Anda di halaman 1dari 56

BIAYA YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN MENJADI

PENGURANG PENGHASILAN BRUTO

Ira Febriana Sari


Biaya Yang Tidak Boleh Dikurangkan (1)

1. pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk


apapun seperti dividen, termasuk dividen yang
dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada
pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha
koperasi;

2. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk


kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau
anggota;

Ira Febriana Sari


Biaya Yang Tidak Boleh Dikurangkan (2)

3. pembentukan atau pemupukan dana cadangan,


kecuali:
• cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain
yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi,
perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang;
• cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial
yang dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
• cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;
• cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
• cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan
• cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan
limbah industri untuk usaha pengolahan limbah industri, yang
ketentuan dan syarat-syaratnya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan;

Ira Febriana Sari


Biaya Yang Tidak Boleh Dikurangkan (3)

4. premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna,


dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi, kecuali jika
dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan
bagi Wajib Pajak yang bersangkutan;

5. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang


diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan
dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam
bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan;

6. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan;

Ira Febriana Sari


Biaya Yang Tidak Boleh Dikurangkan (4)

7. harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan


warisan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)
huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i sampai dengan
huruf m serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat
atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah atau sumbangan keagamaan yang sifatnya
wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang
diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau
disahkan oleh pemerintah, yang ketentuannya diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah;

8. Pajak Penghasilan
Ira Febriana Sari
Biaya Yang Tidak Boleh Dikurangkan (5)

9. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk


kepentingan pribadi Wajib Pajak atau orang yang
menjadi tanggungannya;

10. gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma,


atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi
atas saham;

11. sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan


serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan
dengan pelaksanaan perundangundangan di bidang
perpajakan.

Ira Febriana Sari


Topik-Topik Khusus
Pengurang Penghasilan Bruto

Ira Febriana Sari


BIAYA BERSAMA
Pasal 27 PP No 94 Tahun 2010 :

Ayat (1) :
Wajib Pajak harus menyelenggarakan pembukuan secara terpisah dalam hal:
a. memiliki usaha yang penghasilannya dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final
dan tidak final;
b. menerima atau memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak dan bukan
objek pajak; atau
c. mendapatkan dan tidak mendapatkan fasilitas perpajakan sebagaimana diatur
dalam Pasal 31A Undang-Undang Pajak Penghasilan.

Ayat (2) : 
Biaya bersama bagi Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang tidak
dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan Kena Pajak,
pembebanannya dialokasikan secara proporsional

Ira Febriana Sari


Contoh penerapan biaya bersama

Biaya yang terkait dengan penghasilan dari


sewa ruko dilakukan penyesuaian fiskal positif
seluruhnya karena berkaitan dengan
Ira Febriana Sari penghasilan yang kena PPh Final.
Contoh penerapan biaya bersama

Ira Febriana Sari


PINJAMAN TANPA BUNGA
Pasal 12 PP No 94 Tahun 2010 :

Ayat (1) :
Pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham yang diterima oleh Wajib Pajak berbentuk
perseroan terbatas diperkenankan apabila:
a. pinjaman tersebut berasal dari dana milik pemegang saham itu sendiri dan bukan berasal
dari pihak lain;
b. modal yang seharusnya disetor oleh pemegang saham pemberi pinjaman telah disetor
seluruhnya;
c. pemegang saham pemberi pinjaman tidak dalam keadaan merugi; dan
d. perseroan terbatas penerima pinjaman sedang mengalami kesulitan keuangan untuk
kelangsungan usahanya.

Ayat (2) : 
Apabila pinjaman yang diterima oleh Wajib Pajak berbentuk perseroan terbatas dari
pemegang sahamnya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), atas
pinjaman tersebut terutang bunga dengan tingkat suku bunga wajar.

Ira Febriana Sari


REKONSILIASI FISKAL
Biaya yang dapat dikurangkan Pasal 6 ayat (1) UU
PPh

Biaya yang tidak dapat dikurangkan Pasal 9 ayat (1) UU


PPh

Penyusutan dan amortisasi Pasal 11 dan 11A


Diatur UU PPh
tersendiri
dalam Kompensasi Kerugian Pasal 6 ayat (2) UU
ketentuan PPh
perpajakan
Penilaian Persediaan Pasal 10 UU PPh

Hal-hal lain yang diatur tersendiri


dalam peraturan pelaksanaan

Ira Febriana Sari


REKONSILIASI FISKAL
Hal-hal lain yang diatur tersendiri dalam peraturan
pelaksanaan

SE - 22/PJ.42/1999
Biaya Bunga SE - 46/PJ.4/1995

Biaya Entertainment SE - 27/PJ.22/1986

PMK 81/PMK.03/2009 jo.


Pembentukan dana cadangan 219/PMK.011/2012

PMK. 83/PMK.03/2009
Pemberian Natura

Pemakaian Ponsel dan Kendaraan KEP - 220/PJ./2002

Sumbangan PP 93/2010

Perolehan Software KEP - 316/PJ./2002

Ira Febriana Sari


PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL

Ira Febriana Sari


Apa Yang Dapat diSusutkan/Diamortisasi ?

• Aktiva Tetap:
harta perusahaan yang dimiliki untuk menciptakan
penghasilan dan mempunyai masa manfaat (umur ekonomis)
lebih dari satu tahun. Terhadap aktiva ini diperkenankan
untuk dilakukan alokasi pembebanan biaya melalui
penyusutan dan dibebankan sebagai pengurang penghasilan
bruto.

• Harta Tak Berwujud

Ira Febriana Sari


Kapan ?
• Pada Bulan Dilakukannya Pengeluaran
• Kecuali untuk harta yang masih dalam proses
pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan
selesainya pengerjaan harta tesebut.
• Dengan persetujuan Dirjen Pajak, bulan
digunakannya harta tersebut untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan atau pada
bulan harta tersebut mulai menghasilkan

Ira Febriana Sari


Harga Perolehan (1)

Jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan untuk mendapatkan harta


Hubungan Berelasi: Jumlah yang seharusnya dikeluarkan (harga pasar wajar)
yang bersangkutan

Ira Febriana Sari


Harga Perolehan (2)

Jumlah yang seharusnya dikeluarkan berdasarkan harga


pasar wajar, dalam hal:
– tukar menukar
– likuidasi, penggabungan, pemekaran, pemecahan, atau
pengambilalihan perusahaan, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri
Keuangan.

Ira Febriana Sari


Harga Perolehan (3)
• Nilai sisa buku fiskal harta yang bersangkutan atau nilai yang ditetapkan
oleh Dirjen Pajak, dalam hal harta tersebut diperoleh karena sumbangan,
bantuan, zakat, hibah serta warisan yang memenuhi syarat Pasal 4 ayat (3)
huruf a dan b Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.
• Nilai pasar dari harta yang bersangkutan, dalam hal harta tersebut
diperoleh dalam rangka setoran modal sebagai pengganti saham atau
penyertaan modal (Pasal 4 ayat (3) huruf c Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008).
• Harga perolehan aktiva yang dibangun sendiri :
– Yaitu biaya-biaya untuk membangun atau membuat aktiva tersebut, dimana
harus dikeluarkan (dikoreksi) unsur-unsur biaya yang menurut ketentuan fiskal
tidak dapat dibebankan (non deductible).
– Dalam hal aktiva tersebut dibangun dengan dana yang berasal dari pinjaman,
biaya bunga pinjaman tersebut harus dikapitalisir dalam harga perolehan
aktiva yang bersangkutan (menjadi unsur harga perolehan).

Ira Febriana Sari


Harga Perolehan (4)
• Apabila Wajib Pajak melakukan penilaian kembali Aktiva berdasarkan Pasal
19 UU PPh, maka dasar penyusuta harta adalah nilai penilaian kembali.
• Berdasarkan Pasal 10 (2) PP 94 tahun 2010, Pajak Masukan yang dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto yang benar-benar telah dibayar dan
terkait dengan 3 M sehubungan dengan perolehan harta berwujud
dan/atau harta tidak berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun harus dikapitalisasi menjadi unsur harga perolehan harta dan
dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi
• Selisih kurs yang timbul karena pembayaran perolehan aktiva dianggap
merupakan bagian dari masalah keuangan dan tidak dikapitalisasi pada
nilai aktiva (S-262/PJ.42/2003)

Ira Febriana Sari


Metode Penyusutan
• Garis Lurus (Straight Line)
– Bangunan dan Bukan Bangunan

• Saldo Menurun (Declining Balance)

– Bukan Bangunan

Ira Febriana Sari


Klasifikasi Aktiva Tetap
Permanen (20 th)

Bangunan
Tidak Permanen (10 th)

Aktiva Tetap
I (4 th)

II (8 th)
Bukan Bangunan

III (16 th)

IV (20 th)
Ira Febriana Sari
MASA MANFAAT DAN TARIF AMORTISASI
Pasal 11A ayat (2),(3),(4),(5) dan (6)

KELOMPOK MASA TARIF AMORTISASI


HARTA TAK MAN-
GARIS LURUS SALDO MENURUN
BERWUJUD FAAT

- KELOMPOK 1 4 THN 25 % 50 %
- KELOMPOK 2 8 THN 12,5 % 25 %
- KELOMPOK 3 16 THN 6,25 % 12,5 %
- KELOMPOK 4 20 THN 5 % 10 %
TARIF BERDASARKAN KELOMPOK
HARTA ATAU DIBEBANKAN
1. BIAYA PENDIRIAN
SEKALIGUS PADA TAHUN
2. BIAYA PERLUASAN MODAL
TERJADINYA PENGELUARAN

PENGELUARAN UNTUK MEMPEROLEH HAK METODE SATUAN


PENAMBANGAN MIGAS PRODUKSI

1. HAK PENAMBANGAN SELAIN MIGAS


METODE SATUAN PRODUKSI
2. HAK PENGUSAHAAN HUTAN
SETINGGI-TINGGINYA
3. HAK PENGUSAHAAN SUMBER DAN HASIL
20 % SETAHUN
ALAM LAINNYA

PENGELUARAN SEBELUM OPERASI KOMERSIL TARIF BERDASARKAN


YANG KELOMPOK HARTA 23
MASA MANFAAT > 1 TAHUN
AMORTISASI ATB BIDANG USAHA TERTENTU

PMK-248/PMK.03/2008 :

Dimulai pada bulan terjadinya pengeluaran atau bulan dimulainya produksi


komersial (=bulan dimulainya penjualan)

Bidang usaha tertentu :


a. bidang usaha kehutanan, yaitu bidang usaha hutan, kawasan hutan, dan hasil
hutan yang tanamannya dapat berproduksi berkali-kali dan baru menghasilkan
setelah ditanam lebih dari 1 (satu) tahun.
b. bidang usaha perkebunan tanaman keras, yaitu bidang usaha perkebunan yang
tanamannya dapat berproduksi berkali-kali dan baru menghasilkan setelah
ditanam lebih dari 1 (satu) tahun.
c. bidang usaha peternakan, yaitu bidang usaha peternakan dimana ternak dapat
berproduksi berkali-kali dan baru dapat dijual setelah dipelihara sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun.

Ira Febriana Sari


Dalam hal terjadi pengalihan aktiva tetap
Nilai buku dibebankan sebagai kerugian, harga jual dibukukan sebagai penghasilan

Keuntungan / kerugian penjualan aktiva


= harga jual – nilai buku
= harga jual – (harga perolehan-akumulasi penyusutan)

Contoh :
Aktiva kelompok I diperoleh 1/1/2014 harga perolehan Rp 20juta dijual tanggal
31/12/2015 dengan harga Rp 9,5 juta. Manajemen menetapkan metode penyusutan garis
lurus. Asumsi tidak ada biaya lain, maka perhitungan keuntungan/kerugian penjualan
tersebut adalah :

Nilai buku = Rp 20juta – (2tahun x 25% x Rp 20juta)

Nilai buku = Rp 10juta

Harga jual – Nilai Buku = Rp 9,5 juta – Rp 10 juta = Rp 500 ribu (Rugi)
Ira Febriana Sari
Contoh 2 : Penyusutan GL perolehan
5/4/2013 Rp 120 juta

Ira Febriana Sari


Contoh 3 : Penyusutan SM perolehan
5/4/2013 Rp 120 juta

Ira Febriana Sari


Contoh 4 : Penyusutan SM perolehan

5/4/2013 Rp 120 juta, dijual


tanggal 10 Maret 2017 dengan harga Rp 40 juta

Ira Febriana Sari


INVENTORY

Ira Febriana Sari


ISU PERPAJAKAN TERKAIT
INVENTORY

• Inventory Valuation: Cost/Market/COMWIL

• Inventory Costing: FIFO, LIFO, AVERAGE

Ira Febriana Sari


Contoh : AVERAGE
(Penjelasan Pasal 10 ayat (6) UU 7 / 1983 sttd UU 36 /2008)

No Description Quantity Price COGS Ending Inventory


1 Persediaan 100 Rp 9 0 100 @ 9 = 900
Awal
2 Pembelian 100 Rp 12 0 200 @ 10,50 = 2,100

3 Pembelian 100 Rp 11,25 0 300 @ 10,75 = 3,225

4 Penjualan 100 - 100 @ 10,75 = 1,075 200 @ 10,75 = 2,150

5 Penjualan 100 - 100 @ 10,75 = 1,075 100 @ 10,75 = 1,075

Rp 2,150 Rp 1,075
Contoh : FIFO
(Penjelasan Pasal 10 ayat (3) UU 7 / 1983 sttd UU 36 /2008)

No Description Quantity Price COGS Ending Inventory


1 Persediaan 100 Rp 9 0 100 @ 9 = 900
Awal
2 Pembelian 100 Rp 12 0 100 @ 9 = 900
100 @ 12 = 1,200
3 Pembelian 100 Rp 11,25 0 100 @ 9 = 900
100 @ 12 = 1,200
100 @ 11,25 = 1,125

4 Penjualan 100 - 100 @ 9 = 900 100 @ 12 = 1,200


100 @ 11,25 = 1,125
5 Penjualan 100 - 100 @ 12 = 1,200 100 @ 11,25 = 1,125
Rp 2,100 Rp 1,125
Contoh : LIFO
(Tidak Diperkenankan UU 17 / 2000)

No Description Quantity Price COGS Ending Inventory


1 Persediaan 100 Rp 9 0 100 @ 9 = 900
Awal
2 Pembelian 100 Rp 12 0 100 @ 9 = 900
100 @ 12 = 1,200
3 Pembelian 100 Rp 11,25 0 100 @ 9 = 900
100 @ 12 = 1,200
100 @ 11,25 = 1,125
4 Penjualan 100 - 100 @ 11,25 =1,125 100 @ 9 = 900
100 @ 12 = 1,200
5 Penjualan 100 - 100 @ 12 = 1,200 100 @ 9 = 900

Rp 2,325 Rp 900
FIFO, AVERAGE & LIFO
Comparison

Description FIFO AVERAGE LIFO


Sales 4,000 4,000 4,000
Less : Cost of Sales
Beginning Inv. 900 900 900
Purchase 2,325 2,325 2,325
Less Ending Inv
(1,125) (1,075) (900)
Cost of Sales (2,100) (2,150) (2,325)
Gross Profit 1,900 1,850 1,675
Tax 10 % (190) (185) (168)
Net Income 1,710 1,665 1,507
BIAYA BUNGA

Ira Febriana Sari


BIAYA BUNGA (1)

BIAYA BUNGA

– Biaya bunga termasuk premium,


diskonto, dan imbalan karena
jaminan pengembalian utang
merupakan biaya yang dapat
dikurangkan dari penghasilan
bruto
– Bunga pinjaman selama masa
konstruksi suatu aset merupakan
komponen biaya langsung atas
harga pokok atau harga
perolehan aset yang
bersangkutan

Ira Febriana Sari


BIAYA BUNGA (2)

BIAYA BUNGA

– Bunga Pinjaman selama masa


kontruksi suatu aset menurut SE-
20/PJ.42/1994 merupakan komponen
biaya langsung dari harga pokok atau
harga perolehan aset yang
bersangkutan. Biaya bunga dalam
masa kontruksi suatu aset harus
dikapitalisir menjadi komponen harga
pokok atau harga perolehan aset yang
bersangkutan sampai dengan kontruksi
selesai, selanjutnya pembebanan biaya
bunga tersebut dilakukan melalui
penyusutan/amortisasi atau diakui
pada saat penjualan barang sebagai
bagian dari harga pokok penjualan.

Ira Febriana Sari


BIAYA BUNGA (3)

BIAYA BUNGA

– Bunga Pinjaman atas pinjaman


yang dipergunakan untuk membeli
saham tidak dapat dibebankan
sebagai biaya sepanjang dividen
yang diterimanya tidak
merupakan objek pajak
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (3) huruf f

Ira Febriana Sari


BIAYA BUNGA (4)

• Apabila terdapat penempatan deposito/


tabungan yang dananya langsung/tidak langsung
berasal dari dana pinjaman yang dibebani
bunga, maka
– Apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya
atau lebih kecil dibanding jumlah rata-rata
deposito atau tabungan, maka bunga atas
pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat
dikurangkan sebagai biaya
– Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar
dibanding jumlah rata-rata deposito atau
tabungan, maka bunga atas pinjaman yang boleh
dikurangkan sebagai biaya adalah biaya bunga atas
selisih antara jumlah rata-rata pinjaman dengan
jumlah rata-rata deposito atau tabungan.
– Misalnya ;
Jumlah rata-rata pinjaman dalam 1 tahun =Rp 150.000.000,00
Jumlah rata-rata deposito dalam 1 tahun =Rp 40.000.00000
Bunga pinjaman seluruhnya =Rp 30.000.000,00
Bunga pinjaman yang dapat dikurangkan sebagai biaya
= {(150 juta - 40 juta) / 150 juta} x Rp 30 juta = Rp 22 Juta.

Ira Febriana Sari


Contoh komprehensif

10% x 1,1M=110 juta

Ira Febriana Sari


BIAYA BUNGA (4) PMK 169 tahun 2015

• Besarnya perbandingan antara utang dan modal Untuk keperluan


penghitungan Pajak Penghasilan ditetapkan besarnya perbandingan antara
utang dan modal bagi Wajib Pajak badan yang didirikan atau bertempat
kedudukan di Indonesia yang modalnya terbagi atas saham-saham,
ditetapkan paling tinggi sebesar empat dibanding satu (4: 1)
• Dalam hal besarnya perbandingan antara utang dan modal Wajib Pajak melebihi
besarnya perbandingan sebagaimana dimaksud diatas biaya pinjaman yang dapat
diperhitungkan dalam menghitung penghasilan kena pajak adalah sebesar biaya
pinjaman sesuai dengan perbandingan utang dan modal sebesar empat dibanding satu
(4: 1)
• Biaya pinjaman berupa bunga pinjaman, diskonto dan premium yang terkait dengan
pinjaman, biaya tambahan yang terjadi yang terkait dengan perolehan pinjaman
(arrangement of borrowings), beban keuangan dalam sewa pembiayaan, biaya imbalan
karena jaminan pengembalian utang; dan selisih kurs yang berasal dari pinjaman
dalam mata uang asing.

Berlaku mulai tahun pajak 2016

Ira Febriana Sari


BIAYA BUNGA (5)

• Bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli saham tidak dapat
dibebankan sebagai biaya sepanjang dividen yang diterimanya tidak
merupakan objek pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f.
Bunga pinjaman yang tidak boleh dibiayakan tersebut dapat dikapitalisasi
sebagai penambah harga perolehan saham
• Penyertaan modal saham dimaksud diatas adalah lebih besar 25 % oleh Wajib Pajak
Badan.

Penjelasan Pasal 6 (1) UU PPh

Ira Febriana Sari


Biaya Entertainment
SE-27/PJ.22/1986 yang • Benar-benar dikeluarkan dan ada
ditegaskan dalam hubungannya dengan kegiatan
S-334/PJ.312/2003 usaha wajib pajak
• Dibuatkan daftar nominatif dan
dilampirkan dalam SPT Tahunan
PPh, yang memuat:
– nomor urut,
– tanggal dan jenis entertainment,
– nama tempat,
– alamat,
– jumlah,
– nama relasi,
– posisi,
– nama perusahaan,
– jenis usaha.

Ira Febriana Sari


Biaya Promosi
SE-29/PJ.42/1990
diatur ulang dalam • Merupakan biaya (1) periklanan
PMK-104/PMK.03/2009 media cetak/slektronik/lain (2)
stdd pameran produk (3) pengenalan
PMK-02/PMK.03/2010
produk baru (4) sponsorship
promosi produk
• Untuk sampel dihitung sebesar
harga pokok sampel
• Dibuatkan daftar nominatif dan
dilampirkan dalam SPT Tahunan
PPh, yang memuat:
– Nama / NPWP /alamat
– Bentuk/jenis/jumlah biaya
– Nomor bukti potong dan jumlah
potongan pajak (khusus obyek P2PPh)

Ira Febriana Sari


Selisih Kurs Mata Uang Asing (UU lama)

• Kerugian selisih kurs merupakan


biaya (deductible expense)

• Selisih kurs karena fluktuasi :


– Apabila wajib pajak membukukan
transaksi yang bersangkutan dengan
kurs tetap, maka selisih kurs diakui
pada saat terjadi realisasi
pembayaran.
– Apabila wajib pajak membukukan
transaksi yang bersangkutan dengan
kurs tengah BI (kurs yang sebenarnya
berlaku pada akhir tahun), maka
selisih kurs diakui pada akhir tahun.

* Wajib Pajak harus menggunakan


metode di atas secara taat azas.

Ira Febriana Sari


Selisih Kurs Mata Uang Asing (baru)

Penjelasan Pasal 6 ayat 1 huruf e :


Kerugian karena FLUKTUASI kurs mata uang asing diakui secara TAAT ASAS sesuai dengan
STANDAR AKUNTANSI

- Kurs Spot (kurs yang sebenarnya berlaku/kurs untuk pengakuan segera)


- Kurs Penutupan (kurs spot pada saat akhir tahun buku)
- Dalam periode (tahun pajak) sama dihitung berdasarkan perbedaan kurs transaksi awal
(misal pembebanan/pencatatan) dengan transaksi akhir (misal pembayaran)
- Dalam periode (tahun pajak) berbeda, dihitung berdasarkan perbedaan kurs transaksi (baik
awal maupun akhir) dengan kurs akhir tahun, selisih diakui di masing-masing periode
- Selisih kurs karena kebijakan pemerintah dibidang moneter dibukukan dalam akun
sementara di neraca, dan pembebanannya dilakukan secara bertahap berdasarkan realisasi
pembayaran valas tersebut.
- Selisih kurs krisis moneter tahun 1997 baik yang sudah direalisasi maupun belum dapat
dibebankan sekaligus atau diamortisasi selama 5 tahun
SE - 54/PJ.42/1999

Ira Febriana Sari


Selisih Kurs Mata Uang Asing (baru)

Total = rugi (400.000)

=$1.000 x (12,000-12,400)

Ira Febriana Sari


Pembentukan Cadangan-(Bank Umum)

• 1% L
• 5% DPK
• 15% KL
• 50% DIRAGUKAN
• 100% MACET

Untuk DPK,KL,Diragukan dan Macet nilai piutang setelah dikurangi agunan


(PMK 81/PMK.03/2009 sttd PMK 219 tahun 2012)

Ira Febriana Sari


Pembentukan Cadangan-(SGU hak opsi, Asuransi dan Pertambangan)

Pembentukan Cadangan-(SGU HAK OPSI)

• maksimum sebesar 2,5% dari rata-rata saldo awal dan akhir piutang

Pembentukan Cadangan-Asuransi Kerugian

 40% dari premi tanggungan sendiri

Pembentukan Cadangan-Pertambangan
 metode satuan produksi atas dasar taksiran biaya reklamasi

Ira Febriana Sari


NATURA-DEDUCTIBLE
Pemberian Natura / Kenikmatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan (PMK
83/PMK.03/2009)
– Pemberian atau penyediaan makanan dan/atau minuman bagi seluruh Pegawai yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan berupa:
pemberian makanan dan/atau minuman yang disediakan oleh pemberi kerja di tempat kerja, atau
pemberian kupon makanan dan/atau minuman bagi Pegawai yang karena sifat pekerjaannya tidak
dapat memanfaatkan pemberian sebagaimana dimaksud pada huruf a, meliputi Pegawai bagian
pemasaran, bagian transportasi, dan dinas luar lainnya
– Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan yang diberikan berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu dalam rangka menunjang kebijakan pemerintah untuk
mendorong pembangunan di daerah tersebut berupa : tempat tinggal, termasuk perumahan bagi
Pegawai dan keluarganya, pelayanan kesehatan, pendidikan bagi Pegawai dan keluarganya,
peribadatan, pengangkutan bagi Pegawai dan keluarganya, olahraga bagi Pegawai dan keluarganya
tidak termasuk golf, power boating, pacuan kuda, dan terbang layang, dan daerah tertentu dimaksud
adalah daerah yang secara ekonomis mempunyai potensi yang layak dikembangkan tetapi keadaan
prasarana ekonomi pada umumnya kurang memadai dan sulit dijangkau oleh transportasi umum, baik
melalui darat, laut maupun udara, sehingga untuk mengubah potensi ekonomi yang tersedia menjadi
kekuatan ekonomi yang nyata, penanam modal menanggung risiko yang cukup tinggi dan masa
pengembalian yang relatif panjang, termasuk daerah perairan laut yang mempunyai kedalaman lebih
dari 50 (lima puluh) meter yang dasar lautnya memiliki cadangan mineral
– Pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai
sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya

Ira Febriana Sari


Biaya Pemakaian Ponsel & Kendaraan

• PONSEL
– Biaya Pembelian: Penyusutan kelompok I 50%
– Biaya Pulsa : Biaya Rutin 50%

• KENDARAAN SEDAN

– Biaya Pembelian/Reparasi Besar: Penyusutan Klpk. II 50%


– Biaya Pemeliharaan : Biaya Rutin 50%

Ira Febriana Sari


PENYUSUTAN KENDARAAN PERUSAHAAN

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 09/PJ.42/2002


TENTANG PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BIAYA PEMAKAIAN TELEPON SELULER DAN KENDARAAN
PERUSAHAAN

 Telepon seluler, termasuk juga alat komunikasi berupa pager;


 Kendaraan sedan atau yang sejenis, termasuk juga kendaraan jenis minibus, Kijang,
Panther dan kendaraan lain sejenisnya sepanjang digunakan hanya untuk seorang pegawai
tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dan penggunaannya full-time baik untuk
kepentingan perusahaan maupun keperluan pribadi dan keluarga pegawai yang
bersangkutan;
 Biaya pemeliharaan kendaraan, termasuk juga pengeluaran rutin untuk pembelian/
pemakaian bahan bakar.
 Bagaimana jika perusahaan menyewa kendaraan untuk pegawai tertentu karena
jabatannya?
 Kendaraan yang dimiliki atau disewa oleh perusahaan, apabila hanya dipergunakan oleh pegawai
tertentu karena jabatan atau pekerjaannya secara penguasaan penuh (full time) baik untuk kepentingan
pekerjaan/ perusahaan maupun dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi/keluarganya, atas biaya
penyusutan ataupun biaya sewa tahunannya dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50%
(lima puluh persen) (S - 245/PJ.42/2003)
Biaya Perolehan Software
• PROGRAM APLIKASI UMUM
– Pembebanan sekaligus di bulan berjalan

• PROGRAM APLIKASI KHUSUS


– Amortisasi Kelompok I

Kep – 316/PJ/2002

Ira Febriana Sari


Sumbangan (PP 93/2010)
Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana
nasional

Sumbangan dalam rangka penelitian dan


pengembangan

Sumbangan fasilitas pendidikan

Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga

Biaya pembangunan infrastruktur sosial

Ira Febriana Sari


Syarat Sumbangan (PP 93/2010)

Mempunyai penghasilan neto fiskal berdasarkan SPT


PPh Tahun Pajak sebelumnya

Tidak menyebabkan rugi pada Tahun Pajak sumbangan


diberikan

Didukung oleh bukti yang sah

Lembaga yang menerima sumbangan dan/atau biaya


memiliki NPWP, kecuali badan yang dikecualikan
sebagai subjek pajak

Ira Febriana Sari


Ketentuan terkait Sumbangan (PP 93/2010)

Tidak melebihi 5% dari penghasilan neto fiskal Tahun


Pajak sebelumnya

Tidak dapat dikurangkan apabila diberikan kepada


pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Dapat diberikan dalam bentuk uang dan/atau barang

Biaya pembangunan infrastruktur sosial diberikan


hanya dalam bentuk sarana dan/atau prasarana

Ira Febriana Sari

Anda mungkin juga menyukai