PPH Badan 2
PPH Badan 2
6. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan;
8. Pajak Penghasilan
Ira Febriana Sari
Biaya Yang Tidak Boleh Dikurangkan (5)
Ayat (1) :
Wajib Pajak harus menyelenggarakan pembukuan secara terpisah dalam hal:
a. memiliki usaha yang penghasilannya dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final
dan tidak final;
b. menerima atau memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak dan bukan
objek pajak; atau
c. mendapatkan dan tidak mendapatkan fasilitas perpajakan sebagaimana diatur
dalam Pasal 31A Undang-Undang Pajak Penghasilan.
Ayat (2) :
Biaya bersama bagi Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang tidak
dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan Kena Pajak,
pembebanannya dialokasikan secara proporsional
Ayat (1) :
Pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham yang diterima oleh Wajib Pajak berbentuk
perseroan terbatas diperkenankan apabila:
a. pinjaman tersebut berasal dari dana milik pemegang saham itu sendiri dan bukan berasal
dari pihak lain;
b. modal yang seharusnya disetor oleh pemegang saham pemberi pinjaman telah disetor
seluruhnya;
c. pemegang saham pemberi pinjaman tidak dalam keadaan merugi; dan
d. perseroan terbatas penerima pinjaman sedang mengalami kesulitan keuangan untuk
kelangsungan usahanya.
Ayat (2) :
Apabila pinjaman yang diterima oleh Wajib Pajak berbentuk perseroan terbatas dari
pemegang sahamnya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), atas
pinjaman tersebut terutang bunga dengan tingkat suku bunga wajar.
SE - 22/PJ.42/1999
Biaya Bunga SE - 46/PJ.4/1995
PMK. 83/PMK.03/2009
Pemberian Natura
Sumbangan PP 93/2010
• Aktiva Tetap:
harta perusahaan yang dimiliki untuk menciptakan
penghasilan dan mempunyai masa manfaat (umur ekonomis)
lebih dari satu tahun. Terhadap aktiva ini diperkenankan
untuk dilakukan alokasi pembebanan biaya melalui
penyusutan dan dibebankan sebagai pengurang penghasilan
bruto.
– Bukan Bangunan
Bangunan
Tidak Permanen (10 th)
Aktiva Tetap
I (4 th)
II (8 th)
Bukan Bangunan
IV (20 th)
Ira Febriana Sari
MASA MANFAAT DAN TARIF AMORTISASI
Pasal 11A ayat (2),(3),(4),(5) dan (6)
- KELOMPOK 1 4 THN 25 % 50 %
- KELOMPOK 2 8 THN 12,5 % 25 %
- KELOMPOK 3 16 THN 6,25 % 12,5 %
- KELOMPOK 4 20 THN 5 % 10 %
TARIF BERDASARKAN KELOMPOK
HARTA ATAU DIBEBANKAN
1. BIAYA PENDIRIAN
SEKALIGUS PADA TAHUN
2. BIAYA PERLUASAN MODAL
TERJADINYA PENGELUARAN
PMK-248/PMK.03/2008 :
Contoh :
Aktiva kelompok I diperoleh 1/1/2014 harga perolehan Rp 20juta dijual tanggal
31/12/2015 dengan harga Rp 9,5 juta. Manajemen menetapkan metode penyusutan garis
lurus. Asumsi tidak ada biaya lain, maka perhitungan keuntungan/kerugian penjualan
tersebut adalah :
Harga jual – Nilai Buku = Rp 9,5 juta – Rp 10 juta = Rp 500 ribu (Rugi)
Ira Febriana Sari
Contoh 2 : Penyusutan GL perolehan
5/4/2013 Rp 120 juta
Rp 2,150 Rp 1,075
Contoh : FIFO
(Penjelasan Pasal 10 ayat (3) UU 7 / 1983 sttd UU 36 /2008)
Rp 2,325 Rp 900
FIFO, AVERAGE & LIFO
Comparison
BIAYA BUNGA
BIAYA BUNGA
BIAYA BUNGA
• Bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli saham tidak dapat
dibebankan sebagai biaya sepanjang dividen yang diterimanya tidak
merupakan objek pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f.
Bunga pinjaman yang tidak boleh dibiayakan tersebut dapat dikapitalisasi
sebagai penambah harga perolehan saham
• Penyertaan modal saham dimaksud diatas adalah lebih besar 25 % oleh Wajib Pajak
Badan.
=$1.000 x (12,000-12,400)
• 1% L
• 5% DPK
• 15% KL
• 50% DIRAGUKAN
• 100% MACET
• maksimum sebesar 2,5% dari rata-rata saldo awal dan akhir piutang
Pembentukan Cadangan-Pertambangan
metode satuan produksi atas dasar taksiran biaya reklamasi
• PONSEL
– Biaya Pembelian: Penyusutan kelompok I 50%
– Biaya Pulsa : Biaya Rutin 50%
• KENDARAAN SEDAN
Kep – 316/PJ/2002