PBB P3 Novi
PBB P3 Novi
Berlakunya UU PDRD
Perubahan Definisi Nomor 28 Tahun 2009
Objek Pajak PBB untuk PBB Sektor P 2
Sektor P3
Penerapan PMK
Nomor 139/PMK.03/2014
tentang Klasifikasi dan Penetapan NJOP Sebagai
Dasar Pengenaan PBB
BUMI BANGUNAN
PERMUKAAN BUMI
YG MELIPUTI TANAH KONSTRUKSI TEKNIK
DAN PERAIRAN YANG DITANAM ATAU
PEDALAMAN SERTA LAUT DILEKATKAN SECARA
WILAYAH INDONESIA, TETAP PADA TANAH
DAN TUBUH BUMI DAN/ATAU PERAIRAN
YANG ADA DI BAWAHNYA
Kebun
Desa
Kota Usaha Bidang
Perikanan
Tambang
Bila selama ini yang dijajakan rumah, apartemen, mal, trade center, vila dan
sejenisnya, Taman Memorial Graha Sentosa (200 ha) menawarkan rumah
masa depan alias pemakaman. Lokasi di jalan Raya Teluk Jambe, Desa
Wanajaya, Kec Teluk Jambe, Kab Karawang, Jawa Barat. Menurut
pengembangnya, PT Permata Bumi Kencana (PBK), ini proyek
pemakaman modern pertama yang ditata berdasarkan feng shui.
Perancangnya Grand master Feng shui Yap Cheng Hai (60-an) dan murid
seniornya Sidhi Wiguna Teh.
“Punya makam dengan feng shui yang baik akan memberikan efek besar
terhadap kesuksesan kesejahteraan dan kebahagiaan anak cucu”, kata
Sidhi. Tahap pertama akan dikembangkan 50 ha dengan kaveling 11.000
unit. Mulai dipasarkan sejak Januari 2004, proyek ditargetkan sudah bisa
dihuni Juni 2004. Harga bervariasi mulai dari Rp 11.5 juta untuk tipe
single dengan ukuran 10 m2 hingga Rp 1 Milyar untuk tipe royal family
dengan luas 864 m2.
ORANG PRIBADI/BADAN
a = 2 digit kode propinsi (DATI I)
b = 2 digit kode kabupaten/kota (DATI
II)
c = 3 digit kode kecamatan
d = 3 digit kode kelurahan/desa
e = 3 digit Nomor Blok
f = 4 digit nomor urut obyek
g = 1 digit kode khusus
NOVI RUBIYANTI, S.E., M.M.
BLOK
002
AB
AD
Bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak
Ditentukan melalui :
perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis (2), atau
nilai perolehan baru (3), atau
Nilai Jual Objek Pajak pengganti (4)
PENDEKATAN PENILAIAN :
• Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach)
• Pendekatan Biaya (Cost Approach)
• Pendekatan pendapatan (Income Approach)
CARA PENILAIAN :
• Penilaian Massal
• Penilaian Individual
BUMI BANGUNAN
• Letak • Bahan bangunan
• Peruntukan • Rekayasa
•Pemanfaatan • Letak
•Kondisi lingkungan • Kondisi Lingkungan
TANAH TANAH
KOSONG KEBUN
SEBELUM 2001
MULAI 1 Jan 2012
Rp 8.000.000 untuk setiap wajib pajak
MULAI 2001 Rp. 12.000.000 per wajb pajak Rp 24.000.000 untuk
Setiap Wajib Pajak
40% X NJOP
0,5
0,5%%
Ajaran Material
(1 Januari)
DENDA ADMINISTRASI
Dirjen Pajak
Atas permintaan Wajib Pajak
karena hal-hal tertentu
6 bulan
JATUH
TEMPO 1 bulan
STP 1 bulan
+ bunga 2% sebulan JATUH
Segera setlh
TEGORAN
21 hr SURAT
(maks 24 bln) TEMPO 7 hr PAKSA
2 x 24 jam
-Jalan Utama
- Jalan Produksi
- Jalan Kontrol
Nilai Bgn/m2
(+)
Klasifikasi NJOP Bgn/m2 X Luas Bgn NJOP BGN
a.
b.
Pabrik
Perkantoran h.
g. Sarana Olah Raga/Rekreasi
Bangunan Poliklinik (X)
c. Gudang i. Bangunan Sosial NJKP
d. Tangki j. Landasan Pesawat Udara
e.
f.
Pipa
Perumahan l.
k. Jalan diperkeras di lokasi perkebunan
Jeti
(X)
m. Lain-lain PBB Terhutang Tarif
Pengenaan
Bumi Bangunan
• Areal Produktif konstruksi teknik yang ditanam
• Areal Belum Produktif atau dilekatkan secara tetap
• Areal Emplasemen pada tanah dan/atau perairan,
• Areal Lainnya yang terletak di dalam
kawasan yang diberikan hak
pengusahaan hutan.
Areal Produktif
areal hutan yang telah ditanami pada Hutan Tanaman, atau
areal blok tebangan pada Hutan Alam
areal yang sudah diolah tetapi belum ditanami pada Hutan Tanaman, atau
areal hutan yang dapat ditebang selain blok tebangan pada Hutan Alam
Areal Emplasemen
areal yang digunakan untuk berdirinya bangunan dan sarana
pelengkap lainnya dalam perhutanan termasuk areal jalan
yang diperkeras
Areal Lainnya
areal selain Areal Produktif, Areal Belum Produktif,
dan Areal Emplasemen
NOVI RUBIYANTI, S.E., M.M.
ISTILAH DAN DEFINISI
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil
1 Hutan Kayu (IUPHHK) hutan berupa kayu dan/atau bukan kayu dalam
hutan alam pada hutan produksi melalui kegiatan
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil pemanenan atau penebangan, pengayaan,
2 Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) pemeliharaan dan pemasaran
Izin Pemungutan Hasil Hutan izin untuk mengambil hasil hutan berupa kayu pada
3 Kayu (IPHHK) hutan produksi melalui kegiatan pemanenan,
pengangkutan, dan pemasaran untuk jangka waktu
dan volume tertentu
Izin Pemungutan Hasil Hutan
4 Bukan Kayu
3 Hutan Alam
Lampiran Surat formulir yang dipergunakan oleh subjek pajak atau Wajib
3 Pemberitahuan Objek Pajak Pajak untuk melaporkan data rinci objek pajak sektor
(LSPOP) perhutanan
Yang dikenakan
kewajiban membayar
PBB Sektor Perhutanan
orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai
menjadi Wajib Pajak
suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat
PBB Sektor Perhutanan
atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau
memperoleh manfaat atas bangunan, yang digunakan untuk
4
kegiatan usaha perhutanan yang diberikan
hak pengusahaan hutan
NJOP PBB
Sektor
Perhutanan
Nilai Tanah
a. Areal Produktif = Luas x (Nilai Dasar Tanah/m2 + SIT/m2)
b. Areal Belum Produktif = Luas x Nilai Dasar Tanah/m2
Total Nilai Tanah : Total Luas Tanah
c. Areal Emplasemen = Luas x Nilai Dasar Tanah/m2
d. Areal Lainnya = Luas x Nlilai Dasar Tanah/m2
NJOP
(X) (
Total Nilai Bangunan : Total Luas Bangunan Tarif NJKP X NJOP TKP
)
Nilai Bangunan
Nilai Tanah
a. Areal Produktif = Nilai Tanah Areal Produktif
b. Areal Belum Produktif = Luas x Nilai Dasar Tanah/m2
Total Nilai Tanah : Total Luas Tanah
c. Areal Emplasemen = Luas x Nilai Dasar Tanah/m2
d. Areal Lainnya = Luas x Nlilai Dasar Tanah/m2
NJOP
Nilai Bgn/m2 Klasifikasi NJOP Bgn/m2 X Luas Bgn NJOP BGN
(X
Total Nilai Bangunan : Total Luas Bangunan Tarif ) NJKP NJOP TKP
SBPHT SBT
NILAI BANGUNAN
NO. JENIS BANGUNAN
LUAS PER M2 NILAI BANGUNAN
(M2) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 (3x4)
1 Pabrik/Kilang
a. Bangunan Pabrik
b. Pipa
c. Tangki
d. Silo
2 Perkantoran
3 Perumahan 25/10/2007
4
5
6
Mess/Guest House
Gudang
Ruang Workshop
RPN HUTAN TANAMAN
7 Sarana Olah Raga/Rekreasi
8 PolikliniK Nur Salam
9 MCK
10 Jalan diperkeras 20/10/2007
11 Landasan Pesawat Udara/Helipad
12 Pelabuhan
13 Jembatan
14 Bangunan Lainnya Ratna Sari
JUMLAH
III. PERHITUNGAN PBB TERHUTANG
OBJEK PAJAK LUAS (M2) KELAS NJOP PER M2 TOTAL NJOP
1 2 3 4 5
BUMI
BANGUNAN
NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB =
NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) =
NJOP untuk penghitungan PBB =
NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) = 40% x
PBB yang Terutang = 0,5% x
PBB YANG HARUS DIBAYAR (Rp)
............................., ......................
Kepala Kantor
NILAI BANGUNAN
NO. JENIS BANGUNAN
LUAS PER M2 NILAI BANGUNAN
(M²) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 (3x4)
1 Pabrik/Kilang
........................., ......................
Kepala Kantor
a. Areal produktif = 9,5 x hasil bersih galian tambang dalam satu tahun
sebelum tahun pajak berjalan;
Pengenaan PBB atas areal belum produktif dan areal tidak produktif
dengan mempertimbangkan tahapan kegiatan penambangan sebagai
berikut:
Objek pajak PBB Migas adalah bumi dan/atau bangunan yang berada di
dalam wilayah kerja atau wilayah kuasa pertambangan minyak bumi dan gas
bumi yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh KKKS
Obyek Pajak PBB Panas Bumi adalah bumi dan/atau bangunan yang berada di
dalam Wilayah Kerja atau sejenisnya terkait pertambangan Panas Bumi yang
diperoleh haknya, dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan Pengusaha Panas Bumi.
Pasal
Permenkeu
3 40 kelas(1)
ayat
dan (2)
PMK 15/PMK.03/2012
Lampiran
SPOP
Lampiran SPOP adalah formulir yang digunakan oleh Subyek
Pajak atau Wajib Pajak untuk melaporkan data rinci Obyek
Pajak.
SPPT
ditentukan melalui harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli
yang terjadi secara wajar atau perbandingan harga dengan objek lain yang
sejenis
Areal produktif
Areal tidak
produktif
Areal pengaman NOVI RUBIYANTI, S.E., M.M.
Penilaian Objek Pajak (3)
Nilai bumi per m² - Areal Offshore & Tubuh Bumi Eksplorasi
Areal offshore
Tubuh bumi
eksplorasi
Angka Hasil
Kapitalisasi Produksi
Harga produksi uap PBB Pabum