajak BUT

Penghasilan dari usaha atau kegiatan BUT dan dari harta


yang dimiliki/dikuasai

Penghasilan Ktr Pusat dari usaha atau kegiatan,


penjualan barang atau pemberian jasa di Ina yang sejenis
dengan yang dijalankan atau dilakukan oleh BUT di Ina

Penghasilan sebagaimana dimaksud Psl 26 yang diterima atau


diperoleh kantor pusat sepanjang terdapat hubungan efektif
antara BUT dengan harta atau kegiatan yang memberikan
penghasilan dimaksud

Ira Febriana Sari


Pengurang Penghasilan BUT
Biaya-biaya terkait 3 M dapat dikurangkan dari penghasilan
BUT

Biaya admin Ktr Pusat yang diperbolehkan untuk dibebankan


adalah biaya yang berkaitan dengan usaha atau kegiatan BUT
yang besarnya ditetapkan oleh Dirjen Pajak (KEP-62/PJ./1995)

Pembayaran kpd Ktr Pusat yang tidak boleh dibebankan


sebagai biaya adalah: royalti, jasa manajemen/jasa lainnya dan
bunga kecuali yang berkenaan dengan usaha perbankan

Pembayaran sebagaimana dimaksud poin diatas tidak dianggap


sebagai objek pajak kecuali bunga yang berkenaan dengan
usaha perbankan

Ira Febriana Sari


Tidak dapat Dikurangkan dari
Penghasilan BUT

Kerugian selisih kurs karena


fluktuasi rupiah pada akun utang
kepada kantor pusat

Biaya dr transaksi dengan kantor


pusat atau BUT lain dari
perusahaan yang sama yang tidak
wajar dalam kelaziman usaha

Ira Febriana Sari


OBJEK PAJAK - HADIAH
Jenis Objek Pajak Objek Tarif
a. Hadiah langsung Non OP -
b. Hadiah undian OP Final 25%
c. Hadiah/penghargaan sehub. dg Objek PPh PPh ps
pekerjaan, kegiatan, perlombaan yg ps 21 17
diterima o/ WP OP
d. Hadiah/penghargaan sehub. dg Objek PPh 15%
pekerjaan, kegiatan, perlombaan yg ps 23
diterima o/ WP Badan
e. Hadiah/penghargaan yg diterima o/ Objek PPh 20%
WPLN ps 26
PENGURANG PENGHASILAN BRUTO

Ira Febriana Sari


Rekonsiliasi Fiskal Biaya
Beban
(cost/expense)

Dapat Dikurangkan Tidak dapat dikurangkan


Psl.6 (1) Ps.9 (1)

Sesuai UU Tidak Sesuai UU

over under

Koreksi Koreksi Koreksi positif


positif negatif

Ira Febriana Sari


BIAYA YANG DIPERBOLEHKAN MENJADI
PENGURANG PENGHASILAN BRUTO

Ira Febriana Sari


BIAYA YANG DIPERBOLEHKAN MENJADI
PENGURANG PENGHASILAN BRUTO

Biaya 3 M
Mendapatkan
Menagih PENGHASILAN
Memelihara

Kecuali : Dikenakan PPh Final


Bukan Obyek PPh
Dihitung dengan Norma
Ira Febriana Sari
Biaya yang diperbolehkan menjadi pengurang penghasilan (1)

1. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan


kegiatan usaha, antara lain:
a. biaya pembelian bahan;
b. biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji,
honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam
bentuk uang;
c. bunga, sewa, dan royalti;
d. biaya perjalanan;
e. biaya pengolahan limbah;
f. premi asuransi;
g. biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan;
h. biaya administrasi; dan
i. pajak kecuali Pajak Penghasilan;

Ira Febriana Sari


Biaya yang diperbolehkan menjadi pengurang penghasilan (2)

2. penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta


berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh
hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan
Pasal 11A

3. iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan


oleh Menteri Keuangan;

4. kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki


dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

Ira Febriana Sari


Biaya yang diperbolehkan menjadi pengurang penghasilan (3)

5. kerugian selisih kurs mata uang asing;

6. biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia;

7. biaya beasiswa, magang, dan pelatihan

Ira Febriana Sari


Biaya yang diperbolehkan menjadi pengurang penghasilan (4)

8. piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan


syarat:
» telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
» Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih
kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan
» telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau
instansi pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya
perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang
antara kreditur dan debitur yang bersangkutan; atau telah dipublikasikan
dalam penerbitan umum atau khusus; atau adanya pengakuan dari
debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu;
» syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk
penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k;
yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan;

PMK 105/PMK.03/2009 sttd PMK -207/PMK.010/2015

Ira Febriana Sari


Biaya yang diperbolehkan menjadi pengurang penghasilan (5)

9. sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana


nasional yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah;

10. sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan


yang dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur
dengan Peraturan Pemerintah;

11. biaya pembangunan infrastruktur sosial yang


ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;

Ira Febriana Sari


Biaya yang diperbolehkan menjadi pengurang penghasilan (6)

12. sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur


dengan Peraturan Pemerintah; dan

13. sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang


ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.

14. Apabila penghasilan bruto setelah pengurangan biaya-


biaya di atas didapat kerugian, kerugian tersebut
dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun pajak
berikutnya berturut-turut sampai dengan 5 (lima) tahun

Ira Febriana Sari


KOMPENSASI KERUGIAN

1. MAX 5 TAHUN BERTURUT-TURUT

2. PEMBUKUAN

3. KERUGIAN YANG DAPAT DIKOMPENSASI


DARI SPT (RUGI FISKAL) ATAU SESUAI SKP
JIKA TELAH DIPERIKSA

Note : Kerugian hanya dapat dikompesasi di tahun berikutnya


bila tahun berirkutnya tersebut LABA (secara FISKAL)
dengan ketentuan kerugian yang dikompensasi maksimal
sebesar LABA Tahun berikutnya tersebut.
KOMPENSASI KERUGIAN
Pasal 6 ayat (2) dan PP 18 TAHUN 2015

KERUGIAN DAPAT DIKOMPENSASIKAN DENGAN


PENGHASILAN MULAI TAHUN PAJAK BERIKUT NYA
BERTURUT-TURUT SAMPAI DENGAN 5 (LIMA) TAHUN

PENANAMAN MODAL DI BIDANG USAHA TERTENTU, DI


DAERAH TERTENTU, KOMPENSASI KERUGIAN PALING
LAMA
10 TAHUN
Contoh perhitungan kompensasi

PT A dalam tahun 2012 menderita kerugian fiskal Rp 1,5 M setelah diperiksa (terbit SKPN)
ditetapkan rugi Rp1,2M. Data 5 tahun berikutnya :
2013 : laba fiskal Rp200.000.000,00
2014 : rugi fiskal (Rp300.000.000,00)
2015 : laba fiskal Rp N I H I L
2016 : laba fiskal Rp100.000.000,00
2017 : laba fiskal Rp800.000.000,00

Rugi fiskal tahun 2012 (Rp1.200.000.000,00)


Laba fiskal tahun 2013           Rp   200.000.000,00 (+)
Sisa rugi fiskal tahun 2012        (Rp1.000.000.000,00)
Rugi fiskal tahun 2014                (Rp   300.000.000,00)
Sisa rugi fiskal tahun 2012       (Rp1.000.000.000,00)
Laba fiskal tahun 2015               Rp      N I H I L        (+)
Sisa rugi fiskal tahun 2012        (Rp1.000.000.000,00)
Laba fiskal tahun 2016               Rp    100.000.000,00 (+)
Sisa rugi fiskal tahun 2012       (Rp   900.000.000,00)
Laba fiskal tahun 2017                Rp    800.000.000,00 (+)
Sisa rugi fiskal tahun 2012        (Rp   100.000.000,00)  Tidak dapat
diperhitungkan lagi

Anda mungkin juga menyukai